Anda di halaman 1dari 43

AKUNTANSI

PERSEDIAAN
PSAP 05
LATAR BELAKANG
Hasil rapat di BPKAD tanggal
11 Juli 2017 berkaitan dengan
penyusunan Laporan Keuangan
Semester I Tahun Anggaran 2017.
PUSKESMAS HARUS MENCATAT
PERSEDIAAN? WHY?

ATK
DATA OBAT
Puskesmas Lainnya...

Persediaan Puskesmas Besuki


LK Persediaan Puskesmas Besole
OPD ......

Persediaan Dinas Kesehatan


LKPD Persediaan Dinas Pendidikan
......
Belanja barang selama 1 tahun
Droping selama 1 tahun
Stock Opname Akhir Periode Laporan
Triwulan/Semester/Tahunan
Nilai Akrual Barang persediaan yang
terpakai/terjual/terdistribusikan untuk
masyarakat
TUJUAN PSAP 05

Tujuan Pernyataan Standar ini adalah untuk


mengatur perlakuan akuntansi persediaan
yang dianggap perlu disajikan dalam laporan
Keuangan.
RUANG LINGKUP PSAP 05

Pernyataan Standard ini diterapkan dalam


penyajian seluruh persediaan dalam laporan
keuangan untuk tujuan umum, Standar ini
diterapkan untuk seluruh entitas pemerintah
pusat dan daerah tidak termasuk perusahaan
negara/daerah.
AKUNTANSI PERSEDIAAN
Definisi Pengakuan

1 2
PERSEDIAAN

4 3

Pengungkapan Pengukuran
DEFINISI PERSEDIAAN

WHAT?

Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk


barang atau perlengkapan yang dimaksudkan
untuk mendukung kegiatan operasional
pemerintah, dan barang-barang yang
dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan
dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
CAKUPAN PERSEDIAAN
WHAT?

Barang pakai habis


Barang atau perlengkapan (supplies) yang
A digunakan sendiri dalam rangka kegiatan
operasional pemerintah Barang tak habis pakai

Barang dalam proses produksi yang Barang bekas pakai


B
dimaksudkan untuk dijual kepada
masyarakat

C Barang yang disimpan untuk dijual atau


diserahkan kepada masyarakat

Barang baku atau supplies


Barang yang digunakan dalam proses
D produksi jika pemerintah memproduksi Barang dalam proses (setengah jadi)
sendiri (swakelola)
Barang jadi

Barang-barang untuk tujuan Persediaan dalam kondisi rusak atau usang


E tidak dilaporkan dalam neraca tetapi
strategis/berjaga-jaga
diungkapkan dalam CALK

* Persediaan dalam kondisi rusak atau usang tidak dilaporkan


dalam neraca tetapi diungkapkan dalam CALK
BAGAN AKUN STANDAR PERSEDIAAN
(Berdasarkan Permendagri 64 Tahun 2013 tentang
Penerapan SAP Berbasis Akrual pada Pemda)
Persediaan terdiri dari :
1. Persediaan Bahan Pakai Habis  berasal
dari Belanja Barang Pakai Habis
2. Persediaan Bahan/Material  berasal dari
Belanja Bahan/Material
3. Persediaan Barang Lainnya
5.2.2. BELANJA BARANG DAN JASA
5.2.2.01. BELANJA BARANG PAKAI HABIS
5.2.2.01.01. Belanja ATK 5.2.2.01.14. Belanja Peralatan dan Perlengkapan OR Pakai Habis
5.2.2.01.02. '- 5.2.2.01.15. Belanja Papan Nama Meja Pakai Habis
5.2.2.01.03. Belanja Alat Listrik dan Elektronik 5.2.2.01.16. Belanja Bahan Kelengkapan Papan Data
5.2.2.01.04. Belanja Perangko, Materai dan Benda Pos lainnya 5.2.2.01.17. Belanja Patok
5.2.2.01.05. Belanja Peralatan Kebersihan dan Bahan Pembersih 5.2.2.01.18. Belanja Papan Data/Informasi
5.2.2.01.06. Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas (selain kendaraan) 5.2.2.01.19. Belanja Terpal
5.2.2.01.07. Belanja Pengisisan tabung Pemadam Kebakaran 5.2.2.01.20. Belanja Peralatan dan Perlengkapan Laboratorium
5.2.2.01.08. Belanja Pengisian Tabung Gas 5.2.2.01.21. Belanja Alat Permainan
5.2.2.01.09. Belanja Dokumentasi dan Dekorasi 5.2.2.01.22. Belanja untuk katin kejujuran
5.2.2.01.10. Belanja Tropi, Hadiah dan Cinderamata 5.2.2.01.23. Belanja Alat Pemberi Isyarat Rambu Lalu Lintas (APILL)
5.2.2.01.11. Belanja Bahan Perlengkapan Pasien 5.2.2.01.24. Belanja Rambu-Rambu Lalu-Lintas
5.2.2.01.12. Belanja Perlengkapan Komputer dan Jaringan 5.2.2.01.25. Belanja Peralatan dan Perlengkapan Kantor Pakai Habis
5.2.2.01.13. Belanja Peralatan Rumah Tangga Pakai Habis 5.2.2.01.26. Belanja Pot
5.2.2.02. BELANJA BAHAN/MATERIAL
5.2.2.02.01. Belanja Bahan Baku Bangunan 5.2.2.02.10. Belanja Bahan Pembuatan Stan/Expo
5.2.2.02.02. Belanja Bahan/Bibit Tanaman 5.2.2.02.11. Belanja Bahan dan Peralatan Menjahit
5.2.2.02.03. Belanja Bibit Ternak 5.2.2.02.12. Belanja Ikan
5.2.2.02.04. Belanja Bahan Obat-Obatan 5.2.2.02.13. Belanja Pengadaan Green House
5.2.2.02.05. Belanja Bahan Kimia 5.2.2.02.14. Belanja Alat Kesehatan
5.2.2.02.06. Belanja Bahan Laboratorium 5.2.2.02.15. Belanja Jaring Penutup Sampah
5.2.2.02.07. Belanja Bahan Praktek dan Percontohan 5.2.2.02.16. Belanja Alat Biopori
5.2.2.02.08. Belanja Bahan pakan Peternakan/Perikanan 5.2.2.02.17. Belanja Bahan Pangan
5.2.2.02.09. Belanja Pupuk Kimia/Organik 5.2.2.02.18. Belanja Komposter
PENGAKUAN PERSEDIAAN
Persediaan dicatat di neraca apabila:
 Dimiliki/dikuasai/diterima hak
kepemilikannya oleh satuan kerja/unit
kerja
 Memiliki manfaat ekonomi masa depan
(dalam kondisi baik)
 Nilai persediaan bisa diukur dengan andal
ISU-ISU TERKAIT PERSEDIAAN
• Metode Pengakuan Beban Persediaan
1. Pendekatan Aset
2. Pendekatan Beban

• Metode Sistem Pencatatan Persediaan


1. Metode Perpetual
2. Metode Periodik

• Metode Pengukuran Persediaan


1. Metode Masuk Pertama Keluar Pertama (MPKP).
2. Metode Rata-Rata Tertimbang
3. Metode Harga Pembelian Terakhir
Pengakuan Beban Persediaan

Pendekatan aset
digunakan untuk persediaan-persediaan yang nilainya material dan maksud
penggunaannya untuk selama satu periode dan atau untuk maksud berjaga-
jaga.

Pendekatan beban
dapat digunakan untuk persediaan-persediaan
yang nilainya relatif tidak material dan maksud penggunaannya
untuk waktu yang segera/tidak dimaksudkan untuk sepanjang satu
periode.
PENGAKUAN BEBAN PERSEDIAAN (Pendekatan
Aset)

a. Jurnal LO/Neraca
(D) Persediaan xxx
(K) Kas di Bendahara Pengeluaran xxx

b. Jurnal LRA
(D) Belanja ATK xxx
(K) Perubahan SAL xxx
PENGAKUAN BEBAN PERSEDIAAN (Pendekatan
Beban)

a. Jurnal LO/Neraca
(D) Beban Persediaan xxx
(K) Kas di Bendahara Pengeluaran xxx

b. Jurnal LRA
(D) Belanja ATK xxx
(K) Perubahan SAL xxx
PENCATATAN PERSEDIAAN
HOW?
a. Perpetual
Untuk persediaan yang sifatnya continues
Membutuhkan kontrol yang kuat
Dicatat setiap persediaan ter-update
Akhir periode diadakan stock opname
b. Periodik
Untuk persediaan yang penggunaannya sulit
diidentifikasi
Dicatat hanya saat ada penambahan/masuk saja
Akhir periode diadakan stock opname
PENCATATAN PERSEDIAAN
(MENGGUNAKAN APLIKASI PERSEDIAAN)

Persediaan dicatat menggunakan metode perpetual


dicatat setiap terjadi transaksi yang
mempengaruhi persediaan (perolehan dan
pemakaian)
Catatan persediaan akhir periode disesuaikan
dengan inventarisasi fisik (stock opname)
PENGUKURAN PERSEDIAAN
Persediaan Harga pembelian + biaya
Biaya perolehan diperoleh dengan =
pengangkutan +biaya penanganan
pembelian – potongan harga- rabat

Persediaan
Harga Pokok diperoleh dengan = Biaya Langsung + biaya tidak
Produksi memproduksi langsung
sendiri

Persediaan diperoleh
Nilai wajar dengan cara lain
,misalnya Nilai tukar aset secara wajar
donasi/rampasan dan =
persediaan tanaman
dan hewan yang
dikembangbiakkan
PENGUKURAN PERSEDIAAN
Persediaan dapat dinilai dengan menggunakan:

Metode sistematis seperti FIFO atau


rata-rata tertimbang.
Harga pembelian terakhir apabila
setiap unit persediaan nilainya tidak
material dan bermacam-macam jenis.
METODE HARGA PEMBELIAN TERAKHIR
Pada tanggal 31 Desember 2015 Puskesmas Sendang
melakukan Inventarisasi Fisik atas persediaan obat yang
dimiliki dan terdapat sisa berupa Parasetamol sebanyak 100
strip dan terdiri dari :
60 strip dari pembelian tanggal 1 juni 2015 dengan harga @Rp
15.000,-
40 strip dari pembelian tanggal 1 Desember 2015 dengan harga
@Rp 16.000,-
Penilaian dilakukan dengan harga pembelian terakhir.
Pertanyaan:
Berapa nilai persediaan tersebut di atas yang dicatat di
neraca per tanggal 31 Desember 2015?
METODE HARGA PEMBELIAN TERAKHIR (2)

Jawaban:

Nilai persediaan tersebut akan dicantumkan


dalam neraca sebesar Rp. 1.600.000,-
100 x Rp.16.000,- (harga pembelian terakhir)
METODE FIFO
Pada tanggal 30 Juni 2016 15 Puskesmas Bandung
melakukan Inventarisasi Fisik atas persediaan Obat Darah
Tinggi Merk Valsartan 160mg dan ada sisa 225 kemasan
terdiri dari:
 50 Kemasan dari pembelian tanggal 15-01-2016
@ Rp 100.000,-
 75 Kemasan dari pembelian tanggal 01-02-2016
@ Rp 50.000,-
 100 Kemasan dari pembelian tanggal 01-06-2016
@ Rp 60.000,-
Penilaian dilakukan dengan metode FIFO
Pertanyaan:
Berapa nilai persediaan tersebut di atas yang dicatat di
neraca per tanggal 30 Juni 2016?
METODE FIFO (2)

Jawaban:
100 Kemasan x @Rp.60.000,- = Rp 6.000.000,-
75 Kemasan x @Rp.50.000,- = Rp 3.750.000,-
50 Kemasan x @ Rp.100.000,- = Rp 5.000.000,-

Jumlah = Rp. 14.750.000,-


METODE RATA-RATA TERTIMBANG

Puskesmas Beji membeli Kertas HVS 70gr sbb:


Tanggal Jumlah Rupiah
02-01-2015 30 rim 50.000
02-02-2015 40 rim 47.500
03-03-2015 50 rim 52.000
04-04-2015 30 rim 55.000
05-05-2015 60 rim 53.000

Berdasarkan Inventarisasi Fisik pada tanggal 30


Juni 2016 sisa HVS sebanyak 25 Rim. Berapa
nilai persediaan di Neraca per tanggal 30 Juni
2016?
METODE RATA-RATA TERTIMBANG (2)

Jawaban:
30 Rim x @Rp 50.000,- = Rp. 1.500.000,-
40 Rim x @Rp 47.500,- = Rp. 1.900.000,-
50 Rim x @Rp 52.000,- = Rp. 2.600.000,-
30 Rim x @Rp 55.000,- = Rp. 1.650.000,-
60 Rim x @Rp 53.000,- = Rp. 3.180.000,-

210 Rim = Rp. 10.830.000,-


 Harga rata-rata per unit = Rp. 10.830.000,- : 210 Rim = Rp.51.571,-
 Nilai Akhir persediaan = 25 Rim x Rp.51.571,- = Rp 1.289.275,-
JURNAL PERSEDIAAN

a. Jurnal Saldo Awal


(D) Persediaan xxx
(K) Ekuitas xxx

b. Jurnal Transaksi Periode Berjalan LS

(D) Persediaan xxx


(L) RK PPKD xxx
UP

(D) Persediaan xxx


(K) Kas di Bendahara Pengeluaran xxx
BEBAN PERSEDIAAN
 Beban persediaan dicatat sebesar pemakaian persediaan (use of
goods).
 Penghitungan beban persediaan dilakukan dalam rangka
penyajian Laporan Operasional.
 Dalam hal persediaan dicatat secara perpetual, maka
pengukuran pemakaian persediaan dihitung berdasarkan
catatan jumlah unit yang dipakai dikalikan nilai per unit sesuai
metode penilaian yang digunakan.
 Dalam hal persediaan dicatat secara periodik, maka
pengukuran persediaan dihitung berdasarkan inventarisasi
fisik, yaitu dengan cara saldo awal persediaan ditambah
pembelian atau perolehan persediaan dikurangi dengan saldo
akhir persediaan dikalikan nilai per unit sesuai dengan metode
penilaian persediaan.
JURNAL BEBAN PERSEDIAAN

(D) Beban Persediaan xxx


(K) Persediaan xxx
CONTOH KASUS (1)
Pada tanggal 31 Desember 2015 Puskesmas Ngunut
melakukan invetarisasi fisik atas persediaan ATK yang
dimiliki berupa kertas sebanyak 100 rim. Kertas tersebut
terdiri dari:
- 70 rim dari pembelian tanggal 1 Juni 2015 dengan
harga @ Rp 25.000,-
- 30 rim dari pembelian tanggal 1 Desember 2015
dengan harga @ Rp 30.000,-
Berapa nilai persediaan pada neraca per tanggal 31
Desember 2015 dengan metode pembelian terakhir dan
Jurnal Persediaan (Pengadaan mekanisme langsung)?
CONTOH KASUS (1)

Jawaban:
- Nilai persediaan tersebut akan dicantumkan
dalam neraca sebesar Rp.3.000.000,-
100 x Rp 30.000,-(harga pembelian terakhir)

- (D) Persediaan 3.000.000


(K) RK PPKD 3.000.000
CONTOH KASUS (2)

Pada tanggal 31 Desember 2015 Puskesmas


Ngantru membeli buku cetak 3.000 eksemplar
dengan tujuan untuk diserahkan kepada
masyarakat dan 2.000 eksemplar untuk tujuan
koleksi perpustakaan. Harga buku per eksemplar
Rp 10.000,-.

 Berapa nilai persediaan pada neraca per tanggal


31 Desember 2015 dengan metode harga
pembelian terakhir?
CONTOH KASUS (2)

Jawaban :
Penyajian perolehan buku dimaksud dalam
neraca adalah buku cetak 3.000 eksemplar x Rp
10.000,-
(Rp 30.000.000,-) disajikan sebagai Persediaan.

Sedangkan buku cetak 2.000 eksemplar x @ Rp.


10.000,- (Rp.20.000.000) disajikan sebagai Aset
Tetap Lainnya.
PENGUNGKAPAN PERSEDIAAN (DI CALK)

Kebijakan akuntansi yang digunakan


Penjelasan lebih lanjut tentang cakupan
persediaan
Jenis, jumlah, dan nilai persediaan dalam
kondisi rusak atau usang
Hal-hal lain, misalnya peruntukan dan asal
persediaan
KEBIJAKAN AKUNTANSI PERMKAB TULUNGAGUNG
TERKAIT PERSEDIAAN

METODE PENGAKUAN BEBAN PERSEDIAAN


 Pendekatan Beban

METODE PENCATATAN PERSEDIAAN


 Periodik

METODE PENGUKURAN PERSEDIAAN AKHIR


 First In Fist Out (FIFO)
KEBIJAKAN AKUNTANSI
PEMKAB TULUNGAGUNG

Pencatatan persediaan dilakukan dengan Metode Periodik, untuk


persediaan yang penggunaannya sulit diidentifikasi. Dengan metode
ini, pencatatan hanya dilakukan pada saat terjadi penambahan,
sehingga tidak meng-update jumlah persediaan.

Dalam hal jumlah persediaan dicatat secara periodik, maka pengukuran


pemakaian persediaan dihitung berdasarkan inventarisasi fisik, yaitu
dengan cara saldo awal persediaan ditambah pembelian atau
perolehan persediaan dikurangi dengan saldo akhir persediaan
dikalikan nilai per unit sesuai dengan metode penilaian yang
digunakan
KEBIJAKAN AKUNTANSI
PEMKAB TULUNGAGUNG

Jumlah persediaan akhir diketahui dengan melakukan


stock opname pada akhir periode. Persediaan dinilai
dengan metode FIFO (First In First Out).

13. Harga pokok dari barang-barang yang pertama


kali dibeli akan menjadi harga barang yang
digunakan/dijual pertama kali. Sehingga nilai
persediaan akhir dihitung dimulai dari harga
pembelian terakhir.
DOKUMEN-DOKUMEN YANG HARUS
DISIAPKAN :

1. D A F TA R S T O C K O P N A M E P E R 3 1
D E S E M B E R TA H U N S E B E L U M N YA
( YA N G A K A N M E N J A D I S A L D O
AWA L D I TA H U N B E R J A L A N )
2. B U K U P E N G A D A A N P E R S E D I A A N
3. B U K U P E N G E L U A R A N
PERSEDIAAN
4. K A R T U P E R S E D I A A N
5. R E K A P M U TA S I P E R S E D I A A N
ALUR PENGELOLAAN PERSEDIAAN
1. M E M A S U K K A N D A F TA R S T O C K O P N A M E TA H U N
S E B E L U M N YA ( YA N G M E N J A D I S A L D O AWA L
P E R S E D I A A N TA H U N B E R J A L A N ) K E M A S I N G - M A S I N G
KARTU PERSEDIAAN
2. M E M A S U K K A N D ATA P E N G A D A A N / P E M B E L I A N
PERSEDIAAN KE BUKU PENGADAAN BARANG
PERSEDIAAN
3. M E N C ATAT P E N G A D A A N / P E M B E L I A N P E R S E D I A A N K E
MASING-MASING KARTU PERSEDIAAN
4. M E N C ATAT P E N G E L U A R A N / P E M A K A I A N P E R S E D I A A N
DI MASING-MASING KARTU PERSEDIAAN
5. M E N C ATAT P E N G E L U A R A N / P E M A K A I A N P E R S E D I A A N
DI BUKU PENGELUARAN BARANGPERSEDIAAN
6. MEREKAP NILAI PENGADAAN/PEMBELIAN DAN
PENGELUARAN/ PEMAKAIAN PERSEDIAAN KE
R E K A P M U TA S I B A R A N G
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai