Anda di halaman 1dari 6

AKUNTANSI PERSEDIAAN

(BASIS AKRUAL)
Oleh Kelompok 6 :
1.Yna Anjeli Surga (C0C021023)
2.Putri Maryadi (C0C021033)
3.Rizqa Amalia (C0C021019)

Dosen Pengampu :Drs. Iskandar Sam, S.E. A.k., M.Si., C.A.


1. DEFINISI PERSEDIAAN
Persediaan adalah asset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional
pemerintah,dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. (Psap no. 5
paragraf 4)
PSAP no. 5 paragraph 5 menyatakan persediaan merupakan asset yang berwujud yang berupa :
a. Barang atau pelengkapan (supplies) yang digunakan dalam rangka kegiatan operasional pemerintah.
b. Bahan atau pelengkapan (supplies) yang digunakan dalam proses produksi.
c. Barang dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat.
d. Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat dalam rangka kegiatan pemerintah.
Dalam psap no. 5 paragraf 5, persediaan dapat meliputi :
e. Barang konsumsi termasuk didalamnya barang pakai habis.
f. Amunisi
g. Bahan untuk pemeliharaan
h. Suku cadang
i. Persediaaan untuk tujuan strategis/berjaga-jaga
j. Pita cukai dan leges.
k. Bahan baku. i. Tanah/bangunan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat.

l. Barang dalam proses/setengah jadi. j. Hewan dan tanaman untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat.
2. PENGAKUAN PERSEDIAAN
PSAP No. 5 paragraph 13 menyatakan Persediaan diakui pada saat :
a. Potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.
b. Diterima atau hak kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya berpindah.
Pada akhir periode akuntansi catatan persediaan disesuaikan dengan hasil inventarisasi fisik terhadap persediaan dapat berupa
perhitungan,pengukuran atau penimbangan barang pada akhir masa pembukuan untuk menghitung jumlah suatu persediaan. Berdasarkan
jumlah tersebut diperoleh suatu nilai rupiah persediaan yang bersangkutan untuk dimasukkan kedalam pembukuan.
3. PENGUKURKAN PERSEDIAAN
Menurut PSAP No. 5 paragraph 15, persediaan disajikan sebesar:
a. Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian.Biaya perolehan persediaan meliputi harga pembelian,biaya pengangkutan,biaya
penanganan dan biaya lainnya yang secara langsung dapat dibebankan pada perolehan persediaan. Potongan harga, rabat, dan lainnya
yang serupa mengurangi biaya perolehan. Persediaan dapat dinilai dengan menggunakan metoda sistematis seperti FIFO atau rata-rata
tertimbang dan harga pembelian terakhir apabila setiap unit persediaan nilainya tidak material dan bermacam-macam jenis. Barang
persediaan yang memiliki nilai nominal yang dimaksudkan untuk dijual,seperti pita cukai.dinilai dengan biaya perolehan terkakhir (PSAP
No. 5 Paragraf 17.18)
b. Biaya standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri.Biaya standar persediaan meliputi biaya langsung yang terkait dengan
persediaan yang diproduksi dan biaya tidak langsung yang dialokasikan secara sistematis berdasarkan ukuran-ukuran yang digunakan
pada saat penyusunan rencana kerja dan anggaran.
c. Nilai wajar atau didasarkan pada dokumen yang menyertainya apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan persediaan
hewan dan tanaman yang dikembangbiakkan dinilai dengan menggunkana nilai wajar. Harga/nilai wajar persediaan meliputi nilai tukar
asset atau penyelesaian kewajiban antar pihak yang memahami dan berkeinginan melakukan transaksi wajar.
Beban persediaan dicatat sebesar pemakaian persediaan.perhitungan beban persediaan dilakukan dalam rangka penyajian laporan
operasional.dalam hal persediaan dicatat secara perpetual,maka pengukuran pemakaian persediaan dihitung berdasarkan catatan jumlah unit
yang dipakai dikalikan nilai per unit sesuai metode penilaian yang digunakan.dalam hal persediaan dicatat secara periodik, maka pengukuran
pemakaian persediaan dihitung berdasarkan inventarisasi fisik,yaitu dengan cara saldo awal persediaan ditambah pembelian atau perolehan
persediaan dikurangi dengan saldo akhir persediaan dikalikan nilai per unit sesuai dengan metoda penilaian yang digunakan (PSAP Paragraf
22-25).
4. PERLAKUAN AKUNTANSI
4. 1. Saldo Normal Persediaan
Saldo normal rekening buku besar persediaan adalah saldo debit.artinya rekening ini akan bertambah dengan adanya transaksi yang
mendebitnya,sebaliknya akan berkurang dengan adanya transaksi yang mengkredit.
4. 2. Pencatatan Akuntansi
Pencatatan akuntansi untuk persediaan terdiri dari dua kali pencatatan, yaitu untuk keperluan neraca dan laporan operasional(basis akrual)
dan penyususnan LRA (basis kas).pencatatan untuk persediaan bertambah disisi debit dan kas berkurang disebelah kredit.pada akhir periode
dilakukan penyesuaian untuk perhitungan beban persediaan untuk keperluan penyajian laporan operasional.pencatatannya adalah beban
persediaan bertambah disisi debit dan persediaan berkurang disebelah kredit.
5. PENGUNGKAPAN PERSEDIAAN
Dalam PSAP no. 05 paragraf 26, pengungkapan persediaan dicatatan atas laporan keuangan harus menunjukkan:
a. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran persediaan
b. Penjelasan lebih lanjut persediaan seperti barang proses produksi,barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat,
dan barang yang masih dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat; dan
c. Jenis,jumlah dan nilai persediaan dalam kondisi rusak atau using.
Berikut ini, ilustrasi pengungkapan persediaan pada tingkatan pemerintah daerah :

Persediaan
Persediaan dicatat dengan metoda FIFO periodik
Peridoik sejumlah rp.100.000.000,- (serratus juta rupiah) terdiri dari :

No. SKPD Jumlah


1. Dinas Pendidikan Rp. 4.000.000,-
2. Dinas Kesehatan Rp. 2.000.000,-
3. ………………….. Rp. ………..
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai