Anda di halaman 1dari 13

STRATEGI PENYIDIK MENGATASI KENDALA DALAM

MENGUMPULKAN ALAT BUKTI TINDAK PIDANA PORNOGRAFI


MELALUI MEDIA ELEKTRONIK
Dio Frananda1, Fitriati1, Herman Bakir1
1. Program Magister Ilmu Hukum Universitas Ekasakti
Email: diofrananda7@gmail.com

ABSTRAK
Kendala Yang Dihadapi Penyidik Satreskrim Polres Kerinci Dalam
Mengumpulkan Alat Bukti Tindak Pidana Pornografi Melalui Elektronik adalah
kurangnya pemahaman dan penguasaan penyidik di bidang teknologi informasi,
sebagian besar personil penyidik Satreskrim Polres Kerinci masih belum
menguasai Teknologi Informasi. Terlalu banyaknya beban pekerjaan penyidik
yang ada di unit cyber crime satreskrim polres kerinci. Penyidik tidak terfokus
untuk menangani cybercrime khususnya Pornografi konsentrasi mereka terpecah
kepada perkara-perkara lain. Kurangnya fasilitas yang modern dalam pencarian
barang bukti juga menjadi kendala teknis internal Satreskrim Polres Kerinci
dalam mengumpulkan barang bukti tindak pidana pornografi. Kedua, Strategi
Penyidik Satreskrim Polres Kerinci Dalam Mengatasi Kendala Mengumpulkan
Alat Bukti Tindak Pidana Pornografi Melalui Elektronik adalah melakukan
pemeriksaan digital forensik pada barang digital yang memiliki memory sebagai
tempat penyimpanan data elektronik. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui
kondisi barang bukti elektronik (ON atau OFF). Dilanjutkan dengan apakah
barang bukti elektronik tersebut terhubung dengan jaringan. Guna mencegah
hilangnya barang bukti maka dilakukan dokumnetasi bukti digital dengan cara
Posisi awal suatu barang bukti harus dilakukan pengambilan foto. Foto awal
sangat berrguna untuk menentukan jenis data dan informasi yang akan dicari
pada barang bukti elektronik. Semua tindakan dalam proses penyitaan harus
dituangkan dalam Berita acara penyitaan. Penyidik harus memperhatikan agar
tidak membiarkan pelaku/tersangka menyentuh bukti elektronik setelah
penyidik melakukan penggrebekan (satu tombol dapat menghapus seluruh bukti
digital di dalam barang bukti).
Kata Kunci : Penyidikan, Media Elektronik, Pornografi, Alat Bukti
PENDAHULUAN dengan menggunakan alat internet
ini diketahui dengan sebutan
Pada Konsiderans Hukum No
electronic commerce, ataupun
11 Tahun 2008 mengenai Data serta
disingkat e- commerce. 1
Bisnis Elektronik. Kesejagatan
Perkembangan dibidang ilmu
teknologi itu menaruh warga
wawasan serta teknologi
Indonesia selaku bagian dari warga
telekomunikasi serta informatika
bumi konsumen teknologi
pula ikut mensupport ekspansi ruang
komunikasi serta data. Kesejagatan
aksi bisnis benda serta atau ataupun
teknologi data pula sudah
pelayanan sampai melewati batasan
merekayasa kehidupan warga
batasan area sesuatu negeri.
Indonesia ke masa cyber dengan alat
Teknologi data serta alat elektronika
internet yang memperkenalkan
ditaksir sebagi ikon pelopor, yang
cyberspace dengan kenyataan
hendak menggabungkan semua
virtualnya menawarkan pada warga
sistem bumi, bagus dalam
bermacam impian serta keringanan.
pandangan sosial adat, ekonomi
Teknologi data serta komunikasi
serta finansial. Dari sistem- sistem
dikala ini lagi membidik pada
kecil lokal serta nasional, cara
konvergensi yang mempermudah
kesejagatan dalam tahun- tahun
aktivitas orang selaku inventor,
terakhir bergerakcepat, apalagi
developer serta konsumen teknologi
sangat kilat mengarah sesuatu sistem
itu sendiri. Salah satunya bisa
garis besar.2
diamati dari kemajuan alat internet
Cara kesejagatan teknologi
yang amat cepat. Internet selaku
komunikasi serta data itu melahirkan
sesuatu alat serta komunikasi
sesuatu kejadian yang mengganti
elektronik sudah banyak di memakai
bentuk komunikasi konvensional
buat bermacam aktivitas, antara lain
buat menjelajahi( browsing, surfing), 1
Ahmad M Ramli, Cyber Law dan
mencari informasi, silih mengirim HAKI dalam Sistem Hukum Indonesia,
Refika Aditama, Bandung, 2004, hlm. 1.
catatan lewat email, serta 2
Didik J Rachbini, Mitos dan
Implikasi Globalisasi: Catatan Untuk
perdagangan. Aktivitas perdagangan Bidang Ekonomi dan Keuangan, Yayasan
Obor, Jakarta, 2001, hlm. 2.

2
serta konvensional dengan batasan area( borderless) dan durasi
melahirkan realitas dalam bumi peristiwa sebab korban serta pelakon
maya( virtual reality) yang diketahui kerap terletak di negeri yang
saat ini ini dengan internet. Internet berlainan. Barda Nawawi Arief
bertumbuh begitu cepat selaku mengemukakan cybercrime ialah
kebudayaan warga modern, dibilang salah satu wujud ataupun format
selaku kebudayaan sebab lewat barudari kesalahan era saat ini yang
internet bermacam kegiatan warga menemukan atensi warga besar di
cyber semacam berasumsi, berkarya, bumi global, pula ialah salah satu
serta berperan bisa diekspresikan di bagian hitam dari perkembangan
dalamnya, kapanpun serta teknologi yang memiliki akibat
dimanapun. Kehadirannya sudah minus yang amat besar untuk semua
membuat bumi tertentu yang kehidupan modern dikala ini.4
diketahui dengan bumi Kesusahan buat menciptakan
maya( cyberspace) ataupun bumi perlengkapan fakta yang dipakai
imajiner ialah suatu bumi dalam melaksanakan perbuatan
komunikasi berplatform pc yang kejahatan lewat eletronik, sebab
menawarkan kenyataan yang terkini perlengkapan yang dipakai
berupa virtual( tidak langsung serta merupakan pc, alhasil fakta yang
tidak jelas).3 Bumi virtual tidak hendak memusatkan sesuatu insiden
memahami format durasi, ruang kejahatan merupakan berbentuk
serta tempat, yang dengan cara data- data yang terdapat di dalam pc
kenyataan membuktikan perihal itu sendiri( hard disk atau floopy
yang tidak ataupun belum jelas. disk) ataupun yang ialah hasil
Hendak namun di balik itu, edisi( print out), ataupun dalam
mencuat perkara berbentuk wujud lain berbentuk jejak( path)
kesalahan yang dikenal cybercrime,
kesalahan ini pula tidak memahami

3
Agus Rahardjo, Cybercrime 4
Barda Nawawi Arief, Tindak
Pemahaman dan Upaya Pencegahan Pidana Mayantara, Perkembangan Kajian
Kejahatan Berteknologi, Citra Aditya Bakti, Cybercrime di Indonesia, Raja Grafindo
Bandung, 2002, hlm. 20. Persada, Jakarta, 2006, hlm. 26.

3
dari sesuatu kegiatan konsumen pc.5 A. Kendala Yang Dihadapi
Penyidik Satreskrim Polres
Alhasil diperlukan pendekatan teknis
Kerinci Dalam Mengumpulkan
sebab bukti- bukti yang ditemui Alat Bukti Tindak Pidana
Pornografi Melalui Elektronik
berbentuk fakta elektronik yang
Pengumpulan
mempunyai daya pembuktian,
perlengkapan fakta perbuatan
hingga dibutuhkan penjelasan
kejahatan pornografi lewat alat
seseorang pakar supaya bisa
sosial, Satreskrim Polres Kerinci
diperoleh di sidang.
mengalami bermacam berbagai
Permasalahan yang dibahas
hambatan, antara lain terdiri dari
adalah kendala yang dihadapi
hambatan teknis dalam serta
penyidik Satreskrim Polres Kerinci
hambatan teknis eksternal.
dalam mengumpulkan alat bukti
Hambatan teknis Dalam ini
tindak pidana pornografi melalui
diantarnya semacam minimnya
elektronik.
uraian serta kemampuan
interogator di aspek teknologi
METODE PENELITIAN
data, beberapa besar personil
Spesifikasi penelitian adalah interogator Satreskrim Polres
deskriptif analitis, dengan metode Kerinci sedang belum memahami
pendekatan yuridis normative Teknologi Data serta belum
didukung oleh yuridis empiris. Jenis terdapatnya pemasyarakatan
data yang digunakan adalah data pemakaian alat sosial di Polres
sekunder dan data primer. Data Kerinci. Mengenang amat
sekunder diperoleh dari studi berartinya cagak pangkal energi
dokumen, data primer diperoleh orang buat mendukung
dengan cara wawancara. Data yang kelancaran sesuatu cara
diperoleh kemudian dianalisa secara pelacakan, investigasi, dan cara
kualitatif . penahanan.
Bagi penjelasan
PEMBAHASAN
interogator cuma sebagian
5
Edmon Makarim, Kompilasi personil serta tidak banyak
Hukum Telematika, Jakarta, PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta, 2004, hlm. 385

4
interogator di Satreskrim Polres cybercrime spesialnya Pornografi
Kerinci yang menguasai aspek Fokus mereka terbagi pada
teknologi data, perihal ini kurang perkara- perkara yang telah
balance dengan terdapatnya terdapat sering- kali menyimpang
permasalahan yang terdapat, jauh ilustrasinya kecurangan,
bersamaan sedemikian itu pembohongan. Di dalam
maraknya perbuatan kejahatan Satreskrim Polres Kerinci telah
Pornografi lewat internet yang dibagi- bagi spesifikasinya tetapi
sedang dapat terjalin bila saja di sebab informasi polisi dari warga
dalam warga serta sedang di Satreskrim Polres Kerinci
banyaknya permasalahan berbagai macam serta banyak di
Pornografi lewat internet yang luar cyber crime alhasil sempurna
sedang belum terbongkar ataupun di dalam penindakan kepolisian
hentinya daya lidik disebabkan terlewat serta ini berimplikasi
minimnya daya pakar di Kantor kepada kecekatan penindakan
Polisi Resort Kerinci, alhasil masalah bagus yang dikabarkan
butuh dipikirkan oleh penguasa oleh warga ataupun yang ditemui
buat membagikan penataran oleh interogator itu sendiri.
pembibitan TI pada petugas Setelah itu minimnya
kepolisian bagus di tiap Polres sarana yang modern dalam
ataupun Polsek spesial Cyber pencarian benda fakta pula jadi
Crime. 6 hambatan teknis dalam
Hambatan teknis Satreskrim Polres Kerinci dalam
dalam yang lain ialah sangat mengakulasi benda fakta
banyaknya bobot profesi perbuatan kejahatan pornografi.
interogator yang terdapat di Uraian Interogator yang sedang
bagian cyber crime satreskrim belum menguasai perbuatan
polres kerinci. Interogator tidak kejahatan biasa dengan cyber
terfokus buat menanggulangi crime gimana dengan cara teknis
6
Hasil wawancara dengan anggota menganggap bagus saksi ataupun
penyidik Satrekrim Polres Kerinci, tanggal
3 April 2021.
benda fakta, sebab cyber crime

5
diolah serta diperlakukan dengan Jakarta Raya( POLDA METRO
cara spesial tidak semacam benda Berhasil). Tetapi begitu
fakta perbuatan kejahatan yang interogator senantiasa
lain. Ilustrasinya aplikasi kala diperbolehkan memakai
interogator memadamkan serta perlengkapan mutahir itu pada
mencabut laptop ataupun pc yang dikala kondisi yang menekan
dipakai menghasilkan lenyap serta cara perijinannya juga amat
benda buktinya serta gimana diperhitungkan disebabkan
membongkar kode- kode yang mengenang perlengkapan mutahir
telah di setting sedemikian muka itu menggapai milyaran rupiah,
oleh pelakon alhasil kala perlengkapan itu dapat melacak
interogator berupaya membuka arah tanda, hingga sepanjang ini
kode- kode itu telah berganti seluruh permasalahan
informasi yang diperlihatkan. pembohongan lewat internet
Semacam pada permasalahan metode penindakannya dicoba
yang dijabarkan pada Ayat saat dengan cara buku petunjuk
sebelum ini.7 dengan melaksanakan kerjasama
Cara pencarian serta dengan lembaga lain yang terpaut
pelacakan ini dicoba dengan cara dan menelusuri situs- situs
buku petunjuk dengan metode website yang terpaut dengan
menelusuri data- data yang Pornografi lewat internet serta
terdapat, tidak ada alat- alat yang belum sempat meminjam
mutahir yang dipakai oleh perlengkapan mutahir itu. Jadi
interogator di Satreskrim Polres kepolisian dituntut buat wajib
Kerinci, alat- alat yang mutahir betul- betul memperhatikan serta
cuma ada di Markas Besar cermat dalam melaksanakan
Kepolisian Republik pencarian terdakwa alhasil tidak
Indonesia( MABES POLRI) serta salah target pada durasi
Kepolisian Wilayah Kota besar penahanan serta pengumpulan
7
Hasil wawancara dengan Selaku benda fakta.
anggota penyidik Satreskrim Polres Kerinci,
tanggal 10 Juni 2021.
Disamping itu, dalam

6
mengakulasi perlengkapan fakta dirasakan di alun- alun sepanjang
perbuatan kejahatan pornografi, cara pelacakan ialah semacam
interogator pula mengalami susah memperoleh tujuan
bermacam hambatan teknis terdakwa, hambatan yang sangat
eksternal, berbentuk: Sulitnya kerap terjalin dalam cara
mendapatkan perlengkapan fakta pelacakan merupakan tujuan yang
yang ada di dalam permasalahan tertera pada bukti diri terdakwa
Pornografi lewat internet delusif, sebab pelakon dengan
menyebabkan cara pelacakan mudahnya membuat Akun
serta investigasi kerap terhambat, dengan julukan serta tujuan
sebab ini tercantum permasalahan ilegal, buat melaksanakan aksinya
Cyber Crime hingga pelakon tidak bercokol di satu
perlengkapan fakta buat tempat, dengan memakai
melaksanakan cara pelacakan perlengkapan ataupun gadget
cuma berbentuk data elektronik mutahir pelakon melaksanakan
serta akta elektronik, sebab aksinya dimana saja, serta pula
Tempat Peristiwa Masalah( TKP) pelakon melenyapkan jejak
terjalin di dalam internet hingga dengan membuang no telepon
interogator menelusuri serta pelakon alhasil tidak dapat
mencermati dengan memakai dilacak letaknya, buat berikutnya
internet dan bila dibutuhkan tujuan yang sedang dapat
interogator melangsungkan ditelusuri serta sedang dapat
kerjasama dengan lembaga lain dicari keberadaannya hingga
yang terpaut dalam Pornografi kepolisian hendak lalu mencari.
lewat internet, bila di dalam Tidak hanya itu,
permasalahan ini ditemui tidak tingginya Kemampuan Pelakon
lumayan fakta hingga cara Dalam Mengoperasionalkan
pelacakan dihentikan. Teknologi Data. Akun- akun yang
Bagi Interogator pada dijadikan alat Pornografi yang
Satreskrim Polres Kerinci belum terkendali membuat
hambatan eksternal yang kerap Pornografi lewat internet terus

7
menjadi gempar di warga sebab perlengkapan yang mendukung
keringanan akses, dibarengi pasti dapat menguak pelakon,
dengan keahlian pelakon alhasil sepanjang ini dicoba
perbuatan kejahatan Pornografi dengan cara buku petunjuk serta
lewat internet yang terus menjadi untung- untungan dalam
mutahir dalam membekuk pelaku. 8
mengoperasionalkan Akun- akun.
Serta buat menguak B. Strategi Penyidik Satreskrim
Polres Kerinci Dalam
kesalahan Pornografi lewat
Mengatasi Kendala
internet di Satreskrim Polres Mengumpulkan Alat Bukti
Tindak Pidana Pornografi
Kerinci wajib memohon
Melalui Elektronik Oleh
dorongan pada Kepolisian Penyidik
Wilayah Kerinci buat
Perbuatan kejahatan
melaksanakan tracking kehadiran
pornografi selaku salah satuk
pelakon, sebab kurang
wujud norma, kaidah, ataupun
lengkapnya perlengkapan yang
hukum yang diformulasikan
mendukung di Satreskrim Polres
dalam perundang ajakan
Kerinci. Alhasil interogator wajib
kejahatan, bagus determinasi
menunggu data yang diserahkan
dalam KUHP atau determinasi
pada Polda, serta bila Polda tidak
dalam perundang ajakan di luar
membagikan data apapun hingga
KUHP, begitu juga wujud
perbuatan kejahatan Pornografi
perbuatan kejahatan pornografi
tidak dapat dibeberkan oleh
atau pornoaksi serta dalam
Satreskrim Polres Kerinci hingga
kemajuannya jadi perbuatan
kala Polda membagikan data
kejahatan pronografi atau
kehadiran pelakon, alhasil ini
pornoaksi siber.9 Kehadiran
mempengaruhi pada kecekatan
penindakan masalah, andaikan 8
Hasil wawancara dengan anggota
Satreskrim Polres Kerinci Satreskrim Polres Kerinci, tanggal 8 Juni
2021.
mempunyai alat serta 9
Wirjono Prodjodikoro, Tindak
tindak Pidana Tertentu Di Indonesia,
infrastruktur yang mencukupi dan Eresco, Jakarta, 1980, hlm 65

8
pornografi berawal dari pornos usaha yang dicoba saat sebelum
selaku pelanggaran kesusilaan terbentuknya perbuatan kejahatan
ataupun asusila dan grafi selaku serta usaha teknis eksternal
catatan, lukisan, serta arca, alhasil merupakan usaha yang dicoba
pornografi selaku wujud sehabis perbuatan kejahatan
perbuatan kejahatan dalam terjalin.
lingkup kesusilaan( artikel 282 Usaha yang dicoba
serta 283 bus KUHP dan artikel interogator buat menanggulangi
532 serta 533 KUHP); yang kendala- kendala dalam ialah
diiringi dengan pemikiran HB dengan melangsungkan penataran
Jassin,10 kalau pornografi selaku pembibitan kepada tiap badan
catatan ataupun cerminan dengan cyber crime di satreskrim polres
arti terencana buat memicu intim; kerinci. Tingkatkan keahlian
yang membuat khayalan pembaca pangkal energi Kepolisian dengan
berangan angan kearah kemaluan metode membagikan penataran
dan menimbulkan hasrat birahi pembibitan kepada tiap badan
berapi- api. Pornografi selaku supaya kasus- kasus yang
suatu yang berkaitan dengan berkaitan dengan Cyber Crime
perkara intim yang tidak layak bisa ditangani dengan maksimum.
dikatakan dengan cara terbuka Sebab di dalam melaksanakan
pada biasa. tugasnya tiap badan Polri dituntut
Buat menanggulangi buat berlagak handal dalam
kendala- kendala itu Satreskrim menanggulangi seluruh
Polres Kerinci memiliki usaha permasalahan mulai dari
buat mengestimasi terbentuknya menyambut informasi dari warga,
perbuatan kejahatan Pornografi cara pelacakan, cara investigasi
lewat internet. Terdapat 2 tipe sampai cara pemberkasan( BAP)
usaha dicoba interogator ialah serta pula tiap tahunnya modus-
usaha teknis dalam merupakan modus Cyber Crime terus
10
Tjita Lesmana, Pornografi menjadi bervariatif serta terus
Dalam Media Massa, Puspa Swara, Jakarta,
1995, hlm 70
menjadi mutahir oleh sebab itu

9
kepolisian dituntut buat dapat fakta elektronik itu tersambung
menanggulangi tipe- tipe dengan jaringan. Terdapat berapa
kesalahan yang bertabiat mutahir banyak pc atau Komputer atau
itu. Serta pula tingkatkan alat Desktop yang tersambung satu
serta infrastruktur dan memenuhi dengan yang lain Pengumpulan
perlengkapan yang mendukung benda fakta wajib cocok dengan
dalam cara pelacakan serta metode yang terdapat buat
investigasi alhasil bisa menghindari hancurnya atau
memudahkan dalam lenyapnya benda fakta.
menanggulangi permasalahan Untuk menghindari
yang berhubungan dengan Cyber lenyapnya benda fakta hingga
Crime spesialnya pornografi.11 dicoba dokumnetasi fakta digital
Ada pula strategi yang dengan metode Posisi dini sesuatu
dicoba interogator dalam benda fakta wajib dicoba
mengecek fakta elektronik pengumpulan gambar. Gambar
merupakan terlebih dulu dini amat berrguna buat
Interogator wajib sanggup memastikan tipe informasi serta
mengidentifikasi benda fakta data yang hendak dicari pada
elektronik yang terletak di TKP. benda fakta elektronik. Seluruh
Pada dasarnya benda fakta aksi yang dicoba kepada benda
elektronik yang dapat di jalani fakta wajib dicoba pencatatan,
pengecekan digital ilmu mayat seluruh aksi dalam cara
merupakan benda digital yang perampasan wajib dituangkan
mempunyai memory selaku dalam Informasi kegiatan
tempat penyimpanan informasi perampasan. Pencatatan
elektronik. Observasi dicoba buat dibutuhkan supaya aktivitas
mengenali situasi benda fakta pengumpulan benda fakta cocok
elektronik( ON ataupun OFF). dengan metode serta tidak
Dilanjutkan dengan apakah benda terdapat informasi digital yang
11
Hasil wawancara dengan anggota cacat( corrupt). Pembungkusan
penyidik Satreskrim Polres kerinci, tanggal
12 Juni 2021.
benda fakta( dituangkan dalam

10
BA pembungkusan benda fakta). internet, salah satu triknya
Interogator wajib merupakan mendatangi tujuan
mencermati supaya tidak http: atau atau
membiarkan pelakon atau whatismyipaddress. com atau.
terdakwa memegang pc sehabis
interogator melaksanakan Tidak hanya itu,
penggrebekan( satu tombol bisa bertambah kemampuan
menghilangkan semua fakta interogator serta melangsungkan
digital di dalam benda fakta). penilaian permasalahan tiap
Jalani penggeledahan dengan cara berakhir menanggulangi sesuatu
global yang mencakup tubuh, tas, permasalahan pula jadi salah satu
busana, celana, tempat usaha dalam mengalami
penyimpanan, dsbnya, yang hambatan dalam mengakulasi
memiliki ikatan langsung dengan fakta perbuatan kejahatan
terdakwa. Janganlah sempat pornografi. Kenaikan serta
nyalakan atau menghidupkan penilaian ini dimaksudkan supaya
kembali benda fakta yang telah seluruh badan interogator
dalam posisi mati ataupun Kepolisian Resort Kerinci bisa
dimatikan. kepada perkara mengetahui kelemahan-
masalah spesial, jalani kelemahan serta kekurangan-
perampasan akun alat social, kekurangan dalam tiap
email serta web pelakon dengan permasalahan Pornografi supaya
metode mengubah username serta dalam penindakan tiap
password pelakon serta permasalahan yang dialami
melenyapkan link email dan berikutnya tiap badan sedia
dituangkan di dalam BA menanggulangi permasalahan
perampasan fakta digital. kepada dengan cara maksimum, dengan
masalah– masalah spesial, jalani penilaian permasalahan ini pula
kir IP Khalayak yang dipakai oleh bisa menguasai kekurangan-
fitur kompuet ataupun mobile bila kekurangan dari kekeliruan badan
tersambung dengan jaringan yang bertugas kurang maksimum

11
alhasil bisa dijadikan peringatan menjalakan ikatan kegiatan
pada tiap badan yang yang lain serupa dengan pihak- pihak yang
supaya tidak melaksanakan terpaut. Salah satu usaha Polri
kecerobohan dalam melaksanakan buat menanggulangi halangan
tugas- tugas berikutnya kepada permasalahan Pornografi
dikemudian hari. lewat internet merupakan
Setelah itu usaha yang menjalakan ikatan ataupun
lain ialah lewat pengajuan kegiatan serupa dengan lembaga
permohonan buat akumulasi alat yang berhubungan dengan
serta infrastruktur yang Pornografi. Membuat kegiatan
mendukung. Kurang lengkapnya serupa ini amatlah berarti sebab
alat serta infrastruktur cagak dapat mendukung dalam
operasional amatlah membatasi pencarian benda fakta elektronik
dalam cara pelacakan serta ataupun mencari kehadiran
investigasi sebab permasalahan terdakwa.
Pornografi ini amat Interogator Satreskrim
menginginkan perlengkapan yang Polres Kerinci menginginkan
lebih mutahir. Oleh sebab itu terdapatnya MoU kegiatan serupa
telah sebenarnya pihak Polri buat pada instansi- lembaga yang
mengupdate serta upgrade alat terpaut dengan Pornografi lewat
serta infrastruktur diserahkan internet, salah satunya dengan
supaya penindakan permasalahan fasilitator layanan internet, serta
pornografi lewat internet bisa membuat kegiatan serupa dengan
dituntaskan dengan maksimum. departemen telekomunikasi serta
Disamping usaha data dan menjalakan ikatan
interogator buat menanggulangi dengan universitas serta institut
kendala- hambatan dalam, yang terletak di Sumatera Barat
interogator pula mempunyai buat kebutuhan terdapatnya saksi
usaha buat menanggulangi pakar cocok dengan keinginan
kendala- kendala eksternal ialah investigasi, pelacakan, serta fakta
lewat metode semacam

12
lain yang diperlukan.12 Indonesia, Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2006

PENUTUP Edmon Makarim, Kompilasi Hukum


Telematika, Jakarta, PT. Raja
Lembaga terkait baik eksekutif
Grafindo Persada, Jakarta,
maupun legislatif mengeluarkan 2004
aturan pelaksana atau melakukan
Wirjono Prodjodikoro, Tindak tindak
perevisian terhadap Undang-Undang Pidana Tertentu Di Indonesia,
Eresco, Jakarta, 1980
No. 11 Tahun 2008 Tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik Tjita Lesmana, Pornografi Dalam
Media Massa, Puspa Swara,
terkait memperjelas jenisjenis alat
Jakarta, 1995
bukti elektronik terutama mengenai
penjelasan jenis-jenis alat bukti BIO DATA
elektronik. Dio Frananda, saat sekarang
sedang menempuh pendidikan di
REFERENSI Program magister Ilmu Hukum
Ahmad M Ramli, Cyber Law dan Universitas Ekasakti.
HAKI dalam Sistem Hukum
Indonesia, Refika Aditama,
Bandung, 2004

Didik J Rachbini, Mitos dan


Implikasi Globalisasi: Catatan
Untuk Bidang Ekonomi dan
Keuangan, Yayasan Obor,
Jakarta, 2001

Agus Rahardjo, Cybercrime


Pemahaman dan Upaya
Pencegahan Kejahatan
Berteknologi, Citra Aditya
Bakti, Bandung, 2002

Barda Nawawi Arief, Tindak Pidana


Mayantara, Perkembangan
Kajian Cybercrime di

12
Hasil wawancara Kasat reskrim
Kepolisian Resort Kerinci, tanggal 16 Juni
2021

13

Anda mungkin juga menyukai