Anda di halaman 1dari 68

INVENTORIES (IAS 2)

TRANSFER OF INVESTMENT PROPERTY (IAS 40)


PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (IAS 38)
IMPAIRMENT OF ASSETS (IAS 36)

PRESENTED BY:
AMANDA PUTRI RAMADANTY
DIMAS SATRIA WIBAWA
MUHAMMAD RAFI
RYAN CHETTA
VIKA APRIANTI

1
INTERPRETATION AND APPLICATION
OF IFRS
Inventories (IAS 2)
• PSAK 14 − Persediaan
Transfer of Investment
Property (IAS 40)
PSAK 13 – Properti Investasi

Property, Plant and Impairment of Assets


Equipment (IAS 38) (IAS 36)
PSAK 16 – Aset Tetap PSAK 48 – Penurunan Nilai Aset

2
INVENTORIES (IAS 2)
PSAK 14 − Persediaan

3
PENERAPAN PSAK 14 - PERSEDIAAN
Berdasarkan tujuan...
Permasalahan pokok dalam akuntansi persediaan adalah penentuan jumlah biaya yang diakui sebagai
aset dan perlakuan akuntansi selanjutnya atas aset tersebut sampai pendapatan terkait diakui.

Ruang Lingkup...
Pernyataan ini diterapkan untuk semua persediaan, kecuali:
a) pekerjaan dalam proses yang timbul dalam kontrak konstruksi, termasuk kontrak jasa yang terkait
langsung;
b) instrumen keuangan;
Pernyataaan ini tidak diterapkan untuk pengukuran persediaan yang dimiliki oleh:
c) produsen produk agrikultur dan kehutanan, hasil agrikultur setelah panen, dan mineral dan
produk mineral;
d) pialang-pedagang komoditi yang mengukur persediaannya pada nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual.
4
PENERAPAN PSAK 14 - PERSEDIAAN
Definisi...
Persediaan adalah aset:
a) tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa;
b) dalam proses produksi untuk penjualan tersebut; atau
c) dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau
pemberian jasa.

Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa
dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk
membuat penjualan.
Nilai wajar adalah jumlah suatu aset dipertukarkan, atau liabilitas diselesaikan,
antara pihak-pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai
dalam suatu transaksi yang wajar.

5
PENERAPAN PSAK 14 - PERSEDIAAN
Teknik Pengukuran Biaya

Metode Biaya Metode Eceran


Standar (retail)

6
PENERAPAN PSAK 14 - PERSEDIAAN
Meliputi harga beli, bea impor, pajak lainnya, biaya pengangkutan, biaya penanganan, dan
Biaya biaya lainnya yang secara langsung dapat diatribusikan pada perolehan barang jadi, bahan,
Pembelian dan jasa. Diskon dagang, rabat dan hal lain yang serupa dikurangkan dalam menentukan
biaya pembelian.

Biaya Meliputi biaya yang secara langsung terkait dengan unit yang diproduksi, misalnya biaya
tenaga kerja langsung.
Konversi

Biaya-biaya lain hanya dimasukkan sebagai biaya persediaan sepanjang biaya tersebut
Biaya Lain timbul agar persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini.

7
Biaya untuk persediaan yang secara umum
tidak dapat ditukar dengan persediaan lain (not
ordinary interchangeable) dan barang atau jasa
yang dihasilkan dan dipisahkan untuk proyek
tertentu diperhitungkan berdasarkan
identifikasi khusus terhadap biayanya masing
masing.

Biaya persediaan, kecuali yang disebut dalam


paragraf 22, harus dihitung dengan menggunakan
rumus biaya masuk pertama keluar pertama (MPKP)
atau rata- rata tertimbang. Entitas menggunakan
rumus biaya yang sama terhadap semua persediaan
yang memiliki sifat dan kegunaan yang sama.
Untuk persediaan yang memiliki sifat dan kegunaan
yang berbeda, rumus biaya yang berbeda
diperkenankan.
8
PENERAPAN PSAK 14 - PERSEDIAAN
PENGAKUAN SEBAGAI BEBAN
Jika persediaan dijual, maka jumlah tercatat persediaan tersebut diakui
sebagai beban pada periode diakuinya pendapatan atas penjualan
tersebut. Setiap penurunan nilai persediaan di bawah biaya perolehan
menjadi nilai realisasi neto dan seluruh kerugian persediaan diakui
sebagai beban pada periode terjadinya penurunan atau kerugian
tersebut.
Setiap pemulihan kembali penurunan nilai persediaan karena
peningkatan kembali nilai realisasi neto, diakui sebagai pengurangan
terhadap jumlah beban persediaan pada periode terjadinya pemulihan
tersebut.

9
PENERAPAN PSAK 14 - PERSEDIAAN
PENGUNGKAPAN
kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran persediaan, termasuk
rumus biaya yang digunakan;

total jumlah tercatat persediaan dan jumlah tercatat menurut klasifikasi yang
sesuai bagi entitas;

jumlah tercatat persediaan yang dicatat dengan nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual;

jumlah persediaan yang diakui sebagai beban selama periode berjalan;

jumlah setiap penurunan nilai yang diakui sebagai pengurangjumlah persediaan


yang diakui sebagai beban dalam periode berjalan sebagaimana dijelaskan pada
paragraf 33;

10
PENERAPAN PSAK 14 - PERSEDIAAN
PENGUNGKAPAN

jumlah dari setiap pemulihan dari setiap penurunan nilai yang diakui
sebagai pengurang jumlah persediaan yang diakui sebagai beban dalam
periode berjalan sebagaimana dijelaskan pada paragraf 33;

kondisi atau peristiwa penyebab terjadinya pemulihan nilai persediaan


yang diturunkan sebagaimana dijelaskan pada paragraf 33; dan

jumlah tercatat persediaan yang diperuntukkan sebagai jaminan


liabilitas.

11
PENERAP
AN PSAK
14
PADA
LAPORA
N
KEUANG
AN

12
CONTOH
PENERAPA
N PSAK 14
PADA
LAPORAN
KEUANGA
N

13
CONTOH
PENERAPA
N PSAK 14
PADA
LAPORAN
KEUANGA
N

14
INVESTMENT PROPERTY (IAS 40)
PSAK 13 − Properti Investasi
DEFINISI
Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar dari imbalan lain
yang diberikan untuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan atau konstruksi atau, jika relevan,
jumlah yang diatribusikan pada aset tersebut ketika pertama kali diakui sesuai dengan persyaratan
spesifik dalam PSAK lainnya.

Jumlah tercatat adalah jumlah suatu aset yang diakui dalam laporan posisi keuangan.

Nilai Wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar
untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal
pengukuran.

Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau
keduanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau penyewa sbg aset hak guna) untuk menghasilkan rental
atau untuk kenaikan nilai atau keduanya, daripada untuk:
(a)digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif; atau
(b)dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.

Properti yang digunakan pemilik adalah properti yang dikuasai (oleh pemilik atau penyewa sbg aset
hak guna) untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan
administratif.
PENGAKUAN
Properti investasi diakui sebagai aset jika dan hanya jika:
a) besar kemungkinan manfaat ekonomik di masa depan dari aset yang tergolong
properti investasi akan mengalir ke dalam entitas; dan
b) biaya perolehan properti investasi dapat diukur dengan andal.

Berdasarkan prinsip pengakuan pada paragraf 16, entitas tidak mengakui biaya
perawatan harian properti dalam jumlah tercatat properti investasi. Akan tetapi, biaya
tersebut diakui dalam laba rugi pada saat terjadinya. Biaya perawatan harian properti
yang utama adalah biaya tenaga kerja dan bahan habis pakai, dan dapat termasuk biaya
suku cadang kecil. Tujuan pengeluaran ini sering dideskripsikan sebagai “perbaikan dan
pemeliharaan” dari properti.
PENGUKURAN SAAT PENGAKUAN
Properti investasi yang dimiliki pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan. Biaya
transaksi termasuk dalam pengukuran awal tersebut.

Biaya perolehan properti investasi yang dibeli meliputi harga pembelian dan setiap
pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengeluaran yang dapat
diatribusikan secara langsung termasuk, misalnya, biaya jasa hukum, pajak pengalihan
properti, dan biaya transaksi lain.

Biaya perolehan properti investasi tidak bertambah karena:


a) biaya perintisan (kecuali diperlukan untuk membawa properti ke kondisi yang
diperlukan sehingga dapat beroperasi sesuai dengan maksud manajemen);
b) Rugi operasi yang timbul sebelum property investasi mencapai tingkat hunian yang
direncanakan;
c) Jumlah tidak normal atas pemborosan bahan, tenaga kerja atau sumber daya lain
yang timbul selama masa konstruksi atau pengembangan property.
PENGUKURAN SAAT PENGAKUAN
Jika pembayaran atas properti investasi ditangguhkan, maka biaya perolehan adalah setara
harga tunai. Selisih jumlah tersebut dan total pembayaran diakui sebagai beban bunga
selama periode kredit.

Nilai wajar suatu aset dapat diukur secara andal jika:


a) variabilitas dalam rentang pengukuran nilai wajar yang rasional untuk aset tersebut
tidak signifikan;atau
b) probabilitas dari beragam estimasi dalam rentang tersebut dinilai secara rasional dan
digunakan ketika mengukur nilai wajar. Jika entitas dapat mengukur nilai wajar secara
andal, baik dari aset yg diterima/diserahkan, maka nilai wajar dari aset yang diserahkan
digunakan untuk mengukur biaya perolehan, kecuali jika nilai wajar aset yang diterima
lebih jelas.
PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN
Suatu entitas dapat:
a) memilih apakah model nilai wajar atau model biaya untuk seluruh
properti investasi yang menjadi agunan liabilitas yang memberikan
imbal hasil yang terkait langsung dengan nilai wajar dari, atau imbal
hasil dari, aset tertentu termasuk properti investasi tersebut; dan
b) memilih apakah model nilai wajar atau model biaya untuk seluruh
properti investasi lain, tanpa memerhatikan pilihan sebagaimana
dimaksud dalam huruf (a).
PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN
Kebijakan Akuntansi:

Model Nilai Wajar


Pernyataan ini mensyaratkan seluruh entitas untuk mengukur nilai wajar properti investasi, baik untuk
tujuan pengukuran (jika menggunakan model nilai wajar) atau pengungkapan (jika menggunakan
model biaya). Entitas dianjurkan, tetapi tidak diharuskan, untuk menentukan nilai wajar properti
investasi berdasarkan penilaian oleh penilai independen yang memiliki kualifikasi profesional yang telah
diakui dan relevan serta memiliki pengalaman terkini di lokasi dan kategori properti investasi yang
dinilai.

Setelah pengakuan awal, entitas yang memilih menggunakan model nilai wajar mengukur seluruh
properti investasi pada nilai wajar.

Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar atas properti investasi diakui dalam
laba rugi pada periode terjadinya.
PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN
Pengungkapan pada laporan keuangan PT Ciputra Development Tbk dan Entitas Anaknya
Model Nilai Wajar
PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN
Kebijakan Akuntansi:

Model Biaya

Entitas yang memilih model biaya mengukur seluruh properti investasinya sesuai
dengan ketentuan PSAK 16: Aset tetap, kecuali jika properti investasi tersebut
memenuhi kriteria sebagai dimiliki untuk dijual (atau termasuk dalam kelompok aset
lepasan yang dikelompokkan sebagai dimiliki untuk dijual) sesuai dengan PSAK 58:
Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual dan operasi dihentikan. Properti investasi
yang memenuhi kriteria sebagai dimiliki untuk dijual diukur sesuai dengan PSAK 58.
TRANSFER
Entitas mengalihkan/transfer properti ke atau dari properti investasi jika, dan hanya jika, terdapat perubahan
penggunaan yang ditunjukan dengan:
a. dimulainya penggunaan oleh pemilik, atau pengembangan untuk penggunaan oleh pemilik, untuk ditransfer
dari properti investasi menjadi properti yang digunakan sendiri;
b. dimulainya pengembangan untuk dijual, ditransfer dari properti investasi menjadi persediaan;
c. berakhirnya pemakaian oleh pemilik, untuk ditransfer dari properti yang digunakan sendiri menjadi properti
investasi;
d. dimulainya sewa operasi ke pihak lain, untuk ditransfer dari persediaan menjadi properti investasi;

Entitas untuk mentransfer properti dari properti investasi menjadi persediaan jika dan hanya jika terdapat
perubahan penggunaan yang ditunjukan dengan dimulainya pengembangan dengan tujuan untuk dijual. Jika entitas
memutuskan untuk melepas property investasi tanpa dikembangkan maka entitas tetap memperlakukan properti
sebagai properti investasi hingga dihentikan pengakuannya dan tidak memperlakukannya sebagai persediaan.

Untuk properti investasi yang dicatat pada nilai wajar dan kemudian ditransfer menjadi properti yang digunakan
sendiri atau persediaan, akuntansi selanjutnya mengacu pada PSAK 16: Aset Tetap atau PSAK 14: Persediaan yang
mana biaya perolehan bawaan sebagai nilai wajar pada tanggal perubahan penggunaan.
TRANSFER
Jika properti yang digunakan sendiri oleh pemilik berubah menjadi properti investasi
dan akan dicatat dengan menggunakan nilai wajar, entitas menerapkan PSAK 16: Aset
Tetap sampai dengan saat tanggal terakhir perubahaan penggunaannya. Entitas
memperlakukan perbedaan antara jumlah tercatat berdasarkan PSAK 16 dan nilai
wajar dengan cara yang sama sebagaimana revaluasi berdasarkan PSAK 16.

Untuk transfer dari persediaan ke properti investasi yang akan dicatat pada nilai
wajar, perbedaan antara nilai wajar properti pada tanggal tersebut dan jumlah
tercatatnya diakui dalam laba rugi.

Ketika entitas menyelesaikan pembangunan atau pengembangan properti investasi


yang dibangun sendiri dan akan dicatat pada nilai wajar, setiap perbedaan nilai wajar
properti pada tanggal tersebut dan jumlah tercatatnya diakui dalam laba rugi.
PT CIPUTRA DEVELOPMENT TBK DAN
ENTITAS ANAKNYA

26
PT CIPUTRA DEVELOPMENT TBK DAN
ENTITAS ANAKNYA

27
PELEPASAN
Properti investasi dihentikan pengakuannya (dikeluarkan dari laporan posisi keuangan) pada
saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen
dan tidak memiliki manfaat ekonomik di masa depan yang dapat diharapkan pada saat
pelepasannya.

Pelepasan properti investasi dapat dilakukan dengan cara dijual atau disewakan secara sewa
pembiayaan. Tanggal pelepasan properti investasi yang dijual adalah tanggal penerima
memperoleh pengendalian atas properti investasi sesuai dengan persyaratan untuk
menentukan kapan kewajiban pelaksanaan dipenuhi sesuai dengan PSAK 72: Pendapatan dari
kontrak dengan pelanggan. PSAK 73: Sewa berlaku untuk pelepasan yang dilakukan dengan
sewa pembiayaan dan jual dan sewa-balik.

Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi
ditentukan dari selisih antara hasil neto dari pelepasan dan jumlah tercatat aset, dan diakui
dalam laba rugi (kecuali jika PSAK 73: Sewa mensyaratkan lain dalam hal jual dan sewa-balik)
dalam periode terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.
PT CIPUTRA DEVELOPMENT TBK DAN
ENTITAS ANAKNYA

29
PENGUNGKAPAN
Entitas mengungkapkan
a) Menerapkan model nilai wajar atau model biaya
b) Jika menerapkan modal nilai wajar, apakah dan dalam keadaan bagaimana
hak atas property yang dimiliki dalam sewa operasi diklasifikasikan dan
dicatat sebagai property investasi
c) Metode dan asumsi signifikan yang diterapkan dalam menentukan nilai
wajar properti investasi yang mencakup pernyataan apakah penentuan nilai
wajar tersebut didukung oleh bukti pasar atau lebih banyak berdasarkan
factor lain
d) Sejauh mana penentuan nilai wajar property investasi didasarkan pada
penilaian oleh penilai independen memiliki kualifikasi professional yang
telah diakui dan relevan serta memiliki pengalaman mutakhir.
PENGUNGKAPAN
Entitas mengungkapkan
e) Jumlah yang diakui dalam laba rugi untuk:
i. Penghasilan rental dari properti investasi
ii.Beban operasi langsung yang timbul dari property investasi yang menghasilkan
penghasilan rental selama periode
iii.Beban operasi langsung yang timbul dari property investasi yang tidak
menghasilkan pendapatan rental selama periode
iv.Perubahan kumulatif dalam nilai wajar yang diakui dalam laba rugi atas penjualan
properti investasi dari sekelompok aset yang menggunakan model biaya ke kelompok
yang menggunakan model nilai wajar
f) Keberadaan dan jumlah pembatasan atas kemampuan realisasi dari property investasi
atau atas pengiriman penghasilan dan hasil pelepasan.
g) Kewajiban kontraktual untuk membeli membangun atau mengembangkan atau untuk
memperbaiki, memelihara, atau meningkatkan properti investasi
PT CIPUTRA DEVELOPMENT TBK DAN
ENTITAS ANAKNYA

Model Biaya

32
PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (IAS
38)
PSAK 16 − Aset Tetap

33
PENERAPAN PSAK 16 – ASET TETAP
Berdasarkan Tujuan
untuk mengatur perlakukan akuntansi asset tetap, sehingga pengguna laporan keuangan dapat
memahami informaasi mengenai investasi entitas dalam asset tetap dan perubahan dalam investasi
tersebut. Masalah utama dalam akuntansi asset tetap adalah pengakuan asset, penentuan jumlah
tercatat, pembebanan penyusunan dan rugi penurunan nilainya.

Ruang Lingkup
Pernyataan ini diterapkan dalam akuntansi asset tetap, kecuali PSAK lain mensyaratkan atau
mengizinkan perlakukan akuntansi yang berbeda.

34
PENERAPAN PSAK 16 – ASET TETAP
Ruang Lingkup
Pernyataan ini tidak diterapkan untuk:
 Aset tetap yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan
PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang
Dihentikan
 Dikosongkan
 Pengakuan dan pengukuran asset eksplorasi dan evaluasi
 Hak penambahangan dan cadangan mineral seperti minyak, gas alam, dan
sumber daya serupa yang tidak dapat diperbaharui.

35
PENERAPAN PSAK 16 – ASET TETAP
Definisi
Aset tetap adalah berwujud yang:
• Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa,
untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administrative, dan
• Diperkirakan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.

36
PENERAPAN PSAK 16 – ASET TETAP
Pengakuan
Biaya perolehan asset tetap diakui sebagai asset jika dan hanya jika:
• Kemungkinan besar entitas akan memperoleh manfaat ekonomik masa depan dari asset tersebut,
dan
• Biaya perolehannya dapat dikukur secara andal.

Suku Cadang, peralatan siap pakai dan peralatan pemeliharaan diakui sesuai dengan pernyataan ini
Ketika memenuhi definisi dari asset tetap. Namun, jika tidak maka suku cadang peralatan siap pakai
dan peralatan pemeliharaan diklasifikasikan sebagai persediaan.

37
PENERAPAN PSAK 16 – ASET TETAP
Pengakuan
Tidak mengatur unit ukuran dalam pengakuan asset tetap, yaitu apa yang membentuk asset tetap.
Oleh karena itu, disyaratkan pertimbangan untuk menerapkan kriteria pengakuan yang susuai
dengan keadaan spesifik entitas. Hal yang mungkin sesuai untuk menggabungkan unit-unit yang
secara individual tidak signifikan, seperti cetakan dan perkakas, kemudia menerapkan kriteria
pengakuan terhadap nilai gabungan tersebut.

Entitas mengevaluasi berdasarkan prinsip pengakuan ini terhadap seluruh biaya perolehan asset
tetap pada saat terjadinya. Biaya tersebut termasuk biaya awal untuk memperoleh atau
mengkonstruksi asset tetap dan biaya selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti bagian,
atau memperbaikinya.

38
PENERAPAN PSAK 16 – ASET TETAP
Biaya Perolehan Awal
Aset tetap dapat diperoleh untuk alasan keamanan atau
lingkungan. Perolehan asset tetap tersebut, meskipun tidak
secara langsung meningkatkan manfaat ekonomik masa depan
dari asset tetap tertentu yang ada, mungkin diperlukan bagi
entitas untuk memperoleh manfaat ekonomik masa depan dari
asset lain.

39
PENERAPAN PSAK 16 – ASET TETAP
Biaya Selanjutnya
Entitas tidak mengakui biaya perawatan sehari-hari asset tetap sebagai bagian dari asset tetap
tersebut. Sebaliknya, biaya tersebut diakui dalam laba rugi pada saat terjadinya. Biaya perawatan
sehari-hari terutama terdiri dari biaya tenaga kerja dan bahan habis pakai termasuk suku cadang
kecil. Tujuan pengeluaran ini sering dideskripsikan sebagai “perbaikan dan pemeliharaan” asset
tetap.

Bagian tertentu asset tetap dapat mensyaratkan penggantian secara periodik. Sebagai contoh, tungku
pembakaran mensyaratkan penggantian lapisannya setelah digunakan selama sejumlah jam tertentu
atau interior pesawat terbang seperti tempat duduk dan dapur perlu diperbaharui beberapa kali
selama umur rangka pesawat.

40
PENERAPAN PSAK 16 – ASET TETAP
Biaya Selanjutnya
Supaya asset tetap (sebagai contoh, aircraft) dapat beroperasi secara
berkelanjutan, perlu dilakukan inspeksi teratur terlepas apakah terdapat
komponen yang diganti. Dalam setiao inspeksi signifikan yang dilakukan,
biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat asset tetap sebagai suatu
penggantian jika memenuhi kriteri pengakuan. Sisa jumlah tercatat biaya
inspeksi yang terdahulu, jika ada (yang dibedakan dari komponen fisik),
dihentikan pengakuannya. Hal ini terjadi terlepas apakah biaya inspeksi
terdahulu teridentifikasi dalam transaksi perolehan atau konstruksi asset
tetap. Jika diperlukan, estimasi biaya inspeksi serupa masa depan dapat
digunakan sebagai indikasi biaya inspeksi Ketika asset tersebut diperoleh
atau dikonstruksi.

41
PENERAPAN PSAK 16 – ASET TETAP
Penyusutan
Setiap bagian dari asset tetap yang memiliki biaya perolehan cukup signifikan
terhadap total biaya perolehan seluruh asset tetap disusutkan secara terpisah.

Entitas mengalokasikan jumlah pengakuan awal asset tetap pada bagian asset tetap
yang signifikan dan menyusutkan secara terpisah setiap bagian tersebut. Sebagai
contoh, hal yang sesuai untuk menyusutkan secara terpisah antara rangka pesawat
dan mesin pada pesawa terbang, baik yang dimiliki sendiri maupun yang berasal dari
sewa pembiayaan. Serupa dengan hal tersebut, jika entitas memperoleh asset tetap
yang disewakan dalam sewa operasi, makan entitas sebagai lessor mungkin akan
sesuai untuk menyusutkan secara terpisah jumlah yang terefleksikan dalam biaya
perolehan asset tersebut yang dapat diatribusikan langsung pada persyaratan sewa,
baik yang menguntukan atau tidak menguntungkan, secara relatif terhadap ketentuan
pasar.

42
PENERAPAN PSAK 16 – ASET TETAP
Jumlah Tersusutkan dan Periode Penyusutan
Jumlah tersusutkan dari suatu asset dialokasikan secara sistematis sepanjang umur
manfaatnya.

Nilai residu dan umur manfaat dari suatu asset ditelaah sekurang-kurangnya, maka
perbedaan tersebut dicatat sebagai estimasi akuntansi sesuai dengan PSAK 25: Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan.
Penyusutan diakui bahkan jika nilai wajar asset melibihi jumlah tercatatnya, sepanjang nilai
residu asset tidak melebihi jumlah tercatatnya. Perbaikan dan pemeliharaan asset tidak
meniadakan keharusan untuk menyusutkan asset.

43
PENERAPAN PSAK 16 – ASET TETAP
Metode Penyusutan
Metode penyusutan yang digunakan mencerminkan pola pemakaian manfaat
ekonomik masa depan asset yang diharapkan oleh entitas.

Berbagai metode penyusutan dapat digunakan untuk mengolakasikan jumlah


tersusutkan dari asset secata selama umur manfaatnya. Metode tersebut antara lain
metode garis lurus, metode saldo menurun, dan metode unit produksi. Metode
penyusutan garis lurus menghasilkan pembebenanan yang tetap selama umur
manfaat asset jika nilai residunya tidak berubah. Metode saldo menurun
menghasilkan pembebanan berdaarkan pada penggunaan atau output yang
diperkirakan dari asset. Entitas memilih metode yang paling mencerminkan pola
pemakaian yang diperkirakan atas manfaat ekonomik masa depan asset. Metode
tersebut diterapkan secara konsisten dari periode ke periode, kecuali terdapat
perubahan dalam pola pemakaian manfaat ekonomik masa depan yang diperkirakan
asset tersebut.

44
PENERAPAN PSAK 16 – ASET TETAP
Pengungkapan
Laporan keuangan mengungkapkan untuk setiap kelas asset tetap:
a) Dasar pengukuran yang digunakan dalam menentukan jumlah tercatat bruto
b) Metode penyusutan yang digunakan
c) Umur manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan
d) Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan (digabungkan dengan akumulasi rugi
penurunan nilai) pada awal dan akhir periode
e) Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukkan:
i. Penambahan
ii. Aset yang diklasifikasi sebagai dimiliki untuk dijual atau termasuk dalam kelompok
lepasa yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58.
iii. Perolehan melalui kombinasi bisnis
iv. Peningkatan atau penurunan akibat dari revaluasi sesuai dengan paragraph 31, 39,
dan 40 serta dari rugi penurunan nilai yang diakui atau dibalik dalam penghasilan
komprehensif lain sesuai dengan PSAK 48: Penurunan nilai asset.
v. Rugi penurunan nilai yang diakui dalam laba rugi sesuai dengan PSAK 48
vi. Pembalikan rugi penurunan nilai dalam laba rugi sesuai dengan PSAK 48
vii. Penyusutan
viii. Selisih kurs neto
ix. Perubahan Lain

45
PENERAPAN PSAK 16 – ASET TETAP
Pengungkapan
Laporan Keuangan juga mengungkapkan:
a) Keberadaan dan jumlah pembatasan atas hak milik dan asset tetap yang dijaminkan
untuk liabilitas
b)Jumlah pengeluaran yang diaku dalam jumalh tercatat asset tetap yang sedang dalam
konstruksi
c) Jumlah komitmen kontraktual untuk memperoleh asset tetap
d)Jumlah kompensasi dari pihak ketiga untuk asset tetap yang mengalami penurunan
nilai, hilang, atau dihentikan yang termasuk dalam laba rugi, jika tidak diungkapkan
secara terpisah dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensi lain.

46
PENERAPAN PSAK 16 – ASET TETAP
Pengungkapan
Sesuai dengan PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan
Kesalahan entitas mengungkapkan sifat dan dampak perubahan estimasi akuntansi yang
berdampak material pada periode berjalan atau diperkirakan berdampak material pada
periode berikutnya. Untuk asset tetap, pengungkapan tersebut dapat timbul dari
perubahan estimasi dalam:
a) Nilai residu
b)Estimasi biaya pembongkaran, pemindahan atau restorasi asset tetap
c) Umur manfaat
d)Metode penyusutan

47
PT CIPUTRA DEVELOPMENT TBK DAN
ENTITAS ANAKNYA

48
PT CIPUTRA DEVELOPMENT TBK DAN
ENTITAS ANAKNYA

Metode Penyusutan PT CIPUTRA


DEVELOPMEN TBK DAN ENTITAS
ANAKNYA
49
PT CIPUTRA DEVELOPMENT TBK DAN
ENTITAS ANAKNYA
Pada 31 Desember 2020,
reklasifikasi asset tetap termasuk
reklasifikasi ke dan dari akun asset
lainnya seperti property investasi,
tanah untuk pengembangan, dan
persediaan yang dikarenakan
adanya perubahan intensi
manajemen atas penggunaan asset
tersebut.

Jumlah penyusutan untuk tahun


berakhir dibebankan pada akun
beban umum dan administrasi,
beban langsung dan beban
penjualan.

50
PT CIPUTRA DEVELOPMENT TBK DAN
ENTITAS ANAKNYA
Rincian penjualan asset tetap adalah sebagai berikut :

Pada 31 Desember 2020, asset dalam penyelesaian terutama merupakan akumulasi biaya pembangunan proyek tertentu dengan
persentase penyelesaian sebagai berikut :

Persentase penyelesaian asset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2020 didasarkan pada biaya aktual yang terjadi
dibandingkan dengan biaya proyek yang direncanakan.
51
PSAK 48
AKUNTANSI PENURUNAN NILAI

52
PENERAPAN PSAK 48 – AKUNTANSI
PENURUNAN
Berdasarkan tujuan...
NILAI
Menetapan prosedur agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya -> impairment.
Aset dikatakan melebihi jumlah terpulihkan jika jumlah tercatat aset melebihi jumlah yang akan
dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset.
Ruang Lingkup...
Pernyataan ini diterapkan untuk semua aktiva, kecuali:
ini harus diterapkan untuk akuntansi penurunan nilai semua aktiva, kecuali:
a) persediaan, (lihat PSAK No. 14, Persediaan)
b) aktiva yang timbul dari kontrak konstruksi (lihat PSAK No. 34, Akuntansi Kontrak Konstruksi)
c) Aktiva Pajak Tangguhan, lihat PSAK No. 46)
d) aktiva yang timbul dari manfaat pensiun (lihat PSAK No. 24, Akuntansi Biaya Manfaat Pensiun.

53
DEFINISI – PENURUNAN NILAI

Penurunan nilai dari aset terjadi jika:


Nilai tercatat aset > jumlah terpulihkan

Review dilakukan secara periodik  ada atau


tidaknya indikasi penurunan nilai
(test of impairment)

Jika terdapat indikasi, maka perusahaan harus


menaksir recoverable amount dari aset tersebut
PENGUKURAN – PENURUNAN NILAI
PENDEKATAN UMUM
Bila ada indikasi penurunan nilai setelah dilakukan pengujian  perusahaan akan mengakui adanya
rugi penurunan nilai (Impairment Loss) ketika:

carrying amount > recoverable amount

Selisih lebih besar carrying amount dibanding


recoverable amount merupakan “rugi penurunan nilai”
PENGUKURAN – PENURUNAN NILAI
PENDEKATAN UMUM

Akumulasi
Penyusutan
Carrying dan Akumulasi
Nilai Aset
Amount Rugi
Penurunan
Nilai

Nilai Wajar
dikurangi Biaya Recovered through
Recoverable sale
Pelepasan
Amount 
Nilai
tertinggi Recovered through
Nilai Pakai use
IDENTIFIKASI – PENURUNAN NILAI
AKHIR PERIODE Terdapat Indikasi
Entitas menilai apakah Entitas mengestimasi jumlah
terdapat identifikasi terpulihkan aset
penurunan nilai

Terlepas apakah terdapat indikasi penurunan nilai entitas harus:

Minimal setahun sekali, melakukan pengujian penurunan nilai (impairment test) untuk:
• Aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas (merek dagang, franchise, lisensi, dll)
• Aset tidak berwujud yang belum digunakan (implementasi sistem, teknologi)
• Goodwill yang diperoleh dalam kombinasi bisnis

57
IDENTIFIKASI – PENURUNAN NILAI
(LANJUTAN)
Informasi yang digunakan untuk mempertimbangkan aset yang mungkin mengalami
penurunan nilai

Informasi dari sumber-sumber eksternal Informasi dari sumber-sumber internal


• Perubahan signifikan nilai pasar • Bukti keusangan atau kerusakan fisik aset
• Perubahan signifikan teknologi, pasar, • Perubahan signifikan atas penggunaan,
ekonomi dan lingkup hukum penghentian dan masa manfaat aset
• Perubahan suku bunga • Bukti internal mengindikasikan bahwa
• Jumlah tercatat aset neto entitas kinerja ekonomi aset lebih buruk dari yang
melebihi kapitalisasi pasarnya diharapkan.

58
PENGUKURAN JUMLAH TERPULIHKAN
PSAK 48 mendefinisikan jumlah terpulihkan suatu aset sebagai jumlah yang lebih tinggi antara:

Fair Value Less Costs to Sell Nilai pakai (Value in Use)


adalah jumlah yang dapat dihasilkan dari adalah nilai sekarang dari taksiran arus kas
penjualan suatu aset atau unit penghasil yang diharapkan akan diterima atau unit
kas dalam transaksi antara pihak-pihak penghasil kas.
yang mengerti dan berkehendak bebas
tanpa tekanan, dikurangi biaya pelepasan
aset.

59
PENGUKURAN JUMLAH TERPULIHKAN
(LANJUTAN)
Nilai wajar dikurangi biaya pelepasan (Fair Value Less Costs to Sell)
>> Berdasarkan harga pasar aset dikurangi biaya pelepasan aset tersebut.

Nilai Pakai (Value in Use)


>> Merupakan nilai sekarang dari taksiran arus kas yang diharapkan akan diterima atau unit penghasil
kas
Hal-hal yang dipertimbangkan dalam penghitungan nilai pakai aset:
• estimasi arus kas masa depan yang diharapkan entitas akan diperoleh dari aset;
• ekspektasi mengenai kemungkinan variasi dari jumlah atau waktu arus kas masa depan tersebut;
• nilai waktu uang, diwakili oleh suku bunga pasar bebas risiko yang berlaku;
• harga untuk menanggung ketidakpastian yang melekat pada aset
• faktor-faktor lain, seperti ilikuiditas, yang akan dipertimbangkan oleh pelaku pasar dalam menilai arus
kas masa depan yang diharapkan entitas akan diperoleh dari aset tersebut.
60
PENGUKURAN JUMLAH TERPULIHKAN
(LANJUTAN)
Estimasi Nilai Pakai Aset dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

1 mengestimasi arus kas masuk dan arus kas keluar di masa depan dari
pemakaian aset tersebut dan pelepasannya pada akhirnya

2 menerapkan tingkat diskonto yang tepat atas arus kas masa depan tersebut

Dalam megukur nilai pakai terdapat basis untuk mengestimasi arus kas masa depan yaitu :
1. Didasarkan pada asumsi yang masuk akal dan didukung oleh fakta atau teori.
2. Didasarkan pada anggaran keuangan yang terbaru dan telah disahkan oleh manajemen.
3. Tidak memasukkan komponen arus kas masa depan yang berasal dari restrukturisasi.
4. Pendasaran kepada anggaran hanya meliputi periode 5 tahun, kecuali jika periode yang lebih lama dapat dijustifikasi.
5. Periode setelah anggaran hanya dapat menggunakan tingkat yang tetap atau menurun, kecuali jika tingkat yang naik
dapat dijustifikasi.
6. Tingkat pertumbuhan yang digunakan dalam proyeksi ekstrapolasi tidak dapat melebihi rata-rata jangka panjang
pertumbuhan untuk produk, industri, atau negara tempat entitas beroperasi atau pasar dimana aset tersebut
digunakan, kecuali jika tingkat yang lebih tinggi dapat dijustifikasi.
61
PENGAKUAN RUGI PENURUNAN NILAI
carrying amount > recoverable amount
>> Nilai tecatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkan.
>> Penurunan tersebut adalah rugi penurunan nilai

Rugi penurunan nilai segera diakui dalam laporan laba rugi,


Kecuali aset disajikan pada jumlah direvaluasi sesuai dengan standar lain (Contoh PSAK 16: Aset Tetap)

>> Setiap rugi penurunan nilai aset revalusian diperlakukan sebagai penurunan revaluasi.

-> diakui dalam pendapatan komprehensif lain, sepanjang kerugian penurunan nilai tidak
melebihi jumlah surplus revaluasi untuk aset yang sama

-> rugi penurunan nilai atas aset revaluasian mengurangi surplus revaluasi untuk aset
tersebut
62
PENGAKUAN RUGI PENURUNAN NILAI

63
CASE STUDY (REVALUASI ASET TETAP)
Sebagai dasar untuk metode revaluasi, standar menetapkan bahwa nilai
wajar (didefinisikan sebagai harga yang akan diterima untuk menjual suatu
aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas
dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran)
yaitu untuk digunakan dalam revaluasi tersebut.

IAS 16 mensyaratkan bahwa jika ada aset yang direvaluasi, semua aset lain
dalam pengelompokan atau kategori tersebut juga harus dinilai kembali.

64
REVALUASI ASET TETAP
PT ABC memperoleh sebidang tanah dengan biaya perolehan sebesar 100.000. Setelah satu tahun,
tanah tersebut dinilai memiliki nilai wajar saat ini sebesar 110.000. Jurnal untuk peningkatan nilai
tercatat tanah ke nilai wajarnya adalah sebagai berikut:

Tanah 10.000 -
OCI - Surplus revaluasi - 10.000
(jurnal atas pengakuan surplus revaluasi aset tetap)

65
REVALUASI ASET TETAP (LANJUTAN)

66
REVALUASI ASET TETAP (LANJUTAN)
Pada tahun berikutnya, PT ABC menentukan bahwa nilai wajar tanah tidak lagi 110.000. Dengan
asumsi nilai wajar tersebut turun menjadi 95.000, maka jurnal berikut dibuat untuk mencatat
subsequent revaluation:

OCI - loss on revaluations 10.000 -


Impairment loss land - 10.000
Tanah
(jurnal atas pengakuan subsequent revaluations)

67
Made with by

Anda mungkin juga menyukai