Anda di halaman 1dari 19

Jurnal Penelitian

[ Anna Sintje Doutel ] Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana

MOTIF KEJAHATAN DAN PENERAPAN UNDANG-UNDANG


TERHADAP PENCURIAN DAN PENYALAHGUNAAN DATA PRIBADI
MELALUI MEDIA ELEKTRONIK DI KOTA KUPANG

Anna Sintje Doutel1. Dr. Rudepel Petrus Leo2. Darius Antonius Kian3.
1
Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana
1
annadoutel23@gmail.com

Abstrak

Pencurian dan penyalahgunaan data pribadi melalui media elektronik di Kota Kupang
merupakan salah satu kejahatan cybercrime yang bersifat melawan hukum dan dapat
memberikan kerugian bagi korban. Rumusan masalah peneltian ini adalah: (1) Apakah motif
kejahatan yang mendasari seseorang melakukan tindak pidana pencurian dan penyalahgunaan
data pribadi melalui media elektronik di Kota Kupang? (2) Bagaimanakah penerapan undang-
undang nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas undang-undang nomor 11 tahun 2008
tentang informasi dan transaksi elektronik dan kitab undang-undang hukum pidana terhadap
kasus pencurian dan penyalahgunaan data pribadi melalui media elektronik di Kota Kupang?.
Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian yuridis empiris. Untuk
mendapatkan hasil penelitian tersebut, maka penelitian ini akan dilakukan dengan wawancara
dan studi pustaka. Teknik wawancara yang digunakan adalah teknik wawancara semi
terstruktur dan studi kepustakaan yang meliputi buku, jurnal, dan sember-sumber tertulis
lainnya.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan: (1) Motif kejahatan seseorang melakukan
pencurian dan penyalahgunaan data pribadi melalui media elektronik adalah motif intelektual
dan motif ekonomi, (2) Penerapan undang-undang nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan
atas undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik
terhadap pencurian dan penyalahgunaan data pribadi melalui media elektronik adalah dengan
proses penyeledikan, penyidikan, pemberkasan (BAP), penyerahan ke kejaksaan, persidangan,
putusan hakim dan eksekusi. Saran dari penelitian ini adalah bagi para penegak hukum,
sebaiknya mencari tahu lebih dalam lagi motif-motif lainnya yang mendasari pelaku
melakukan pencurian dan penyalahgunaan data pribadi agar dapat memperkuat tuntutan yang
diberikan kepada pelaku. Penerapan undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik
sebaiknya lebih dipertegas lagi pada pemberian hukuman penjara, dimana hukuman penjara
yang diberikan harus ditambah agar memberikan efek jera bagi pelaku. Bagi pemerintah agar
memberikan sosialiasi kepada pengguna internet untuk lebih waspada dalam menyimpan data
pribadinya di internet. Bagi penyedia barang elektronik juga sebaiknya memperkuat sistem
keamanan dalam media elektronik yang dikeluarkan dan diperjualbelikan. Bagi masyarakat
sebagai pengguna teknologi, sebaiknya selalu waspada dalam menggunakan dan
memanfaatkan teknologi tersebut, terutama dalam menyimpan data yang bersifat pribadi.
Kata kunci: Motif Kejahatan, Pencurian dan Penyalahgunaan Data Pribadi, Penerapan
Undang-undang
Jurnal Penelitian
[ Anna Sintje Doutel ] Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana

PENDAHULUAN dan batas perilaku sosial dari yang

Teknologi informasi bersifat manual menjadi

merupakan aspek yang penting komputerisasi digital. 2 Informasi

dalam era globalisasi sekarang ini. sudah dianggap sebagai “power”

Kemajuan yang pesat dalam yang diartikan sebagai kekuatan

teknologi memberikan banyak dan kekuasaan yang sangat

kemudahan bagi masyarakat luas. menentukan nasib manusia itu

Teknologi informasi sudah sendiri. 3 Saat ini, ketergantungan

menjadi ketergantungan bagi masyarakat akan teknologi

masyarakat. Perlu digaris-bawahi, informasi semakin tinggi sehingga

dibalik kelebihan dan kemudahan semakin tinggi pula resiko yang

yang ditawarkan oleh komputer dihadapi. 4


Teknologi informasi

dan internet, ternyata memiliki saat ini menjadi “pedang bermata

sisi gelap yang dapat dua” karena selain memberikan

menghancurkan kehidupan dan kontribusi bagi peningkatan


1
budaya manusia itu sendiri. kesejahteraan, kemajuan dan

Perkembangan teknologi 2
Dian Ekawati, “Perlindungan Hukum Terhadap
Nasabah Bank Yang Dirugikan Akibat Kejahatan
informasi mengubah pola Skimming Ditinjau Dari Perspektif Teknologi Informasi
Dan Perbankan,” Jurnal Unes Law Review 1, No. 2
(2018): 158. (https://review-
pemikiran mengenai batas unes.com/index.php/law/article/view/24/15) Diakses
Pada Tanggal 2 September 2022
3
wilayah, waktu, nilai-nilai, wujud Lauder Siagian, Arief Budiarto, Dan Simatupang,
“Peran Keamanan Siber Dalam Mengatasi Konten
Negatif Guna Mewujudkan Ketahanan Informasi
benda, logika berfikir, pola kerja, Nasional,” Jurnal Prodi Perang Asimetris, Vol. 4, No
(2018): 2.
(https://jurnalprodi.idu.ac.id/index.php/PA/article/view/2
68/245) Diakses Pada Tanggal 2 September 2022
1
Brisilia Tumalun, “Upaya Penanggulangan Kejahatan 4
Darmawan Napitupulu, “Kajian Peran Cyber Law
Komputer Dalam Sistem Elektronik Menurut Pasal 30 Dalam Memperkuat Keamanan Sistem Informasi
Undang- Undang Nomor 11 Tahun 2008,” Jurnal Lex Et Nasional,” Deviance Jurnal Kriminologi, Vol. 1 No.
Societatis6, No. 2 (2018): 24. (2017): 102.
(https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/lexetsocietatis/art (https://journal.budiluhur.ac.id/index.php/deviance/articl
icle/view/19950) Diakses Pada Tanggal 2 September e/view/595/508) Diakses Pada Tanggal 2 September
2022 2022
Jurnal Penelitian
[ Anna Sintje Doutel ] Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana
peradaban manusia, sekaligus perkembangan teknologi

menjadi sarana efektif perbuatan informasi dengan hukum,

melawan hukum termasuk tindak khususnya hukum pidana. Hukum

pidana (kejahatan). Berbagai yang bertujuan untuk

bentuk tindak pidana (kejahatan) menciptakan ketertiban dalam

inilah yang kemudian dikenal masyarakat. Data pribadi menjadi

dengan istilah”cybercrime”. 5 Isu hal penting di era digital karena

seputar jenis kejahatan ini telah banyak digunakan untuk

menjadi sangat populer, terutama mendaftar atau registrasi segala

seputar hacking, pelanggaran hak jenis platform digital. Data

cipta, penyadapan yang tidak pribadi ini terdiri dari foto pribadi,

beralasan, pornografi dan KTP, akte lahir, SIM, Paspor,

pencurian data pribadi. nomor handphone, email, kondisi

Salah satu kejahatan yang keuangan, data rekening,

merugikan pengguna dunia cyber pendapatan, pendidikan formal

karena dampak dari kemudahan dan non formal, hingga data

mengakses informasi yaitu adalah prestasi. Data pribadi bagi

tindak pidana pencurian informasi manusia merupakan privasi yang

pribadi. Informasi pribadi dapat harus dilindungi oleh hukum.

berupa data pribadi, data ATM Privasi merupakan hak individu

dan data kartu kredit. Pencurian untuk menentukan data atau

data pribadi, merupakan salah informasi apa saja tentang dirinya

satu penghubung antara yang boleh diketahui orang lain


5
A. Aco Agus dan Riskawati, “Penanganan Kasus
Cybercrime Di Kota Makassar (Studi Pada Kantor
Kepolisian Resort Kota Besar Makassar),” Jurnal
Supremasi, Vol. 10, N (2016): 56.
(https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/15056
26) Diakses Pada Tanggal 2 September 2022
Jurnal Penelitian
[ Anna Sintje Doutel ] Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana
dan yang tidak boleh diketahui dengan motif ini pada umumnya

orang lain. 6 dilakukan oleh seseorang secara

Dalam melakukan suatu individu.

kejahatan seperti mencuri dan Bentuk perlindungan

menyalahgunakan data pribadi hukum yang seharusnya bisa

seseorang melalui media didapatkan oleh para korban

elektronik, pelaku mempunyai tindak pidana, terdapat dalam

motif kejahatan. Motif kejahatan Undang-undang Nomor 19 Tahun

yang dimiliki pelaku ini 2016 tentang Perubahan Atas

mendorong pelaku untuk Undang-undang Nomor 11 Tahun

melakukan kejahatan tersebut. 2008 Tentang Informasi dan

Salah satu contoh motif pelaku Transaksi Elektronik. Perbuatan

dalam melakukan kejahatan hukum yang dilakukan di dunia

pencurian dan penyalahgunaan maya merupakan perbuatan

data pribadi melalui media hukum yang dilakukan oleh

elektronik adalah motif intelektual, manusia yang berlokasi di dunia

yaitu kejahatan yang dilakukan nyata, hanya perbuatan hukum

hanya untuk kepuasan pribadi dan tersebut menggunakan sarana

menunjukkan bahwa dirinya telah komputer dan internet. Interaksi

mampu untuk merekayasa dan dari perbuatan hukum melalui

mengimplementasikan bidang dunia maya tersebut

teknologi informasi. Kejahatan sesungguhnya merupakan

interaksi antar manusia didunia


6
Wahyudi Djafar, ‘Hukum Perlindungan Data nyata tetapi hanya menggunakan
Pribadi di Indonesia: Lanskap, Urgensi dan
Kebutuhan Pembaruan’ (Yogyakarta: Program sarana yang disebut internet,
Pascasarjana Fakultas Hukum UGM, 2019).
Hlm. 3.
Jurnal Penelitian
[ Anna Sintje Doutel ] Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana
sehingga apabila terjadi terkait kasus bermuatan kesusilaan

pelanggaran hak atas perbuatan dan/atau akses ilegal terdapat

hukum yang dilakukan oleh empat kasus pada tahun 2020,

manusia dari dunia nyata dan hak sedangkan pada pada tahun 2021

yang dilanggar adalah hak terdapat 1 kasus terkait akses

manusia dari dunia nyata maka ilegal. Hal ini sudah menjadi

hukum yang berlaku dan yang bagian dari kejahatan cybercrime

harus diterapkan hukum dari atau kejahatan tindak pidana di

dunia nyata.7 dunia maya yang menggunakan

Kasus pencurian data jaringan internet. Tindak pidana

pribadi di Kota Kupang yang pencurian sendiri dalam Kitab

dilakukan pada masa sekarang Undang-undang Hukum Pidana

yaitu melibatkan teknologi yakni (KUHP) Buku Kedua Bab XXII

melalui media elektronik, dimana tentang kejahatan terhadap harta

pelaku melakukan pencurian data benda diatur dalam Pasal 362

pribadi seseorang dan sampai dengan Pasal 367 Kitab

menyalahgunakan data pribadi Undang-undang Hukum Pidana.

tersebut. Ada beberapa contoh Sedangkan, Tindak Pidana

kasus pencurian dan pencurian data pribadi dilihat

penyalahgunaan data pribadi dalam Undang-undang Nomor 19

melalui media elekronik di Kota Tahun 2016 tentang Perubahan

Kupang dari tahun 2020 sampai Atas Undang-undang Nomor 11

tahun 2021 yaitu, Laporan Polisi Tahun 2008 tentang Informasi dan

Transaksi Elektronik diatur pada


7
Niniek Suparni. 2009. CYBERSPACE
Problematika & Antisipasi Pengaturannya. Jakarta:
Sinar Grafika
Jurnal Penelitian
[ Anna Sintje Doutel ] Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana
Pasal 30 ayat (2) mengenai illegal data pribadi melalui media

akses. elektronik di Kota Kupang?

RUMUSAN MASALAH METODE PENELITIAN

Berdasarkan latar belakang Berdasarkan disiplin

masalah diatas, penulis menyusun hukum yang mempunyai

beberapa permasalahan sebagai ruang lingkup begitu luas,

berikut: penulis lebih memutuskan

1. Apakah motif kejahatan yang untuk menggunakan jenis

mendasari seseorang penelitian yuridis empiris.

melakukan tindak pidana Menurut Abdul Kadir

pencurian dan penyalahgunaan Muhamad, penelitian yuridis

data pribadi melalui media empiris adalah : “penelitian

elektronik di Kota Kupang? yang dilakukan dengan

2. Bagaimanakah penerapan meneliti data sekunder

Undang-undang Nomor 19 terlebih dahulu untuk

Tahun 2016 tentang Perubahan kemudian dilanjutkan dengan

Atas Undang-undang Nomor mengadakan penelitian

11 Tahun 2008 tentang terhadap data primer di

Informasi dan Transaksi lapangan”8.

Elektronik dan Kitab Undang- Penelitian yuridis

undang Hukum Pidana empiris adalah penelitian

terhadap kasus tindak pidana yang pada hukum dan

pencurian dan penyalahgunaan peraturan perundang-

8
Abdul Kadir Muhammad, Hukum dan Penelitian
Hukum, (Bandung:Citra Aditya, 2004), hlm. 134
Jurnal Penelitian
[ Anna Sintje Doutel ] Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana
undangan yang berlaku untuk perbuatan. Motif dalam kaitannya

mengungkapkan dengan kejahatan berarti dorongan

permasalahan di lapangan yang terdapat dalam sikap batin

yang diteliti dengan pelaku untuk melakukan kejahatan9.

berpegang pada ketentuan


Salah satu kasus pencurian
yang normative mengenai
dan penyalahgunaan data pribadi
pencurian data pribadi
melalui media elektronik atau
melalui media elektronik di
illegal akses yang terjadi di Kota
Kota Kupang.
Kupang. Kasus tersebut terjadi

pada tahun 2020, di mana kasus ini

PEMBAHASAN juga mengandung unsur pornografi

Motif Kejahatan Pelaku Pencurian dan dan pengancaman yang dilakukan


Penyalahgunaan Data Pribadi melalui
Media Elektronik Di Kota Kupang oleh pelaku yang bekerja sebagai

Dalam melakukan suatu seorang perawat di salah satu

kejahatan seperti mencuri dan Rumah Sakit di Kota Kupang.

menyalahgunakan data pribadi Pelaku yang berinisial HB tidak

seseorang melalui media elektronik, memiliki hubungan keluarga dan

pelaku mempunyai motif kejahatan. tidak mengenal korban GE sama

Motif kejahatan yang dimiliki pelaku sekali. Pelaku menggunakan

ini mendorong pelaku untuk handphone untuk melancarkan

melakukan kejahatan tersebut. Motif aksinya dimana, pelaku memasuki

kejahatan adalah hal yang akun google milik korban, setelah

mendorong seseorang untuk itu pelaku menggunakan nomor

melakukan sesuatu perbuatan atau


9
https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/669
alasan untuk melakukan suatu 1 Diakses pada Tanggal 28
oktober 2022
Jurnal Penelitian
[ Anna Sintje Doutel ] Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana
handphone korban sebagai nama 2021, korban lain yang berinisial

pengguna dan menggunakan GR mengajukan laporan polisi

tanggal lahir korban sebagai kata dengan kasus yang sama. Pelaku

sandi agar bisa login keakun juga meminta uang dari korban,

google tersebut. Nomor handphone pelaku juga membuat rekening

dan tanggal lahir korban pelaku dengan menggunakan nama orang

dapatkan dari akun facebook lain yaitu FL, dan nomor rekening

korban. Dengan demikian, pelaku tersebut dikirimkannya kepada

dapat masuk keakun google milik korban. Setelah itu, suami korban

korban dan membuka google foto mengirimkan sejumlah uang

milik korban dan mengambil video kepada pelaku. Dan setelah

porno milik korban yang telah diselidiki oleh pihak kepolisian,

dicadangkan di dalam google foto ternyata pelaku dari kasus ini sama

tersebut, kemudian pelaku dengan kasus sebelumnya yaitu

menggunakan video tersebut untuk HB. Di mana, pelaku tidak

mengancam korban lewat pesan mempunyai hubungan keluarga

whastapp yang dikirimkan kepada dan bahkan tidak mengenal korban

korban pada tanggal 28 November dan orang yang dipakai namanya

2020. Pelaku mengancam korban untuk membuat rekening.

untuk mengirimkan uang Dalam kasus pencurian dan

kepadanya sebesar Rp. penyalahgunaan data pribadi

3.000.000,00, jika tidak pelaku melalui media elektronik

akan menyebarkannya ke media berdasarkan kasus di atas, pelaku

sosial milik korban. memiliki 2 motif kejahatan yang

Pada tanggal 10 Februari sesuai dengan motif cybercrime,


Jurnal Penelitian
[ Anna Sintje Doutel ] Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana
yaitu: kembali ke rumah langsung

1. Motif Intelektual masuk ke dalam kamarnya,

Motif intelektual merupakan kemudian pelaku membuka

handphonenya untuk terus


motif untuk menguji diri
belajar. Setelah pelaku
sendiri dengan belajar menjadi
mengetahui cara-cara untuk
seorang peretas. Motif ini
meretas akun orang lewat
dilakukan oleh pelaku karena
google, pelaku mulai
rasa ingin tahu yang tinggi
melancarkan aksinya untuk
akan sesuatu yang berkaitan
meretas salah satu akun korban
dengan sistem elektronik dan
lewat akun palsu yang pelaku
data pribadi, sehingga pelaku
buat di facebook. Di mana saat
belajar setiap hari cara untuk
pelaku berhasil melakukan dan
memasuki akun seseorang.
menyelesaikan aksinya, maka
Pelaku sendiri merupakan
pelaku akan merasa bangga
seorang perawat yang bekerja
terhadap dirinya sendiri,
di salah satu rumah sakit di
karena telah berhasil meretas,
Kota Kupang dan tidak pernah
dan memasuki akun google
berkuliah atau mempelajari
milik korban.
apapun yang berkaitan dengan

bidang IT semasa sekolahnya. 2. Motif Ekonomi

Tetapi karena rasa ingin tahu Motif ekonomi merupakan

yang tinggi dalam mempelajari motif yang paling umum dan

cara-cara untuk merestas, sering dimiliki oleh pelaku

maka pelaku mempelajarinya dalam melakukan pencurian.

sendiri. Pelaku bahkan saat Pelaku HB yang hanya bekerja


Jurnal Penelitian
[ Anna Sintje Doutel ] Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana
sebagai seorang perawat dan simpan di dalam akun google

mempunyai gaji yang tidak foto milik korban.

begitu banyak membuat pelaku Penerapan Undang-undang terhadap


Pencurian dan Penyalahgunaan Data
berpikir untuk mencari uang Pribadi melalui Media Elektronik Di
Kota Kupang
tambahan lewat cara seperti

meretas akun orang dengan Undang-undang sebagai

mempelajari cara melakukan legal policy dalam suatu

peretasan lewat akun google penyelenggaraan pemerintahan

korban karena menganggap demi mencapai tujuan bernegara

bahwa cara tersebut adalah cara merupakan instrument penting

tercepat untuk mendapatkan dalam negara hukum (rule of

uang tanbahan hanya dengan 10


law) . Hukum nasional yang

menggunakan handphone. digunakan di Kota Kupang untuk

Dalam kaitannya dengan kasus menangani kasus pencurian dan

pencurian data pribadi ini, penyalahgunaan data pribadi

pelaku melakukan pengancaman melalui media elektronik adalah

terhadap korban dengan Undang-undang Nomor 19 Tahun

meminta uang sebesar 2016 tentang Perubahan Atas

Rp.3.000.000,00. Jika korban Undang-undang Nomor 11 Tahun

tidak mengirimkan uang 2008 tentang Informasi dan

tersebut, maka pelaku Transaksi Elektronik.

mengancam akan menyebarkan

informasi penting tentang


10
Mohammad Ilham Agang, “HAM Dalam
korban ke media sosial berupa Perkembangan Rule of Law,” Humanitas: Jurnal
Kajian dan Pendidikan HAM vol 6, no. (2015): 117
video asusila yang korban (https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/jh/artic
le/view/10422/9362) Diakses Pada Tanggal 20
Januari 2023
Jurnal Penelitian
[ Anna Sintje Doutel ] Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana
Cybercrime dalam Undang- 5. Penyitaan, dan

undang Nomor 19 Tahun 2016 6. Pemerisaan Surat.

tentang Perubahan Atas Undang- c. Pemberkasan (BAP)

undang Nomor 11 Tahun 2008 d. Penyerahan ke Kejaksaan

tentang Infomasi dan Transaksi e. Persidangan

Elektronik, diatur dalam BAB VII f. Putusan Hakim

tentang Perbuatan yang Dilarang g. Eksekusi

dari Pasal 27 sampai Pasal 37.


Penerapan Undang-undang
Sedangkan, ketentuan pidananya
Nomor 19 Tahun 2016 tentang
sudah di atur dalam BAB XI dari
Perubahan Atas Undang-undang
Pasal 45 sampai Pasal 52.
Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Ada beberapa proses
Informasi dan Transaksi Elektronik
penerapan Undang-undang ITE
dalam kasus pencurian dan
dalam menangani kasus
penyalahgunaan data pribadi
cybercrime, yaitu;
melalui media elektronik atau
a. Penyelidikan
illegal akses yang telah dijelaskan
b. Penyidikan/interogasi
diatas, maka pelaku HB dikenakan
Tahap penyidikan ini
Pasal 29 jo. Pasal 4 Ayat (1) huruf
dilakukan oleh kepolisian
(d) Undang-undang Pornografi
untuk melakukan upaya
dan/atau Pasal 48 Ayat (2) jo. Pasal
paksa, yaitu:
32 Ayat (2) Pasal 46 Ayat (2) jo.
1. Pemanggilan,
Pasal 30 Ayat (2) Pasal 45 Ayat (1)
2. Penangkapan,
jo. Pasal 27 Ayat (1) Pasal 45 Ayat
3. Penahanan,
4 jo. Pasal 27 Ayat (4).
4. Pengeledahan,
Jurnal Penelitian
[ Anna Sintje Doutel ] Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana
Unsur-unsur yang terdapat Elektronik orang lain yang tidak

pada setiap pasal sebagai berikut: berhak”

a. Pasal 29 1. Setiap orang: Pelaku HB

“Setiap orang dengan sengaja dan 2. Kesalahan: dengan sengaja

tanpa hak mengirimkan Informasi 3. Melawan hukum: tanpa hak

Elektronik dan/atau Dokumen atau melawan hukum

Elektronik yang berisi ancaman 4. Perbuatan: memindahkan


kekerasan atau menakut-nakuti atau mentransfer video
yang ditujukan secara pribadi” korban GE dan GR dari

1. Setiap orang: Pelaku HB akun mereka ke Handphone

2. Kesalahan: dengan sengaja milik pelaku HB

3. Melawan Hukum: tanpa hak atau 5. Objek: Handphone

melawan hukum c. Pasal 30 Ayat (2)

4. Perbuatan mengirim informasi “Setiap orang dengan sengaja dan

berupa ancaman untuk menakut- tanpa hak atau melawan hukum

nakuti kepada korban GE dan GR mengakses Komputer dan/atau

5. Objek: Handphone Sistem Elektronik dengan cara

b. Pasal 32 Ayat (2) apapun dengan tujuan untuk

memperoleh Informasi Elektronik


“Setiap orang dengan sengaja dan
dan/atau Dokumen Elektronik”
tanpa hak atau melawan hukum

dengan cara apapun memindahkan 1. Setiap orang: Pelaku HB

atau mentransfer Informasi 2. Kesalahan: dengan sengaja

Elektronik dan/atau Dokumen 3. Melawan hukum: tanpa

Elektronik kepada system hak atau melawan hukum


Jurnal Penelitian
[ Anna Sintje Doutel ] Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana
4. Perbuatan: Pelaku HB 5. Objek: Handphone

mengakses dengan cara e. Pasal 27 Ayat (4)

apapun yaitu dengan “Setiap orang dengan sengaja dan


memasuki akun korban GE tanpa hak mendistribusikan
dan GR menggunakan dan/atau mentransmisikan dan/atau
nomor Handphone dan membuat dapat diaksesnya
tanggal lahir korban yang Informasi Elektronik dan/atau
didapat dari akun facebook Dokumen Elektronik yang

5. Objek: Handphone memiliki muatan pemerasan

d. Pasal 27 Ayat (1) dan/atau pengancaman”

“Setiap orang dengan sengaja dan 1. Setiap orang: Pelaku HB

tanpa hak mendistribusikan 2. Kesalahan: dengan sengaja

dan/atau mentransmisikan dan/atau 3. Melawan hukum: tanpa hak


membuat dapat diaksesnya atau melawan hukum
informasi yang memiliki muatan
4. Perbuatan: Pelaku HB
yang melanggar kesusilaan”
setelah mendistribusikan
1. Setiap orang: Pelaku HB
video dengan unsur

2. Kesalahan: dengan sengaja ketelanjangan dari

3. Melawan hukum: tanpa hak Handphone Korban, pelaku

atau melawan hukum kemudian menggunakan

4. Perbuatan: Pelaku HB hasil screanshoot video

mendistribusikan video tersebut untuk mengancam

dengan unsur ketelanjangan korban GE dan GR dengan

dari handphone korban dan mengirimkan uang kepada

ke Handphone milik pelaku pelaku.


Jurnal Penelitian
[ Anna Sintje Doutel ] Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana

PENUTUP sebagai salah satu cara

KESIMPULAN mengasilkan uang dengan

Berdasarkan hasil penelitian cepat.

diatas, peneliti menyusun beberapa 2. Penerapan Undang-undang

kesimpulan sebagai berikut: Nomor 19 Tahun 2016

1. Motif kejahatan yang tentang Perubahan Atas

mendasari seseorang Undang-undang Nomor 11

melakukan tindak pidana Tahun 2008 tentang

pencurian dan Informasi dan Transaksi


penyalahgunaan data Elektronik terhadap kasus

pribadi melalui media pencurian dan

elektronik ada dua yaitu, penyalahgunaan data

motif intelektual dimana pribadi adalah dengan

kejahatan dilakukan untuk melakukan proses

kepuasan pribadi dan penyelidikan, penangkapan,

menunjukkan bahwa penahanan,

dirinya telah mampu untuk penyidikan/interogasi,

merekayasa media pemberkasan (BAP),

elektronik orang lain, serta penyerahan ke kejaksaan,

motif ekonomi, dimana persidangan, putusan hakim,

pencurian dan dan eksekusi.

penyalahgunaan data

pribadi melalui media

elektronik ini digunakan


Jurnal Penelitian
[ Anna Sintje Doutel ] Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana
SARAN Elektronik terhadap kasus

Berikut ini adalah beberapa pencurian dan

saran yang penulis berikan untuk penyalahgunaan data

arah perkembangan selanjutnya: pribadi melalui media

1. Bagi para penegak hukum, elektronik, sebaiknya lebih

sebaiknya mencari tahu dipertegas lagi pada

lebih dalam lagi motif- pemberian hukuman

motif lainnya yang penjara, dimana hukuman

mendasari pelaku penjara yang diberikan

melakukan pencurian dan harus ditambah agar

penyalahgunaan data memberikan efek jera bagi

pribadi melalui media pelaku.

elektronik selain dua motif 3. Pemerintah agar

yang sudah ada, agar dapat memberikan sosialisasi

memperkuat tuntutan yang kepada pengguna internet

diberikan kepada pelaku, untuk lebih waspada dalam

sehingga hukuman yang menyimpan data pribadinya

didapatkan pelaku bisa di internet.

lebih berat lagi. 4. Penyedia barang elektronik

2. Penerapan undang-undang juga sebaiknya memperkuat

Nomor 19 Tahun 2016 sistem keamanan dalam

tentang Perubahan Atas media elektronik yang

Undang-undang Nomor 11 dikeluarkan dan diperjual-

Tahun 2008 tentang belikan, agar masyarakat

Informasi dan Transaksi tidak perlu takut dalam


Jurnal Penelitian
[ Anna Sintje Doutel ] Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana
menggunakan media

elektronik tersebut dalam

menyimpan data pribadi.

5. Masyarakat sebagai

pengguna teknologi,

sebaiknya selalu waspada

dalam menggunakan dan

memanfaatkan teknologi

tersebut, terutama dalam

menyimpan data yang

bersifat pribadi.
Jurnal Penelitian
[ Anna Sintje Doutel ] Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana
DAFTAR PUSTAKA Soekanto, Soerjono. 1986. Pengantar
Penelitian Hukum. UI. Jakarta.

Sumber Buku Soesilo, R. 2013. Kitab Undang-undang


Hukum Pidana (KUHP) serta
Komentar-komentarnya Lengkap
Adang, Anwar Yesmil. 2010. Kriminologi. Pasal demi Pasal. Bogor: Politeia.
Bandung: PT Rafika Aditama
Sukandarrumidi. 2002. Metode Penelitian.
Adi, Rianto. 2004. Metodologi Yogyakarta: Gajah Mada University
PenelitianSosial Dan Hukum. Jakarta: press.
Granit.
Suparni, Niniek. 2009. Cyberspace
Chazawi, Adami. 2021. Kejahatan Problematika dan Antisipasi
Terhadap harta Benda. Malang: MNC Pengaturannya. Jakarta: Sinar
Publishing. Grafika.
Djafar, Wahyudi. 2019. Hukum Wahid, Abdul dan Mohammad Labib.
Perlindungan Data Pribadi di 2005. Kejahatan Mayantara, (Cyber
Indonesia: Lanskap, Urgensi dan Crime). Bandung: Refika Aditama.
Kebutuhan Pembaruan. Yogyakarta:
Program Pascasarjana Fakultas
Hukum UGM. Yurizal. 2018. Penegakan Hukum Tindak
Pidana Cyber Crime di Indonesia.
Edi, Rosi Sarwo Fandi. 2016. Teori Jakarta: MNC Publisihing.
Wawancara Psikodignostik.
Yogyakarta: Leutika Prio. Sumber Jurnal

Marzuki, Mahmud Peter. 2011.Penelitian A. Aco, Agus ., dan Riskawati. 2016.


Hukum. Jakarta: Kencana Prenada "PenangananKasus Cybercrime Di
Media Group. Kota Makassar (Studi Pada Kantor
Kepolisian Resort Kota Besar
Moleong, J. Lexi. 2007. Metodologi Makassar)”. Jurnal Supremasi. Vol.
Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. 10, No. 56.
Remaja Rosdakarya. (https://garuda.kemdikbud.go.id/docum
ents/detail/1505626) Diakses Pada
Muhammad, Kadir Abdul. 2004. Hukum Tanggal 2 September 2022
dan Penelitian Hukum.
Bandung:Citra Aditya. Brisilia, Tumalun. 2018. "Upaya
Penanggulangan Kejahatan
Raharjo, Agus. 2002. Cybercrime Komputer Dalam Sistem Elektronik
Pemahaman dan upaya Pencegahan Menurut Pasal 30 Undang- Undang
Kejahatan Berteknologi. Bandung: Nomor 11 Tahun 2008" :Jurnal Lex
Citra Aditya Bakti. Et Societatis No. 2: 24.
(https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/
Riswandi, Agus Budi. 2006. Hukum
lexetsocietatis/article/view/19950)
Cyberspace. Yogyakarta: Gita
Diakses Pada Tanggal 2 September
Nagari.
2022
Rosadi, Dewi Sinta. 2015. Cyber Law
Dian, Ekawati. 2018. "Perlindungan
Aspek Data Privasi Menurut Hukum
Hukum Terhadap Nasabah Bank
Internasional, Regional dan
Yang Dirugikan Akibat Kejahatan
Nasional. Bandung: Refika Aditama.
Skimming Ditinjau Dari
Jurnal Penelitian
[ Anna Sintje Doutel ] Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana
Perspektif Teknologi Informasi 245) Diakses Pada Tanggal
Dan Perbankan" :Jurnal Unes Law 2 September 2022
Review 1, No. 2: 158.
(https://review- Maria Nicole Cleis Oliver
unes.com/index.php/law/article/view/ Diggelmann. 2014. “How
24/15) Diakses Pada Tanggal 2 the Right to Privacy
September 2022 Became a Human Right,”
Human Rights Law Review
Disemadi, H. S. (2021). Legal Aspects Vol.14: 458.
Of ‘Gali Lubang Tutup Lubang’in (https://academic.oup.com/hrl
Fintech P2p Lending Business r/article-
During Covid-19.Tadulako Law abstract/14/3/441/644279)
Review,6(2). Diakses Pada Tanggal 20
(http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index. Januari 2023
php/TLR/article/view/18278)
Diakses Pada Tanggal 2 Mohammad Ilham Agang. 2015.
September 2022 “HAM Dalam
Perkembangan Rule of Law,”
Dramawan, Napitupulu. 2017."Kajian Humanitas: Jurnal Kajian
Peran Cyber Law Dalam dan Pendidikan HAM vol 6:
Memperkuat Keamanan Sistem 117
Informasi Nasional,”: Deviance (https://jurnal.unimed.ac.id/201
Jurnal Kriminologi, Vol. 1 No. 2/index.php/jh/article/view/104
102 22/9362) Diakses Pada
(https://journal.budiluhur.ac.id/index Tanggal 20 Januari 2023
.php/deviance/article/view/595/508)
Diakses Pada Tanggal 2
September 2022 Sumber Internet
Endah Pertiwi, dkk. 2020. Analisis http://eprints.walisongo.ac.id/9180/1/1402026126.
Yuridis Penyalahgunaan Data pdf Diakses pada tanggal 12 September
Pribadi Pengguna Media Sosial. 2022 pukul 20.00 wita
Jurnal Rechten: Riset Hukum dan
HakAsasiManusia. Vol. 2. No. 1 https://m.industry.co.id/read/92313/ketahui-ini-
(https://rechten.nusaputra.ac.id/article faktor-utama-terjadinya-pencurian-data-di-internet
/view/65/50) Diakses Pada Tanggal Diakses pada tanggal 12 September 2022
2 September 2022 pukul 17.00 WITA

Lauder, Siagian ., Arief Budiarto


https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/6691
dan Simatupang.
Diakses pada Tanggal 28 oktober 2022
2018."Peran Keamanan
pukul 19.00 WITA
Siber Dalam Mengatasi
Konten Negatif Guna
Mewujudkan Ketahanan https://pta.trunojoyo.ac.id/welcome/detail/0901111
Informasi 00071 Diakses pada Tanggal 1
Nasional,” :Jurnal Prodi November 2022 pukul 10.00 WITA
PerangAsimetris, Vol. 4,
No. 2. https://kamushukum.web.id/arti-kata/motif/
(https://jurnalprodi.idu.ac.id/i Diakses pada Tanggal 28 November 2022
ndex.php/PA/article/view/268/ pukul 10.00 WITA
Jurnal Penelitian
[ Anna Sintje Doutel ] Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana

https://mamikos.com/info/macam-macam-metode-
pengolahan-data-pljr Diakses pada Tanggal
19 Januari 2023 pukul 10.17 WITA

Peraturan Perundang-undangan

Kitab Undang-undang Hukum Pidana.

Kitab Undang-undang Hukum Acara


Pidana.

Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016


Tentang Perubahan Atas Undang-undang
Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi
dan Transaksi Elektronik.

Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999


tentang Telekomunikasi.

Peraturan Pemerintahan Nomor 82 Tahun


2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan
Transaksi Elektronik.

Peraturan Menteri Komunikasi dan


Informatika Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Perlindungan Data Pribadi.

Peraturan Menteri Komunikasi dan


Informatika Republik Indonesia Nomor 54
Tahun 2015 Tentang Perlindungan Data
Pribadi dalam Sistem Elektronik.

Anda mungkin juga menyukai