Dosen Pengampu :
Oleh kelompok 6 :
J Jefri 2002114072
AKUNTANSI
UNIVERSITAS RIAU
2023
BAB I
PENDAHULUAN
Persediaan adalah suatu aset lancar yang dimiliki oleh perusahaan dengan tujuan
untuk dijual atau sejumlah barang jadi, bahan baku, dan barang dalam proses yang
dimiliki perusahaan dengan tujuan untuk dijual kembali atau diproses lebih lanjut.
Persediaan adalah salah satu aset yang penting bagi perusahaan, terutama yang
bergerak dalam bidang profuksi atau perdagangan. Persediaan mempengaruhi nilai
aset, laba rugi, dan arus kas perusahaan. Oleh karena itu, perlakuan akuntansi yang
tepat untuk persediaan sangat diperlukan untuk menyajikan laporan keuangan yang
wajar dan relevan.
2.1 Definisi
Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha normal
dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk
membuat penjualan.
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau
harga yang akan dibayar untuk mengalihkan liabilitas dalam transaksi teratur antara
pelaku pasar pada tanggal pengukuran. (Lihat PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar).
Nilai realisasi neto mengacu pada jumlah neto yang entitas berharap untuk
direalisasi dari penjualan persediaan dalam kegiatan usaha normal. Nilai wajar
mencerminkan suatu harga dimana transaksi teratur untuk menjual persediaan yang
sama dipasar utama (atau paling menguntungkan) untuk persediaan tersebut akan
terjadi antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Nilai realisasi neto adalah nilai
spesifik entitas sedangkan nilai wajar bukan merupakan nilai spesifik entitas. Nilai
realisasi neto untuk persediaan dapat tidak sama dengan nilai wajar dikurangi biaya
untuk menjual.
Persediaan meliputi barang yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali
termasuk, misalnya barang dagangan yang dibeli oleh pengecer dan dikuasai untuk
dijual kembali, atau pengadaan tanah dan properti lainnya yang dikuasai untuk
dijual kembali. Persediaan juga meliputi barang jadi yang diproduksi, atau barang
dalam penyelesaian yang sedang diproduksi, oleh entitas serta termasuk bahan serta
perlengkapan yang akan digunakan dalam proses produksi. Biaya yang terjadi untuk
memenuhi kontrak dengan pelanggan tidak menimbulkan persediaan (atau aset
dalam ruang lingkup pernyataan lain) dicatat sesuai dengan PSAK 72: Pendapatan
dari Kontrak dengan Pelanggan)
2.2 Tujuan
c. Aset biologis yang terkait dengan aktivitas agrikultur dan produk agrikultur
pada titik panen (lihat PSAK 69: Agrikultur).
Pialang-pedagang adalah mereka yang membeli atau menjual komoditi untuk orang
lain atau dirinya sendiri. Persediaan yang dimaksud di 2 (b) terutama diperoleh
dengan tujuan untuk dijual dalam waktu dekat dan memperoleh laba dari fluktuasi
harga atau marjin. Ketika persediaan ini diukur dengan nilai wajar setelah dikurangi
biaya untuk menjual, maka yang dikecualikan hanya dari persyaratan pengukuran
dalam pernyataan ini.
1. Biaya persediaan
2. Biaya pembelian
3. Biaya konversi
4. Biaya lain
4) Biaya penjualan.
7. Rumus biaya
c. Estimasi nilai realisasi neto didasarkan pada bukti paling andal yang
tersedia pada saat estimasi dilakukan terhadap jumlah persediaan
yang diharapkan dapat direalisasi. Estimasi ini mempertimbangkan
fluktuasi harga atau biaya yang langsung terkait dengan peristiwa
yang terjadi setelah akhir periode sepanjang peristiwa tersebut
menegaskan kondisi yang ada pada akhir periode.
f. Suatu penilaian baru dilakukan atas nilai realisasi neto pada setiap
periode berikutnya. Ketika kondisi yang semula mengakibatkan
penurunan nilai persediaan dibawah biaya perolehan ternyata tidak
ada lagi atau ketika terdapat bukti yang jelas terhadap peningkatan
nilai realisai neto kerena perubahan keadaan ekonomi, maka jumlah
penurunan nilai harus dibalik (dalam hal ini pemulihan adalah
terbatas untuk jumlah penurunan nilai awal) sehingga jumlah
tercatat yang baru dari persediaan adalah yang terendah dari biaya
perolehan atau nilai realisasi neto kerena harga jualnya telah turun,
masih dimiliki pada periode berikutnya dan harga jualnya telah
meningkat.
1. Jika persediaan dijual, maka jumlah tercatat tersebut diakui sebagai beban pada
periode diakuinya pendapatan atas penjualan tersebut. Setiap penurunan nilai
persediaan dibawah biaya perolehan menjadi realisasi neto dan seluruh kerugian
persediaan diakui sebagai beban pada periode terjadinya penurunan atau
kerugian tersebut. Setiap pemulihan kembali penurunan nilai persediaan karena
peningkatan kembali nilai realisai neto, diakui sebagai pengurangan terhadap
jumlah beban persediaan yang diakui pada periode terjadinya pemulihan
tersebut.
2.6 Pengungkapan
c. Jumlah tercatat persediaan yang dicatat dengan nilai wajar dikurangi biaya
untuk menjual
f. Jumlah dari setiap pemulihan dari setiap penurunan nilai yang diakui sebagai
pengurang jumlah persediaan yang diakui sebagai beban dalam periode
berjalan
3. Biaya persediaan yang diakui sebagai beban selama periode, sering kali disebut
sebagai beban pokok penjualan, meliputi biaya-biaya yang sebelumnya
diperhitungkan dalam pengukuran persediaan yang saat ini telah dijual,
overhead, produksi yang tidak teralokasi, dan jumlah biaya produksi persediaan
yang tidak normal. Kondisi tertentu dari entitas juga memungkinkan untuk
memasukkan biaya lainnya, seperti biaya distribusi.
4. Beberapa entitas mengadopsi suatu format laba rugi yang mengakibatkan jumlah
yang diungkapkan adalah selain biaya persediaan yang diakui sebagai beban
selama periode yang bersangkutan. Dalam format ini, entitas menyajikan
analisis beban mengunakan klasifikasi berdasarkan sifat dari beban. Dalam
kasus ini, entitas menungkapkan biaya yang diakui sebagai beban untuk bahan
baku dan bahan habis pakai, tenaga kerja, dan biaya lainnya bersama-sama
dengan jumlah perubahan neto persediaan pada periode tersebut.
Entitas menerapkan penyesuaian atas definisi nilai wajar paragraf 6 dan 7 secara
prospektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1
Januari 2015
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Yang termasuk ruang lingkup PSAK 14 (Penyesuaian 2014) adalah untuk semua
persediaan, kecuali pekerjaan dalam proses yang timbul dalam kontrak konstruksi,
termasuk kontrak jasa yang terkait langsung, instrumen keuangan, dan aset biologis
yang terkait dengan aktivitas agrikultur dan produk agrikultur pada titik panen.
Jika persediaan tersebut diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual,
maka perubahan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual diakui dalam laba rugi pada
periode terjadinya. Adapun biaya-biaya yang terkait dengan persediaan yaitu:
1. Biaya persediaan
2. Biaya pembelian
3. Biaya konversi
4. Biaya lain
7. Rumus biaya
Rumus FIFO mengasumsikan unit persediaan yang pertama dibeli akan dijual
atau digunakan terlebih dahulu sehingga unit yang tertinggal dalam
persediaan akhir adalah yang dibeli atau diproduksi paling akhir.
Persediaan diakui sebagai beban jika persediaan dijual, maka jumlah tercatat
tersebut diakui sebagai beban pada periode diakuinya pendapatan atas penjualan tersebut.
Beberapa persediaan dialokasikan ke pos aset lainnya, misalnya persediaan yang digunakan
sebagai komponen aset tetap yang dibangun sendiri. Persediaan yang dialokasikan ke aset
lain dengan cara ini diakui sebagai beban selama masa manfaat aset tersebut.
- Dan sebagainya
2. Informasi tentang jumlah tercatat yang disajikan dalam berbagai klasifikasi
persediaan dan tingkat perubahan dalam aset tersebut berguna bagi pengguna
laporan keuangan.
3. Biaya persediaan yang diakui sebagai beban selama periode, sering kali disebut
sebagai beban pokok penjualan
4. Beberapa entitas mengadopsi suatu format laba rugi yang mengakibatkan jumlah
yang diungkapkan adalah selain biaya persediaan yang diakui sebagai beban selama
periode yang bersangkutan.
Entitas menerapkan penyesuaian atas definisi nilai wajar paragraf 6 dan 7 secara
prospektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari
2015
DAFTAR ISI