Anda di halaman 1dari 28

SAK D1| KElOMPOK 2

ASSET
(PSAK 13,14,16,19,30,48 DAN 58)

NAMA:
AULIA ANDANI PUTRI (1932511247)
IRMA FITRIYANTI (1932511775)
ANASTASIA MELLISA MULIAWATY (1832510737)
PSAK 13
PROPERTI INVESTASI

Adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-
duanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee melalui sewa pembiayaan) untuk
menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau keduanya dan tidak untuk:
digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau
A
jasa atau untuk tujuan administratif; atau
B Peta hanya digunakan untuk menampilkan lokasi.

Properti yang digunakan sendiri adalah properti yang dikuasai (oleh pemilik atau
lessee melalui sewa pembiayaan) untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan
barang atau jasa atau untuk tujuan administatif.
Contoh Properti Investasi Contoh Bukan Properti Investasi

1. Tanah yang dikuasai dalam jangka panjang untuk 1. Properti yang dimaksudkan untuk dijual
kenaikan nilai dan bukan untuk dijual jangka dalam kegiatan usaha sehari-hari atau
pendek dalam kegiatan usaha sehari-hari; sedang dalam proses pembangunan atau
2. Tanah yang dikuasai saat ini yang penggunaannya pengembangan untuk dijual (PSAK 14:
di masa depan belum ditentukan. (Jika entitas Persediaan)
belum menentukan penggunaan tanah sebagai 2. Properti dalam proses pembangunan atau
properti yang digunakan sendiri atau akan dijual pengembangan atas nama pihak ketiga
jangka pendek dalam kegiatan usaha sehari-hari, (PSAK 34: Kontrak Konstruksi)
maka tanah tersebut sebagai tanah yang dikuasai 3. Properti yang digunakan sendiri, termasuk
dalam rangka kenaikan nilai); properti yang dikuasai untuk digunakan
3. Bangunan yang dimiliki oleh entitas (atau dikuasai dimasa depan sebagai properti yang
oleh entitas melalui sewa pembiayaan) dan digunakan sendiri, properti yang digunakan
disewakan kepada pihak lain melalui satu atau untuk pengembangan di masa depan dan
lebih sewa operasi; penggunaan selanjutnya sebagai properti
4. Bangunan yang belum terpakai tetapi tersedia yang digunakan sendiri, properti yang
D
untuk disewakan kepada pihak lain melalui satu digunakan karyawan (PSAK 16: Aset Tetap)
atau lebih sewa operasi; 4. Properti yang disewakan kepada entitas lain
5. Properti dalam proses pembangunan atau dengan cara sewa pembiayaan.
pengembangan yang di masa depan digunakan
sebagai properti investasi
Properti investasi diakui sebagai aset jika dan hanya jika:
Besar kemungkinan manfaat ekonomik masa depan yang terkait dengan properti
investasi akan mengalir ke entitas; dan
Biaya perolehan properti investasi dapat diukur secara andal.

Pengukuran saat pengakuan


Diukur sebesar biaya perolehan
Biaya perolehan awal hak atas properti yang dikuasai dengan cara sewa dan
diklasifikasikan sebagai investasi yang dicatat sebagai sewa pembiayaan sebagaimana
diatur dalam PSAK 30: Sewa, dalam hal ini diakui pada jumlah yang lebih rendah
antara lain: nilai wajar dan nilai kini pembayaran sewa minimum.

Pengalihan
Properti ke, atau dari, properti investasi jika, dan hanya jika, terdapat perubahan
penggunaan. Perubahan penggunaan terjadi ketika properti memenuhi, atau berhenti
memenuhi, definisi properti investasi dan terdapat bukti atas perubahan penggunaan

Pelepasan
Properti investasi dihentikan pengakuannya (dieliminasi dari laporan posisi keuangan)
pada saat dilepaskan atau ketika properti investasi tidak digunakan lagi secara permanen
dan tidak memiliki manfaat ekonomik masa depan yang diharapkan dari pelepasannya.
Pengungkapan
Diterapkan di samping pengungkapan lain dalam PSAK 30: Sewa. Sesuai dengan
PSAK 30, pemilik properti investasi membuat pengungkapan yang dilakukan lessor
atas sewa yang telah disepakati.

Ketentuan Transisi
Entitas menerapkan pernyataan ini secara prospektif dengan ketentuan bahwa
properti dalam proses pembangunan dikaji apakah memenuhi definisi sebagai
properti investasi pada tanggal efektif pernyataan ini. Jika properti tersebut
sebagai properti investasi, maka jumlah tercatat pada tanggal efektif pernyataan
ini merupakan biaya perolehan awalnya dan saldo surplus revaluasi terkait
direklasifikasikan ke saldo laba.
PSAK 14
PERSEDIAAN
Persediaan Adalah asset:
Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa;
Dalam proses produksi untuk penjualan tersebut; atau
Dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam
proses produksi atau pemberian jasa.

Nilai realisasi neto: estimasi harga jual dalam kegiatan usaha


biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya
yang diperlukan untuk membuat penjualan.

Nilai wajar: harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset
atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas
dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal
pengukuran. (PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar)
PENGUKURAN PERSEDIAAN PENGAKUAN SEBAGAI BEBAN

Persediaan diukur pada mana yang lebih Jika persediaan dijual, maka nilai
rendah antara biaya perolehan dan nilai tercatat persediaan tersebut harus
realisasi neto. diakui sebagai beban pada periode
Biaya persediaan terdiri dari seluruh biaya diakuinya pendapatan.
pembelian, biaya konversi, dan biaya lain Setiap penurunan nilai persediaan di
yang timbul sampai persediaan berada bawah biaya menjadi nilai realisasi
dalam kondisi dan lokasi saat ini. neto dan seluruh kerugian persedian
Biaya pembelian meliputi harga
harus diakui sebagai bebar pada
pembelian, bea masuk dan pajak lainnya
periode terjadinya penurunan atau
kecuali yang dapat ditagih kembali
kepada kantor pajak. kerugian tersebut.
Biaya konversi meliputi biaya yang secara Setiap pemulihan kembali diakui
langsung terkait dengan unit yang sebagai pengurangan terhadap
diproduksi dan biaya overhead produksi jumlah beban persediaan pada
tetap dan variable yang dialokasikan periode terjadinya pemulihan
secara sistematis. tersebut.
Pengungkapan
Jumlah setiap penurunan nilai yang diakui sebagai pengurang jumlah
persediaan yang diakui sebagai beban dalam periode berjalan;

Jumlah dari setiap pemulihan dari setiap penurunan nilai yang diakui;

Kondisi atau peristiwa penyebab terjadinya pemulihan nilai persediaan;


dan

Nilai tercatat persediaan yang diperuntukan sebagai jaminan kewajiban.


PSAK 16
ASET TETAP

Asset Tetap Adalah aset berwjud yang:


Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa,
untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan
Diperkirakan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.

Perolehan Aset Tetap


Dibeli (PSAK 16): tunai, tangguhan, lumpsum
Dikonstruksi (dibangun) sendiri (PSAK 16)
Hasil pertukaran dengan aset non-kas (PSAK 16)
Penggabungan usaha (PSAK 22)
Sewa Pembiayaan (PSAK 30)
Hibah Pemerintah (PSAK 61)
PENGUKURAN AWAL

Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai aset pada awalnya
harus diukur sebesar biaya perolehan.
Biaya perolehan (cost) adalah:
Jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan; atau
Nilai wajar dari imbalan yang diserahkan untuk memperoleh suatu aset pada
saat perolehan atau konstruksi; atau
Jika dapat diterapkan, jumlah yang diastribusikan ke aset pada saat pertama
kali diakui sesuai dengan persyaratan tertentu dari PSAK lain.

KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN

Harga perolehan mencakup bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh
dikreditkan setelah dikurangi diskon pembelian dan potongan-potongan lain;
Biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi
dan kondisi yang diinginkan supaya aset tersebut siap digunakan sesuai dengan
maksud manajemen; dan
Biaya Purnaoperasi/Dismating Cost
PSAK 16
ASSET TAKBERWUJUD
Adalah aset nonmoneter teridentifikasi tanpa wujud fisik.
Suatu aset dikatakan teridentifikasi jika:
Dapat dipisahkan, yaitu dapat dipisahkan atau dibedakan dari entitas dan dijual,
dialihkan, dilisensikan, disewakan atau ditukarkan, baik secara individual atau
bersama dengan kontrak terkait, aset teridentifikasi, atau liabilitas teridentifikasi,
terlepas apakah entitas memiliki intensi untuk melakukan hal tersebut; atau
Timbul dari hak kontraktual atau hak hukum lain, terlepas apakah hak tersebut
dapat dialihkan atau dipisahkan dari entitas atau dari hak dan kewajiban lain.

Pengakuan dan Pengukuran


Aset takberwujud diakui jika, dan hanya jika:
Kemungkinan besar entitas akan memperoleh m anfaat ekonomik masa depan dari
aset tersebut; dan
Biaya perolehan aset tersebut dapat diukur secara andal.
Dalam menilai kemungkinan: menggunakan asumsi masuk akal dan dapat
dipertanggungjawabkan, estimasi terbaik manajemen.
Goodwill – Internal Aset Tidak Berwujud
Internal

Aset yang tidak berwujud yang


Goodwill yang dihasilkan secara internal
dihasilkan internal
tidak diakui sebagai aset
Sulit menentukan apakah
Goodwill bukan merupakan suatu sumber suatu aset tidak berwujud
daya teridentifikasi (tidak dapat yang dihasilkan secara
dipisahkan dan tidak timbul dari hak internal memenuhi kriteria
kontraktual atau hak hukum lain) yang untuk diakui: menentukan
dikendalikan oleh entitas dan dapat saat timbulnya aset yang
diukur secara andal biaya perolehannya. diidentifikasi dan akan
menghasilkan manfaat
Selisih atntara nilai wajar entitas dan ekonomis masa depan
jumlah tercatat aset neto teridentifikasi
dapat mencerminkan berbagai faktor Menentukan biaya
yang mempengaruhi nilai wajar entitas perolehan aset tersebut
tersebut. secara andal.
Pengakuan Beban
Pengeluaran atas aset takberwujud diakui sebagai beban pada saat
terjadinya, kecuali:
Pengeluaran itu merupakan bagian dari biaya perolehan aset takberwujud
yang memenuhi kriteria pengakuan; atau
Sesuatu yang takberwujud diperoleh melalui suatu kombinasi bisnis dan tidak
dapat diakui sebagai aset takberwujud. Jika demikian kasusnya, maka
pengeluaran tersebut merupakan bagian dari goodwill pada tanggal akuisisi
(PSAK 22: Kombinasi Bisnis).
Pengukuran Setelah Pengakuan
Model Biaya
Setelah pengakuan awal, aset takberwujud dicatat pada biaya perolehan dikurangi
akumulasi amortisasi an akumulasi rugi penurunan nilai.

Model Revaluasi
Nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi dan akumulasi rugi penurunan nilai
setelah tanggal revaluasi.
Model revaluasi tidak mengizinkan:
Revaluasi aset takberwujud yang sebelumnya belum pernah diakui sebagai aset: atau
Pengakuan awal aset takberwujud pada jumlah tertentu selain biaya perolehannya.

Aset Takberwujud Dengan Umur Manfaat Terbatas


Periode Amortisasi dan Metode Amortisasi
Nilai Residu
Penelaahan Periode Amortisasi dan Metode Amortisasi

Aset Takberwujud Dengan Umur Manfaat Tidak Terbatas


Penelahaan Penilaian Umur Manfaat
Keterpulihan Jumlah Tercatat – Rugi Penurunan Nilai
Untuk menentukan apakah aset takberwujud mengalami penurunan
nilai, entitas menerapkan PSAK 48: Penurunan Nilai Aset. PSAK 48
menjelaskan kapan dan bagaimana entitas menelah jumlah tercatat
aset, bagaimana menentukan jumlah terpulihkan dari aset, dan kapan
entitas mengakui atau membalik rugi penurunan nilai.

Penghentian dan Pelepasan


Aset takberwujud dihentikan pengakuannya jika:
Dilepas, atau
Ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomik masa depan yang
diperkirakan dari penggunaan atau pelepasannya.
Pelepasan aset takberwujud dapat dilakukan dengan berbagai cara
(contohnya, melalui penjualan, sewa pembiayaan, atau disumbangkan).
PSAK 30
SEWA
Adalah suatu perjanjian yang mana lassor memberikan kepada lessee
hak untuk menggunakan suatu aset selama periode waktu yang
disepakati.

A Dengan terjadinya kondisi kontijensi


yang kemungkinan terjadinya sangat
kecil;
B Dengan persetujuan lessor; KLASIFIKASI SEWA

C Jika lessee mengadakan perjanjian SEBAGAI SEWA PEMBIAYAAN


sewa baru atas aset yang sama atau JIKA SEWA TERSEBUT
setara dengan lessor yang sama; MENGALIHKAN SECARA
atau SUBSTANSIAL SELURUH RESIKO
DAN MANFAAT YANG TERKAIT
D Dengan pembayaran tambahan
yang signifikan oleh lessee sehingga DENGAN KEPEMILIKAN ASET.
secara ekonomik dapat dipastikan

SEWA DALAM LAPORAN


KEUANGAN LESSEE

Sewa Pembiayaan

Sewa pembiayaan menimbulkan beban penyusutan untuk aset tersusutkan dan


beban keuangan pada setiap periode akuntansi. Kebijakan penyusutan untuk aset
sewaan konsisten dengan aset yang dimiliki sendiri, dan perhitungan penyusutan
yang diakui berdasarkan PSAK 16: Aset Tetap dan PSAK 19: Aset Takberwujud. Jika
tidak ada kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak
kepemilikan pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan secara penuh
selama jangka waktu yang lebih pendek antara masa sewa dan umur manfaatnya.
Sewa Operasi
Pengungkapan Sebagai tambahan pengungkapan untuk memenuhi ketentuan
PSAK 60; Instrumen Keuangan: Pengungkapan , lessee juga
mengungkapkan hal berikut untuk sewa operasi:

1. Total pembayaran sewa minimun masa depan dalam sewa operasi yang tidak dapat
dibatalkan untuk setiap periode berikut: sampai dengan satu tahun, lebih dari satu
tahun sampai lima tahun, lebih dari lima tahun
2. Total perkiraan penerimaan pembayaran minimum sewa-lanjut masa depan dari
kontrak sewa-lanjut yang tidak dapat dibatalkan pada akhir periode laporan
3. Pembayaran sewa dan sewa –lanjut yang diakui sebagai beban pada periode,
dengan pengungkapan terpisah untuk jumlah pembayaran minimum sewa, rental
kontijen , dan pembayaran sewa-lanjut
4. Penjelasan umum pengaturan sewa lessee yang signifikan, yang meliputi, tetapi
tidak terbatas pada: dasar penentuan utang rental kontijen, keberadaan dan
persyaratan dari opsi pembaruan atau pembelian dan klausul eskalasi dan,
pembatasan yang ditetapkan dalam pengaturan sewa, seperti pembatasan dividen,
tambahan utang, dan sewa-lanjut.
SEWA DALAM LAPORAN
KEUANGAN LESSOR

Sewa Pembiayaan
1. Untuk sewa pembiayaan selain yang melibatkan lessor pabrikan atau dealer, biaya
langsung awal diperhitungkan sebagai bagian dari pengukuran awal piutang sewa
pembiayaan dan mengurangi penghasilan yang diakui selama masa sewa.
2. Suku bunga implisit dalam sewa ditentukan sedemikian rupa sehingga tidak
diperlukan pengungkapan yang terpisah.
Sewa Operasi

1. lessor menyajikan aset untuk sewa operasi dalam laporan posisi keuangan
sesuai sifat aset tersebut.
2. Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan
dasar garis lurus selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain
yang lebih mencerminkan pola waktu yang mana penggunaan manfaat
aset sewaan menurun.
3. Biaya langsung awal yang dikeluarkan oleh lessor dalam proses negoisasi
dan pengaturan sewa operasi ditambahkan dalam jumlah tercatat aset
sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang
sama dengan pendapatan sewa
4. Kebijakan penyusutan untuk aset sewaan konsisten dengan kebijakan
penyusutan normal lessor untuk aset serupa, dan penyusutan tersebut
dihitung sesuai dengan PSAK 16: Aset Tetap dan PSAK 19: Aset
Takberwujud.
Transaksi Jual Dan Sewa-Balik
Jika transaksi jual dan sewa-balik menghasilkan sewa pembiayaan,
maka selisih lebih hasil penjualan atas jumlah tercatat tidak diakui
segera sebagai penghasilan oleh penjual-lessee, tetapi ditangguhkan
dan diamortisasi selama masa sewa.
oJika transaksi jual dan sewa-balik menghasilakan sewa operasi dan
jelas bahwa transaksi tersebut terjadi pada nilai wajar, maka
keuntungan atau kerugian diakui segera.
oUntuk sewa operasi, jika nilai wajar aset pada saat transaksi jual
dan sewa-balik lebih rendah daripada jumlah tercatatnya, maka
kerugian sebesar selisih antara jumlah tercatat dan nilai wajar diakui
segera.
PSAK 48
PENURUNAN NILAI ASET
Penyusutan (amortisasi) adalah alokasi sistematis jumlah tersusutkan suatu aset selama masa manfaatnya.
Identifikasi Aset yang Mungkin Mengalami Penurunan Nilai
Terlepas apakah terdapat indikasi penurunan nilai, entitas juga:
Menguji penurunan nilai aset takberwujud dengan masa manfaat takterbatas atau aset takterwujud
yang belum digunakan, secara tahunan, dengan membandingkan jumlah tercatatnya dengan jumlah
terpulihkannya.
Menguji penurunan nilai goodwill yang diperoleh dalam kombinasi bisnis secara tahunan.

Pengukuran Jumlah Terpulihkan


Pengukuran Jumlah Terpulihkan Aset Takberwujud dengan Umur Manfaat Takterbatas
Nilai Wajar Dikurangi Biaya Pelepasan
Nilai Pakai:
- Dasar Estimasi Arus Kas Masa Depan
- Komposisi Estimasi Arus Kas Masa Depan
- Arus Kas Valuta Asing Masa Depan
- Tingkat Diskonto
Pengakuan dan Pengukuran Rugi Penurunan Nilai
Jika, dan hanya jika, jumlah terpulihkan aset lebih kecil dari jumlah tercatatnya, maka jumlah
tercatat aset diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkan.
Unit Penghasilan Kas dan Goodwill
Identifikasi Unit Penghasil Kas yang mana Aset Tercakup
Jika terdapat indikasi bahwa aset mungkin mengalami penurunan nilai, maka jumlah
terpulihkan diestimasi untuk aset individual tersebut.
Jika terdapat pasar aktif untuk hasil yang diproduksi oleh aset atau kelompok aset, maka
aset atau kelompok aset tersebut diidentifikasikan sebagai unit penghasil kas, meskipun
jika sebagian atau keseluruhan hasil produksi digunakan secara internal.
Unit penghasil kas diidentifikasikan secara konsisten dari periode ke periode untuk aset
atau jenis aset yang sama, kecuali suatu perubahan dapat dijustifikasi.

Jumlah Terpulihkan dan Jumlah Tercatat Unit Penghasil Kas


Jumlah tercatat unit penghasil kas ditentukan dengan dasar yang konsisten dengan cara
menentukan jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas.
goodwill
Goodwill
Alokasi Goodwill pada Unit Penghasil Kas
Jika goodwill telah dialokasikan pada unit penghasil kas dan entitas melepaskan suatu operasi
tertentu atas unit tersebut, maka goodwill yang terkait dengan operasi yang dilepaskan:
Termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau
kerugian dari pelepasan; dan
Diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang diohentikan dan porsi unit penghasil kas yang
ditahan, kecuali entitas dapat menunjukkan bahwa beberapa metode lain lebih baik dalam
mencerminkan goodwill terkait dengan operasi yang dilepaskan.
Pengujian Unit Penghasil Kas dengan Goodwill untuk Penurunan Nilai
Unit penghasil kas yang telah memperoleh alokasi goodwill diuji penurunan nilai secara tahunan,
dan kapanpun terdapat indikasi bahwa unit tersebut mengalami penurunan nilai, dengan
membandingkan jumlah tercatat unit tersebut (termasuk goodwill) dengan jumlah
terpulihkannya.
Waktu Pengujian Penurunan Nilai
Pengujian penurunan nilai tahunan atas unit penghasil kas yang telah menerima alokasi goodwill
dapat dilakukan setiap waktu selama suatu periode tahunan, sepanjang pengujian dilakukan
pada waktu yang sama setiap tahun.
Aset Korporat
Aset korporat termasuk aset kelompok atau divisi seperti bangunan kantor pusat atau divisi
entitas, peralatan Electronic Data Processing (EDP) atau pusat penelitian.
Rugi Penurunan Nilai Unit Penghasil Kas
Rugi penurunan nilai diakui unit penghasil kas (kelompok terkecil dari unit penghasil kas
yang telah memperoleh alokasi goodwill atau aset korporat) jika, dan hanya jika, jumlah
terpulihkan dari unit tersebut (kelompok dari unit) lebih kecil dari jumlah tercatatnya.
Pembalikan Rugi Penurunan Nilai
Pembalikan Rugi Penurunan Nilai Aset Individual
Pembalikan Rugi Penurunan Nilai Unit Penghasil Kas
Pembalikan Rugi Penurunan Nilai Goodwill
Pengungkapan
Entitas mengungkapkan hal berikut ini:
Jumlah rugi penurunan nilai yang diakui dalam laba rugi selama periode dan pos laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain yang didalamnya tercakup rugi penurunan nilai.
Jumlah pembalikan rugi penurunan nilai yang diakui dalam laba rugi selama periode dan
pos laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain yang didalamnya tercakup rugi
penurunan nilai yang dibalik.
Jumlah rugi penurunan nilai atas aset revaluasian yang diakui dalam penghasilan
komprehensif lain selama periode.
Jumlah pembalikan rugi penurunan nilai aset revaluasian yang diakui dalam penghasilan
komprehensif lain selama periode.
PSAK 58
ASET TIDAK LANCAR YANG DIKUASAI UNTUK DIJUAL DAN OPERASI
YANG DIHENTIKAN

Klasifikasi aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) sebagai dikuasai untuk dijual
atau dikuasai untuk didistribusikan kepada pemilik
Entitas mengklasifikasikan suatu aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) sebagai
dikuasai untuk dijual jika jumlah tercatatnya akan dipulihkan terutama melalui
transaksi penjualan daripada melalui pemakaian berlanjut.
Pengukuran aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diklasifasikan sebagai
dikuasai untuk dijual
Diklasifasikan sebagai dikuasai untuk dijual pada nilai yang lebih rendah antara
jumlah tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual
Diklasifasikan sebagai dikuasai untuk didistribusikan kepada pemilik pada nilai yang
lebih rendah antara jumlah tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk
mendistribusikan.
Penyajian dan pengungkapan
Entitas menyajikan dan mengungkapkan informasi yang membuat pengguna laporan
keuangan mampu untuk mengevaluasi dampak keuangan dari operasi yang dihentikan dan
pelepasan aset tidak lancar (atau kelompok lepasan).

Penyajian Operasi yang Dihentikan


Komponen entitas yang telah dilepaskan atau diklasifikasikan sebagai dikuasai untuk dijual,
dan:
Mewakili lini usaha atau area geografis
Bagian dari rencana tunggal terkoordinasi untuk melepaskan lini usaha atau area
geografis operasi utama yang terpisah, atau
Entitas anak yang diakuisisi secara khusus dengan tujuan dijual kembali.

Laba atau Rugi yang Terkait dengan Operasi yang Dilanjutkan


Setiap keuntungan atau kerugian dalam pengukuran kembali aset tidak lancar (atau
kelompok lepasan) yang diklasifikasikan sebagai dikuasai untuk dijual, yang tidak memenuhi
definisi operasi yang dihentikan, dimasukkan dalam laba rugi dari operasi yang dilanjutkan.
Penyajian Aset Tidak Lancar atau Kelompok Lepasan yang Diklasifikasikan sebagai Dikuasai
untuk Dijual
Disajikan secara terpisah dari aset lainnya dalam laporan posisi keuangan.

Terima kasih!
Ada pertanyaan untuk kami?

Anda mungkin juga menyukai