Disusun Oleh:
Muhammad Jauhar Fuadi 145150400111005
Tri Susanto 145150400111007
Dhimas Pristian Alamsyah Putra 145150400111017
Andi Hafidh 145150407111065
Sistem Informasi Kelas C
SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016
DAFTAR ISI
1
PENDAHULUAN..................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang....................................................................................................3
1.3 Rumusan Masalah..............................................................................................5
1.4 Tujuan dan Manfaat Penulisan...........................................................................5
PEMBAHASAN....................................................................................................................6
4.3 Perkembangan internet......................................................................................6
4.4 Teori Cyberspace................................................................................................7
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era globalisasi ini perkembangan jaringan komputer yang biasa kita
sebut dengan internet sudah sangat berkembang pesat. Dibuktikan dengan
semakin mudah nya mendapatkan penyedia layanan nya (ISP). Koneksi
internet pun sudah banyak ditemui seperti di rumah, kantor, tempat umum,
bahkan di kantong kita melalui simcard di perangkat yang kita miliki.
Semakin mudahnya internet dapat kita akses, maka semakin
berkembangnya dunia maya atau yang disebut dengan Cyberspace. Dunia
maya adalah dunia dimana kita dapat menembus keterbatasan ruang dan
waktu, dunia tanpa batas, dunia artificial yang di dalamnya kita bisa
melakukan apapun sama hal nya seperti dunia nyata.
Saat ini mulai terjadi perpindahan dengan skala besar dari yang awalnya
adalah Citizen menjadi Netizen. Netizen merupakan sebutan untuk penghuni
dunia maya, semua karena konektifitas global yang bisa diwujudkan oleh
internet. Secara fisik mungkin mereka sedang hidup di satu negara, tapi
mereka sedang berhubungan dengan sebagian besar dunia melalui jaringan
komputer global. Secara virtual, mereka hidup bersebelahan dengan setiap
Netizen di seluruh dunia. Perpisahan secara geografis sekarang diganti
dengan keberadaan di dunia virtual yang sama.
Netizen juga manusia. Mereka berkomunikasi, mencari dan berbagi
hiburan dan Informasi apapun, dan berbagai macam aktiftas lainnya yang
juga ada di dunia nyata. Bebasnya dunia maya juga memberi keleluasaan
bagi penduduk di dalamnya untuk menyuarakan pendapat dan idenya.
Banyak sekali fasilitas-fasilitas di 'negara' yang bernama Internet ini
untuk memudahkan warganya berpendapat dan bereskpresi secara bebas.
Ada banyak media seperti sosial media, blog, situs sharing video, dan
tempat sharing lainnya yang bisa digunakan oleh para Netizen. Kabar-kabar
viral pun juga berkat peran para Netizen.
Oleh karena itu para Netizen ingin tetap menjaga kebebasan dan
keterbukaan yang ada di Internet. Itulah sebabnya kenapa ketika pemerintah
3
ingin meregulasi dan mengatur Internet, Netizen dengan keras menentang
dan menolak rencana itu.
Dulu Amerika hampir mewujudkannya dengan rancangan undang-
undang SOPA dan PIPA, dengan dalih memberantas konten bajakan. Tapi
Netizen tetaplah jeli. Rancangan tersebut dapat mengancam kebebasan gerak
para Netizen. Setelah kampanye besar-besaran yang dilakukan Netizen di
Internet dan dunia nyata, SOPA dan PIPA pun dibatalkan.
Bagaikan koin uang logam. Meatspace sebagai dunia nyata dan
Cyberspace sebagai dunia maya keduanya tidak bisa dipisahkan, menyatu
dan terikat satu sama lain. Hal yang terjadi di dunia nyata bisa dibawa ke
dunia maya begitu sebaliknya, permasalahan yang di mulai di dunia maya
bisa berujung hal buruk di dunia nyata, dan berimbas ke orang banyak.
Di dunia maya sering terjadi Cybercrimeatau aktivitas kejahatan dengan
komputer atau jaringan komputer menjadi alat, sasaran atau tempat
terjadinya kejahatan. Termasuk ke dalam kejahatan dunia maya antara lain
adalah penipuan lelang secara online, pemalsuan cek, penipuan kartu
kredit/carding, confidence fraud, penipuan identitas, pornografi anak, dll.
Walaupun kejahatan dunia maya atau cybercrime umumnya mengacu
kepada aktivitas kejahatan dengan komputer atau jaringan komputer sebagai
unsur utamanya, istilah ini juga digunakan untuk kegiatan kejahatan
tradisional di mana komputer atau jaringan komputer digunakan untuk
mempermudah atau memungkinkan kejahatan itu terjadi.
Agar bisa jauh dari Cybercrime diperlukan Cyberethics atau aturan tak
tertulis yang dikenal di dunia IT. Suatu nilai-nilai yang disepakati bersama
untuk dipatuhi dalam interaksi antar pengguna teknologi khususnya
teknologi informasi. Tidak adanya batas yang jelas secara fisik serta luasnya
penggunaan IT di berbagai bidang membuat setiap orang yang
menggunakan teknologi informasi diharapkan mau mematuhi cyber ethics
yang ada.
Selain itu diperlukan campur tangan pemerintah untuk membuat
peraturan yang dapat melindungi warga negara nya yang sedang berada di
4
dunia maya, walau terkadang terasa mengekang tapi peraturan yang dibuat
akan membuat warga negaranya jauh dari Cybercrime.
1.2 Rumusan Masalah
2. Apa saja faktor faktor yang dapat memicu terjadinya Cybercrime?
3. Apa saja jenis jenisCybercrime?
4. Bagaimana cara mengatasi Cybercrime?
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
4.3 Teori Cyberspace
Pemanfaatan teknologi jaringan internet yang semakin luas dan
berkembang yang semula hanya untuk kebutuhan militer dan pendidikan
saja, pada era modern seperti saat ini dimanfaatkan juga dalam bidang
ekonomi, bisnis, pemberitaan, hiburan, bahkan komunikasi sosial. Hal
tersebutlah yang membuat munculnya sebuah teori dunia maya
(cyberspace). Beberapa para ahli menjabarkan dunia maya atau cyberspace
adalah media elektronik dan hasil intergrasi beberapa peralatan teknologi
komunikasi dan jaringan komputer yang banyak dipakai untuk
keperluan komunikasi satu arah maupun timbal-balik
secara online (terhubung langsung) yang menghubungkan peralatan
komunikasi yang tersebar diseluruh penjuru dunia.
7
bahkan sampai pada ilmu pengetahuan. Dunia maya penuh lalu-
lalang data dan informasi yang dikirim dan diterima oleh orang-
orang yang melakukan.
8
Namun, walaupun identitas yang diberikan palsu, registrasi
tetap bisa dilaksanakan dengan baik.
9
1. Batas yang dimiliki oleh cyberspace ialah, tidak memungkinkan
adanya kontak fisik dalam setiap proses komunikasinya. Sehingga
emosi pesan yang tersampaikan mungkin tidak maksimal
dibandingkan dengan proses komunikasi secara langsung atau
face-to-face.
2. Ragam informasi (informaton explotion) yang membuat khalayak
semakin bingung dan ragu akan validitas informasi tersebut,
sehingga mengakibatkan kebutuhan khalayak yang akhirnya tidak
terpenuhi.
3. Memberikan dampak globalisasi yang sangat kuat pada suatu
budaya yang memungkinkan dapat memberikan dampak yang
negatif, karena informasi dalam cyberspace berasal dari seluruh
penjuru dunia.
4. Tidak semua kalangan dapat berkomunikasi atau mendapatkan
informasi melaui cyberspace sehingga adanya keterbatasan
mengakses.(contoh: masyarakat desa masih ada yang buta akan
internet, baru akhir-akhir ini dikenalkan kepada internet).
10
komputer, netiket, e-commerce, pelanggaran HAKI (Hak Atas
Kekayaan Intelekstual) dan tanggung jawab profesi.
Terdapat 10 etika computer yang dibentuk oleh Computer Ethics
Institute yang perlu diperhatukan, yaitu:
1. Jangan menggunakan komputer untuk menyakiti orang lain.
2. Jangan mengganggu pekerjaan komputer orang lain.
3. Jangan mengintip file komputer orang lain.
4. Jangan menggunakan komputer untuk mencuri.
5. Jangan menggunakan komputer untuk memberikan saksi dusta.
6. Jangan menggunakan software sebelum anda membayar
copyrightnya.
7. Jangan menggunakan sumber daya komputer orang lain tanpa
otorisasi atau kompensasi yang wajar.
8. Jangan membajak hasil kerja intelek orang lain.
9. Pikirkan konsekuensi sosial dari program atau sistem yang
sedang anda buat atau rancang.
10. Gunakan komputer dengan pertimbangan penuh tanggungjawab
dan rasa hormat kepada sesama manusia.
11
Beberapa alasan mengenai pentingnya etika dalam dunia maya,
adalah :
1. Bahwa pengguna internet berasal dari berbagai negara yang
mungkin memiliki budaya, bahasa dan adat istiadat yang
berbeda-beda.
2. Pengguna internet merupakan orang-orang yang hidup dalam
dunia anonymous, yang tidak mengharuskan pernyataan identitas
asli dalam berinteraksi.
3. Berbagai macam fasilitas yang diberikan dalam internet
memungkinkan seseorang untuk bertindak tidak etis seperti
misalnya ada juga penghuni yang suka iseng dengan melakukan
hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan.
4. Harus diperhatikan bahwa pengguna internet akan selalu
bertambah setiap saat dan memungkinkan masuknya “penghuni”
baru di dunia maya tersebut.
2.2.3. Netiket
Karena begitu pentingnya beretika dalam penggunaan jaringan
internet, sehingga memunculkan sebuah etika yang menjadi acuan
dalam berkomunikasi menggunakan internet. Acuan atau pedoman
tersebut diatur dalam IETF (The Internet Engineering Task Force).
Netiket dibagi menjadi dua jenis, yaitu netiket pada one-to-one
communications dan one-to-many communications.
Yang dimaksud one-to-one communication adalah kondisi
dimana komunikasi terjadi antar individu (face-to-face) dalam
sebuah dialog. Sebagai contoh adalah komunikasi via e-mail ataupun
melalui media chatting. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
one-to-one communition dalam menggunakan e-mail yaitu:
1. Jangan terlalu banyak mengutip. Jika harus mengutip pesan
seseorang dalam jawaban e-mail, usahakan menghapus bagian-
bagian yang tidak perlu dan hanya menjawab bagian yang
12
relevan saja. Pesan yang terlalu panjang memakan file yang besar
yang membuat loading semakin lama.
2. Perlakuan e-mail secara pribadi. Jika seseorang mengirim
informasi atau gagasan kepada anda secara pribadi (private
message), anda tidak sepatutnya mengirim/menjawabnya
kembali ke dalam forum umum, karena pada dasarnya e-mail
adalah pesan pribadi.
3. Hati-hati dalam penggunaan huruf capital. Karena penggunaan
karakter huruf bisa dianalogikan dengan suasana hati si penulis.
Huruf kapital mencerminkan penulis yang sedang emosi, marah
atau berteriak. Tentu sangat tidak menyenangkan tatkala anda
dihadapkan dengan lawan bicara yang penuh dengan emosi
bukan? Walau begitu ada kalanya huruf kapital dapat digunakan
untuk memberi penegasan maksud. Tapi yang harus dicatat,
gunakanlah penegasan maksud ini secukupnya saja, satu-dua kata
dan jangan sampai seluruh kalimat/paragraf.
4. Jangan membicarakan orang lain lain,apalagi kejelekannya.
Berhati-hatilah terhadap apa yang ditulis. E-mail mempunyai
fasilitas yang bernama “Forward”, yang mengijinkan si penerima
untuk meneruskan pesan tersebut kepada orang lain.
5. Jangan menggunakan CC. Jika ingin mengirim email ke sejumlah
orang (misalnya di mailing-list), jangan cantumkan nama-nama
pada kolom CC. Jika kita melakukan hal tersebut semua orang
yang menerima email kita bisa melihat alamat-alamat email
orang lain. Umumnya seseorang tidak suka jika alamat emailnya
dibeberkan didepan umum. Selalu gunakan BCC (Bind Carbon
Copy), dengan cara ini setiap orang hanya bisa melihat alamat
emailnya sendiri.
Lalu netiket one-to-many communication adalah komunikasi antar
beberapa orang sekaligus. Hal ini seperti pada mailing list atau
discussion group secara online. Beberapa etika yang perlu
diperhatikan yaitu:
13
1. Baca terlebih dahulu mailing list atau netnews satu atau dua
bulan data diskusi, sebelum memutuska untuk melakukan
posting surat pertama kali kepada mailing list tersebut. Hal ini
akan membantu kita untuk mengerti lingkungan mailing list
yang akan kita masuki.
2. Tidak menyalahkan moderator atau penturus system
menyangkut perilaku yang dilakukan oleh anggota system
tersebut.
3. Berhati-hatilah dengan kata-kata yang akan ditulis,karena kata-
kata tersebut dapat diakses oleh orang banyak dan akan
disimpan dalam dalam waktu yang lama.
4. Jika dalam melakukan komunikasi terjadi selisih paham atau
perdebatan secara pribadi dengan peserta lain,sebaiknya
perdebatan dilanjutkan melalui jalur pribadi. Jika memang point
perdebatan perlu dikonsumsi public, maka berikanlah ringkasan
hasil perdebatan.
5. Tidak etis dan tidak diperbolehkan mengirim teks yang berbau
seksual dan rasialis,mengingat bahwa anggota yang berada pada
komunitas adalah orang yang memiliki pandangan berbeda-beda
pada suatu hal atau topik.
14
BAB III
PERMASALAHAN DAN TANTANGAN CYBERETHIC
Definisi cyber ethic adalah aturan tidak tertulis yang menjadi aturan main bagi
netter di seluruh dunia. Filosofi berinteraksi dalam dunia maya adalah berinteraksi
dengan kemungkinan terbesar tanpa pernah bertemu fisik secara langsung.
Sementara dalam interaksi itu tentu ada nilai-nilai yang harus dihargai
menyangkut karya cipta orang lain yang dipublikasikan melalui internet. Untuk
itulah maka cyber ethic menjadi hal yang penting untuk dikembangkan.
Permasalahan yang muncul dari cyberethic adalah terjadinya cybercrime.
Pemicu-pemicu akan terjadinya kejahatan cyber atau pelanggaran cyber ethic
umumnya adalah:
1. Motivasi pembuktian diri untuk pengakuan dari orang lain atau kesenangan
Pada faktor ini, tampak bahwa pelaku ingin membuktikan keahliannya di
bidang TI kepada orang lain. Bentuk kejahatan atau pelanggaran ethic yang
dapat dilakukan misalnya menyerang situs (hacking) dan mengubah sebagian
isi (content) sehingga informasi yang ditampilkan akan menyesatkan
pengunjungnya. Bisa juga mengirimkan email dengan attachment yang sudah
mengandung virus yang telah diciptakannya agar orang tahu bahwa virus
tersebut adalah buatannya.
2. Dorongan untuk melakukan ‘peperangan tanpa batas’ Orang-orang yang
memiliki motivasi ini adalah orang-orang terpelajar yang saling menyerang
satu sama lain. Pelanggaran yang dilakukan misalnya membuat situs yang
isinya menyerang atau memberi informasi yang merugikan suatu pihak secara
spesifik atas perbuatan yang dilakukan pihak lawan. Pada waktu Indonesia
dituduh melakukan atau membiarkan kekerasan dan perkosaan yang terjadi
atas saudara-saudara kita etnis China di sini pada Mei 1998, puluhan atau
ratusan hackers dari China daratan dan perantauan serta simpatisannya di
seluruh dunia melakukan pembobolan halaman-halaman utama situs-situs
Indonesia. Akibatnya, beberapa tampilan wajah situs dimasuki gangguan para
hackers. Sementara pada waktu Australia melakukan sweeping terhadap warga
Muslim Indonesia minggu-minggu setelah ledakan bom Bali, para hackers
15
Indonesia melakukan penetrasi gangguan ke banyak situs Australia. Tidak
jelas akibat-akibat apa yang ditimbulkan oleh serangan hackers tersebut.
Laporan yang diterima hanya terbatas kerusakan pada tampilan muka dan
halaman utama saja.
3. Motivasi mencari keuntungan ekonomis Faktor ini sangat jelas tujuannya
yaitu untuk ‘mensejahterakan’ pelakunya dengan keuntungan ekonomis yang
didapat. Duplikasi situs seperti BCA dapat dikatakan terpicu pada motivasi ini.
Dengan informasi banking yang telah diperoleh maka pelaku dapat melakukan
transaksi keuangan seperti transfer ke rekeningnya pribadi atau milik orang
lain yang masih kerabatnya –terlepas dari pengakuan pelaku bahwa tidak satu
pun rekening dan pin yang telah digunakan untuk bertransaksi.
Bagi kalangan pengguna komputer, kata cyber crime tidak asing akan asing di
telinga. Cyber crime dari asal kata cyber dan crime yang berarti melakukan
kejahatan dalam dunia maya.
Cyber Crime muncul pertama kali di Inggris dan Amerika dimana di tempat
tersebut, komputer sudah mulai diperkenalkan. Kejahatan di dunia maya ini
memiliki banyak julukan…orang yang melakukan kejahatan cyber karena
memiliki keinginan yang tinggi untuk mempelajari suatu sistem dan jaringan
komputer disebut juga hacker. sebetulnya seorang hacker tidak dapat dikatakan
melakukan cyber crime, karena yang ia lakukan hanyalah memuaskan rasa
keingintahuannya yang berlebih mengenai komputer dan juga memiliki tujuan
untuk mengamankan sistem pertahanan komputer(yang dilakukan oleh Mitnick
pada film Takedown adalah sebagai hacker, namun ia juga dianggap sebagai
cracker karena perlakuannya yang mencoba untuk membobol sistem komputer).
kebalikan dari hacker adalah cracker (bukan cracker biskuit LoL). merupakan
individu yang dengan sengaja mencoba masuk ke dalam sistem orang lain tanpa
seijin si empunya. Biasanya hal ini akan berujung pada tindak kejahatan yang
memiliki maksud mendapatkan keuntungan. Sedangkan carder adalah seseorang
yang memiliki tujuan untuk membobol rekening bank seseorang dan mendapatkan
keuntungan dari sana.
16
Kejahatan adalah fenomena sosial dan ekonomi dan setua masyarakat
manusia. Seperti, Hidup adalah tentang campuran baik dan jahat, begitu juga
Internet. Untuk semua yang baik itu kepada kami, dunia maya memiliki sisi gelap
juga. Internet adalah dapat disangkal terbuka untuk eksploitasi. Dikenal sebagai
kejahatan cyber, kegiatan ini melibatkan penggunaan komputer, Internet, dunia
maya dan World Wide Web. Cyber kejahatan adalah masalah yang terbaru dan
mungkin paling rumit di dunia cyber.
Cyber crime adalah suatu kejahatan yang memiliki asal dalam ketergantungan
yang tumbuh di komputer dalam kehidupan modern. Dalam zaman ketika segala
sesuatu dari oven microwave dan kulkas untuk pembangkit listrik tenaga nuklir
yang sedang berjalan pada komputer, kejahatan cyber telah mengambil implikasi
agak menyeramkan.
Sedangkan skenario di seluruh dunia pada kejahatan cyber tampak suram,
situasi di India tidak lebih baik. kejahatan Cyber di India secara perlahan
berkembang dari kejahatan e-mail sederhana untuk kejahatan yang lebih serius
seperti hacking dan pencurian kode sumber. Kasus spam, hacking, cyber
menguntit dan penipuan email yang merajalela meskipun berlakunya Undang-
Undang Teknologi Informasi 2000, India Cyber Hukum dan pengaturan sel cyber
kejahatan di kota-kota besar. Masalahnya adalah bahwa kebanyakan kasus tetap
dilaporkan karena kurangnya kesadaran.
Jadi, kebutuhan jam adalah membuat massa sadar akan Kejahatan Cyber itu
sendiri dan hak dan kewajiban mereka dalam kaitannya dengan Cyber
Crime. Seperti, hanya kemudian dapat ini mengancam pertumbuhan diperiksa.
Jadi, dalam laporan ini upaya telah dilakukan untuk menggambarkan berbagai
jenis kejahatan cyber dan skenario hadir pada kejahatan cyber dan tindakan
pencegahan yang harus diambil untuk melindungi diri kita sendiri.
Perkembangan teknologi jaringan komputer global atau Internet
telahmenciptakan dunia baru yang dinamakan cyberspace, sebuah dunia
komunikasiberbasis komputer yang menawarkan realitas yang baru, yaitu realitas
virtual.
Istilah cyberspace muncul pertama kali dari novel William Gibson
berjudulNeuromancer pada tahun 1984. Istilah cyberspace pertama kali digunakan
17
untuk menjelaskan dunia yangterhubung langsung (online) ke internet oleh Jhon
Perry Barlow pada tahun 1990. Secara etimologis, istilah cyberspace sebagai
suatu kata merupakan suatu istilah baru yang hanya dapat ditemukan di dalam
kamus mutakhir.
CambridgeAdvanced Learner's Dictionary memberikan definisi cyberspace
sebagai “the Internet considered as an imaginary area without limits where you
can meet people and discover information about any subject”.8 The American
Heritage Dictionary of English Language Fourth Edition mendefinisikan
cyberspace sebagai “the electronic medium of computer networks, in which online
communication takes place”.
Pengertian cyberspace tidak terbatas pada dunia yang tercipta ketika terjadi
hubungan melalui internet. Bruce Sterling mendefinisikan cyberspace sebagai the
‘place’ where a telephone conversation appears to occur. Perkembangan teknologi
komputer juga menghasilkan berbagai bentuk kejahatan komputer di lingkungan
cyberspace yang kemudian melahirkan istilah baru yang dikenal dengan
Cybercrime, Internet Fraud, dan lain-lain.
Collin Barry C. menjelaskan istilah cybercrime sebagai berikut :
“Term “cyber-crime” is young and created by combination of two words: cyber
and crime. The term “cyber” means the cyber-space (terms “virtual space”,
“virtual world” are used more often in literature) and means (according to the
definition in “New hacker vocabulary” by Eric S. Raymond) the informational
space modeled through computer, in which defined types of objects or symbol
images of information exist – the place where computer programs work and ata
isprocessed.”
Computer crime dan cybercrime merupakan 2 (dua) istilah yang berbeda
sebagaimana dikatakan oleh Nazura Abdul Manap sebagai berikut:
“Defined broadly, “computer crime” could reasonably include a wide variety of
criminal offences, activities or issues. It also known as a crime committed using a
computer as a tool and it involves direct contact between the criminal and the
computer.There is no Internet line involved, or only limited networking used such
as the Local Area Network (LAN). Whereas, cyber-crimes are crimes committed
virtually through Internet online. This means that the crimes committed could
18
extend to other countries. Anyway, it causes no harm to refer computer crimes as
cyber-crimes or vise versa, since they have same impact in law.”
Sebagian besar dari perbuatan Cybercrime dilakukan oleh seseorang yang
sering disebut dengan cracker. Berdasarkan catatan Robert H’obbes’Zakon,
seorang internet Evangelist, hacking yang dilakukan oleh cracker pertama kali
terjadi pada tanggal 12 Juni 1995 terhadap The Spot dan tanggal 12 Agustus 1995
terhadapCrackers Move Page. Berdasarkan catatan itu pula, situs pemerintah
Indonesia pertama kali mengalami serangan cracker pada tahun 1997 sebanyak 5
(lima) kali.
Kegiatan hacking atau cracking yang merupakan salah satu bentuk
cybercrime tersebut telah membentuk opini umum para pemakai jasa internet
bahwa Cybercrime merupakan suatu perbuatan yang merugikan bahkan amoral.
Para korban menganggap atau memberi stigma bahwa cracker adalah penjahat.
Perbuatan cracker juga telah melanggar hak-hak pengguna jasa internet
sebagaimana digariskan dalam The Declaration of the Rights of Netizens yang
disusun oleh Ronda Hauben. Berdasarkan pemikiran JoAnn L. Miller yang
membagi kategori white collar crime menjadi empat kategori, yaitu meliputi
organizational occupational crime, government occupational crime, profesional
occupational crime, dan individual occupatinal crime, maka Agus Raharjo
berpendapat bahwa Cybercrime dapat dikatakan sebagai white collar crime
dengan kriteria berdasarkan kemampuan profesionalnya.
David I. Bainbridge mengingatkan bahwa pada saat memperluas hokum
pidana, harus ada kejelasan tentang batas-batas pengertian dari suatu perbuatan
baru yang dilarang sehingga dapat dinyatakan sebagai perbuatan pidana dan juga
dapat dibedakan dengan misalnya sebagai suatu perbuatan perdata.
Karakteristik Cybercrime:
Ruang lingkup kejahatan
Sifat kejahatan
Pelaku kejahatan
Modus kejahatan
Jenis kerugian yang ditimbulkan
19
3.1. Jenis-jenis cybercrime
Cybercrime merupakan bentuk-bentuk kejahatan yang disebabkan oleh
pemanfaatan tekhnologi internet. Dari pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa
cybercrime dapat di definisikan sebagai perbuatan melawan hokum yang
dilakukan dengan menggunakan internet yang berbasis pada kecanggihan
tekhnologi computer dan telekomunikasi. Dari beberapa karakteristik diatas,
untuk mempermudah penanganannya maka cybercrime diklasifikasikan :
a. Cyberpiracy : Penggunaan teknologi computer untuk mencetak ulang
software atau informasi, lalu mendistribusikan informasi atau software
tersebut lewat teknologi komputer.
b. Cybertrespass : Penggunaan teknologi computer untuk meningkatkan
akses pada system computer suatu organisasi atau indifidu.
c. Cybervandalism : Penggunaan teknologi computer untuk membuat
program yang menganggu proses transmisi elektronik, dan
menghancurkan data dikomputer.
Berdasarkan jenis aktifitas yang dilakukannya, cybercrime dapat digolongkan
menjadi beberapa jenis sebagai berikut:
1. Unauthozied Access
Merupakan kejahatan yang terjadi ketika seseorang memasuki atau
menyusup ke dalam suatu sistem jaringan komputer secara tidak sah, tanpa
izin, atau tanpa sepengetahuan dari pemilik sistem jaringan komputer yang
dimasukinya. Probing dan port merupakan contoh kejahatan ini.
2. Illegal Contents
Merupakan kejahatn yang dilakukan dengan memasukkan data atau
informasi ke internet tentang suatu hal yang tidak benar, tidak etis, dan
dapat dianggap melanggar hukum atau menggangu ketertiban umum,
contohnya adalah penyebaran pornografi.
20
3. Penyebaran Virus Secara Sengaja
Penyebaran virus pada umumnya dilakukan dengan menggunakan
email. Sering kali orang yang sistem emailnya terkena virus tidak
menyadari hal ini. Virus ini kemudian dikirimkan ke tempat lain melalui
emailnya.Umumnya virus yang disebarkan mempunyai kemampuan
menggandakan diri. Akibatnya memori dari sistem akan menjadi kecil, hal
ini membuat komputer akan sering hang atau freeze, lalu mengubah
ekstensi pada file dan program yang membuat program/file tersebut tidak
bisa di gunakan, dan dapat juga mencuri data pribadi seseorang tanpa
sepengetahuan orang tersebut. Selain itu juga virus dapat merusak
hardware pada komputer.
4. Data Forgery
Kejahatan jenis ini dilakukan dengan tujuan memalsukan data pada
dokumen-dokumen penting yang ada di internet. Dokumen-dokumen ini
biasanya dimiliki oleh institusi atau lembaga yang memiliki situs berbasis
web database.
5. Sabotage danExtortion
Sabotage and Extortion merupakan jenis kejahatan yang dilakukan
dengan membuat gangguan, perusakan atau penghancuran terhadap suatu
data, program komputer atau sistem jaringan komputer yang terhubung
dengan internet.
6. Cyberstalking
Kejahatan jenis ini dilakukan untuk mengganggu atau melecehkan
seseorang dengan memanfaatkan komputer, misalnya menggunakan e-mail
dan dilakukan berulang-ulang. Kejahatan tersebut menyerupai teror yang
ditujukan kepada seseorang dengan memanfaatkan media internet. Hal itu
21
bisa terjadi karena kemudahan dalam membuat email dengan alamat
tertentu tanpa harus menyertakan identitas diri yang sebenarnya.
7. Hacking danCracking
Hacking adalah kegiatan bagaimana kita menyusup ke dalam sistem
orang lain, tetapi tidak merusak atau melakukan perubahan. Sedangkan
orang yang melakukan proses hacking adalah seorang hacker.
Tindakan hacking tidak selamanya merugikan, contohnya adalah
tindakan hacking yang dilakukan secara etis untuk menunjukkan
kelamahan dalam sebuah sistem, hacker yang melakukan hacking sesuai
dengan etika yang berlaku biasa disebut white-hat-hacker. Sedangkan
hacking yang merugikan adalah tindakan hacking yang mencoba memaksa
masuk ke dalam sebauh sistem milik orang lain tanpa izin dan mencuri
informasi penting ataupun merusak sistemnya, kegiatan tersebut dikenal
sebagai tindakan cracking dan hacker yang melakukan tindakan tersebut
biasa disebut sebagai black-hat-hacker.
Berdasarkan RFC 1392, mengenai Internet Users. Definisi hacker
adalah "individu yang tertarik untuk mendalami secara khusus cara kerja
suatu internal sistem, komputer dan jaringan". Sedangkan cracker adalah
"individu yang "memaksa" masuk ke suatu sistem secara sengaja tanpa
izin dengan tujuan yang tidak baik".
8. Hijacking
Hijacking merupakan kejahatan melakukan pembajakan hasil karya
orang lain Yang paling sering terjadi adalah Software Piracy (pembajakan
perangkat lunak).
22
terjadi hang atau crash. Tindakan ini tidak melakukan pencurian,
penyadapan, ataupun pemalsuan data, akan tetapi dengan hilangnya
layanan maka target tidak bisa memberikan service sehingga terjadi
kerugian secara finansial. DDoS attack adalah meningkatkan serangan
dengan melakukan serangan DoS dari puluhan, ratusan, bahkan ribuan
computer secara serentak sehingga menghasilkan serangan yang lebih
dahsyat.
10. Phising
Teknik kejahatan ini mencari informasi berupa alamat surat elektronik
(e-mail) dan nomor account dengan mengirimkan e-mail yang seolah-olah
datang dari instansi tertentu. Tujuannya hampir sama dengan cracking.
Teknik umum yang sering digunakan oleh penipu adalah sebagai
berikut:
1. Penggunaan alamat e-mail palsu dan grafik untuk menyesatkan
Nasabah sehingga Nasabah terpancing menerima keabsahan e-mail
atau web sites. Agar tampak meyakinkan, pelaku juga seringkali
memanfaatkan logo atau merk dagang milik lembaga resmi, seperti;
bank atau penerbit kartu kredit. Pemalsuan ini dilakukan untuk
memancing korban menyerahkan data pribadi, seperti; password, PIN
dan nomor kartu kredit
2. Membuat situs palsu yang sama persis dengan situs resmi.atau . pelaku
phishing mengirimkan e-mail yang berisikan link ke situs palsu
tersebut.
3. Membuat hyperlink ke web-site palsu atau menyediakan form isian
yang ditempelkan pada e-mail yang dikirim
23
Commerce perusahaan teknologi informasi yang berbasis di Texas AS
Indonesia memiliki “carder” terbanyak kedua di dunia setelah Ukrania.
Sebanyak 20 persen transaksi melalui internet dari Indonesia adalah hasil
carding.
12. Perjudian
Kegiatan ini dilakukan dengan membajak hak cipta orang lain
sehingga menghilangkan potensi pendapatan perusahaan atau si pembuat.
Dari sepuluh bentuk pelanggaran tersebut, pelanggaran hak cipta
(pembajakan) paling banyak terjadi di Indonesia.
13. Piracy
Kegiatan ini dilakukan dengan membajak hak cipta orang lain
sehingga menghilangkan potensi pendapatan perusahaan atau si pembuat.
Dari sepuluh bentuk pelanggaran tersebut, pelanggaran hak cipta
(pembajakan) paling banyak terjadi di Indonesia.
24
BAB IV
SOLUSI
25
diharapkan dapat menjadi pengetahuan yang bermanfaat agar
masyarakat dapat terus mengikuti arus globalisasi teknologi tanpa
adanya gangguan.
8. Perlunya Cyberlaw
Perkembangan teknologi yang sangat pesat, membutuhkan
pengaturan hukum yangberkaitan dengan pemanfaatan teknologi
tersebut. Sayangnya, hingga saat ini banyaknegara belum memiliki
perundang-undangan khusus di bidang teknologi informasi,baik dalam
aspek pidana maupun perdatanya. Permasalahan yang sering muncul
26
adalah bagaimana menjaring berbagai kejahatankomputer dikaitkan
dengan ketentuan pidana yang berlaku karena ketentuan pidanayang
mengatur tentang kejahatan komputer yang berlaku saat ini masih
belum lengkap. Banyak kasus yang membuktikan bahwa perangkat
hukum di bidang TI masihlemah. Seperti contoh, masih belum ilakuinya
dokumen elektronik secara tegassebagai alat bukti oleh KUHP.
Hal tersebut dapat dilihat pada UU No8/1981 Pasal184 ayat 1 bahwa
undang-undang ini secara definitif membatasi alat-alat bukti
hanyasebagai keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk, dan
keterangan terdakwasaja. Demikian juga dengan kejahatan pornografi
dalam internet, misalnya KUHPidana pasal 282 mensyaratkan bahwa
unsur pornografi dianggap kejahatan jikadilakukan di tempat umum.
Hingga saat ini, di negara kita ternyata belum ada pasal yang bisa
digunakan untukmenjerat penjahat cybercrime. Untuk kasus carding
misalnya, kepolisian baru bisamenjerat pelaku kejahatan komputer
dengan pasal 363 soal pencurian karena yangdilakukan tersangka
memang mencuri data kartu kreditorang lain.
27
informasi sejak tahun 2004 sudah dikirimkan ke Sekretariat Negara
RI oleh Departemen Komunikasi dan Informasi serta dikirimkan ke
DPR namun dikembalikan kembali ke Departemen Komunikasi dan
Informasi untuk diperbaiki. Tetapi, terdapat beberapa hukum positif
lain yang berlaku umum dan dapat dikenakan bagi para pelaku
cybercrime terutama untuk kasus-kasus yang menggunakan komputer
sebagai sarana, antara lain:
1. Pasal 362 KUHP
Yang dikenakan untuk kasus carding dimana pelaku mencuri
nomor kartu kredit milik orang lain walaupun tidak secara fisik
karena hanya nomor kartunya saja yang dengan menggunakan
software card generator di Internet untuk melakukan transaksi di
e-commerce. Setelah dilakukan transaksi dan barang dikirimkan,
kemudian penjual yang ingin mencairkan uangnya di bank
ternyata ditolak karena pemilik kartu bukanlah orang yang
melakukan transaksi. Pidana Penjara paling lama 5 tahun.
28
iklan. Tetapi, pada kenyataannya, barang tersebut tidak ada. Hal
tersebut diketahui setelah uang dikirimkan dan barang yang
dipesankan tidak datang sehingga pembeli tersebut menjadi
tertipu.
29
tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara, dan bunyi melalui sistem
kawat, optik, radio, atau sistem elektromagnetik lainnya.
9. Undang-Undang No 8 Tahun 1997 tentang Dokumen
Perusahaan
Dengan dikeluarkannya Undang-Undang No. 8 Tahun 1997
tanggal 24 Maret 1997 tentang Dokumen Perusahaan, pemerintah
berusaha untuk mengatur pengakuan atas mikrofilm dan media
lainnya (alat penyimpan informasi yang bukan kertas dan
mempunyai tingkat pengamanan yang dapat menjamin keaslian
dokumen yang dialihkan atau ditransformasikan. Misalnya
Compact Disk - Read Only Memory (CD - ROM), dan Write -
Once - Read - Many (WORM), yang diatur dalam Pasal 12
Undang-Undang tersebut sebagai alat bukti yang sah.
30
4.2.2. Landasan hukum penanganan cybercrime di Indonesia.
4.2.2.1. Pengaturan Tindak Pidana Siber Formil di Indonesia
Selain mengatur tindak pidana siber materil, UU ITE
mengatur tindak pidana siber formil, khususnya dalam bidang
penyidikan. Pasal 42 UU ITE mengatur bahwa penyidikan
terhadap tindak pidana dalam UU ITE dilakukan berdasarkan
ketentuan dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 tentang
Hukum Acara Pidana (“KUHAP”) dan ketentuan dalam UU
ITE. Artinya, ketentuan penyidikan dalam KUHAP tetap
berlaku sepanjang tidak diatur lain dalam UU ITE.
Kekhususan UU ITE dalam penyidikan antara lain:
1. Penyidik yang menangani tindak pidana siber ialah dari
instansi Kepolisian Negara RI atau Kementerian
Komunikasi dan Informatika.
2. Penyidikan dilakukan dengan memperhatikan
perlindungan terhadap privasi, kerahasiaan, kelancaran
layanan publik, integritas data, atau keutuhan data.
3. Penggeledahan dan atan penyitaan terhadap Sistem
Elektronik yang terkait dengan dugaan tindak pidana
harus dilakukan atas izin ketua pengadilan negeri
setempat.
4. Dalam melakukan penggeledahan dan/atau penyitaan
Sistem Elektronik, penyidik wajib menjaga terpeliharanya
kepentingan pelayanan umum.
31
4.2.2.3. Tindak Pidana Yang Berhubungan Dengan Aktivitas
Illegal.
1. Distribusi atau penyebaran, transmisi, dapat diaksesnya
konten illegal, yang terdiri dari: kesusilaan (Pasal 27 ayat [1]
UU ITE); perjudian (Pasal 27 ayat [2] UU ITE); penghinaan
atau pencemaran nama baik (Pasal 27 ayat [3] UU ITE);
pemerasan atau pengancaman (Pasal 27 ayat [4] UU ITE);
berita bohong yang menyesatkan dan merugikan konsumen
(Pasal 28 ayat [1] UU ITE); menimbulkan rasa kebencian
berdasarkan SARA (Pasal 28 ayat [2] UU ITE); mengirimkan
informasi yang berisi ancaman kekerasan atau menakut-
nakuti yang ditujukan secara pribadi (Pasal 29 UU ITE).
2. Dengan cara apapun melakukan akses illegal (Pasal 30 UU
ITE).
3. Intersepsi illegal terhadap informasi atau dokumen elektronik
dan Sistem Elektronik (Pasal 31 UU ITE).
32
Kasus Hacking Website Komisi Pemilihan Umum oleh Dani Firmansyah
33
yang ancamanannya pidanapenjara paling lama 6 tahundanataudenda paling
banyakRp. 600 juta. DaniFirmansyah, hacker situs tnp.kpu.go.id yang
merupakankonsultan TI
DanareksasebelumnyaternyatajugapernahmembobolsitusDanareksa. PT
Danareksamenegaskanbahwakegiatan hacking KPU
adalahtindakanpribadiDaniFirmansyah yang tidakadasangkutpautnyadengan PT
Danareksa.
DitangkapnyaDaniFirmansyahsebagaitersangkapelakupenyusupanatassitus
tnp.kpu.go.id menuaiprotesdariberbagaikalangan.
PerbuatanDaniolehkalangantersebutdianggapsebagaiperbuatan yang
baikkarenaDanimenunjukkankelemahansistem. Komunitas Hacker pun
kembalimenyerukanpembebasanDaniFirmansyah, tersangkapenyusupansitus
KPU. Kali ini giliransitusPertamina yang disisipiseruanmereka. Setelahitusitus
setkab.go.id yang disisipipesantersebut, Senin (25/04/2004), Selasa (26/04/2004,
giliran situspertamina.com “Antihackerlink 2004, We Support For
DaniFirmansyah’s Freedom,” begitutulisan yang
terpampangpadasalahsatuhalaman di situsPertamina.
Apa yang dilakukan oleh KPU, dengan membuat sistem keamanan yang
berlapis namun menyisakan lubang SQL Injection tersebut, diibaratkan Donny
sebagai usaha pengamanan rumah yang teledor. “Jadi ibaratnya kita mengelilingi
rumah kita dengan kawat berduri serta memasang teralis di seluruh pintu masuk,
tetapi jendela samping dibiarkan atau tanpa sengaja terbuka lebar,” kata Donny.
34
Donny mengharapkan KPU, selakupemilikdan administrator sistem-sistemitu,
bertanggungjawabataskejadiantersebut. “pihakpemiliksistem, dalamhalini KPU,
jugaperludimintakanpertanggungjawabankepada publik, dankalauperludihadapan
hukum, atasketeledorannya,”. Donny menjelaskanmengenaiketeledoran KPU
dankeharusanmerekauntukbertanggungjawabjugasempatdiucapkanolehpengamatT
elematikaasal UGM, Roy Suryo. Roy beranggapanbahwa KPU
jugalalaidalammenjaminkeamanansystemmilikumumtersebut.
Analisa :
35
celah tersebut melalui email yang ia kirimkan, namun karena tidak ada tanggapan
dari administrator maka muncul niatan untuk memberikan peringatan secara lebih
jelas melalui perubahan isi dari web yang dimiliki KPU.
Ia melakukan peretasan menggunakan SQL Injection melalui halaman
login sang administrator, dan setelah bisa masuk kedalam sistem nya maka yang
ia lakukan adalah mengganti konten yang ada pada web KPU tersebut.
Dikarenakan UU ITEsaat itu belum bisa menangani permasalahan Cybercrime
akhirnya terpaksa menggunakan UU tentang telekomunikasi, yang seharusnya
hukuman yang akan diberikan tidak begitu berat Karena menggunakan UU
tentang telekomunikasi hukuman yang diberikan lebih berat, untung saja hakim
tidak menjatuhi hukuman berdasarkan UU tersebut sehingga hukuman yang
didapatkan adalah hukuman ringan.
36
Jakarta, CNN Indonesia -- Kemenkominfo blokir akses ke 22 situs yang
diduga menayangkan film produksi Indonesia — khususnya film dari anggota
Asosiasi Produser Film Indonesia — lewat unduhan atau streaming ilegal.
"Yang ditawarkan di dunia maya tidak sesuai aturan yang berlaku. Demi
memproteksi HAKI kita dari sisi kesenian harus kami blokir,” kata Rudiantara.
"Pemerintah ingin melindungi karya seniman Indonesia.Kerugian yang diderita
oleh pencipta karya di Indonesia ini sudah luar biasa.”
Menurut Dirjen HAKI, Ahmad M. Ramli dua ancaman besar yang kini
dihadapi industri perfilman dalam sektor pembajakan dan pelanggaran HAKI
adalah pengandaan VCD dan DVD serta penyebaran ilegal melalui internet.
"Dulu lolos dari bioskop ke DVD, sekarang pasar DVD juga udah enggak ada
karena semuanya langsung dibajak ke internet. Karena banyak bajakan online Itu
membuat jasa streaming resmi enggan investasi di Indonesia. Jadi dampaknya
tidak ada additional income bagi produser."Fauzan Zidni, dari Asosiasi Produser
Film Indonesia
37
"Yang paling beresiko menghadapi pembajakan dan pelanggaran HAKI di
internet adalah film. Kalau lagu dia didengar berkali bisa, tapi film begitu rilis,
didownload, setelah itu tidak ditonton lagi," jelas Ramli.
"Ini kan sangat tidak baik untuk perkembangan industri dan inovasi di
industri film, musik dan yang berkenaan dengan hak cipta, ini kan ekonomi kreatif
kita. Yang kita urusi websitenya, kalau mencari orangnya akan ribet. Kita enggak
tahu dimana barang itu," ujar Yasonna.
"Dulu lolos dari bioskop ke DVD, sekarang pasar DVD juga udah enggak
ada karena semuanya langsung dibajak ke internet. Karena banyak bajakan online
38
Itu membuat jasa streaming resmi enggan investasi di Indonesia. Jadi dampaknya
tidak ada additional income bagi produser," ucap Fauzan.
Fauzan berujar bahwa ada kurang lebih 24 film Indonesia yang dibajak di
situs-situs tersebut. Menurutnya film-film tersebut dapat disebut sebagai film box
office. Diantaranya adalah The Raid 1 dan 2, Modus Anomali, Laskar Pelangi.
"Film-film Indonesia yang kami adukan itu anggota kami," tutup Fauzan.
Berikut adalah daftar 22 situs yang akan ditutup hak aksesnya oleh
Kemenkominfo:
1. Ganool.com
2. Nontonmovie.com
3. Bioskops.com
4. Ganool.ca
5. Kilasan.to
6. Thepiratebay.se
7. Downloadfilmbaru.com
8. Ganool.co.id
9. 21filmcinema.com
10. Gudangfilm.caa.im
11. Movie76.com
12. Isohunt.to
13. Cinemaindo.net
14. Bioskop24.net
15. Ganool.in
16. Unduhfilm21.net
17. Bioskopkita.com
18. Downloadfilem.com
19. Comotin.net
20. Movie2k.ti
21. Unduhmovie.com
22. sinema.com
39
Analisa :
Para penyedia film bajakan mereka menggunakan karya cipta orang lain
secara illegal demi mendapatkan uang dari pemasangan iklan pada situs
websitenya. Semakin ramai pengunjung website nya maka semakin besar
keuntungan yang akan di dapat oleh pemilik website dari iklan yang dipasang.
Dengan ditutup / pemblokiran akses menuju website seperti itu, maka akan
mengembalikan penggemar film untuk menonton di bioskop. Selain itu bisa juga
sebagai bukti penghargaan kemenkominfo terhadap HAKI sebuah film yang
sudah dibuat secara susah payah.
BAB V
KESIMPULAN
Arus teknologi informasi saat ini sangat berkembang pesat, bahkan tidak ada batas
antara dunia maya(cyberspace) dengan dunia nyata (meatspace). manfaat
teknologi informasi bagi manusia sudah menjadi kebutuhan pokok. Banyak
keuntungan serta dampak positif yang didapat manusia dengan adanya kemajuan
teknologi saat ini. namun juga tak sedikit dampak negative yang harus diterima
manusia dengan pesatnya arus teknologi informasi yang tak terbatas.
Cybercrime atau sebutan lain dari kejahatan dunia maya sangat sering terjadi yang
disebabkan oleh banyak faktor. Kelalaian manusia dalam menggunakan internet
atau semakin pintarnya manusia dalam memanipulasi internet yang tidak barengi
dengan etika menjadi salah satu dari beberapa faktor terjadinya cybercrime.
40
Maka dari itu lahirlah cyberetics yang berguna untuk membatasi penggunaan-
penggunaan internet/cyberspace untuk meminimalisir terjadinya cybercrime.
Namun pemerintah mempertegas aturan serta hukum bagi pelanggar cybercrime
dengan menetapkan beberapa hukum. dengan adanya cyberetics dan ketegasan
pemerintah dalam menghadapi kasus maraknya cybercrime ini diharapkan dapat
mengurangi pihak-pihak yang tak bertanggungjawab dalam penggunaan
internet/cyberspace ini.
41