Anda di halaman 1dari 5

Tema : Roro Jonggrang

Tokoh :
1. Roro Jonggrang ( Rara Jongkong ) =
2. Bandung Bondowoso ( Bondo ) =
3. Dayang-dayang =

4. Rakyat Prambanan =

5. Balatentara Jin =

6. Penari =

Amanat :
Rara Jongkong

Alkisah, di suatu daerah terdapat kerajaan yang sangat besar yang bernama Prambanan. Rakyat
Prambanan sangat damai dan makmur dibawah kepemimpinan raja yang bernama Prabu Baka. Namun,
tiba-tiba kerajaan Penging yang ingin terus memperluas daerah kekuasaanya menyerang Kerajaan
Prambanan yang dipimpin oleh Bandung Bondowoso dengan bantuan balatentara jin. Ternyata
Bandung Bondowoso berhasil menduduki Kerajaan Prambanan, dan Prabu baka tewas karena terkena
senjata Bandung Bondowoso.
Bondo : “Akhirnya aku berhasil membunuh dia, HAHAHAHA”
Tiba – tiba jin datang
Ketua Jin : “Hehhh.... kalo bukan karena kita-kita nih kamu gak akan bisa membunuh dia. Jadi
jangan lupa”
Bondo : “Jangan lupa apa?”
Semua jin : “Biasa” (tangannya bergerak menandakan minta uang)
Bondo : “Iyeh jek kebeter”
Kemenangan Bandung Bondowoso dan pasukannya disambut gembira oleh Raja Pengging. Kemudian
Raja Pengging pun mengamanatkan kepada Bandung Bondowoso untuk menempati Istana Prambanan
dan mengurus segala isinya. Di saat Bondo berjalan di taman Kerajaan, ia melihat gadis yang cantik
jelita dan ia adalah Rara Jongkong.
Bondo : “Cek radinnah kanak. Mak tang ateh dag dig dug ser riah”
“nyanyi”
Dayang : “Non... itu siapa ya kok agak agak kayaknya?”(sambil menggerakkan tangan)
Rara : “Husssstt... yo iku seng jenenge Bondo sing mateni bapakku”
Bondo mendekat
Bondo : “Maukah kau jadi permaisuriku?”
“Nyanyi”
“Nyanyi”
Rara : “Iya aku menerima kamu”
Bondo : “Alhamdulilllaaaaahhh, ya Allah aku seneng banget Ya Allah” (bersujud)
Rara : “Ojok seneng sek, aku akan menerima kamu tapi ada syaratnya”
Bondo : “Adyyaahhh... mak bedeh bedeh bein. Apah syaratah nik?”
Rara : “Syaratnya adalah kamu harus membuat 1000 candi dan 2 sumur dalam 1 malam”
Bondo : “Oke aku akan membuat 1000 candi dan 2 sumur untuk kamu sayangku”
Bandung Bondowoso langsung memanggil balatentara jin untuk membantunya membuat 100 candi
dan 2 sumur dalam 1 malam.
Bondo : “Heeeyyy para jin...!!!!”
Jin : (langsung menghampiri Bondo)
Bondo : “Heyy kalian... tolong bantu aku membuat 1000 candi dan 2 sumur dalam 1 malam untuk
memenuhi syarat dari yayang bebebku”
Jin 1 : “Kakeh jiah mun butoh beih nyander, jejel mun tak butoh nyapah beih enjek”
Jin 2 : “Iyeh polannah lah dedih Raja pas bong mesombong bek en”
Bondo : “Apa sih? apa??? Udah intinya sekarang kalian mau bantu apa nggk nih ?”
Jin : (Berembug) “Gimana? Kita bantuin apa nggak?”
Jin : “Hmmm gimana yah aku tut wuri aja wess”
Jin : “Iya aku juga terserah”
Bondo :”Iyehhh nyaman, engak tadek oreng bein edinnak mak pacapa dibik. Gimana? Mau bantu aku
nggak?”
Jin : “Iyawes kita bantuin tapi jangan lupa loh yaa. Vulus vulusss. HAHAHA”
Bondo : “Oke siaappp”
Perlahan-lahan mentari menyembunyikan sinarnya, menandakan waktu malam akan segera tiba.
Bondo dan bala tentara jin sedang bersiap-siap untuk memulai pembuatan 1000 candi dan 2 sumur,
sedangkan Rara Jongkong di hantui rasa gelisah, ia takut jika Bondo berhasil memenuhi syarat darinya.
Dayang : “Nona kenapa kok dari tadi mondar mandir seperti orang gelisah saja?”
Dayang : “Mulen gellek alembek meloloh tak lessoh tahh?"
Dayang : “Hussttt... jek ngocak dek iyeh”
Rara Jongkong tidak menjawabnya, dia tetap saja mondar-mandir
Dayang : “Sudahlah Nona jangan gelisah, lebih baik sekarang Nona berdo’a saja”
Rara : “Saya tidak bisa tenang kalau begini dayang, pikiran saya di hantui rasa cemas”
Dayang : “Benar kata dia Nona, sebaiknya sekarang Nona berdo’a saja agar Bondo tidak bisa
memenuhi persyaratan dari Nona”
Rara : “Baiklah.... ayo kita berdo’a bersama! “
Dayang : “Baik Nona”
Rara Jongkong sedang berdo’a bersama dayangnya sementara Bondo beserta bala tentara jin memulai
pembuatan 1000 candi dan 2 sumur.
Bondo : “Ayoo segera merapat!!!! Siappp Gerakkk!!! Dua kali istirahat di tempat gerakkk!!!
(membentuk formasi lingkaran dengan lagu obong-obong)
Hari semakin larut, Bondo beserta bala tentara jin sibuk sedang mengerjakan pembuatan 1000 candi
dan 2 sumur, Rara jongkong mengintip dari kejauhan.
Rara : “Duh Gusti..gagalkan semua usaha Bondo”
“Nyanyi”(diikuti para dayang)
Dayang :”Nona-nona (panik) ba...ba...bagaimana ini?”
Rara:”ada apa? arapah be’en mak bingong?”
Dayang :”itu...itu...itu....(sambil menunjuk ke arah Bondo membuat candi)”
Dayang :” ada apa? Cepat katakan jangan membuat kami penasaran!”
Dayang :”(mengambil nafas dalam-dalam) begini, Bondo sudah hampir menyelesaikan candinya.”
Rara :” bagaimana ini? Yok opo iki? Dek remmah riyah? (mondar mandir) pagi masih lama.
Ah.......bagaimana jika kita membuat hari seakan-akan sudah pagi?”
Dayang :” tapi yok piye carane?”
Dayang : “Begini saja kita siapkan lumbung padi kemudian kita minta bantuan rakyat untuk
menumbuk padi ke dalam lumbung padi tersebut. Ada juga yang memukuli kentongan agar ayam
berkokok dan seakan akan hari sudah pagi
Rara : “Iya iya idemu cukup cemerlang. Yasudah mari kita bergerak!”
Rara jongkong dan para dayang sibuk mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan
upaya mengubah suasana malam menjadi pagi. Ada dayang yang menyiapkan lumbung, ada
yang meminta bantuan pada rakyat, sedang Rara juga turut mengarahkan dayang untuk
mempersiapkan dengan ekspresi gegana ( gelisah gundah gulana )
Rara : “Dayang lumbungnya tolong letakkan di sebelah sini”
Dayang : “Iya Nona”
( Disaat kentongan dan lumbung di bunyikan, penari muncul lalu menari sesuai irama)
Dan ternyata usaha Rara, para dayang serta rakyat pun berhasil, suasana pagi pun semakin
terasa ketika ayam mulai berkokok. (Ost ayam) Di lain sisi Bondo nampak kaget dan cemas saat
mendengar kokokan ayam.
Bondo : “Loohh lohhh dek remmah riah mak lah amonyih ajema?? Heyyy jin dulien riah lahh
lagguh!!!”
Jin : “Opo sehh wakmu iki wes nggk ngewangi tak bentak, kadung wes isuk bingung karepe dewe, mak
TGN be’en riyaahh”
Bondo : “Apa juah TGN?”
Para Jin : “TAK GENNAH”
Bondo : “Abbbeeehh mak dekyeh kannk. Duli lah jek benyak abentak lakonen jiah malle lekas
mareeh”
Jin : “ Ehh bondo iki wis isuk aku nggk iso marekno penggawean iki, aku kudu ngaleh sedurunge
matahari muncul”
Bondo : “Lohh looh nggk iso ayo ndang tutukno. Iku loh durung mari ayo ndang marekno ojok ndang
ngaleh seekkk
Jin : “Sorry aku wis nggk iso Bondo” (tiba tiba pergi dengan sendirinya)
Bondo :”Ehhhh ojok ngalehh sek jinnnnnn”
Jin pun pergi meninggalkan Bondo, tidak lama kemudian Rra jongkong pun datang
menghampiri Bondo. Ia mengatakan bahwa usahanya untuk memenuhi persyaratan yang di
berikan oleh Rara unntuk menikahinya gagal, tetapi Bondo tidak terima. Bondo kesal dan
marah karena Rara telah menggagalkan usahanya.
Rara :”Hey Bonnnn.... usahamu telah gagal. Kamu tidak bisa menikahiku”
Bondo : “Tidak bisa, kamu harus menikah denganku karena kamu telah menggagalkan usahaku untuk
memenuhi persyaratanmu”
Rara : “Tidaakk aku tidak mau menikah dengan kamu, sudah banyak yang memesanku diluar sana
dan tentunya lebih baik darimu”
Bondo: “Jika kamu tidak bisa aku nikahi maka kamu juga tidak bisa dinikahi oleh siapapun. Aku akn
mengutukmu menjadi batu untuk melengkapi 1000 candi yang sudah aku buaattt” (sambil munjukkan
tangan ke arah Rara untuk mengutukya)
Rara: “Tiidddddaaakkkkk”
Akhirnya karena kemarahan Bondo, Rara pun di kutuk menjadi batu oleh Bondo dan dari
kisah itulah tercipta 999 candi dan 2 sumur serta terdapat 1 patung wanita di dalam area
bangunan yaitu Rara Jongkong dan candi tersebut diberi nama Candi Prambanan. (Semua crew
menari bersama)

Anda mungkin juga menyukai