A. Akuntansi Persediaan
1. Definisi Ruang Lingkup Persediaan
- Barang atau persediaan (supplies) yang digunakan dalam rangka kegiatan
operasional pemerintah.
- Bahan atau perlengkapan (supplies) yang akan digunakan dalam proses produksi.
(raw material)
- Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat dalam
rangka kegiatan pemerintahan.
- Barang dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan
kepada masyarakat.
- Barang-bang untuk tujuan berjaga-jaga atau strategis seperti cadangan minyak
atau cadangan beras.
Maka dapat disimpulkan persediaan merupakan asset lancar dalam bentuk barang atau
perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan
barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan
kepada masyarakat.
Perolehan persediaan melalui beban APBN dilakukan melalui realisasi belanja negara.
Biaya perolehan persediaan terdiri dari harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya
penanganan, biaya lainnya yang bisa dikapitalisasi persediaan. Jika ada potongan harga, rabat
atau yang serupa maka akan menjadi pengurang biaya perolehan.
Saldo akhir persediaan yang diperhitungkan dalam perhitungan beban persediaan adalah nilai
persediaan hasil stock opname, bukan catatan saldo persediaan dalam hal terjadi perbedaan nilai
a. Definisi
Asset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan, untukdigunakan,
atau dimaksudkan untuk digunakan, dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan,
dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
b. Jenis
Tanah
Peralatan dan mesin
Gedung dan bangunan
Jalan, irigasi, dan jaringan
Asset tetap lainnya
Konstruksi dalam pengerjaan
c. Pengaduan
d. Pengukuran
Biayaperolehan
Nialiwajab
Penggunaannilaiwajarbukanmerupakansuatu proses revaluasi
e. Penyajian&pengakuan
Disajikan
Aset tetap dalam neraca
Biaya perolehan asset tetap tersebut dikurangi akumulasi penyusutan
Diungkapkan
Dasar penilaian untuk menentukan nilai tercatat
Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode
Informasi penyusutan
Informasi terkait pertukaran asset tetap
Hal
b. Kriteria
Berwujud
Mempunyai masa manfaatlebihdari 12 bulan
Biayaperolehan asset dapatdiukursecaraandal
Tidakdimaksudkanuntukdijualdalamoperasi normal entitas
Diperolehataudibangundenganmaksuduntukdigunakan
c. Pengukuran
Biaya perolehan digunakan untuk menilai asset tetap
Nilai wajar digunakan pada saat tidak ada nilai perolehan atau nilai perolehan
tidak dapat diidentifikasi
Pengukuran dari biaya perolehan, yaitu:
- Aset tetap diperoleh dengan pembelian Harga beli + seluruh biaya yang
dikeluarkan sampai dengan asset siap digunakan/dipakai
- Aset tetap diperoleh dengan membangun sendiri 1. Biaya langsung = tenaga
kerja + bahan baku; 2. Biaya tidak langsung = biaya perencanaan dan
pengawasan,perlengkapan, sewa peralatan, dll
Pengukuran dari nilai wajar, yaitu:
- Aset tetap diperoleh dengan cara lain, misalnya hibah Nilai tukar asset secara
wajar
3. Komponen Biaya
Harga belinya atau konstruksinya termasuk bea impor dan setiap biaya yang dapat
didistribusikan secaralangsung dalam membawa asset tersebut ke kondisi yang membuat
asset tersebut dapat berkerja untuk penggunaan yang dimaksudkan
a. Menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan dan masih harus dikeluarkan untuk
memperoleh gedungdan bangunan sampai siap pakai
b. BiayaPerolehanJalan, Irigasi, danJaringan meliputi:
Biaya perolahan atau biaya konstruksi
Biaya-biaya lain yang dikeluarkan sampai jalan, irigasi, dan jaringan tersebut siap
pakai
6. KonstruksiDalamPengerjaan
Pengukuran:
a. Secara swakelola
Biaya yang berhubunganlangsungdenganswakelola
Biaya yang dapat diatribusikan pada kegiatan pada umumnya dan dapat
dialokasikan ke konstruksi tersebut
Biaya lain yang secarakhususdibebankansehubungankonstruksi
b. Secara kontrak
Termin yang telahdibayarkan
Kewajiban yang harusmasihdibayar
Pembayaran klaim kepada kontraktor/pihakketiga, misalnya klaim karena
keterlambatan yang disebabkan oleh pemberi kerja
7. Penyelesaian KDP
KDP akan dipindahkan ke pos asset tetap yang bersangkutan jika konstruksi
secara substansi telah selesai dikerjakan dan konstruksi tersebut telah dapat
memberikan manfaat/jasa sesuai tujuan perolehan
Dokumen sumber untuk pengakuan penyelesaian suatu KDP adalah Berita Acara
Penyelesaian Pekerjaan (BAPP)
8. PengecualiaanKomponenBiayaPerolehan Asset Tetap
Biayaadministrasidanbiayaumumlainnyabukanmerupakansuatukomponenbiaya
asset tetap sepanjang biaya tersebut tidak dapat diatribusikan secara langsung
pada biaya perolehan asset atau membawa asset ke kondisi kerjanya
Biayapermulaan (start up cost) dan pra-produksi serupa tidak merupakan bagian
biaya suatu asset kecuali biaya tersebut perlu untuk membawa asset ke kondisi
kerjanya
13. Penyusutan
Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan
(depreciable assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan.Dalam pemerintah pusat,
aset disusutkan tanpa nilai sisa.Nilai penyusutan untuk masing-masing periode diakui sebagai
pengurang nilai tercatat aset tetap dalam neraca dan beban penyusutan dalam laporan
operasional.
14. Metode penyusutan aset tetap yang diperkenankan bagi pemerintah pusat adalah metode
penyusutan garis lurus.Metode ini dilakukan dengan mengalokasikan nilai yang dapat
disusutkan dari aset tetap secara merata selama masa manfaat aset terkait, dengan atau tanpa
memperhitungkan nilai residu.
15. 6. Penghentian/Pelepasan
Pengehentian/pelepasan bisa terjadi karena aset tersebut hilang, rusak berat, ataupun aset
tersebut dijual.Suatu aset tetap dieleminasi dari neraca ketika dilepaskan atau bila aset secara
permanen dihentikan penggunaannya dan tidak ada manfaat ekonomi masa yang akan
datang. Jika aset tersebut dieliminasi atau secara permanen dihentikan atau dilepas maka aset
harus dihilangkan dari neraca dan diungkapkan dalam CALK.Dan aset tetap yang
diberhentikan dari penggunaan aktif pemerintah lalu tida memenuhi definisi aset tetap maka
harus dipindahkan ke pos aset lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya. Sebagai contoh mobil
dinas yang sudah tidak digunakan dan menjadi barang rongsokan maka harus dipindahkan ke
aset lainnya.
18. Pengungkapan
Laporan Keuangan harus mengungkapkan untuk masing-masing jenis aset tetap sbb:
(a) Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai tercatat (carrying amount);
(b) Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukkan:
(1) Penambahan;
(2) Pelepasan;
(3) Akumulasi penyusutan dan perubahan nilai, jika ada;
(4) Mutasi aset tetap lainnya.
(c) Informasi penyusutan, meliputi:
(1) Nilai penyusutan;
(2) Metode penyusutan yang digunakan;
(3) Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan;
(4) Nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir periode;
2. Pengadaan/PerolehanAsetTetap (i)
AsetIntrakomtabel 1
*Saat BAST*
Kode Akun Akrual Kas
XXXXX AsetTetapyg Belum XXX -
Diregister
XXXXX Utang yg Belum XXX -
DiterimaTagihannya
*SaatRegistrasi*
Kode Akun Akrual Kas
XXXXX AsetTetap-xxxx XXX -
XXXXX AsetTetapyg XXX -
Belum Diregistrasi
AsetIntrakomptabel 2
*Penerbitan Resume Tagihan*
Kode Akun Akrual Kas
XXXXX Utang yg Belum XXX -
DiterimaTagihannya
XXXXX Belanja Modal yg XX -
Masih Harus X
Dibayar
3. TranferMasukAsetTetap
9. Rampasan/SitaanAsetTetap
Kode Akrual Ka
Akun s
XXXX AsetTetapygTidakDigunakanDalamOperasiPemerintah XXX
X
XXXX AsetTetap X
X X
X
XXXX AkumulasiPenyusutan AT XXX
X
AkumulasiPenyusutanAsetTetapygtidakDigunakandalamOpe X
rasiPemerintah X
X
XXXX Beban KerugianPelepasanAset XXX
X
XXXX AsetTetapygTidakDigunakanDalamOperasiPemerintah X
X X
X
XXXX AkumulasiPenyusutanAsetTetapygtidakDigunakandalamOperasiPe XXX
X merintah
Beban KerugianPelepasanAset X
X
X
Kode Akrual Ka
Akun s
XXXX AsetTetapygTidakDigunakanDalamOperasiPemerintah XXX
X
XXXX AsetTetap X
X X
X
XXXX AkumulasiPenyusutan AT XXX
X
AkumulasiPenyusutanAsetTetapygtidakDigunakandalamOpe X
rasiPemerintah X
X
XXXX Beban KerugianPelepasanAset/ Piutang TGR XXX
X
XXXX AsetTetapygTidakDigunakanDalamOperasiPemerintah X
X X
X
XXXX AkumulasiPenyusutanAsetTetapygTidakDigunakandalamOperasiPe XXX
X merintah
Beban KerugianPelepasanAset/Piutang TGR X
X
X
c. PenjualanAsetTetapdenganKeuntungan
d. PenjualanAsetTetapDenganKerugian
Pembelian tersebut dilakukan secara tunai melalui SPM/SP2D LS. Berapa Nilai Tanah? Berapa
Nilai Gedung?
JAWABAN
Harga Perolehan Jumlah (Rp)
Harga Beli Tanah 8.000.000.000
Harga Beli Gedung 12.000.000.000
BiayaNotaris dan Balik Nama 8.000.000.000
Pajak 60.000.000
Total 22.060.000.000
Untuk mengalokasikan biaya notaris, balik nama, dan pajak dapat dilakukan dengan rata-rata
tertimbang, sehingga nilai masing-masing tanah serta Gedung dan bangunan adalah:
Tanah = Rp8.000.000.000 + (Rp22.060.000.000 x 8/20)
= Rp8.824.000.000
Bangunan = Rp12.000.000.000 + (Rp22.060.000.000 x 12/20)
= Rp13.238.000.000
CONTOH 2
*Aset Renovasi*
Kementrian A telah menempati Gedung kantor yang dipinjam dari Kementrian B sejak tahun
20x1. Nilai Aset TetapTanah dan Gedung Kantor tersebut masing-masing Rp20.000.000.000 dan
Rp50.000.000.000 (Aset ini merupakan asset kementrian B dipinjam oleh kementrian A). Pada
tahun 20x1, Kementrian A melakukan renovasi atas Gedung kantortersebutddengan total
nilaisebesar Rp15.000.000.000. Renovasi tersebut mengakibatkan bertambahnya masa manfaat
gedung kantor.
Buatlah Jurnal untuk Kementrian A prinsipnya A mencatat pertama-pertama sebagai
KDP, jika sampai akhir tahun belum selesai masih tetap KDP tetapi kalau sampai akhir
tahun sudah selesai akan direklas menjadi gedung dan bangunan dalam renovasi sebesar
Rp 15.000.000.000 tetapi bagi kementrian B maka tidak mencatat apa-apa (no entry)
karna dia tetap mengakui tanah senilai Rp 20.000.000.000 dan gedung Rp 50.000.000
terus bagi asset tetap mereka atas proses renovasi yang dilakukan oleh A itu maka si B
tidak mencatat apa-apa.
Apabila sampai dengan akhir tahun, biaya renovasi Gedung kantor sebelum/tidak
dihibahkan oleh Kementrian A kepada Kementrian B bagaimana penyajian masing-
masing Kementrian penyajiannya adalah si A tetap mengakui sebagai gedung dan
bangunan renovasi sebesar Rp 15.000.000.000 sementara si B mengakui tanah dan
bangunan masing-masing nilainya Rp 20.000.000.000 dan Rp 50.000.000.000, nanti
ketika akhir tahun si A menyerahkan si B Rp 15.000.000.000 sebagai renovasi maka dia
mengeliminasi gedung renovasi tersebut dan si B akan mencatat tambahan yang Rp
15.000.000.000 sebagai tambahan kapitalisasi nilai bangunan, menambah Rp
50.000.000.000 sehingga nilai gedungnya menjadi Rp 65.000.000.000