Akhir, Salam.
(Jonggrang Ada d panggung sendiri. Trs barangnya dia jatuh, lalu diantarkan oleh zulfa. Jonggrang
berjalan-jalan ditemani dengan dayang kesayangannya; zulfa)
(tiba-tiba bertemu bandung bandowoso yang baru saja sampai di kerajaan roro jonggrang)
(bandung terkejut melihat kecantikan roro jonggrang / roro jonggrang belum menyadari keberadaan
Bandung)
Roro jonggrang: Aku? Aku adalah putri kerajaan ini, Roro Jonggrang. (angkuh)
Dayang (Zulfa): Maafkan kelancangan dan ketidaksopanan saya Tuan... Tuan ini siapa?
Bandung ( tertawa ) : Kau tidak tahu siapa aku? Baik, izinkan aku memperkenalkan diri kepada Putri
kerajaan yang cantik ini.
Bandung (membungkuk layaknya pangeran) : Aku adalah Raden Bandung Bondowoso putra dari
kerajaan Pengging.
Dayang(zulfa): Putri... Bukankah Tu-tuan ini yang telah... membunuh ayah Anda? (sambil berbisik)
Roro jonggrang : kau sungguh kejam, Bandung! (mendorong Bandung) Mau apa kau di sini?!
Bandung (tersenyum licik sambil memutari Jonggrang): Jonggrang, kau sungguh cantik. Kau pantas
untuk menjadi permaisuriku. Maukah kau menikah denganku? Dan kita akan memerintah bersama..."
(babak roro jonggrang sama bandung nari bareng) "Jonggrang, menikahlah denganku, Jonggrang!"
Jonggrang: "Bagaimana mungkin aku aku menikah dengan orang yg telah membunuh ayahku?!"
Bandung: "Kutanya sekali lagi.... Maukah, kau menjadi permaisuriku?"
Jonggrang: "Bandung Bondowoso jika kau tetap bersikukuh untuk meminangku… ada beberapa syarat,
buatkan aku 1000 candi dalam 1 malam… Apa kau sanggup Bandung Bondowoso? “
Bandung Bondowoso memanggil para Jin lalu langsung membuat candi (Bondowoso duduk di tengah).
Bandung : "Wahai pasukan ku, buatkan aku 1000 candi untuk meminang Roro Jonggrang."
Babak 2 :
"Bagaimana ini! Apa yang harus aku lakukan, Tak mungkin kubiarkan Bandung Bondowoso memenuhi
syaratku, Tak mungkin kurelakan hidupku menjadi permaisurinya. Lebih baik ku perintahkan rakyat ku
untuk menabuh lesung dan menyapu, supaya bisa mengelabui Bandung bahwa hari telah beranjak pagi.
Gagalah kau Bandung bondowoso. Pupus sudah keinginan mu tuk meminangku" (sambil tersenyum licik)
Babak 3 :
Dayang (Ghina) : "Ndoro kini terlihat lebih baik dari sebelumnya. Dan... Apa yang Ndoro butuhkan dari
kami?"
Jonggrang : "Sekarang, ku perintahkan kalian tuk melakukan titahku untuk mengundang pagi datang."
Dayang (Ghina) : " Baiklah Ndoro."
Dayang (Zulfa) : "Wahai kalian para rakyat, Nyai Ratu Roro Jonggrang memerintahkan kalian semua
untuk menyapu dan menabuh lesung, sampai ayam berkokok."
Babak 4 :
Bandung : “ Ada apa ini kenapa terdengar kokok ayam dan mengapa para Jin lari kocar kacir? “
(Bandung kebingungan dan menari)
Roro jonggrang yang melihat usaha Bandung gagal pun, tersenyum licik. Lalu menghampiri Bandung
yang kebingungan
Roro : “ Bandung Bondowoso mana seribu candi yang kau sanggupi? Ayam sudah berkokok dan Sang
Surya akan segera muncul, waktumu telah habis… “
Roro : “ Kau baru membangun 999 candi ada 1 candi yang kau belum bangun, maka Aku tak sudi
menjadi permaisurimu… “
Bandung : “ Kau licik Jonggrang! Kubuat dirimu yang jadi pelengkapnya Jonggrang… Jadilah candi yang
ke 1000 Roro Jonggrang. “ (Kutuk Bandung)
Selesai…