4. Laporan Interim
PEMBAHASAN
Prinsip pengungkapan penuh (full disclosure principle) atau prinsip keterbukaan adalah
menyajikan semua informasi dalam laporan keuangan yang dapat memengaruhi pemahaman
pembaca. Penafsiran atas prinsip ini sangat subyektif dan berpotensi menyebabkan terlalu
banyak informasi yang disajikan. Oleh karena itu, prinsip materialitas digunakan agar hanya
mengungkapkan informasi tentang peristiwa yang mungkin berdampak material terhadap
posisi atau hasil keuangan entitas.
Pengungkapan dapat mencakup hal-hal yang belum dapat dihitung secara tepat, seperti
sengketa pajak dengan Pemerintah atau litigasi dengan pihak lain. Pengungkapan penuh juga
berarti bahwa kita harus selalu melaporkan kebijakan akuntansi yang ada, serta perubahan
atas kebijakan tersebut (misalnya, perubahan metode penilaian aset atau metode
depresiasi), transaksi non-moneter yang terjadi, hubungan dengan pihak afiliasi bisnis yang
memiliki volume transaksi signifikan, jumlah aset diagunkan, jumlah kerugian material yang
disebabkan oleh biaya yang lebih rendah dari nilai pasar, uraian tentang kewajiban
penghentian pengoperasian aset, fakta dan keadaan yang menyebabkan penurunan goodwill,
dll.
Skinner menarik perhatian pada beberapa masalah yang sebaiknya menjadi subjek
dari pengungkapan penuh:
Prinsip konservatisme
Prinsip materialitas
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan alat akuntan untuk merinci atau menjelaskan pos-
pos yang disajikan dalam batang tubuh laporan keuangan. Dimana catatan ini berfungsi
sebagai penjelas pada laporan keuangan yang detail dan angka-angkanya tidak bisa
diungkapkan dalam sebuah laporan keuangan. Penyajian dalam catatan ini bisa berupa
penjelasan kualitatif maupun kuantitatif yang bermanfaat untuk memperluas laporan
keuangan yang disajikan. Bagian-Bagian dari Catatan Atas Laporan Keuangan
1. Bagian Pertama; berisi tentang gambaran umum perusahaan yang terdiri dari beberapa
hal seperti riwayat pendirian perusahaan, penawaran umum efek perusahaan, serta
nama anggota direksi dan dewan komisaris dan jumlah karyawan perusahaan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan adanya Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK),
laporan keuangan perusahaan menjadi lebih transparan serta mudah dipahami oleh orang
awam sekalipun. Tentunya dengan catatan bahwa seluruh isi/ungkapan Catatan atas Laporan
Keuangan (CaLK) ditulis dengan rinci dan detail.
Transaksi pihak yang terkait, kesalahan danj ketidakwajaran, serta tindakan melawan
hukum merupakan masalah yang sensitif dan sulit. Akuntan/auditor yang bertanggung jawab
atas pelaporan jenis transaksi ini harus sangat berhati-hati untuk memastikan keseimbangan
antara hak perusahaan pelapor dan kebutuhan pemakai laporan keuangan.
Transaksi pihak yang terkait terjadi apabila suatu perusahaan melakukan transaksi dimana
salah satu pihak yang melakukan transaksi itu mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi
kebijakan pihak lainnya secara signifikan, atau dimana pihak yang tidak terlibat dalam
transaksi mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi kebijakan kedua pihak yang
melakukan transaksi.
Seorang akuntan diharapkan untuk melaporkan substansi ekonomi dan bukannya format
hukum dari transaksi tersebut serta membuat pengungkapan yang memadai. FASB Statement
No. 57 mengharuskan pengungkapan berikut untuk transaksi pihak terkait yang material :
2. Uraian tentang transaksi untuk setiap periode dimana laporan laba rugi disajikan.
3. Jumlah uang yang terlibat dalam transaksi untuk setiap periode di mana laporan laba rugi
disajikan
4. Jumlah yang terhutang dari atau kepada pihak terkait pada setiap tanggal neraca yang
disajikan
Tindakan melawan hukum mencakup hal-hal seperti kontribusi politik yang illegal,
praktek suap, pemberian komisi, serta pelanggaran hukum dan peraturan lainnya. Dalam
situasi ini, seorang akuntan/auditor harus mengevaluasi kelayakan pengungkapan dalam
laporan keuangan.
4. LAPORAN INTERIM
Pendahuluan
Umumnya, laporan keuangan yang dikeluarkan perusahaan bisnis adalah tahun fiskal
penuh. Beberapa perusahaan mengeluarkan laporan keuangan untuk periode akuntansi
interim sebagai bagian dari tahun fiskal. Laporan keuangan interim dikembangkan
berdasarkan pandangan yang menganggap laporan keuangan interim sebagai bagian integral
dengan periode tahunan Pada dasarnya, laporan keuangan interim menyediakan informasi
mengenai kondisi perusahaan kurang dari satu tahun. Laporan tersebut biasanya diterbitkan
setiap tiga bulan dan biasanya berisi informasi kumulatif dari awal tahun sampai dibuatnya
laporan tersebut. Menurut IAI, laporan keuangan interim harus dipandang sebagai bagian
yang integral dari periode tahunan yang dapat disusun baik secara bulanan, kwartalan atau
semesteran dan didalamnya harus mencakup semua komponen laporan keuangan sesuai
standar akuntansi keuangan. Karakteristik kualitatif informasi keuangan adalah tepat
waktu. Informasi harus disampaikan sedini mungkin untuk dapat digunakan sebagai salah
satu dasar pengambilan keputusan ekonomi dan untuk menghindari kelambatan pengambilan
keputuasan. Pernyataan ini berlaku untuk perusahaan yang diwajibkan menyajikan laporan
keuangan interim oleh peraturan perundangan yang berlaku, misalnya pasar modal dan lain-
lain. Untuk industri yang telah diatur dalam standar akuntansi keuangan industri yang secara
khusus,misalnya perbankan, maka harus mengikuti standar khusus tersebut
DEFINISI
Intended to last for only a shortime until something more permanent is found (Oxford
Advanced Learner’s). Mengacu kepada yang terakhir dalam waktu dekat sampai sesuatu
yang permanen ditemukan.
Laporan keuangan interim (interim financial report) adalah suatu laporan keuangan
yang berisi seperangkat pernyataan lengkap atau seperangkat laporan keuangan ringkas untuk
satu periode interim (Ankarath,2012:264). Periodisitas suatu laporan keuangan dapat berupa
kwartalan dan semester.
Pelaporan Interim Menurut PSAK no.3 (2010), tentang laporan keuangan interim
merevisi. Laporan keuangan interim merupakan laporan keuangan yang berisi baik laporan
keuangan lengkap atau laporan keuangan ringkas suatu periode interim. Periode interim
adalah suatu periode laporan keuangan yang lebih pendek dari satu tahun buku penuh. Jika
entitas menerbitkan laporan keuangan ringkas dalam laporan keuangan interimnya, maka
laporan keuangan ringkas tersebut mencakup dalam laporan keuangan tahunan dan catatan
penjelasan. Laporan interim wajib dibuat oleh perusahaan yang terdaftar di badan pengawas
pasar modal seperti Securities Exchange Commision di Amerika Serikat dan Bursa Efek di
Indonesia, hal ini agar semua perusahaan dapat menunjukkan kinerjanya kepada pihak pihak
yang terkait. Pengungkapan dalam laporan keuangan interim mengenal adanya konsep
estimasi dan materialitas.
Adapun unsur yang menyamakan antara pelaporan keuangan interim dengan pelaporan
keuangan tahunan adalah :
Dasar pengakuan pendapatan.
Kebijakan akuntansi dasar pelaporan pada periode interim, kecuali jika ada
perubahan dalam standar akuntansi.
Penyajian penggolongan aset sebagai lancar dan tidak lancar, serta kewajiban
sebagai jangka pendek dan jangka panjang.
PSAK 3 2010 mengatur tentang laporan keuangan interim seperti laporan triwulanan dan
laporan setengah tahunan menggantikan PSAK 3 1994 sebelumnya. Tujuan dari PSAK 3
adalah untuk menetapkan isi minimal laporan keuangan interim serta prinsip-prinsip
pengakuan dan pengukuran yang akan diterapkan dalam laporan keuangan interim.
(Juan,2012:739). Selanjutnya, Bursa Efek Indonesia telah mensyaratkan semua perusahaan
yang terdaftar untuk menyajikan laporan triwulanan, yang diterbitkan tidak lebih dari satu
bulan setelah akhir tiap triwulan untuk laporan triwulan yang tidak diaudit,dua bulan untuk
laporan yang ditelaah secara terbatas oleh akuntan publik dan tiga bulan untuk triwulan untuk
yang diaudit akuntan publik.
PSAK 3 menetapkan bahwa laporan keuangan interim dapat berisi seperangkat
laporan keuangan lengkap sebagaimana dijelaskan dalam PSAK 1 tentang Penyajian Laporan
Keuangan atau seperangkat laporan keuangan ringkas sebagaimana dijelaskan dalam PSAK
3.
Pendapatan
Pendapatan harus diaku dan dilaporkan pada periode diperolehnya dan tidak dapat
ditangguhkan ke periode lain untuk menyajikan arus pendapatan yang lebih stabil.
Laporan keuangan interim memberi gambaran pendapatan dan beban periode interim
tersebut. Laporan keuangan interim tertentu diperbandingkan dengan periode sebelumnya
memberi manfaat yang lebih besar bagi para pemakai laporan dalam contoh kondisi-kondisi
sebagai berikut:
Pajak Penghasilan
Pada akhir tiap periode interim, perusahaan harus membuat taksiran pajak penghasilan
untuk dibebankan pada periode interim. Perhitungan pajak penghasilan periode interim
harus sesuai dengan kebijakan akuntansi tentang pajak penghasilan yang dianut pada akhir
tahun.
Penyajian
Apabila perusahaan melaporkan ringkasan informasi keuangan pada tanggal laporan
keuangan interim, data berikut merupakan data minimum yang harus dilaporkan:
pendapatan atau penjualan kotor, beban, estimasi pajak penghasilan, pos luar biasa
(termasuk pengaruh terhadap pajak penghasilan yang terkait), pengaruh kumulatif
perubahan akuntansi, perubahan akuntansi dan laba bersih data laba bersih per saham
untuk setiap periode interim yang disajikan; pendapatan dan beban musiman;
perubahan yang penting dalam taksiran pajak penghasilan; pelepasan suatu segmen
usaha, pos luar biasa, transaksi tidak biasa dan tidak sering terjadi; kewajiban
kontinjen; perubahan akuntansi; dan perubahan yang material pada unsur laporan arus
kas.
Suatu perubahan kebijakan akuntansi harus diterapkan secara retrospektif dengan
melaporkan jumlah setiap penyesuaian yang terjadi yang berhubungan dengan periode
sebelumnya sebagai suatu penyesuaian pada saldo laba awal periode (retained
earnings), kecuali jika jumlah tersebut tidak dapat ditentukan secara wajar. Informasi
komparatif harus dinyatakan kembali, kecuali jika untuk melaksanakannya dianggap
tidak praktis. Pengaruh perubahan akuntansi terhadap hasil keuangan untuk periode
interim pada periode interim berikutnya harus diungkapkan .
Laporan keuangan interim terakhir, misalnya triwulan keempat tidak perlu disusun
karena pada dasarnya laporan keuangan tersebut dapat digantikan dengan laporan
keuangan tahunan. Dalam hal laporan keuangan interim triwulan keempat hendak
diterbitkan, maka penerbitannya dilakukan bersamaan dengan penerbitan laporan
keuangan tahunan. Di samping itu, isi dari laporan keuangan interim triwulan keempat
harus merupakan selisih dari laporan keuangan tahunan dan laporan keuangan interim
sebelumnya tahun yang bersangkutan.
- Peramalan Keuangan.
Peramalan keuangan adalah satu set laporan keuangan prospektif yang menyajikan
perkiraan posisi keuangan, hasil operasi, dan arus kas entitas, sesuai dengan pengetahuan
serta keyakinan terbaik dari pihak yang bertanggung jawab atas laporan keuangan
tersebut. Peramalan keuangan didasarkan atas asumsi pihak yang bertanggung jawab
yang mencerminkan kondisi-kondisi yang diyakininya akan terjadi dan arah tindakan
yang diperkirakan akan diambil.
- Proyeksi Keuangan
Proyeksi keuangan adalah laporan-laporan keuangan prospektif yang menyajikan
perkiraan posisi keuangan, hasil operasi, dan arus kas entitas dengan satu atau lebih
asumsi hipotesis, sesuai dengan pengetahuan serta keyakinan terbaik dari pihak yang
bertanggung jawab atas laporan keuangan tersebut. Proyeksi keuangan didasarkan atas
asumsi pihak yang bertanggung jawab yang mencerminkan kondisi-kondisi yang
diyakininya akan terjadi dan arah tindakan yang diperkirakan akan diambil dengan
memandang satu atau lebih asumsi hipotesis.
Perbedaan antara peramalan keuangan dan proyeksi keuangan adalah bahwa peramalan
keuangan mencoba memberikan informasi tentang apa yang diharapkan terjadi, sedangkan
proyeksi keuangan dapat memberikan informasi tentang apa yang mungkin terjadi, walaupun
tidak harus sesuatu yang diharapkan terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Kieso, Donald E., Weygandt, J.J. dan Warfield, T.D. Intermediate Accounting. Edisi IFRS.
Erlangga: Jakarta.
https://www.beecloud.id/apa-yang-dimaksud-dengan-catatan-atas-laporan-keuangan/.
(Diakses pada tanggal 10 November 2019, pukul 15.00 Wita).
Erma Arlita. 2014. ”Pengungkapan Dalam Laporan keuangan”. Terdapat pada
http://ekonomikomiko.blogspot.com/2014/05/pengungkapan-dalam-laporan-
keuangan.html (Diakses pada tanggal 10 November 2019, pukul 15.20 Wita).
Wadiyo S.E. 2019. “Catatan Atas Laporan Keuangan”. Terdapat pada
https://manajemenkeuangan.net/catatan-atas-laporan-keuangan/ (Diakses pada
tanggal 10 November 2019, pukul 15.35 Wita).
Nita. 2017. “Pelaporan Peramalan dan Proyeksi Keuangan”. Terdapat pada
https://www.scribd.com/document/365048303/Pelaporan-Peramalan-Dan-
Proyeksi-Keuangan (Diakses pada tanggal 10 November 2019, pukul 15.55
Wita).
AKUNTANSI KEUANGAN II
EKA 328 C2