Anda di halaman 1dari 23

AKUNTANSI

PERSEDIAAN
DEFINISI
PERSEDIAAN
DEFINISI
PERSEDIAAN
Persediaan dalam lingkup pemerintahan
memiliki definisi yang jelaskan dalam PSAP
No.5 Paragraf 4 yaitu asset lancer dalam
bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan
operasional pemerintah dan barang-barang
yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau
diserahkan dalam rangka pelayanan
kepada masyarakat.
KLASIFIKASI
PERSEDIAAN
Klasifikasi Persediaan
Pada modul Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah yang diterbitkan Dirjen
Keuangan Daerah Kementrian dalam Negeri (2014), suatu aset dapat
dikategorikan sebagai persediaan jika memenuhi salah satu kriteria
berikut :
• Barang atau perlengkapan yang digunakan dalam kegiatan operasional
pemerintah yang dapat berupa barang habis pakai, barang tak habis
pakai dan barang bekas pakai
• Bahan atau perlengkapan yang digunakan dalam proses produksi,
meliputi bahan yang digunakan dalam proses.
• Barang dalam proses produksi yang bertujuan untuk dijual atau
diserahkan kepada masyarakat.
• Barang yang disimpan yang dijual atau yang diserahkan kepada
masyarakat dalam kegiatan pemerintah.
Menurut PSAP No. 5 Paragraf 10, persediaan
dapat berupa :

• Barang konsumsi
• Amunisi
• Bahan untuk pemeliharaan
• Suku cadang
• Persediaan untuk tujuan strategis / berjaga – jaga
• Pita cukai dan leges
• Bahan baku
• Bahan dalam proses / setengah jadi
• Tanah / bangunan untuk dijual atau diserahkan kepada
masyarakat
• Hewan / tanaman untuk dijual atau diserahkan kepada
masyarakat
PENGAKUAN
PERSEDIAAN
PSAP No.5 Paraghraf 13 Mengatur
Bahwa :
a. pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh
pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat
diukur dengan andal.

b. Pada saat diterima atau hak kepemilikan nya dan atau ke


penguasaannya berpindah.
pada akhir periode perlu dibuat jurnal
penyesuaian untuk mengetahui
seberapa besar beban persediaan
untuk periode yang bersangkutan.
Pencatatan persediaan dilakukan
dengan:

1. Metode perpetual.

2. Metode periodik.
PENGUKURAN
PERSEDIAAN
Berdasarkan PSAP No. 5 Paragraf 14 dan 15, persediaan
disajikan sebesar:
Biaya perolehan
apabila diperoleh
dengan pembelian
01

Biaya standar apabila


diperoleh dengan
memproduksi sendiri 02 03 Nilai wajar, apabila diperoleh
dengan cara lainnya seperti
donasi/rampasan
1. Pembelian

Contoh: tanggal 25 November 2007, Dinas Kesehatan Kota Harapan


melakukan pembelian obat-obatan untuk Puskesmas dan Puskesmas
Pembantu di wilayahnya. Harga beli seluruh obat tersebut adalah Rp 27
juta. Dari jumlah tersebut, toko memberikan diskon sebesar Rp 500 ribu,
sedangkan ongkos kirim untuk mengangkut seluruh obat tersebut adalah Rp
300 ribu. Atas transaksi ini, jurnal yang akan dibuat berdasarkan basis
akrual adalah:
Dr. Persediaan Obat-obatan 26.800.000
Cr. Kas 26.800.000

Untuk akuntansi pemerintahan yang menggunakan basis cash toward


accrual, jurnalnya adalah:
25-nov-07 Belanja obat-obatan 26.800.000
Kas 26.800.000
2. Produksi Sendiri
Contoh: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Harapan memerlukan
plastik laminating khusus dan kertas untuk pembuatan KTP. Plastik laminating
ini diproduksi sendiri setiap awal dan pertengahan tahun. Pada tanggal 5
Januari 2007, mereka membeli bahan baku berupa plastik laminating biasa
sejumlah Rp 20 Juta dan mencetaknya dengan total biaya sebesar Rp 10
juta. Biaya lain yang juga diperlukan dalam proses produksi ini adalah biaya
tidak langsung, seperti honor pegawai sebesar Rp 15 juta. Pada tanggal 10
Januari, plastik laminating yang dihasilkan adalah 60.000.Jadi, biaya unit per
plastik laminating adalah 45.000.000/60.000 = 750Jika yang digunakan
adalah basis akrual, maka pencatatan yang dilakukan untuk perolehan
persediaan adalah:
10-Jan-07 Dr. Persediaan -- Plastik laminating KTP 45.000.000
Cr. Kas 45.000.000

Untuk akuntansi pemerintahan yang menggunakan basis cash toward


accrual, jurnal yang dibuat adalah:
5-Jan-07 Belanja bahan plastik 20.000.000
Belanja cetak 10.000.000
Kas 30.000.000
Belanja honor pegawai 15.000.000
Kas 15.000.000

68% 55% 77% 92%


Add Text Add Text Add Text Add Text
3. Cara lainnya
Contoh: pada tanggal 28 November 2007 Dinas Pendidikan Kota Harapan
menerima donasi dari ADB berupa buku sebanyak 1000 paket. Dari tanggal
perolehan tersebut hingga akhir tahun, buku-buku itu telah didistribusikan ke
beberapa SD sebanyak 700 paket. Dengan demikian, buku-buku yang
tersisa dab belum didistribusikan berjumlah 3000 paket. Jika dilihat di
pasaran, nilai wajar buku tersebut perpaketnya adalah Rp 250.000Dengan
basis akrual. penerimaan donasi tersebut akan dicatat dengan jurnal:
28-nov-07 Dr. Persediaan buku pelajaran 250.000.000
Cr. beban persediaan 250.000.000

Pada akhir tahun dilakukan pencatatan untuk menyesuaikan saldo akhir


persediaan buku tersebut dengan jurnal sebagai berikut:
31-Des-07 Dr. Beban persediaan 175.000.000
Cr. Persediaan buku pelajaran 175.000.000
BEBAN
PERSEDIAAN
Berdasarkan PSAP no. 5 paragraf 22-24 dikatakan
bahwa beban persediaan dicatat sebesar pemakaian
persediaanperhitungan persediaan dilakukan untuk
penyajian laporan keuangan dengan menggunakan 2
metode, yaitu Pereptual dan Fisik
Beban • Jika menggunakan perpetual, maka pengukuran

Persediaan pemakaian dhitung berdasarkan catatan jumlah


unit dipakai dikaliakn nilai per unit.
• Jika menggunakan metode fisik, maka pengukuran
pemakaian persediaan dihitung berdasarkan
inventaris fisik dengan cara saldo awal ditambah
pembelian dikurangi dengan saldo akhir
persediaan kemudian dikalikan nilai per unit.
Metode Perpetual
Tanggal Uraian Debit Kredit
20/01/12 Persediaan kertas 240.000
Kas di Bendahara Pengeluaran 240.000

25/01/12 Beban Persediaan 116.000


Persediaan kertas 116.000

15/02/12 Persediaan kertas 130.000


Kas di Bendahara Pengeluaran 130.000

20/03/12 Beban Persediaan 60.000


Persediaan kertas 60.000

30/04/12 Beban Persediaan 123.000


Persediaan kertas 123.000

29/06/12 Beban Persediaan 52.000


Persediaan kertas 52.000

(2 x 10.000) + (8 x 12.000) = 116.000


(5 x 12.000) = 60.000
(7 x 12.000) + (3 x 13.000) = 123.000
(4 x 13.000) = 52.000

Maka total beban persediaan


116.000 + 60.000 + 123.000 + 52.000 = 351.000
Metode Fisik / Periodik
Tanggal Uraian Debit Kredit
20/01/12 Persediaan kertas 240.000
Kas di Bendahara Pengeluaran 240.000

25/01/12 -

15/02/12 Persediaan kertas 130.000


Kas di Bendahara Pengeluaran 130.000

20/03/12 -

30/04/12 -

29/06/12 -

Jadi total beban persediaan untuk metodi fisik adalah :

= (Nilai persediaan + Nilai pembelian) – (Jumlah persediaan akhir x 13.000)


= (20.000 + 240.000 + 130.000) – (3 unit x 13.000)
= 390.000 – 39.000
= 351.000
PENYAJIAN DAN
PENGUNGKAPAN
PERSEDIAAN
PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
Persediaan merupakan salah satu aset yang dimiliki pemerintah dan
harus dilaporkan dalam neraca periodik. Persediaan merupakan
bagian dari aset lancar dan kontra akunnya adalah cadangan
persewdiaan yang berada di bagian ekuitas dana lancar.

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
PENGUNGKAPAN 01 Kebijakan akuntansi yang
digunakan

PERSEDIAAN
02 Penjelasan lebih lanjut tentang
cakupan persediaan

03 Kondisi persediaan

04 Hal-hal lain, misalnya peruntukan


dan asal persediaan
CONTOH KASUS
Pada tanggal 31 Desember 2003 Satuan Kerja A
melakukan inventarisasi fisik atas persediaan ATK
yang dimiliki berupa kertas sebanyak 100 rim. Kertas
tersebut terdiri dari :
• 70 rim dari pembelian tanggal 1 Juni 2003 dengan
Rp25.000,00
• 30 rim dari pembelian tanggal 1 Desember 2003
dengan Rp30.000,00

Jawaban:

Nilai persediaan tersebut akan dicantumkan dalam neraca


sebesar Rp [100 X Rp (harga pembelian terakhir)].
Jurnal untuk mencatat saldo awal Persediaan:
Persediaan 3.000.000
Cadangan Persediaan 3.000.000
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai