Anda di halaman 1dari 12

BENTUK BENTUK KEJAHATAN CYBER

(Macamnya Kejahatan Cyber)

Kejahatan Mayantara

Dosen Pengampu : Yusrizal, S.H.,M.H.


Disusun Oleh :
Mhd Hanif Putra ( 210510133 )

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
FAKULTAS HUKUM
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas ke hadirat Allah SWT, Tuhan pemilik semesta alam dan sumber
segala pengetahuan karena atas bimbingan-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “BENTUK BENTUK KEJAHATAN CYBER (Macamnya Kejahatan Cyber)”.
Makalah ini disusun berdasarkan pengamatan penyusun dari berbagai sumber. Adapun
penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah kejahatan
mayantara.

Penyusun sangat menyadari makalah ini masih jauh dari kesempuranaan. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaan dari
kekurangan - kekurangan yang ada, sehingga makalah ini dapat bermanfaat.

Akhir kata, ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu
dalam penyusunan makalah ini, karena dengan tugas ini membuat kita menjadi lebih tahu
mengenai bentuk bentuk kejahatan cyber. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan dan
melimpahkan rahmat serta karunia– Nya kepada kita semua. Amin ya Rabbal Alamin.

Lhokseumawe, 25 Mei 2023


ABSTRAK

Teknologi informasi memberikan banyak kemudahan manusia, tetapi kemajuan ini


pun secara bersamaan menimbulkan berbagai permasalahan yang tidak mudah ditemukan
jalan keluarnya. Salah satu masalah yang muncul akibat akibat perkembangan teknologi
informasi adalah lahirnya kejahatan-kejahatan yang sifatnya baru, khususnya
mempergunakan internet sebagai alat bantunya. Lazim dikenal dengan sebutan kejahatan
dalam dunia maya. Kejahatan dunia maya sudah selayaknya menjadi perhatian khusus
diseluruh dunia, terutama bagi Negara-negara yang sudah menjadikan teknologi informasi
sebagai bagian besar dikehidupan mereka. Kenapa seperti ini, karena kejahatan ini bisa
menjadi ancaman yang sangat serius. kegiatan-kegiatan yang biasanya dilakukan di dunia
nyata sekarang ini berpindah dengan penggunaan gadget transaksi seperti perbankan dan
berkirim surat beralih menjadi kegiatan dunia maya. Transaksi berpindah dengan
menggunakan i-Pad, Smartphone, handphone, laptop. Kita tidak lagi mengalami kesulitan
untuk mengakses informasi dari seluruh penjuru dunia selain karena banyak perangkat
mobile yang memang sudah didukung oleh Teknologi Informasi dan Komunikasi.
ABSTRACT

Information technology provides many human conveniences, but this progress also
simultaneously raises various problems that are not easy to find solutions. One of the
problems that arise due to the development of information technology is the birth of new
crimes, especially using the internet as a tool. Commonly known as cybercrime. Cybercrime
should be a special concern around the world, especially for countries that have made
information technology a big part of their lives. Why is it like this, because this crime can be
a very serious threat. Activities that are usually carried out in the real world are now moving
with the use of transaction gadgets such as banking and sending letters turning into cyber
activities. Transactions move using i-Pad, Smartphone, mobile phone, laptop. We no longer
have difficulty accessing information from all corners of the world other than because many
mobile devices are already supported by Information and Communication Technology.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................
ABSTRAK/ABSTRACT............................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................
1.3 Tujuan Pembelajaran .............................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................
2.1 Pengertian Kejahatan Cyber...................................................................................................
2.2 Bentuk bentuk Kejahatan Cyber.............................................................................................

BAB III PENUTUPAN..............................................................................................................


3.1 kesimpulan.............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Seiring berkembangnya zaman, sudah tak terasa kita telah hidup di zaman yang penuh
dengan kecanggihan dan semuanya serba praktis. Semua orang berlomba-lomba untuk dapat
menciptakan hal yang baru dan dapat mempermudah pekerjaanya. Termasuk juga
didalamnya adalah perkembangan Teknologi Informasi yang berkembang sangat pesat di
dunia, khususnya di negara kita tercinta, Republik Indonesia. Perkembangan teknologi
dijaman sekarang ini sangatlah canggih dan pesat. Hal ini dapat dibuktikan dengan
banyaknya inovasi dimasa ini, dengan yang sederhana maupun yang menghebohkan dunia.
Teknologi sudah ada sejak jaman dahulu, yaitu jaman romawi kuno. Perkembangan teknologi
berkembang secara drastis dan terus berevolusi hingga sekarang yang semakin canggih dan
mendunia.
Perkembangan teknologi informasi sangat pesat, namun perkembangan yang ada tidak
selamanya digunakan untuk kepentingan yang positif, namun juga sering disalahgunakan
untuk hal-hal yang negatif. Sejatinya, perkembangan teknologi informasi berbasis komputer
yang terhubung melalui jaringan internet sering dijadikan sebagai sarana serta media untuk
melakukan kejahatan. Misalnya melakukan pencemaran nama baik terhadap seseorang atau
mungkin juga transaksi bisnis prostitusi online yang sekarang marak diberitakan.
Teknologi Informasi dan Komunikasi bisa dilakukan secara mobile, kegiatan-kegiatan
yang biasanya dilakukan di dunia nyata sekarang ini berpindah dengan penggunaan gadget
transaksi seperti perbankan dan berkirim surat beralih menjadi kegiatan dunia maya.
Transaksi berpindah dengan menggunakan i-Pad, Smartphone, handphone, laptop. Kita tidak
lagi mengalami kesulitan untuk mengakses informasi dari seluruh penjuru dunia selain karena
banyak perangkat mobile yang memang sudah didukung oleh Teknologi Informasi dan
Komunikasi.
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang cukup pesat ini juga diikuti
dengan maraknya penyalahgunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi, sehingga telah
menjadi isu yang sangat meresahkan yaitu terjadinya kejahatan yang dilakukan di dunia maya
atau sekarang ini dikenal dengan istilah cybercrime. Telah banyak kasus kejahatan yang
terjadi didunia maya ini yang tentu saja merugikan dan memberikan dampak yang negatif.
1.2. RUMUSAN MASALAH

A. APA ITU KEJAHATAN CYBER ?


B. BENTUK BENTUK KEJAHATAN CYBER ?

1.3. TUJUAN PEMBELAJARAN

A. UNTUK MEMAHAMI APA ITU KEJAHATAN CYBER


B. UNTUK MENGETAHUI BENTUK BENTUK DARI KEJAHATAN CYBER
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN KEJAHATAN CYBER

Secara umum yang dimaksud dengan kejahatan komputer atau kejahatan di dunia maya
(Cybercrime) adalah: ”upaya memasuki dan atau menggunakan fasilitas komputer atau jaringan
komputer tanpa ijin dan dengan melawan hukum dengan atau tanpa menyebabkan perubahan dan
atau kerusakan pada fasilitas komputer yang dimasuki atau digunakan tersebut.””Kejahatan
komputer mencakup berbagai potensi kegiatan ilegal. “Umumnya, kejahatan ini dibagi menjadi dua
kategori: (1) kejahatan yang menjadikan jaringan komputer dan divais secara langsung menjadi
target; (2) Kejahatan yang terfasilitasi jaringan komputer atau divais, dan target utamanya adalah
jaringan komputer independen atau device.
Kejahatan yang berhubungan dengan komputer merupakan keseluruhan bentuk kejahatan yang
ditujukan terhadap komputer, jaringan komputer dan para penggunanya, dan bentuk-bentuk
kejahatan tradisional yang menggunakan atau dengan bantuan peralatan komputer. Kejahatan
tersebut dibedakan menjadi dua kategori yakni cybercrime dalam pengertian sempit dan dalam
pengertian luas. Cybercrime dalam pengertian sempit merupakan kejahatan terhadap sistem
komputer, sedangkan cybercrime dalam pengertian luas mencakup kejahatan terhadap sistem
atau jaringan komputer dan kejahatan yang menggunakan sarana komputer. Cybercrime
sebagai suatu masalah bukanlah hal yang mudah untuk diselesaikan. Hal ini dikarenakan
cybercrime sebagai suatu jenis kejahatan merupakan suatu tindakan yang dilakukan di dalam
dunia yang tidak mengenal batas wilayah hukum dan kejahatan tersebut dapat terjadi tanpa
perlu adanya suatu interaksi langsung antara pelaku dengan korbannya. Sehingga dapat
dikatakan, bahwa ketika suatu kejahatan cyber terjadi, maka semua orang dari berbagai
negara yang dapat masuk ke dalam dunia cyber dapat terlibat di dalamnya, entah itu sebagai
pelaku (secara langsung atau tidak langsung), korban, ataupun hanya sebagai saksi.
Cybercrime, terjadi pertama kali di Amerika Serikat pada tahun 1960-an.7 Pada tahun 1970
di Amerika Serikat terjadi kasus manipulasi data nilai akademik mahasiswa di Brooklyn
College New York, kasus penyalahgunaan komputer perusahaan untuk kepentingan
karyawan, kasus pengkopian data untuk sarana kejahatan penyelundupan narkotika, kasus
penipuan melalui kartu kredit. Selain itu terjadi pula kasus akses tidak sah terhadap database
security pacific national bank yang mengakibatkan kerugian sebesar $10.2 juta US pada
tahun 1978. Selanjutnya kejahatan serupa terjadi pula disejumlah negara antara lain Jerman,
Australia, Inggris, Finlandia, Swedia, Austria, Jepang, Kanada, Belanda, dan Indonesia.
Kejahatan tersebut menyerang terhadap harta kekayaan, kehormatan sisitem dan jaringan
komputer. Menurut Kamus Bahasa Inggris-Indonesia cyber berarti maya, sedangkan crime
adalah an offence which is punishable by law (suatu kejahatan yang dihukum oleh hukum),
illegal activity in general (kegiatan ilegal pada umumnya), atau a bad immoral, or
dishonourable act (tidak terhormat, tidak bermoral, atau tindakan yang buruk).

2.2. BENTUK BENTUK KEJAHATAN CYBER

Teknologi Informasi menjadikan hubungan komunikasi antar manusia dan antar bangsa semakin
mudah dan cepat tanpa dipengaruhi oleh ruang dan waktu. Globalisasi adalah suatu proses
perubahan dinamika lingkungan global sebagai kelanjutan dari situasi yang pernah ada sebelumnya
yang ditandai dengan ciri kemajuan teknologi dan informasi, menimbulkan saling ketergantungan,
pengaburan terhadap batas-batas negara (borderless) Teknologi informasi diyakini membawa
keuntungan dan kepentingan yang besar bagi negara-negara di dunia. Setidaknya ada 2 (dua) hal
yang menjadikan teknologi informasi dianggap penting dalam memacu pertumbuhan ekonomi
dunia. Pertama, teknologi informasi mendorong permintaan atas produk-produk teknologi informasi
itu, seperti komputer, modem, sarana untuk membangun jaringan internet dan sebagainya. Kedua,
memudahkan transaksi bisnis terutama bisnis keuangan di samping bisnis-bisnis umum lainnya.
Selain itu, teknologi internet dapat menjadi sebuah kemajuaan sekaligus kehancuran bagi
siapapun yang tidak memahaminya. Internet membawa perubahan yang sangat cepat sehingga bagi
masyarakat net (netizen) maupun masyarakat umum diperlukan pengetahuan dan sikap bijak dalam
penggunaanya supaya efek negatif Internet dapat diminimalisir. Dalam perkembangannya,
kejahatan siber juga menarget dan menyerang unit-unit vital negara secara efektif dan masif. Contoh
kejahatan yang terkenal karena efek dashyatnya adalah Ransomware WannaCry. WannaCry adalah
sebuah serangan siber yang menyerang seluruh dunia (worldwide cyberattack) mulai sejak bulan
Mei 2017. WannaCry adalah sebuah cryptoworm ransomare yang menyerang komputer dengan
sistem operasi Windows dengan cara mengenkripsi data vital suatu jaringan komputer dan meminta
tebusan menggunakan Bitcoin untuk mengembalikan data yang telah dienkripsi. Dalam satu hari
penyebarannya, WannaCry telah menyerang lebih dari 230.000 ribu komputer di lebih dari 150
negara. Hal yang paling merugikan adalah bahwa target dari WannaCry merupakan informasi vital
institusi publik, maka dari itu insitusi publik benar-benar dibuat geger dengan infeksi dari WannaCry.
Selain WannaCry, ada kejahatan siber lain yang lebih dulu beredar dan sama berbahayanya, yaitu
Malware Trojan. Trjoan adalah salah satu malware yang paling banyak beredar dan berbahaya di
dunia. Salah satu macam Trojan adalah DDoSPatty. DDos-Patty adalah Trojan yang tersembunyi
dalam malicious program. DDoSPatty masuk ke komputer kita melalui malicious program yang
membawa Trojan dan terinstall didalam komputer tanpa kita sadar. Dengan ini, DDoS-Patty
memperoleh jalan masuk ke komputer kita.
Beberapa bentuk kejahatan yang berhubungan erat dengan penggunaan teknologi informasi
yang berbasis utama komputer dan jaringan telekomunikasi ini, dalam beberapa literatur dan
praktiknya dikelompokkan dalam beberapa bentuk, antara lain:
“a) Unauthorized Acces Computer System and Service. Kejahatan yang dilakukan dengan
memasuki/menyusup ke dalam suatu sistem jaringan komputer secara tidak sah, tanpa ijin atau
tanpa sepengetahuan dari pemilik sistem jaringan komputer yang dimasukinya.”
“b) Illegal Contents. Merupakan kejahatan dengan menggunakan data atau informasi ke internet
tentang suatu hal yang tidak benar, tidak etis, dan dapat dianggap melanggar hukum atau
mengganggu ketertiban umum.”
“c) Data Forgery. Merupakan kejahatan dengan memalsukan data pada dokumen-dokumen
penting yang tersimpan sebagai scriptless document melalui internet.”
“d) Cyber Espionage. Merupakan kejahatan yang memanfaatkan jaringan internet untuk
melakukan kegiatan mata-mata terhadap pihak lain, dengan memasuki sistem jaringan komputer
pihak sasaran.”
“e) Cyber Sabotage and Extortion. Kejahatan ini dilakukan dengan membuat gangguan,
perusakan atau penghancuran terhadap suatu data, program komputer atau sistem jaringan
komputer yang terhubung dengan internet.”
“f) Offense Against Intellectual Property. Kejahatan ini ditujukan terhadap hak atas kekayaan
intelektual yang dimiliki pihak lain di internet. Contoh, peniruan tampilan pada web page suatu situs
milik orang lain secara ilegal, penyiaran suatu informasi di internet yang ternyata merupakan
informasi rahasia dagang orang lain dan sebagainya.”
BAB III
PENUTUP
3.1.KESIMPULAN

Beberapa bentuk kejahatan yang berhubungan erat dengan penggunaan teknologi


informasi yang berbasis utama komputer dan jaringan telekomunikasi seperti misalnya
pencemaran nama baik yang dilakukan melalui media sosial berbasis internet. Kejahatan
yang dilakukan dengan menyusup ke dalam suatu sistem jaringan komputer secara ilegal
tidak atas sepengetahuan dari pemilik sistem jaringan komputer yang dimasukinya. Atau
kejahatan dengan menggunakan dan atau memalsukan data atau informasi ke internet tentang
suatu hal yang tidak benar, tidak pantas dan dapat dianggap melanggar hukum atau
mengganggu ketertiban umum. Ada juga bentuk kejahatan dalam pusaran teknologi informasi
dengan menyebarkan berita-berita bohong yang tidak jelas sumbernya namun diumumkan
lewat media sosial. Tujuannya untuk menjatuhkan atau membuat seseorang menjadi terhina
atau merendahkan martabat dan wibawa seseorang.”
DAFTAR PUSTAKA

Agus Raharjo, Cyber Crime Pemahaman dan Upaya Pencegahan Kejahatan Berteknologi
(Cet. I; Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2002).
Abdul Wahid dan Mohammad Labib, Kejahatan Mayantara (Cyber Crime), (Jakarta: Refika
Aditama, [t.th]).
Budi Suhariyanto, Tindak Pidana Teknologi Informasi (Cybercrime) Urgensi Pengaturan dan
Celah Hukumnya, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012).
Dwidja Priyatno, Bunga Rampai Pembaharuan Hukum Pidana Indonesia, (Bandung: Pustaka
Reka Cipta, 2018).
Dikdik M.Arif Mansur & Elisatris Gultom, Cyber Law (Aspek Hukum Teknologi
Informasi), (Bandung: PT Refika Aditama, 2005).
Longman Group, Longman dictionary of Contemporary English, (Ed. VIII; England: [t.tp],
1998). Petrus Reinhard Golose, Seputar Kejahatan Hacking: Teori dan Studi Kasus, (Jakarta:
Dharmaputra, 2008).
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Suatu Tinjauan Singkat,
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011)

Anda mungkin juga menyukai