Bidang Hukum
Diajukan Oleh :
SYAIFUL HIDAYAT (NIM: 43217120009)
Jurusan Akuntansi
JAKARTA
2018
I
ABSTRAK
Bahasa menjadi sarana manusia untuk berkomunikasi, berpikir dan
berinteraksi, bahasa merupakan sumber awal umat manusia memperoleh
pemahaman dan ilmu pengetahuan, sebagai simbol sebuah pemahaman, bahasa
telah memungkinkan manusia untuk memahami apa yang ada di sekitarnya, dan
mengantarkannya untuk memiliki ilmu pengetahuan dan keahlian.
Bahasa Indonesia merupakan salah satu dari sekian banyak bahasa yang di
gunakan di dunia, bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu bagi 742 bahasa
daerah yang ada di Indonesia. Bahasa resmi yang digunakan dalam semua aspek
kehidupan, seperti bidang Agama, Pendidikan, Politik, Ekonomi, Teknik,
Kesehatan, Kedokteran, Hukum dan lain sebagainya. Penggunaan bahasa Indonesia
sebagai bahasa resmi sudah ditegaskan dan dijabarkan dalam undang – undang
Negara no. 24 tahun 2009 (LN RI 2009 No. 109) tentang Bendera, Bahasa,
Lambang Negara dan Lagu kebangsaan.
Penggunaan bahasa hukum Indonesia merupakan persoalan yang tidak
sederhana, perlunya penyeragaman penggunaan bahasa hukum Indonesia yang
bersifat baku dan tidak menimbulkan multi tafsir. Padahal tujuan hukum adalah
memberikan suatu kepastian, sehingga penggunaan bahasa hukum Indonesia yang
mengandung tafsir sudah tentu akan menimbulkan tafsir pula di dalam
pemahamannya. Hal ini disebabkan karena penggunaan bahasa Indonesia pada
bidang hukum kadang bersifat ambigu, karena bahasa hukum di Indonesia
mempunyai karakteristik yang harusnya disesuaikan pula dengan bahasa
penggunaannya.
Kata Kunci : Indonesia, Bahasa Indonesia Hukum.
ABSTRACT
Language becomes a means of human beings communication, thinking and
interaction, language is a source of the beginning for human to understanding and
knowledge, as a symbol understanding, the language has enabled human to
understand around of it, and bring in it to have knowledge and expertise.
Bahasa Indonesia is one of many languages spoken in the world, Bahasa
Indonesia is official language for 742 local languages in Indonesia. Official
language used in all aspects of life, like Religion, Education, Politics, Economics,
Engineering, Health, Medicine, Law and etc. Employing Indonesian language as a
official language has been affirmed and elaborated in State law No. 24 of 2009
(State Gazette RI 2009 No. 109) of Flags, Languages, State Symbols and National
Anthems.
Employing of Indonesian legal language is not simple issue. The need for
standardizing using of Indonesian legal language.
Keywords: Indonesia, Indonesian Law.
II
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................. IV
LAMPIRAN ...................................................................................... 16
III
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur yang tidak terhingga selalu terucap dari lisan hamba-
hamba yang selalu mengharap ridha, magfirah serta petunjuk dalam setiap
langkah yang ditujukan kepada sang pemberi nikmat serta karunianya yang
tidak terhingga luas dari pada nikmatnya. Sholawat serta salam tidak lupa
kami selalu tercurah limpahkan pada kekasih Allah SWT, pemimpin para
umat terbaik dan penutup para Nabi baginda Rasulullah SAW yang telah
menjadi qudwah hasanah sepanjang massa bagi umatnya, sehingga Saya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah ini dikerjakan untuk memenuhi sebagai persyaratan
kelulusan mata kuliah Bahasa Indonesia dan bertujuan untuk membantu
dalam proses pembelajaran khususnya dalam penggunaan bahasa
Indonesia yang baik untuk diri saya sendiri dan umumnya untuk rekan-
rekan sekalian.
Dalam penulisan makalah dengan judul “Penggunaan Bahasa
Indonesia Dalam Bidang Hukum” ini Saya merasa masih banyak
kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi,
mengingat akan kemampuan yang Saya miliki. Untuk itu kritik dan saran
dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Saya menyadari tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu
dalam kesempatan ini Saya menghaturkan rasa hormat dan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak.
Dalam proses pendalaman materi ini, Saya mendapat bimbingan,
untuk itu Saya ucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Dadi Waras
Suhardjono, S.S, M.Pd, selaku dosen mata kuliah “Bahasa Indonesia”.
Demikian makalah ini, Saya minta maaf jika ada salah dalam kata,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Jakarta, 10 Juli 2018
Syaiful Hidayat
IV
BAB I
PENDAHULUAN
1
3. Apa yang dimaksud kaidah hukum.
4. Bagaimana Pengaplikasian kata bahasa Indonesia dalam
hukum.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
3. Bahasa Asing adalah bahasa selain Bahasa Indonesia dan
Bahasa Daerah (Pasal 1 angka 7).
Bahasa sebagai alat komunikasi yang paling efektif, mutlak
diperlukan setiap bangsa. Tanpa bahasa, bangsa tidak akan mungkin
dapat berkembang, bangsa tidak mungkin dapat menggambarkan dan
menunjukkan dirinya secara utuh dalam dunia pergaulan dengan
bangsa lain. Akibatnya, bangsa itu akhirnya akan lenyap ditelan masa.
Jadi, bahasa menunjukkan identitas bangsa. Bahasa, sebagai bagian
kebudayaan dapat menunjukkan tinggi rendahnya kebudayaan
bangsa. Bahasa akan menggambarkan sudah sampai seberapa jauh
kemajuan yang telah dicapai suatu bangsa. Ikrar berupa “Soempah
Pemoeda” inilah yang menjadi dasar yang kokoh bagi kedudukan dan
fungsi bahasa Indonesia bagi bangsa Indonesia.
4
kesatuan makna. Hal ini dimaksudkan supaya jangan timbul hal yang
berbeda yang menyangkut dengan kaidah hukum.
Tanpa kemampuan berbahasa manusia tidak bias
mengembangkan budaya, sebab tanpa kemampuan berbahasa hilang
pola kemampuan untuk meneruskan nilai-nilai budaya dari generasi
yang satu kepada generasi selanjutnya. Disamping itu pula tanpa
kemampuan berbahasa manusia tidak dapat melakukan berpikir
secara sistematis dan teratur. Dengan melihat kemampuan
berpikir manusia itu maka fungsi bahasa dapat dibagi 5 yaitu :
1. Sebagai alat komunikasi antara manusia.
2. Sebagai alat untuk menyampaikan pesan.
3. Sebagai sarana komunikasi untuk mengekspresikan sikap.
4. Sebagai alat komunikasi untuk berpikir.
5. Sebagai sarana untuk mempersatukan kelompok manusia yang
menggunakan bahasa tersebut.
Menurut Purbacaraka, P., & Soekanto, S. (1983). Pendidikan
Hukum dan Bahasa Hukum. Jurnal Hukum & Pembangunan, 13(3),
menyebutkan ada beberapa macam arti hukum yang diberikan
masyarakat diantaranya.
1. Hukum sebagai ilmu pengetahuan, merupakan suatu ilmu
pengetahuan yang tersusun secara sistematis berdasarkan
kekuatan pemikiran.
2. Hukum sebagai suatu disiplin, merupakan suatu sistem tentang
ajaran kenyataan atau gejala - gejala yang dihadapi.
3. Hukum sebagai kaidah, merupakan sebagai pola atau pedoman
atau petunjuk yang harus ditaati.
4. Hukum sebagai tata hukum: melihat bagaimana struktur dan
proses perangkat kaidah-kaidah hukum yang berlaku pada suatu
waktu dan tempat tertentu dalam bentuk tertulis.
5
2.3 Fungsi bahasa Hukum
6
penulis. Contoh teks yang kental dengan fungsi ini adalah buku
harian, otobiografi, memori, ulasan dan komentar atau resensi.
Teks ilmiah jarang menonjolkan fungsi ini karena yang terpenting
di dalam bentuk keilmiahan adalah acuannya bukan cara
menerangkan acuan itu yang mungkin saja khas bagi tiap - tiap
penulisnya. Kalau pun fungsi ini hadir didalam teks ilmiah maka
fungsi ini bisa saja diabaikan.
3. Fungsi Efektif
Fungsi Afektif dalam Bahasa Hukum berkaitan erat dengan
sikap, fungsi ini diharapkan supaya norma-norma Hukum yang
dikomunikasikan melalui Bahasa Hukum mampu mengubah dan
mengembangkan kepribadian agar mentaati hukum,
mengingatkan kesadaran hukum serta bersikap tegas sesuai
dengan aturan-aturan hukum. Pada dasarnya fungsi efektif yang
tergambar dalam Bahasa Hukum itu sangat menonjol untuk
meningkatkan dan mengembangkan kebudayaan hukum,
budaya hukum itu sendiri merupakan suatu karakteristik yang
hidup dan dipatuhi oleh masyarakat.
7
Kata-kata yang terurai dalam bentuk kaidah hukum, bukan
hanya menyatakan dalam memberikan penilaian, tetapi juga memberi
atau bersifat inpraktif. Kaidah hukum itu mengandung perintah dan
larangan. Kaidah hukum itu bukan hanya berbentuk kaidah
perundangan yang berwujud bahasa tulisan, tetapi juga berwujud
bahasa lisan , seperti yang terdapat dalam hukum adat atau hukum
kebiasaan, bahkan sebenarnya kaidah hukum diluar hukum yang
tertulis dalam bentuk perundang - undangan lebih banyak.
Kaidah Hukum yang tidak tertulis memiliki kelebihan karena
dengan cepat dapat mengikuti setiap tingkat perubahan masyarakat.
Berbeda dengan yang tertulis, masyarakat sudah berubah, Undang -
undang belum berubah disebabkan banyak faktor. Kaidah hukum
tertulis memiliki kelemahannya yaitu kurang kepastian akan hukum
untuk masyarakat Indonesia, dimana seharusnya hukum memberikan
kepastian hak dan kewajiban setiap warga negaranya.
8
Bahasa hukum Indonesia dalam surat - menyurat khususnya,
menurut Suryomurcito (2009), perlu memperhatikan tata bahasa
yang benar, istilah yang tepat, kosakata yang beragam, kalimat
yang singkat dan jelas, kalimat yang mengandung satu pokok
pikiran, dan tanda baca yang benar. Supaya masyarakat lebih
mudah memahaminya, disarankan untuk menghindari kalimat
yang bertele-tele, mengulang-ulang, istilah yang tidak sesuai
dengan yang digunakan di dalam undang-undang, jangan salah
menggunakan tanda baca, dan jangan salah ketik. Dalam
dokumen hukum dibutuhkan penulisan bahasa Indonesia yang
baik dan benar dalam menyampaikan aturan hukum di dalam
ejaan yang tepat dan benar tersusun dalam kalimat yang efektif.
Kalimat efektif, menurut Alwi (2001:38), adalah kalimat yang
memperlihatkan bahwa proses penyampaian oleh penulis dan
pembaca berlangsung sempurna sehingga isi atau maksud yang
disampaikan oleh penulis tergambar lengkap dalam pikiran
pembaca. Kalimat efektif dapat dilihat dari ciri – ciri berikut :
1. Memiliki keutuhan atau keterkaitan makna antar unsur di
dalam kalimat.
2. Mempunyai kesejajaran struktur klausa dan kesejajaran
makna / informasi.
3. Memfokuskan unsur – unsur dengan mengulang bagian –
bagian yang ditekankan menunjukkan penghematan dalam
kata.
Tulisan ini akan menyajikan pemakaian bahasa hukum di
dalam surat perjanjian kredit (2003), surat perjanjian kerja (2006),
dan surat perjanjian pemberian pinjaman (2008).
b. Surat Perjanjian
Surat perjanjian adalah surat yang dibuat oleh dua pihak yang
telah sepakat untuk suatu urusan. Jenis surat perjanjian ada
bermacam-macam, misalnya perjanjian jual beli, perjanjian sewa
beli, perjanjian sewa-menyewa, perjanjian kerja, dan perjanjian
9
pinjaman uang. Surat perjanjian dibuat sebagai bukti autentik
adanya ikatan kedua belah pihak dan untuk menghindari
persengketaan di kemudian hari. Anatomi surat perjanjian terdiri
dari (a) judul, (b) pembukaan, (c) komparisi, (d) premis/dasar
pertimbangan, (e) isi perjanjian, (f) penutup, dan (g) tanda tangan
dan lampiran (Widjaja 2004).
Untuk mengungkap pemakaian bahasa hukum dalam ketiga
surat perjanjian, ditemukan beberapa pemakaian bahasa yang
tidak benar, yang meliputi pemakaian ejaan dan tanda baca,
pemakaian bentuk jamak diikuti pengulangan kata, pemakaian
kata yang bersinonim, pengaruh unsur bahasa Inggris, pemakaian
kata yang bersinonim, pemakaian bahwa di depan Subjek,
pemakaian bentuk kata yang tidak sejajar, pemakaian kalimat
yang panjang, dan pemakaian Dalam Hal dan Maka.
10
berupa kalimat lengkap pula, dan perincian diakhiri tanda titik
(Utorodewo, Felicia N. dkk. 2004). Oleh karena itu, pada contoh
kalimat pertama bukan titik dua yang mengakhiri kalimat, melaikan
titik satu karena perincian berikutnya, yaitu kalimat kedua,
merupakan kalimat yang sudah lengkap pula (mengandung unsur
Subjek – Predikat - Pelengkap).
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
2.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
Grafindo.
Indonesia”.https://herygaara5.wordpress.com/2011/04/13/penggunaa
2018,11.10).
13
Harkrisnowo, Harkristuti. 2007. Bahasa Indonesia sebagai Sarana
Jakarta : http://kartumiah.blogspot.com/2017/09/peranan-bahasa-
http://zriefmaronie.blogspot.com/2013/03/pengertian-kegunaan-
Aswaja Pressindo.
Lambung Mangkurat.
penggunaan-bahasa-indonesia-dalam-dokumen-hukum/. (diakses 31
14
Pudjosewojo, Kusumadi. 1997. Pedoman Pelajaran Tata Hukum
http://veronicamartha3.blogspot.com/2013/04/fungsi-bahasa-
Widjaja, I.G. Rai. 2004. Merancang Suatu Kontrak (Contract Drafting) Teori
15
LAMPIRAN
2. https://www.academia.edu/6693317/Makalah_BAHASA_INDONESIA_
DALAM_HUKUM
16
3. Pengertian Bahasa Hukum Indonesia.
17
5. Masalah dalam bahasa hukum Indonesia serta kerancuannya.
18
6. Bahasa Indoensia Sebagai Bahasa Persatuan
19