Anda di halaman 1dari 4

A.

Perusahaan ditinjau dari Sudut Teori Ekonomi

Dalam suatu perekonomian ada berbagai jenis perusahaan, mulai dari perusahaan yang
dimiliki oleh satu orang saja hingga perusahaan yang dimiliki oleh beberapa orang bahkan
beribu-ribu orang. Selain berbeda dalam bentuk organisasi dan besar perusahaannya, suatu
perusahaan juga memiliki jenis usaha yang berbeda-beda. Seperti perusahaan dalam bidang
pertanian, peternakan hingga perusahaan yang memiliki jenis usaha di bidang industri rumah
tangga maupun industry raksasa. Namun, dalam teori ekonomi, berbagai perbedaan yang dimiliki
oleh perusahaan dalam rangka menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
konsumen atau pasar tidak diperhatikan. Artinya dalam teori ekonomi tidak dibedakan atau
diperhatikan apakah perusahaan tersebut merupakan perusahaan pemerintah atau swasta dan
apakah perusahaan swasta tersebut berbentuk perusahaan perseorangan atau perseroan terbatas.
Dan tidak dibedakan pula apakah perusahaan tersebut termasuk perusahaan kecil atau besar dan
perusahaan pertanian, peternakan atau industry.

Dalam teori ekonomi berbagai jenis perusahaan dianggap sebagai suatu unit-unit badan
usaha yang memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mencapai keuntungan yang maksimum.
Maka, untuk mewujudkan tujuan tersebut, mereka mengatur penggunaan faktor-faktor produksi
yang tersedia dengan seefisien mungkin. Sehingga usaha untuk memperoleh keuntungan yang
semaksimal mungkin dapat dicapai dengan cara yang paling efektif.

Tujuan Perusahaan

Tujuan suatu perusahaan yaitu mencapai keuntungan yang semaksimal mungkin. Mereka
(perusahaan) akan melakukan kegiatan produksi hingga mencapai tingkat keuntungan dalam jumlah
yang paling maksimum. Namun di lapangan, atau dalam prakteknya, memperoleh keuntungan
bukanlah satu-satunya tujuan dari suatu perusahaan. Ada perusahaan-perusahaan yang lebih
menekankan pada volume penjualan, dan ada pula perusahaan yang memasukkan pertimbangan
politik dalam menentukan tingkat produksi yang akan dicapai. Bahkan ada pula perusahaan yang
bertujuan untuk melayani atau mengabdi kepada masyarakat dan kurang memperhatikan tujuan
dalam mencari keuntungan yang maksimum. Tetapi, disamping itu sebagian besar perusahaan
mengganggap tujuan mencari keuntungan maksimumlah yang paling penting.
Cara mencapai Tujuan Memaksimumkan Keuntungan

Keuntungan atau kerugian merupakan perbedaan antara hasil penjualan dengan biaya
produksi. Suatu keuntungan dapat diperoleh apabila hasil penjualan dapat melebihi biaya
produksinya. Sebaliknya kerugian dapat terjadi bila hasil penjualan kurang dari biaya
produksinya. Keuntungan yang maksimum dapat dicapai apabila perbedaan antara hasil
penjualan dengan biaya produksinya mencapai tingkat yang paling tinggi atau besar.

Dalam usahanya untuk memproduksi barang-barang yang dapat menghasilkan


keuntungan yang maksimum, masalah utama yang harus dipecahkan oleh suatu produsen adalah,
”Bagaimana komposisi dari faktor-faktor produksi yang digunakan serta berapa jumlah yang
akan digunakan untuk masing-masing faktor produksi tersebut?”. Ada dua hal penting yang
harus dipikirkan untuk memecahkan permasalahan tersebut antara lain:

1. Komposisi faktor produksi yang bagaimana yang perlu digunakan untuk menciptakan tingkat
produksi yang tinggi? Sehingga perlu memperhatikan fungsi produksi, yaitu hubungan antara
faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang diciptakannya.
2. Komposisi faktor produksi yang bagaimana yang akan meminimumkan biaya produksi yang akan
dikeluarkan untuk mencapai satu tingkat produksi tertentu? Produsen perlu memperhatikan :
 Besarnya pembayaran kepada faktor produksi tambahan yang akan digunakan.
 Besarnya pertambahan hasil penjualan yang diwujudkan oleh faktor produksi yang ditambah
tersebut.
B. Fungsi Produksi

Dalam memproduksi suatu barang, terdapat dua variabel yang mempunyai hubungan
fungsional yang saling mempengaruhi, yaitu berapa output yang harus diproduksi dan berapa
input yang digunakan untuk memproduksi. Jadi, fungsi produksi adalah hubungan diantara
faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang diciptakannya.

Faktor-faktor produksi yang dimaksud dibagi menjadi empat golongan, yaitu tenaga
kerja, sumber daya alam, modal, dan keahlian. Di dalam teori ekonomi, di dalam menganalisis
mengenai produksi, sumber daya alam, modal, dan keahlian dinyatakan sebagai faktor produksi
yang memiliki jumlah tetap. Sedangkan tenaga kerja dipandang sebagai faktor produksi yang
berubah-ubah jumlahnya. Dengan demikian, di dalam menggambarkan hubungan di antara faktor
produksi yang digunakan dan tingkat produksi yang dicapai, yang digambarkan adalah hubungan
di antara jumlah tenaga kerja yang digunakan dan jumlah produksi yang dicapai.
Fungsi produksi yang terpenting dalam suatu perusahaan meliputi empat fungsi,
diantaranya sebagai berikut:

1. Perencanaan
Yaitu penetapan hal-hal terkait dengan kegiatan produksi yang akan dilakukan dalam
suatu periode tertentu sehingga produksi dapat berjalan secara efektif dan efisien. Yang termasuk
dalam perencanaan ini contohnya antara lain : jumlah produk yang akan dihasilkan, modal dan
tenaga kerja yang diperlukan
2. Proses pengolahan
Yaitu teknik atau metode tertentu yang digunakan untuk mengubah input berupa bahan
baku menjadi output barang setengah jadi dan barang jadi. Dalam proses produksi, tiap
perusahaan memiliki metode yang berbeda. Hal tersebut disesuaikan dengan kondisi dan tujuan
perusahaan.
3. Jasa-jasa penunjang
Merupakan sarana-sarana yang menunjang pengorganisasian dan kelancaran proses
produksi. Yang dimaksud adalah sarana lain di luar modal dan tenaga kerja.
4. Pengendalian dan perawatan
Adalah fungsi yang menjamin terlaksananya proses produksi sesuai dengan poin-poin
yang telah direncanakan sehingga tujuan dan pedoman produksi dapat tercapai.

Fungsi produksi dapat dinyatakan dalam rumus persamaan sebagai berikut:

Q = f(K,L,R,T)
Dimana K adalah jumlah stok modal, L adalah jumlah tenaga kerja yang meliputi
berbagai jenis tenaga kerja dan keahlian keusahawanan, R adalah kekayaan alam, dan T adalah
tingkat teknologi yang digunakan. Sedangkan Q adalah jumlah produkti (output) yang dihasilkan
oleh berbagai jenis fakro-faktor produksi atu secara bersama digunakan untuk memproduksi
barang yang sedang dianalisis sifat produksinya.

Persamaan tersebut merupakan suatu pernyataan matematik pada dasarnya berarti bahwa
tingkat ptoduksi suatu barang tergantung kepada jumlah modal, jumlah tenaga kerja, jumlah
kekayaan alam, dan tingkat teknologi yang digunakan.
Jenis-Jenis Fungsi Produksi

1. Fungsi Produksi Cobb-Douglas

Fungsi jenis ini menggambarkan suatu perusahaan yang menghasilkan jumlah output tertentu


dengan kombinasi input yang sama. Jadi antara jumlah input dan output memiliki perbandingan
yang relatif sama.

2. Fungsi Produksi Leontief


Fungsi produksi ini berlaku pada kondisi di mana input harus digunakan pada porsi yang tetap
untuk menghasilkan output yang sama. Fungsi produksi ini umumnya digunakan untuk
menganalisa input–output sehingga sering disebut sebagai fungsi produksi input–output.
3. Fungsi Produksi Constant Elasticity of Substitution (CES)
Fungsi produksi CES ini dapat digunakan ketika berlaku asumsi constant return to scale yaitu
hubungan antara input modal dan tenaga kerja yang sama menghasilkan tingkat output tertentu
secara konstan.Teori produksi dalam ilmu ekonomi membedakan analisisnya menjadi dua
pendekatan yaitu sebagai berikut:
1. Teori produksi dengan satu faktor berubah
2. Teori produksi dengan dua faktor berubah

Anda mungkin juga menyukai