Anda di halaman 1dari 5

Petunjuk Pengisian Soal:

1. Berdoa sebelum dan sesudah mengerjakan soal


2. Jawab pertanyaan dengan tepat dan benar
3. Dahulukan menjawab soal yang dianggap paling mudah menurut Anda

Soal :

1. Sebutkan ciri-ciri bahasa Indonesia hukum.


2. Sebutkan kelemahan-kelemahan bahasa Indonesia hukum.
3. Ada yang berpendapat bahwa agar mudah dipahami, sebutan “Bahasa Hukum” itu
seharusnya dilengkapi menjadi “Bahasa Indonesia Laras Hukum” atau “Bahasa
Indonesia untuk bidang Hukum dan Peraturan Perundang-undangan” atau “Bahasa
Indonesia Hukum”. Menurut saudara dari istilah-istilah tersebut, istilah apa yang paling
tepat untuk digunakan? Jelaskan?
4. Apa fungsi Bahasa Indonesia Hukum dalam menunjang kepastian Hukum.
5. Menurut pendapat saudara, apa pentingnya bahasa, dalam penerapannya didalam Hukum.

--oo00 Selamat mengerjakan dan semoga sukses 00oo—


JAWABAN UJIAN TENGAH SEMESTER

NAMA : WAHYU FITRIYANSYAH

NIM : 171010200323

SEMESTER : IX (SEMBILAN)

Dosen Pengampu :, S.H., M.H

Mata Kuliah :Bahasa Indonesia Hukum

1) Sebutkan ciri-ciri bahasa Indonesia hukum.


Jawab:
Menurut pendapat Junaiyah H. Matanggui (2013: 1) mengemukakan bahwa

1. dalam berbagai perbincangan mengenai bahasa yang digunakan di dalam bidang hukum dan
perundang-undangan, sering terdengar ucapan “Ini bahasa hukum, bahasa Undang-Undang”.
Dari ucapan itu, terkesan seakan-akan ada satu bahasa baru, yang bernama “bahasa hukum”.
Padahal, apa yang disebut dengan “bahasa hukum” itu ternyata adalah bahasa Indonesia yang
kaidah kalimat, bentuk kata, kosakata, dan tata tulisnya tidak berbeda sama sekali dari kaidah
yang berlaku pada bahasa Indonesia umumnya. Yang membedakan ialah bahasa yang dipakai di
bidang hukum dan perundang-undangan menggunakan istilah, kosakata tertentu, dan gaya
penyampaian yang sesuai dengan keperluan dan kelaziman yang berlaku d bidang itu.

2. model bahasa yang digunakan di bidang tertentu disebut laras (registered). Bahasa Indonesia
untuk bidang hukum dan peraturan perundang-undangan menggunakan istilah, gaya
penyampaian atau komposisi yang khas, monosemantik (tidak bermakna ganda), jelas, lugas
(tidak berbunga-bunga, tidak bertele-tele), tepat dan benar agar terjadi kepastian hukum. Dapat
dikatakan bahwa bahasa Indonesia untuk bidang hukum dan peraturan perundang-undangan –
juga bahasa Indonesia untuk bidang lainnya – mempunyai ciri komposisi tersendiri. Oleh
karena itu, sebutan bahasa hukum dan perundang-undangan hendaklah dilengkapi menjadi
bahasa Indonesia untuk bidang hukum dan peraturan perundang-undangan.

3. Kekhususan ciri komposisi itu berkaitan dengan fungsi bahasa sebagai alat penuang gagasan,
khususnya gagasan yang mengandung norma hukum (rechtsnorm) yang mengatur agar anggota
warga masyarakat bisa hidup saling menghormati dan tertib. Namun, tidak berarti bahasa
Indonesia di bidang hukum dan peraturan perundang-undangan hanya bisa dimengerti oleh para
ahli dan praktisi hukum, tetapi juga bisa dipahami oleh mereka dari bidang lain, termasuk yang
sedang mempelajari, bahkan sedang menghadapi masalah hukum.

2) Sebutkan kelemahan-kelemahan bahasa Indonesia hukum.


Jawab:
Kelemahan-kelemahan makna dalam bahasa hukum  dikarenakan bahasa hukum yang dipakai
terpengaruh dengan istilah-istilah yang merupakan terjemahan dari bahasa hukum belanda yang
dibuat oleh sarjana hukum yang lebih menguasai tahta bahasa belanda dari tahta bahasa indonesia.

Apabila dibandingkan dengan bahasa asing yang kaya dengan istilah,maka bahasa kita masih kurang
dalam peristilahan. Sehingga dalam menterjemahkan istilah hukum belanda para sarjana hukum
mmebuat istilah sendiri hal mana yang menyebabkan sering terdapat pemakaian istilah yang tidak
sesuai dengan maksud sebenarnya.

Ada kalanya dua atau lebih istilah hukum asing kita terjemahkan hanya dengan satu istilah saja atau
satu istilah hukum asing kita terjemahkan menjadi beberapa hukum indonesia untuk mengatasi
kekeliruan pengertian maka sering kali kita dapati dalam kepustakaan hukum penulisnya
mencantumkan bahasa asing lainnya.

3) Ada yang berpendapat bahwa agar mudah dipahami, sebutan “Bahasa Hukum” itu seharusnya
dilengkapi menjadi “Bahasa Indonesia Laras Hukum” atau “Bahasa Indonesia untuk bidang
Hukum dan Peraturan Perundang-undangan” atau “Bahasa Indonesia Hukum”. Menurut
saudara dari istilah-istilah tersebut, istilah apa yang paling tepat untuk digunakan? Jelaskan?
Jawab:
Ragam bahasa Indonesia yang digunakan dalam bidang hukum disebut bahasa hukum Indonesia.
Manurut Mahadi (1983:215), bahasa hukum Indonesia adalah bahasa Indonesia yang corak
penggunaan bahasanya khas dalam dunia hukum. Perhatian yang besar terhadap pemakaian bahasa
hukum Indonesia sudah dimulai sejak diadakan Kongres Bahasa Indonesia II tanggal 28 Oktober –2
November 1954 di Medan. Bahkan, dua puluh tahun kemudian, tahun 1974, Badan Pembinaan
Hukum Nasional (BPHN) menyelenggarakan simposium bahasa dan hukum di kota yang sama,
Medan. Simposium tahun 1974 tersebut menghasilkan empat konstatasi berikut (Mahadi dan Ahmad
1979 dalamSudjiman1999). Bahasa hukum Indonesia (BHI) adalah bahasa Indonesia yang
dipergunakan dalam bidang hukum, yang mengingat fungsinya mempunyai karakteristik tersendiri;
oleh karena itu bahasa hukum Indonesia haruslah memenuhi syarat-syarat dan kadiah-kaidah bahasa
Indonesia. Karakteristik bahasa hukum terletak pada kekhususan istilah, komposisi, serta gayanya.
BHI sebagai bahasa Indonesia merupakan bahasa modern yang penggunaannya harus tetap, terang,
monosemantik, dan memenuhi syarat estetika. Simposium melihat adanya kekurangsempurnaan di
dalam bahasa hukum yang sekarang dipergunakan, khususnya di dalam semantik kata, bentuk, dan
komposisi kalimat. Terungkapnya kekurangsempurnaan di dalam bahasa hukum, seperti terdapat
dalam  konstatasi keempat di atas, yang  tercermin dalam penulisan dokumen-dokumen hukum dapat
ditelusuri dari sejarahnya. Sejarah membuktikan bahwa bahasa hukum Indonesia, terutama bahasa
undang-undang, merupakan produk orang Belanda. Pakar hukum Indonesia saat itu banyak belajar
ke negeri Belanda karena hukum Indonesia mengacu pada hukum Belanda. Para pakar banyak
menerjemahkan langsung pengetahuan dari bahasa Belanda ke dalam bahasa Indonesia tanpa
mengindahkan struktur bahasa Indonesia (Adiwidjaja dan Lilis Hartini 1999:1—2). Di samping
itu,  ahli hukum pada masa itu lebih mengenal bahasa Belanda daripada bahasa asing lainnya
(Inggris, Perancis, atau Jerman) karena bahasa Belanda wajib dipelajari, sedangkan bahasa Indonesia
tidak tercantum di dalam kurikulum sekolah (Sudjiman 1999).

4) Apa fungsi Bahasa Indonesia Hukum dalam menunjang kepastian Hukum.


Jawab:
Adanya sifat khusus yang ditimbulkan. Sifat khusus ini dapat membantu memudahkan pembedaan
dari hukum itu sendiri dengan bidang yang lain.
Sebagai pedoman atau dasar bagi profesional hukum. Pedoman ini harus dianut dan dimiliki oleh
beberapa profesi, seperti konsultan hukum, peneliti hukum, polisi, dan sebagainya guna menerapkan
setiap pasal maupun perumusan untuk dipakai di berbagai lapangan hukum.

Memperkaya kosa kata dalam bahasa Indonesia. Bahasa Hukum ini sangat membantu dalam
memperkaya kosa kata yang ada, dimana semakin banyak istilah asing yang diserap dapat
meningkatkan kuantitas dan kulitas kosa kata bahasa Indonesia itu sendiri.

5) Menurut pendapat saudara, apa pentingnya bahasa, dalam penerapannya didalam Hukum.
Jawab:
Penggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar sangat penting salah satunya bidang hukum.
Apabila dalam membuat undang-undang atau menejermahkan hukum asing yang akan dianut
Indonesia tidak menggunakan bahasa Indonesia yang baik akan menimbulkan sebuah persepsi arti
yang berbeda dan dapat menimbulkan sebuah permasalahan, yaitu dalam mengartikan hukum
tersebut tidak sesuai dengan maksud hukum itu sendiri. Tak jarang pembuatan dan penerjemahan
hukum yang sudah menggunakan bahasa yang baik dan benar masih menimbulkan persepsi yang
berbeda.

Hubungan erat di antara keduanya, menghasilkan bahasa baru, yaitu bahasa Indonesia Hukum.
Bahasa Hukum dapat diartikan sebagai bahasa aturan dan peraturan yang mempunyai tujuan untuk
mewujudkan ketertiban dan keadilan, serta mempertahankan kepentingan umum dan pribadi. Bahasa
Hukum itu sendiri mempunyai sebuah karakteristik dalam penggunaannya, yaitu mempunyai sebuah
istilah dan gaya bahasa yang mempunyai arti khusus.

Anda mungkin juga menyukai