Tinjauan Umum :
1. Pendekatan Preskreptif
Para ahli teori akuntansi berdasarkan hasil kerja para ahli ekonomi, telah mengembangkan sebuah
teori tentang bagaimana individu yang rasional mengambil keputusan. Mencakup ketidakpastian dan
situasi yang melibatkan lebih dari satu orang. intinya, pengambil keputusan diasumsikan
memaksimalkan fungsi utilitas yang diharapkan merevisi fungsi sebelumnya sesuai dengan teorema
bayes.
2. Pendekatan Deskriptif
3. Pendekatan Etika
Pendekatan preskreptif tergantung pada teori utilitas dalam hal dasar etikanya, teori hak dan
keadilan memberikan alternatif yang berguna. Etika mendefinisikan keputusan yang dapat diterima
dan hal tersebut merupakan aspek penting dalam teori keputusan.
Teori Keputusan Multiprobadi (Multiperson Decision Theory), biasanya pake pemungutan suara
mayoritas.
Pendekatan Deskriptif, fokus pada upaya memahami bagaimana keputusan sesungguhnya dibuat.
Penjangkaran (anchoring), individu akan memilih potongan-potongan informasi awal dan dengan
menggunakan informasi lain yang tersedia, melakukan penyesuaian membentuk prediksi.
Contoh : investor menggunakan angka pendapatan atau penghasilan saham per periode sebelumnya
sebagai jangkar atau anchor, lalu menambah informasi terakhir tentang kondisi ekonomi spesifik
perusahaan, lalu membuat prediksi penghasilan tahun berjalan.
Tugas : membaca, memahami, dan mengerjakan tugas checkpoint 4 chapter 7. ngerjain hari rabu
malem, jam 7 - 10 (3 jam)
Ada 3 soal.
1. Briefly describe what information processing characteristics of users have been found by
behavioral accounting researchers. (Secara singkat uraikan karakteristik pemrosesan informasi
oleh pemakai yang telah ditemukan oleh para periset akuntansi perilaku.)
Akuntansi perilaku : salah satu arah utama dalam riset akuntansi dalam upaya menjawab
pertanyaan yang sebelumnya diajukan.
Akuntansi perilaku : didasarkan pada literatur psikologi, jadi dia mencoba memahami
bagaimana individu menggunakan perangkat informasi tertentu. Dua cabang yang menjadi
pembahasan di sini adalah pemrosesan informasi oleh manusia dan teori kognitif.
2. Explain the irrelationship between fineness and information overload. (Jelaskan saling
keterkaitan antara fineness dan kelebihan informasi.)
Fineness : informasi yang tersedia bisa dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan.
Keterkaitan antara fineness dengan kelebihan informasi dapat terligat ketika keputusan
menjadi lebih baik karena adanya tambahan informasi, tetapi ada kalanya di mana informasi
tersebut menjadi terlalu banyak untuk dianalisis sehingga individu mengalami kelebihan
informasi, bisa berakibat keputusan yang diambil kembali memburuk.
3. Explain the significance of satisficing in the light of what we know about human decision
making. (Jelaskan signifikansi pemenuhan kebutuan dengan mengingat apa yang kita ketahui
tentang pengambilan keputusan oleh manusia.)