Pada zaman dahulu kala hiduplah seorang raja bernama Prabu Baka. Dia adalah raja yang
terkenal rakus dan suka memeras rakyatnya. Semua takut padanya. Dia memiliki seorang patih
yang setia bernama Patih Gupala.
Prabu Baka : “Hey, para dayang! Cepat siapkan makanan untukku sekarang juga.”
Setelah kegiatan makannya selesai Prabu Baka berniat untuk memanggil Patih yang
berada tidak jauh dari singgasananya.
Prabu Baka : “Gupala..Gupala..!!!! tak ngeding ta ??” (dengan nada keras memanggil Patih
Gupala)
Prabu Baka : “Segera siapkan Pasukan. Kita akan menyerang Kerajaan Pengging besok!”
Hari yang ditunggu pun tiba Prabu Baka siap memimpin penyerbuan ke Kerajaan
Pengging. Dia ingin menguasai Kerajaan makmur dan subur itu. Perang pun tak dihindarkan.
Prabu Baka pun mengamuk dan memukul mundur pasukan kerajaan Pengging.
Putra mahkota kerajaan Pengging yang bernama Bandung Bondowoso marah besar saat
tahu kerajaannya diserang tiba-tiba oleh Prabu Baka. Maka Bandung Bondowoso menyiapkan
pasukannya dan memimpin serangan balasan.
Bandung : “ Ini tidak bisa dibiarkan. Kita harus menyerang pasukan Prabu Baka.”
Patih Gupala : “ Pasukan mundur!!! Kembali ke Kerajaan. Praduka Raja telah terbunuh.”
Bandung : “Ayo kejar, jangan biarkan mereka lari. Jangan menyerah!!! Hancurkan
mereka!”
Bandung Bondowoso dan pasukannya terus mengejar musuh hingga ke kerajaan Baka.
Pasukan Baka menyerah kalah. Bandung Bondowoso akhirnya bisa masuk Istana dengan leluasa.
Alangkah terkejutnya dia karena bertemu putri cantik jelita didalam istana.
Bandung : “Cek radinnah kanak. Mak tang ateh dag dig dug ser riah” (Lagu…….)
Dayang : “Non... itu siapa ya kok agak agak kayaknya?” (sambil menggerakkan tangan)
Roro : “Husssstt... orang itu lah yang telah membunuh ayahku.”
Bandung Bondowoso tidak menyangka bahwa Prabu Baka yang terkenal rakus dan
garang memiliki putri yang cantik jelita. Dia langsung jatuh cinta kepada Roro Jonggrang.
Bandung Bondowoso tidak bisa tidur memikirkan Roro Jonggrang. Akhirnya dia mengutarakan
maksud hatinya pada putri cantik itu.
Bandung : “ Wahai Roro Jonggrang, maukah kau menjadi permaisuriku?” (Ost. Janji Suci)
Mendengar pinangan Bandung Bondowoso, Roro Jonggrang menjadi bingung dia takut
kepada Bandung Bondowoso karena dia tidak ingin menikah dengan orang yang telah membunuh
ayahnya.
Bandung Bondowoso tahu dia tidak akan mungkin membangun 1000 candi dengan
kekuatannya sendiri. Akhirnya dia memanggil pasukan makhluk halus dan mengerahkannya
untuk membangun candi. Banyak makhluk halus yang datang dari segala penjuru arah.