Anda di halaman 1dari 29

KEBIJAKAN AKUN

PERSEDIAAN
KELOMPOK 8
ANGGOTA
KELOMPOK
SABRINAA PUTRI L. - 225020300111025

KHADIJAH - 225020307111061
DASAR HUKUM
1. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (PSAP 05 Akuntansi Persediaan)

2. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang


Milik Negara/Daerah

3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 181/PMK.06/2016 tentang


Penatausahaan Barang Milik Negara
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 224/PMK.05/2016 tentang Kebijakan
Akuntansi Pemerintah Pusat

5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 225/PMK.05/2016 tentang Penerapan


Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Pusat
DEFINISI
PERSEDIAAN
PP NO. 71 TAHUN 2010
Persediaan adalah aset lancar dalam
bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan
operasional pemerintah, dan barang-
barang yang dimaksudkan untuk dijual
dan/atau diserahkan dalam rangka
pelayanan kepada masyarakat.
KLASIFIKASI
PERSEDIAAN
Barang atau perlengkapan (supplies) yang
digunakan dalam rangka kegiatan operasional
pemerintah.
Bahan atau perlengkapan (supplies) yang akan
PERSEDIAAN digunakan dalam proses produksi.
MERUPAKAN Barang dalam proses produksi yang dimaksudkan
untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat.
ASET BERUPA:
Barang yang disimpan untuk dijual atau
diserahkan kepada masyarakat dalam rangka
kegiatan pemerintahan.
Barang-barang untuk tujuan berjaga-jaga
atau strategis.
JENIS-JENIS
P E R S E D I A A N
BERDASARKAN SIFAT
PEMAKAIANNYA
1. Barang Habis Pakai
2. Barang Tak Habis Pakai
3. Barang Bekas Pakai
BERDASARKAN BENTUK
DAN JENISNYA
1. Barang konsumsi
2. Amunisi
3. Bahan untuk pemeliharaan
4. Suku cadang
5. Persediaan untuk tujuan strategis/berjaga-jaga
6. Pita, cukai, dan leges
7. Bahan baku
8. Bahan dalam proses/setengah jadi
9. Barang untuk dijual/diserahkan kepada masyarakat
PENGAKUAN
PERSEDIAAN
A. PERSEDIAAN
Persediaan diakui saat:
1. potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh dan
mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan
andal.
2. pada saat diterima atau hak kepemilikannya dan/atau
kepenguasaannya berpindah. Dokumen sumber yang
digunakan sebagai pengakuan perolehan persediaan adalah
faktur, kuitansi, atau Berita Acara Serah Terima (BAST).
CONTOH SOAL
Pada tanggal 1 Februari 2015, SKPD Kota Jaya membeli persediaan
berupa 5 rim kertas HVS dan 10 pak spidol. Harga kertas HVS adalah
Rp50.000/rim dan harga spidol adalah Rp100.000/pak. Jurnal:
Jurnal Keuangan:
Persediaan Rp1.250.000
Kas Rp1.250.000
Jurnal Realisasi Anggaran
Belanja Alat Tulis Kantor Rp1.250.000
Perubahan SAL Rp1.250.000
B. BEBAN PERSEDIAAN
Terdapat 2 pendekatan beban persediaan, antara lain:
1. Pendekatan aset, digunakan untuk persediaan yang
nilainya material dan maksud penggunaannya untuk satu
periode atau maksud berjaga-jaga.
Contoh: persediaan di sekretariat SKPD.

2. Pendekatan beban, digunakan untuk persediaan yang nilainya


relatif tidak material dan maksud penggunaannya untuk waktu
yang segera atau tidak dimaksudkan untuk sepanjang satu
periode. Contoh: persediaan untuk suatu kegiatan.
CONTOH SOAL
Pendekatan Aset
Pada tanggal 1 Februari 2015, SKPD ABC membeli persediaan sebanyak 5 rim
kertas HVS dan 10 pak spidol untuk sekretariat. Harga kertas HVS adalah
Rp50.000/rim dan harga spidol Rp100.000/pak. Pada tanggal 20 Februari
2015, SKPD ABC menggunakan persediaan sebanyak 5 rim kertas HVS dan 10
pak spidol. Jurnal:
Jurnal Keuangan:
Persediaan Rp1.250.000
Kas Rp1.250.000
Jurnal Realisasi Anggaran
Belanja Alat Tulis Kantor Rp1.250.000
Perubahan SAL Rp1.250.000
CONTOH SOAL
Pendekatan Beban
Pada tanggal 1 Februari 2015, SKPD ABC membeli persediaan sebanyak 5 rim
kertas HVS dan 10 pak spidol untuk kegiatan pelatihan akuntansi. Harga
kertas HVS adalah Rp50.000/rim dan harga spidol Rp100.000/pak. Jurnal:
Jurnal Keuangan:
Beban Persediaan Rp1.250.000
Kas Rp1.250.000
Jurnal Realisasi Anggaran
Belanja Alat Tulis Kantor Rp1.250.000
Perubahan SAL Rp1.250.000
PENCATATAN PERSEDIAAN
Terdapat 2 metode pencatatan persediaan, antara lain:
1. Metode Perpetual
Mencatat setiap persediaan yang masuk dan
keluar pada saat terjadi.
2. Metode Periodik
Jumlah persediaan akhir diketahui dengan melakukan
perhitungan fisik pada akhir periode. Pada metode ini,
persediaan yang hilang dianggap sebagai persediaan yang
telah digunakan karena tidak ada bukti pencatatannya.
CONTOH SOAL
Pada tanggal 1 Desember 2015, Dinas Kesehatan Kota
Jaya membeli obat-obatan senilai Rp30.000.000. Pada
tanggal 18 Desember 2015, terdapat pemakaian obat
senilai Rp10.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2015,
dilakukan stock opname obat dan diketahui bahwa obat
yang tersisa di gudang senilai Rp20.000.000.
Jurnal (Metode Perpetual):
1 Desember 2015:
Jurnal Keuangan:
Persediaan Bahan Obat-obatan Rp30.000.000
Kas di Bendahara Pengeluaran Rp30.000.000
Jurnal Realisasi Anggaran:
Belanja Persediaan Bahan Obat-Obatan Rp30.000.000
Perubahan SAL Rp30.000.000
18 Desember 2015:
Beban Persediaan Bahan Obat-obatan Rp10.000.000
Persediaan Bahan Obat-obatan Rp10.000.000
31 Desember 2015:
Tidak Dijurnal
Jurnal (Metode Periodik):
1 Desember 2015:
Jurnal Keuangan:
Persediaan Bahan Obat-obatan Rp30.000.000
Kas di Bendahara Pengeluaran Rp30.000.000
Jurnal Realisasi Anggaran:
Belanja Persediaan Bahan Obat-Obatan Rp30.000.000
Perubahan SAL Rp30.000.000
18 Desember 2015:
Tidak Dijurnal
31 Desember 2015:
Beban Persediaan Bahan Obat-obatan Rp10.000.000
Persediaan Bahan Obat-obatan Rp10.000.000
PENGUKURAN
PERSEDIAAN
PERSEDIAAN DISAJIKAN SEBESAR
1. Biaya perolehan (apabila diperoleh dengan pembelian)
Biaya perolehan persediaan meliputi:
a. harga pembelian;
b. biaya pengangkutan;
c. biaya penanganan;
d. biaya lainnya yang secara langsung dapat
dibebankan pada perolehan persediaan.
Hal yang mengurangi biaya perolehan persediaan:
a. potongan harga,
b. rabat, dan lainnya yang serupa.
2. Harga pokok produksi digunakan apabila
persediaan diperoleh dengan memproduksi
sendiri.
3. Nilai wajar digunakan apabila persediaan
diperoleh dari cara lainnya. Contoh:
proses pengembangbiakan hewan dan
tanaman, donasi, rampasan dan lainnya.
PENYAJIAN
PERSEDIAAN
Persediaan disajikan di neraca pada bagian aset lancar.
Dalam rangka penyajian persediaan di neraca, satuan
kerja melaksanakan inventarisasi fisik persediaan yang
dilakukan setiap semester.
Untuk selanjutnya berdasarkan hasil inventarisasi fisik
tersebut dilakukan penyesuaian data nilai persediaan.
PENGUNGKAPAN
PERSEDIAAN
Persediaan diungkapkan secara memadai dalam catatan atas Laporan
Keuangan mengenai hal-hal berikut:
1. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran
persediaan
2. Penjelasan lebih lanjut persediaan seperti barang atau perlengkapan yang
digunakan dalam pelayanan masyarakat, barang atau perlengkapan yang
digunakan dalam proses produksi, barang yang disimpan untuk dijual atau
diserahkan kepada masyarakat, dan barang yang masih dalam proses produksi
yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat
3. Penjelasan atas selisih antara pencatatan
dengan hasil inventarisasi fisik
4. Jenis, jumlah, dan nilai persediaan dalam
kondisi rusak atau usang.
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai