UNDANG-UNDANG INI BERLAKU UNTUK SETIAP ORANG YANG MELAKUKAN PERBUATAN HUKUM, BAIK YANG BERADA DI WIL.
INDONESIA MAUPUN DILUAR WIL. INDONESIA, YANG MEMILIKI AKIBAT HUKUM DI WIL. INDONESIA DAN ATAU DILUAR WILAYAH
HUKUM INDONESIA DAN MERUGIKAN KEPENTINGAN INDONESIA. Psl 2
ATURAN HUKUM
UU INFORMASI &
TRANSAKSI ELEKTRONIK
PERBUATAN TEKNOLOGI
MELAWAN HUKUM KOMPUTER
Kejahatan komputer yang ditujukan kepada sistem atau jaringan
komputer atau pengguna komputer yang mencakup segala bentuk baru
kejahatan yang menggunakan bantuan sarana media elektronik internet.
Cyber Crime merupakan suatu tindak kejahatan didunia alam maya,
yang dianggap bertentangan atau melawan undang-undang yang
berlaku.
Aktivitas yang termasuk dalam kejahatan dunia maya termasuk kejahatan
tradisional seperti penipuan dan pemalsuan serta kejahatan lain yang
spesifik dunia maya seperti sabotase komputer/jaringan, akses ilegal
terhadap komputer, dan penggandaan ilegal dari software.
Terdapat sistem elektronik (komputer) yang terhubung dengan jaringan
(baik non maupun via telekomunikasi).
Dapat berbentuk Kejahatan lama dan atau kejahatan baru (contoh:
spamming).
Pelaku tindak pidana sulit terjangkau
Tidak meninggalkan bekas secara fisik melainkan secara elektronik
dalam bentuk data elektronik.
Tindak pidana bersifat lintas batas.
Dilakukan melalui jaringan sistem informasi baik privat maupun publik.
1. Komputer sebagai target
Sabotase komputer
Akses ilegal
Penyadapan ilegal
Interferensi data
Interferensi sistem
Penggunaan peralatan yang tidak semestinya
2. Komputer sebagai alat penyimpan
Pornografi
3. Komputer sebagai instrumen kejahatan
Pemalsuan menggunakan komputer (uang
palsu)
Penipuan melalui komputer (phising, carding)
Pencemaran nama baik, ujaran kebencian dst
4. Pelanggaran HaKI menggunakan komputer
Penggandaan software secara ilegal
PASAL 27 PASAL 30 PASAL 33
AYAT 1 : KESUSILAAN Ayat 1 : JEBOL AKSES MEMBUAT SISTEM
ELEKTRONIK BEKERJA TIDAK
AYAT 2 : PERJUDIAN Ayat 2 : JEBOL AKSES UTK PEROLEH SEBAGAIMANA MESTINYA /
AYAT 3 : PENGHINAAN INFORMASI HACKER
AYAT 4 : PEMERASAN ATAU Ayat 3 : JEBOL PENGAMANAN
PENGANCAMAN
PASAL 31 PASAL 34
PASAL 28
Ayat 1 Intersepsi / Penyadapan PENYEDIA ALAT UNTUK
AYAT 1 : BERITA BOHONG MELAKUKAN PIDANA
Ayat 2 intersepsi transmisi elektronik PASAL 27 SAMPAI 33
AYAT 2 : UJARAN KEBENCIAN / SARA
PASAL 32
PASAL 29 AYAT 1
MERUBAH/MENGHILANGKAN/MERUSAK
Menakuti secara pribadi DOKUMEN LEKTRONIK MILIK ORANG LAIN
AYAT 2 MEMINDAHKAN DATA
ELEKTRONIK KE ORANG YG TIDAK BERHAK
TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian
Daerah Metro Jaya menangkap
terhadap aktivis Ratna Sarumpaet
pada Kamis malam, 4 Oktober 2018 di
Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Ratna ditangkap sebelum terbang ke HOAX / BERITA BOHONG
Santiago, Cile.
Kepala Bidang Humas Polda Metro
Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo
Argo Yuwono mengatakan
penangkapan terhadap Ratna dilakukan
karena kepolisian telah menetapkan
dia sebagai tersangka dalam kasus
penyebaran hoax atau berita bohong.
Kepolisian bakal menjerat Ratna
dengan pasal 14 dan 15 Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan
Hukum Pidana serta pasal 28 juncto
pasal 45 Undang-Undang Informasi
dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
PORNOGRAFI
5
Curhat masalah pribadi
Mengejek orang lain dan
HAL Tanpa/menyebut namanya
yang pantang Berbagi foto tak pantas
dilakukan di Dan pesta gila-gilaan
medsos Bersikap terlalu ekstrim
CEK-HOAX