Anda di halaman 1dari 20

Pendidikan Pancasila

Pancasila Sebagai Suatu Sistem


Filsafat Dan Perbedaannya Dengan
Liberalisme Dan Komunisme
Pertemuan Ke 8

Ni Nyoman Muryatini, S.H.,M.H.


4. Perbedaan Pancasila Dengan Liberalisme Dan Komunisme

Revolusi Amerika memberikan dorongan terhadap liberalisme.


Declaration of Independence (4 Juli 1776) >>> the liberal principle
that all men have the right to life, liberty, and the pursuit of
happiness.
Revolusi Prancis (1789) >>> liberte, egalite dan fraternite, artinya
kebebasan, kesamaderajatan dan persaudaraan.
Liberalisme dalam politik >>> suatu doktrin yang memegang teguh
bahwa konstitusi, hukum dan politik haruslah meningkatkan
kebebasan individual berdasarkan atas keinginan yang rasional.
Liberalisme dalam arti yang paling abstrak >>> suatu kepercayaan
terhadap nilai kebebasan individu, maka intervensi dari Negara
terhadap kehidupan pribadi tentulah diharapkan menjadi paling
minimum.
Muncul adagium >>> the best government is the least government
Liberalisme dalam bidang politik >>> menimbulkan liberalisme dalam
bidang ekonomi >>> berkembang menjadi kapitalisme liberal.
Perkembangan kapitalisme liberal >>> mendorong lahirnya
kolonialisme >>> kemudian berubah menjadi imperialisme.
Inggris Negara pertama yang melakukan revolusi industri >>>
ditemukannya mesin uap, mesin pintal, mesin tenun, dll.
Hal ini disusul oleh Prancis, Belanda, dll >>> mereka menyerbu Asia
dan Afrika untuk menjual kelebihan produksi hasil industrinya dan
untuk membeli bahan mentah.
Dalam sistem ekonomi kapitalis liberal >>> pemerintah diharapkan tidak
ikut campur tangan dalam bidang ekonomi, kecuali dalam bidang
pertahanan keamanan, peradilan dan pendidikan.
“Yang paling mengetahui kepentingan masing – masing individu adalah
individu itu sendiri. Dengan demikian kalau tiap – tiap individu sudah
mengurus kepentingannya dengan cara yang paling baik, maka masyarakat
pun menjadi baik.”
Kelemahannya >>> mengabaikan kemampuan dari tiap – tiap orang
yang tidak sama.
Individu yang kemampuan sumber dayanya kurang akan selalu kalah
dalam persaingan >>> hal ini tidak dapat diatasi oleh mekanisme pasar,
sehingga memerlukan intervensi pemerintah.
Sistem ekonomi kapitalis liberal rentan terjadinya krisis ekonomi.
Depresi (1929) melanda seluruh dunia yang melumpuhkan
perekonomian.
Dalam perkembangannya liberalisme beralih menjadi neoliberalisme.
Neoliberalisme >>> tidak hanya mengatur kegiatan ekonomi, tetapi juga
mengorganisasikan seluruh kegiatan dalam kehidupan masyarakat baik
ekonomi, politik, hukum, budaya maupun barang dan jasa publik
lainnya.
Pancasila sebagai dasar Negara sudah sepatutnya diterapkan dalam
kehidupan ekonomi.
GBHN 1993-1998 >>> secara tegas menyatakan pengembangan
ekonomi harus mengarah kepada mantapnya Sistem Ekonomi Pancasila
untuk mewujudkan demokrasi ekonomi.
Krisis ekonomi dan moneter pada tahun 1997 >>> menimbulkan kritik
terhadap kebijakan ekonomi yang dipandang terlalu memihak kepada
kepentingan konglomerat dan mengesampingkan kepentingan
ekonomi rakyat kecil.
Dalam era reformasi muncul gagasan ekonomi kerakyatan
Ekonomi kerakyatan >>> sistem ekonomi yang berorientasi pada
kepentingan rakyat kecil untuk meningkatkan kesejahteraannya.
Konsep sistem ekonomi kerakyatan mulai muncul dalam GBHN 1999-2004
>>> menegaskan arah kebijakan ekonomi antara lain adalah
mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada
mekanisme pasar yang berkeadilan dengan prinsip persaingan sehat dan
memperhatikan pertumbuhan ekonomi, nilai – nilai keadilan, kepentingan
social, kualitas hidup, pembangunan berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan sehingga terjamin kesempatan yang sama dalam berusaha
dan bekerja, perlindungan hak – hak konsumen serta perlakuan yang adil
kepada seluruh masyarakat.
2. Komunisme
Dasar filsafat dari komunisme adalah materialisme.
Pandangan materialisme memiliki banyak persamaan dengan naturalism
>>> keduanya sama – sama menentang filsafat moral dan agama.
Naturalisme >>> apa yang disebut alamiah atau real pastilah mempunyai
sifat atau wujud material atau fisik, sekalipun tampaknya tidak demikian
oleh manusia.
Materialisme >>> tidak pernah ada yang disebut dengan pikiran dan jiwa.
Pandangan materialism berkembang di Inggris dibawah pengaruh Thomas
Hobbes; di Prancis di bawah Julien De La-Mettrie, di Jerman ada Ludwig
Feuerbach, Ludwig Buchner dan Jacob Moleschott.
Feuerbach (1804-1872) >>> bukan roh yang ada , melainkan alam.
Manusia adalah mahluk alamiah.
Segala kegiatan dan usaha manusia didorong oleh nafsu alamiahnya, yaitu
dorongan untuk hidup.
Pengetahuan yang dimiliki oleh manusia, merupakan alat untuk menjadikan
manusia berhasil dalam hidupnya.
Kebahagiaan manusia dapat dicapai di dunia ini, bukan di seberang sana.
Oleh karena itu, agama harus ditolak.
Agama timbul karena manusia tidak menemukan kebahagiaan yang
didambakannya dan kemudian merefleksikan apa yang tidak ada pada
dirinya sebagai kenyataan yang dimiliki oleh Tuhan atau para dewa.
Seandainya manusia tidak memiliki keinginan untuk itu, tentulah agama
tidak akan ada.
Dalam pandangan Feuerbach >>> bukannya Tuhan yang menciptakan
manusia, melainkan manusia yang menciptakan Tuhan menurut
citranya.
Buchner >>> menyatakan bahwa tenaga dan zat sama saja.
Begitu pula rohani dan jasmani.
Apa yang disebut roh, jiwa, pikiran, sensibilitas, keinginan atau kehidupan
sama sekali tidak menunjukkan suatu kesatuan (wujud), fisik, melainkan
semata – mata sifat, kemampuan atau gerak materi.
Moleschoot (1822-1893) >>> Bahwa segala kejadian di dunia disebabkan
oleh adanya zat yang mempunyai tenaga. Tanpa fosfor tak akan ada
pikiran manusia. Asam fosfor yang dipakai untuk memupuk sawah dan
ladang masuk ke dalam makanan, dan oleh darah dibawa ke dalam otak,
yang kemudian berubah menjadi pikiran.
Philip H. Phenic (materialism modern) >>> Pada hakikatnya manusia
adalah binatang dalam ukuran yang lebih kompleks, tidak ada
perbedaan jenis.
Karl Max (1818-1883), Friedricht Engels (1820-1893)> (materialisme
dialektis dan materialisme historis) >>> agama dipandang sebagai
candu yang meracuni masyarakat, sehingga masyarakat berada dalam
dunia khayalan.
Marx >>> perjalanan sejarah bukanlah akibat adanya proses ide,
melainkan ditentukan oleh kondisi – kondisi yang bersifat
materialistis, yaitu hubungan – hubungan ekonomi.
Seluruh sejarah manusia menuju pada keadaan ekonomi yang disebut
komunisme.
Dalam keadaan inilah manusia dapat mencapai kebahagiaan.
Dengan tercapainya kebahagiaan, manusia akan terjaga dari impian
religiusnya.
Agama merupakan ekspresi kepapaan manusia.
Di dalam komunis, agama akan lenyap dengan sendirinya.
Begitu pula Negara, tidak lagi ada pertentangan kelas.
Semua orang memperoleh pendapatan sesuai dengan keperluannya
Menurut The Encyclopedia Americana >>> komunisme mengacu pada
doktrin yang melandasi gerakan revolusioner dengan tujuan untuk
menghapus kapitalisme, dan pada akhirnya membangun masyarakat dimana
semua jenis barang adalah milik masyarakat yang dikelola oleh Negara dan
semua kegiatan ekonomi direncanakan dan dikendalikan oleh Negara.
Komisi Perencanaan Negara >>> menangani masalah barang – barang apa
yang akan diproduksi dan berapa banyaknya, serta siapa yang
memproduksinya, baik barang untuk hasil pertanian maupun industri.
Tanah, pabrik dan alat – alat produksi dikuasai oleh badan usaha
Negara.
Hak milik individu dibatasi pada pemilikan rumah, perabotan rumah
tangga, barang – barang pribadi lainnya dan tabungan yang dapat
dihimpun.
Masalah untuk siapa barang diproduksi berkenaan dengan system
pengupahan dan harga barang ditangani oleh dewan ekonomi.
Harga barang konsumsi yang dijual oleh toko yang dikuasai oleh Negara
dan koperasi ditentukan oleh pemerintah.
Komunisme hanya mengenal partai tunggal yang berkuasa, yaitu partai
komunis.
Tidak diperkenankan adanya pandangan yang menentang kebijakan partai
komunis, sehingga pers yang bebas dilarang.
Komunisme diimplementasikan pertama kali oleh Uni Soviet
Kondisi perekonomian dalam negeri yang semakin suram ditambah dengan
adanya persaingan global, menuntut pimpinan Uni Soviet melakukan
perubahan.
Presiden Gorbachev (1989) >>> melakukan reformasi dengan semboyan
perestroika dan glasnost mencakup bidang ekonomi, social dan budaya.
Dalam bidang ekonomi >>> perencanaan dan pengendalian oleh Negara mulai
dikurangi dan mendorong badan usaha koperasi dan badan usaha lainnya untuk
berkembang.
Reformasi social >>> memberikan toleransi dan bahkan dorongan kepada warga
Negara, kelompok – kelompok dan organisasi social untuk berkembang.
Reformasi budaya >>> mengurangi hambatan – hambatan budaya yang ada,
sehingga memberi ruang gerak yang lebih luas.
Gorbachev >>> menarik tentaranya dari Afganistan, mendorong pelucutan
senjata dan ikut serta mengakhiri perang dingin >>> pada tahun 1990
memperoleh Nobel perdamaian.
Dengan adanya kebijakan perestroika dan glasnost dari Gorbacev >>>
terjadi perubahan pandangan pada Negara – Negara komunis untuk
lebih membuka diri pada pengaruh dari luar, baik berkenaan dengan
ideologi, sistem ekonomi, politik maupun sosial budaya.
Hal ini menyebabkan komunisme makin redup.
Cina mulai membuka diri terhadap masuknya teknologi dan investasi
asing.

Anda mungkin juga menyukai