Disusun Oleh:
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020
DAFTAR ISI
PROPOSAL PENELITIAN
G. Metode Penelitian.................................................................................... 14
I
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP TINDAK PIDANA CYBER CRIME
PENYEBARAN VIRUS YANG DAPAT MENGGANGGU
SISTEM ELEKTRONIK
A. Latar Belakang
pesat setiap tahunnya. Salah satu bagian dari teknologi itu sendiri adalah internet.
Terlebih lagi dengan perkembangan sistem elektronik dan media online yang
menghubungkan dengan sesuatu yang tidak dapat kita jangkau maupun yang sulit
1
E-Media Solusindo, Membangun Komunitas Online Secara Praktis Dan Gratis, (Jakarta, PT
Elex Media Komputindo 2008), hlm. 15, diakses melalui https://ipusnas.id/.
1
2
kehidupan manusia menjadi lebih maju dan terlihat semakin modern. Tak dapat
dipungkiri bahwa di zaman sekarang ini internet dan teknologi selayaknya sudah
menjadi kebutuhan primer sehari-hari untuk sebagian besar orang, mulai dari
Internet yang kini menyebar kemana-mana mau tidak mau ikut pula
dan internet dapat menghubungkan orang dengan orang lainnya dari jarak jauh.
Perjumpaan jarak jauh antara orang yang satu dengan orang-orang yang lainnya
ini kemudian dapat melahirkan sesuatu yang disebut dengan komunitas maya
orang yang media utama hubungannya adalah internet dan tidak mengandalkan
pertemuan langsung secara fisik.4 Saat ini, banyak sekali media sosial yang
2
Saifuddin Chalim dan E. Oos M. Anwas, “Peran Orangtua dan Guru dalam Membangun
Internet sebagai Sumber Pembelajaran”, Jurnal Penyuluhan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel,
Surabaya dan Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kemendikbud, Jakarta, 2018, Vol. 14 No. 1,
hlm. 33, didownload pada https://jurnal.ipb.ac.id, tanggal 12 Agustus 2020 Pukul 13.00 WIB.
3
E-Media Solusindo, Loc.Cit.
4
Ibid, hlm. 17.
3
Namun, dimana ada dampak positif pasti juga akan ada dampak negatif.
teknologi ini dan yang paling menonjol adalah kejahatan dunia maya atau yang
mendapatkan serangan di dunia maya, menurut data yang muncul dalam acara
Cyber crime terjadi bermula dari kegiatan hacking yang telah ada lebih
dari satu abad. Pada tahun 1870-an, beberapa remaja telah merusak sistem
Munculnya berbagai tindak pidana cyber crime juga harus diimbangi oleh
5
Antoni, “Kejahatan Dunia Maya (Cyber Crime Dalam Simak Online)”, Jurnal Fakultas
Syariah dan Hukum UIN Raden Fatah, hlm. 263, didownload pada http://jurnal.radenfatah.ac.id,
tanggal 08 Agustus 2020 Pukul 23.13 WIB. Lihat juga Jurnal Nurani, Vol. 17, No. 2, 2017: 127-140.
6
Eliasta Ketaren, “Cyber Crime, Cyber Space, Dan Cyber Law”, Jurnal TIMES, Vol. V, No 2 :
35-42, Medan, 2016, hlm. 35, didownload pada http://ejournal.stmik-time.ac.id, tanggal 23 Agustus
2020 Pukul 01.15 WIB.
4
semua (masyarakat), terutama mengenai tindak pidana cyber crime, maka dalam
crime) dengan cara berbelanja menggunakan nomor dan identitas kartu kredit
orang lain, yang diperoleh secara ilegal (melawan hak), biasanya dengan
seperti yang pernah terjadi pada situs Menkoinfo dan Partai Golkar, Bank
Indonesia dan Situs KPU saat Pemilu 2004. Tindakan deface adalah
program namun tak jarang ada juga yang mencuri data-data tertentu untuk
agar mau memberikan informasi data diri pemakai (username) dan kata
sandinya (password) pada suatu website yang sudah di-deface. Phising biasanya
diarahkan kepada online banking user, isian data pemakai dan kata sandi yang
vital;
software atau operating system. Malware terdiri dari berbagai macam yaitu:
virus, worm, trojan horse, adware, browser hijacker dan lain sebagainya.7
Semua jenis cyber crime itu sudah berlangsung sejak lama, bahkan
Indonesia sempat disebut sebagai negara dengan tingkat cyber crime tertinggi.8
data, menghambat membuka akses data, sampai ada sejenis virus yang sifatnya
7
Ibid, hlm. 264-265
8
Merry Magdalena, UU ITE: Don’t Be The Next Victim, (Jakarta, PT Gramedia Pustaka
Utama 2009), hlm. 20, diakses melalui https://ipusnas.id/.
6
Dewasa ini, sebagian besar masyarakat masih banyak yang belum terlalu
jauh mengenali jenis-jenis dari cyber crime tersebut. Sesuai dengan fokus yang
akan dibahas dalam penelitian ini, maka penulis akan menguraikan salah satu
dari jenis cyber crime itu sendiri yakni penyebaran virus yang dapat
software.
disebut UU ITE. Tetapi jika mengkaji beberapa pasal maka kita akan menemukan
suatu indikasi bahwa virus komputer itu merupakan suatu tindakan itikad tidak
baik, yang mengganggu ketertiban umum, dan tidak bertanggung jawab serta
melawan hukum. Maka dari itu, untuk dapat memahami tentang keberadaan
tentang virus computer sebagai cyber crime perlu ada kajian dan analisa secara
9
Diki Firdaus, “Analisa Kaitan Virus Komputer, Etika dan Hukum Indonesia”, Jurnal Ilmiah
Fifo, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Mercu Buana, Vol. III, No. 2, 2016, hlm. 106, didownload
pada https://www.researchgate.net, tanggal 08 Agustus 2020 Pukul 23.35 WIB.
7
mendalam mengenai UU ITE yang sudah ada lalu dikaitkan dengan teori-teori
digunakan di Indonesia ketika terjadi cyber crime adalah aturan hukum positif
Hukum dan alat pelengkap tentu juga harus terus berkembang, namun
yang menjadi masalah apakah hukum dapat berkembang pesat dan secepat
Salah satu contoh perkara atau kasus yang pernah terjadi dalam tindak
pidana cyber crime penyebaran virus yang dapat mengganggu sistem elektronik
yaitu kasus penyebaran virus melalui link tautan dari facebook yang apabila
user facebook tersebut. Dalam hal ini pula menyatakan bahwa terdakwa terbukti
secara sah telah bersalah melakukan tindak pidana “Dengan sengaja dan tanpa
10
Ibid, hlm. 108.
11
Maskun, Kejahatan Cyber: Suatu Pengantar, (Jakarta, Penerbit Kencana 2004), hlm. 61.
12
Iskandar Z. Nasibu, “Kebijakan Hukum dalam Mengurangi Kejahatan Akibat Dampak
Kemajuan Komputer”, Jurnal Legalitas, Universitas Negeri Gorontalo, 2009, hlm. 80, didownload
pada https://www.neliti.com, tanggal 23 Agustus 2020 Pukul 01.19 WIB.
8
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dari itu penulis tertarik untuk
B. Rumusan Masalah
Indonesia?
13
Lihat Pasal 33 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
14
Lihat putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 730/Pid.Sus/2018/PN.JKT.PST.
9
C. Tujuan Penulisan
tindak pidana cyber crime penyebaran virus yang dapat mengganggu sistem
elektronik.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Secara teoretis, penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan
untuk pengkajian penelitian lebih lanjut bagi pihak akademis lain dalam
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari penelitian ini yaitu dapat dijadikan sebagai informasi
E. Ruang Lingkup
ilmu yang akan dikaji. Maka dari itu, ruang lingkup dari penelitian ini hanya
penerapan sanksi terhadap tindak pidana cyber crime penyebaran virus yang
pidana terkait tindak pidana cyber crime yang diatur dalam UU ITE.
F. Kerangka Teori
15
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian, (Jakarta, UI Press 2008), hlm. 6, diakses melalui
https://books.google.co.id/.
11
memberi deskripsi, atau gambaran, atau batasan tentang teori-teori apa yang
dipakai sebagai landasan dalam penelitian tersebut. Kerangka teori juga dapat
Maka dari itu, untuk menyesuaikan dengan fokus yang akan diteliti dalam
berikut:
hidup.17
16
Ibid, hlm. 40
17
Soerjono Soekanto, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, Cet. Ke-19,
(Depok, PT Raja Grafindo Persadan 2019), hlm. 5.
12
begitu populer.18
cukup panjang dan dapat melibatkan berbagai instansi atau pejabat negara.
a. Faktor hukumnya sendiri, yang di dalam tulisan ini akan dibatasi pada
undang-undang saja.
menerapkan hukum.
18
Ibid, hlm. 7
19
Viswandro, Maria Matilda, dan Bayu Saputra, Mengenal Profesi Penegak Hukum,
(Yogyakarta, Medpress Digital 2018), hlm. 1, diakses melalui https://ipusnas.id/.
20
Edi Setiadi dan Kristian, Sistem Peradilan Pidana Terpadu dan Sitem Penegakan Hukum di
Indonesia, (Jakarta, Kencana 2017), hlm. 132-133, diakses melalui https://ipusnas.id/.
13
atau diterapkan.
e. Faktor kebudayaan, yakni sebagai hasil karya, cipta, dan rasa yang
esensi dari penegakan hukum dan juga merupakan tolok ukur dari
21
Soerjono Soekanto, Op.Cit, hlm. 8
22
Ibid, hlm. 9
23
Sadikin, “Model Penjatuhan Pidana Dengan Mempertimbangkan Pelaku Dan korban”.
Laporan Akhir Tim Penelitian Hukum 2008, hlm. 1, didownload pada
https://www.bphn.go.id/data/documents/model_penjatuhan_pidana_dengan_mempertimbangkan_pela
ku_dan_korban.pdf, tanggal 17 September 2020 Pukul 20.38 WIB.
14
ditentukan dalamhukum;
dalam hukum.24
pemidanaan juga merupakan hal yang tidak kalah pentingnya guna mencari
fungsional.
pidana seumur hidup, pidana penjara, pidana kurungan dan pidana denda
G. Metode Penelitian
24
Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring, 2016, https://kbbi.kemdikbud.go.id/ diakses pada
tanggal 04 September 2020 Pukul 18.20 WIB.
15
1. Tipe Penelitian
Tipe penelitian biasanya disesuaikan dengan objek ilmu yang akan diteliti
dibangun berdasarkan disiplin ilmiah dan cara-cara kerja ilmu hukum normatif
bahan-bahan pustaka atau data sekunder sebagai bahan dasar untuk diteliti
ini.26
25
Johnny Ibrahim, Teori dan Metode Penelitian Hukum Normatif, (Malang, Bayumedia
Publishing 2008), hlm. 47, diakses melalui https://books.google.co.id/.
26
Soerjono Soekanto & Sri Mamudji, Penelitian Hukum Nornatuf Suatu Tinjauan Singkat,
(Jakarta, Rajawali Pres 2011), hlm. 13-14.
16
2. Metode Pendekatan
(conceptual approach).27
27
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Cet. Ke-12, (Jakarta, Prenadamedia Group
2016), hlm. 133.
28
Ani Purwati, Metode Penelitian Hukum Teori dan Praktek, (Surabaya, CV Jakad Media
Publishing 2020), hlm. 85, diakses melalui https://books.google.co.id/.
17
data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh
data yang tidak diperoleh langsung dari lapangan melaikan diperoleh dari
bahan-bahan pustaka.31
29
Djulaeka dan Devi Rahayu, Buku Ajar: Metode Penelitian Hukum, (Surabaya, Scopindo
Media Pustaka 2019), hlm. 32, diakses melalui https://books.google.co.id/.
30
Ani Purwati, Op.Cit, hlm. 87.
31
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Op.cit, hlm. 12.
18
Pidana.
Pidana.
Transaksi Elektronik.
730/Pid.Sus/2018/PN.JKT.PST
32
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Op.cit, hlm. 15.
19
penjelasan dan petunjuk terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum
mengumpulkan data yang relevan dari buku, artikel ilmiah, berita, maupun
sumber kredibel lainnya yang terkait dengan topik penelitian. Studi pustaka
33
Rahman Amin, Pengantar Hukum Indonesia, (Yogyakarta, Penerbit Depublish 2019), hlm.
62, diakses melalui https://books.google.co.id/.
20
menganalisis data yang diperoleh. Yaitu menguraikan data pada suatu latar
kata lain, metode kualitatif dapat dilakukan secara deskriptif dari data
34
Fitrah dan Luthfiyah, Metodologi Penelitian; Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas & Studi,
(Sukabumi, CV Jejak 2017), hlm. 142, diakses melalui https://ipusnas.id/.
35
Albi Anggito & Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Sukabumi, CV Jejak
2018), hlm. 8, diakses melalui https://ipusnas.id/.
21
H. Penarikan Kesimpulan
I. Sistematika Penulisan
yang terdiri dari 4 (empat) bab yang saling berkaitan satu sama lain. Sistematika
Bab I Pendahuluan
36
Soerjono Soekanto, Op.Cit, hlm. 251.
37
Soetandyo Wignjosoebroto, Hukum Konsep dan Metode, (Malang, Setara Press 2013), hlm
91, diakses melalui https://books.google.co.id/.
22
mengenai tindak pidana cyber crime, tinjauan umum mengenai upaya penegakan
penerapan sanksi pidana dalam perkara tindak pidana cyber crime penyebaran
penegakan hukum tindak pidana cyber crime penyebaran virus yang dapat
mengganggu sistem elektronik dan sanksi hukum terhadap pelaku tindak pidana
730/Pid.Sus/2018/PN.JKT.PST.
23
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku:
Albi Anggito & Johan Setiawan. (2020). Metodologi Penelitian Kualitatif,
Sukabumi: CV Jejak 2018. Diakses melalui: https://ipusnas.id/.
Ani Purwati. (2020). Metode Penelitian Hukum Teori Dan Praktek.Surabaya: CV
Jakad Media Publishing. Diakses melalui: https://books.google.co.id/.
Djulaeka & Devi Rahayu. (2019). Buku Ajar: Metode Penelitian Hukum. Surabaya:
Scopindo Media Pustaka. Diakses melalui: https://books.google.co.id/.
Edi Setiadi & Kristian. (2017). Sistem Peradilan Pidana Terpadu Dan Sistem
Penegakan Hukum Di Indonesia. Jakarta: Penerbit Kencana. Diakses
melalui: https://ipusnas.id/.
Merry Magdalena. (2013). UU ITE: Don’t Be The Next Victim. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama. Diakses melalui: https://ipusnas.id/.
Peter Mahmud Marzuki. (2016). Penelitian Hukum. Jakarta: Prenada Media Group.
Rahman Amin. (2019). Pengantar Hukum Indonesia. Yogyakarta: Deepublish.
Diakses melalui: https://books.google.co.id/.
Soerjono Soekanto. (2008). Pengantar Penelitian. Jakarta: UI Press. Diakses
melalui: https://books.google.co.id/.
24
Soerjono Soekanto & Sri Mamudji. (2011). Penelitian Hukum Nornatuf Suatu
Tinjauan Singkat. Jakarta: Rajawali Pres.
Soetandyo Wignjosoebroto. (2013). Hukum Konsep Dan Metode. Malang: Setara
Press. Diakses melalui: https://books.google.co.id/.
Viswandro, Maria Matilda, & Bayu Saputra. (2018). Mengenal profesi Penegak
Hukum. Yogyakarta: Medpress Digital. Diakses melalui: https://ipusnas.id/.
Jurnal:
Antoni. (2017). Kejahatan Dunia Maya (Cyber Crime Dalam Simak Online). Jurnal
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Raden Fatah. Didownload melalui:
http://jurnal.radenfatah.ac.id.
Diki Firdaus. (2016). Analisa Kaitan Virus Komputer, Etika dan Hukum Indonesia.
Jurnal Ilmiah Fifo Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana Vol.
III No. 2. Didownload pada https://www.researchgate.net.
Eliasta Ketaren. (2016). Cyber Crime, Cyber Space, Dan Cyber Law. Jurnal TIMES,
Vol. V No 2:35-42. Didownload pada http://ejournal.stmik-time.ac.id.
Saifuddin Chalim & E. Oos M. Anwas. (2018). Peran Orangtua dan Guru dalam
Membangun Internet sebagai Sumber Pembelajaran. Jurnal Penyuluhan
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya dan Pusat Kurikulum dan
Perbukuan Balitbang Kemendikbud Jakarta Vol. 14 No. 1. Didownload
melalui: https://jurnal.ipb.ac.id.
Kamus:
Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring, (2016). Diakses dari:
https://kbbi.kemdikbud.go.id/ pada tanggal 04 September 2020 Pukul 18:20
WIB.