Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN KEUANGAN

LEASE FINANCING

Dosen :
DR. ATMA HAYAT

Disusun Oleh :
Nurul Qomari
Permata
Violeta Mardlatillah R.N.I

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

2018
A. PINJAMAN BERJANGKA
 menunjukan utang yang sebenarnya dijadwalkan untuk dibayar kembali selama lebih dari 1
tahun namun umumnya kuranf dari 10 tahun.
 Bank komersial adalah sumber dari pendanaan berjangka.
 Ada dua fitur pinjaman berjangka (term loan) yaitu :
1. Memiliki waktu jatuh tempo akhir lebih dari 1 tahun
2. Merupakan kredit yang diperpanjang berdasarkan perjanjian pinjaman resmi.
 Secara umum pinjaman ini dibayar kembali dengan angsuran periodic yakni triwulan
(setiap 3 bulan), semesteran (setiap 6 bulan) dan tahunan (setiap 1 tahun).
 Biaya yang ditanggung oleh peminjam antara lain :
a. Biaya bunga
 Umumnya tingkat bunga dari pinjaman berjangka lebih besar daripada tingkat bunga
pinjaman jangka pendek untuk peminjam yang sama.
 Tingkat bunga pinjaman berjangka ditentukan dengan 2 cara :
1. Tingkat bunga tetap selama masa pinjaman
2. Tingkat bunga variabel yang disesuaikan dengan perubahan tingkat bunga pasar.

b. Biaya hukum

c. Biaya Komitmen

 Keuntungan pinjaman berjangka dari bank adalah fleksibelitasnya. Di mana peminjam


berurusan langsung dengan pemberi pinjaman dan pinjaman dapat disesuaikan dengan
kebutuhan peminjam melalui negosiasi langsung.
 Jenis-jenis pinjaman berjangka antara lain :
1. Perjanjian kredit bergulir
2. Pinjaman berjangka perusahaan asuransi
3. Wesel jangka menengah
 Ketentuan-ketentuan atau syarat dalam perjanjian pinjaman dapat dikalsifikasikan sebagai
berikut :
a. Ketentuan Umum

Digunakan dalam kebanyakan perjanjian pinjaman yang biasanya berubah-ubah sesuai


situasi antara lain persyaratan modal kerja, batasan dividen tunai dan pembelian kembali
saham biasa, batasan pengeluaran modal serta batasan pada utang lainnya.

b. Ketentuan rutin

Digunakan dalam kebanyakan perjanjian pinjaman yang biasanya tidak berubah-ubah. Di


mana peminjam diminta untuk menyediakan laporan keuangan bagi bank dan
mempertahankan asuransi yang memadai. Juga adanya klausul jaminan negative yang
memuat ketentuan larangan penggadaian aset peminjam di masa mendatang.

c. Ketentuan khusus
Digunakan menurut situasi. Dapat berisi pemahaman tertentu mengenai penggunaan hasil
pinjaman agar tidak aka nada pengalihan dana ke tujuan lain ketika pinjaman diajukan dan
dinegosiasikan.

Adanya ketentuan –ketentuan di atas mempunyai dampak positif yakni melindungi posisi
keuangan peminjam dan kemampuannya untuk melunasi pinjaman.

 Pendanaan Peralatan
Peralatan menunjukan asset lain yang dapat digunakan untuk mengajukan pinjaman. Jadwal
pelunasan pinjaman ditetapkan sesuai jadwal depresiasi ekonomi peralatan.
 Sumber dan jenis pendanaan peralatan
Beberapa sumber pendanaan peralatan adalah bank komersial, perusahaan pendanaan dan
penjual peralatan.
Pinjaman peralatan dapat diperoleh melalui :
- Hipotik Barang Bergerak (Chattel Mortgage) adalah hak gadai (lien) atas properti selain
real estate.
- Kontrak Penjualan Bersyarat (Conditional Sale Contract) dimana penjual peralatan tetap
memiliki ha katas peralatan tersebut hingga pembeli memenuhi semua klausul yang ada
dalam kontrak.
 Pendanaan Sewa
- Sewa (Lease) adalah sebuah kontrak. Menurut istilah pemilik asset (pihak yang
menyewakan/lessor) memberikan hak eksklusif kepada pihak lainnya (pihak
penyewa/lessae) untuk menggunakan asset tersebut dalam periode tertentu dengan
membayar sewa.
- Dalam sewa ada kewajiban yang harus dipenuhi oleh penyewa dan dibayarkan secara
periodik biasanya perbulan atau per tiga bulan.
- Dalam jasa penuh (jasa perawatan) pihak yang menyewakan membayar perawatan,
perbaikan, pajak dan asuransi.
Dalam sewa neto (net lease) penyewa membayar biaya-biaya ini.
- Sewa ada yang dapat dibatalkan dan tidak dapat dibatalkan.
Sewa yang dapat dibatalkan misal sewa operasional(operating lease) yang bersifat jangka
pendek. Sedangkan sewa yang tidak dapat dibatalkan adalah sewa keuangan (financial
lease) memiliki jangka waktu yang lebih panjang.
- Dalam kontrak sewa ada pilihan bagi penyewa saat jatuh tempo yakni mengembalikan aset
yang disewa, memperbaharui sewa untuk satu periode lagi dan membeli aset yang disewa.
- Bentuk Pendanaan Sewa
Tiga jenis pendanaan sewa antara lain :
1. Penjualan dan Penyewaan kembali (sale and leaseback)
Dalam ketentuannya perusahaan menjual asset ke pihak lain dan pihak ini menyewakan
kembali ke perusahaan.
2. Sewa Langsung (direct Leasing)
Pada sewa ini perusahaan memperoleh hak guna asset yang dulunya tidak dimiliki oleh
perusahaan.
3. Sewa Leverage (leveraged leasing)
Kesepakatan sewa dengan pemberi sewa menyediakan sebagian modal (biasanya 20%
hingga 40%) dari biaya asset yang disewa dan pihak ketiga pemberi pinjaman akan
menyediakan saldo sisanya sebagai pembiayaan.
Dalam sewa leverage ada tiga pihak yang terlibat yakni : penyewa, pihak yang
menyewakan (partisipan ekuitas) dan pemberi pinjaman.
 Perlakuan Akuntansi untuk sewa
 Ketentuan akuntansi telah berubah. Dengan terbitnya pernyataan Financial Accounting
Standards Board No. 13 ( FASB 13) tahun1976 sehingga saat ini sewa jangka panjang
harus ditunjukan dalam laporan posisi keuangan sebagai asset yang dikapitalisasi dengan
kewajiban yang berkaitan dengannya juga ditunjukan. Sedangkan sewa lainnya harus
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
 Sewa Modal dan Operasional
- Sewa dianggap sewa modal jika memenuhi salah satu kondisi berikut ini :
1. Sewa tersebut mentransfer kepemilikan asset ke penyewa pada akhir periode sewa
2. Sewa tersebut berisi pilihan untuk membeli asset dengan harga yang lebih murah
yaitu kurang dari nilai pasar wajar dari asset tersebut pada akhir masa sewa.
3. Periode sewa sama dengan 75% atau lebih dari estimasi umur ekonomis asset tersebut
4. Pada awal sewa nilai kini dari pembayaran sewa minimum sama dengan 90% atau
lebih dari nilai pasar wajar dari aet yang disewa.
- Jika suatu sewa tidak memenuhi salah satu kondisi tersebut maka sewa diklasifikasikan
sebagai sewa operasional.
- Mencatat nilai sewa modal
Dalam sewa modal, penyewa harus melaporkan nilai property yang disewa di bagian
asset pada laporan posisi keuangan. Jumlah yang ditunjukan adalah nilai kini dari
pembayaran sewa minimum selama periode sewa.Selain itu juga diperlukan informasi
yang relevan pada catatan atas lapoaran keuangan antara lain jumlah bruto, total
pembayaran sewa minimum di masa depan, jadual pembayaran sewa di masa depan,
total kontrak sewa tambahan yang akan diterima, keberadaan dan syarat pembelian atau
pilihan pembaharuan, dan batasan yang disebutkan dalam perjanjian sewa.
- Pengungkapan Sewa Operasional
Seperti pada sewa modal pengungkapan yang sama juga diharuskan dan bisa
ditempatkan dalam catatan laporan keuangan.
 Mengamortisasi Sewa Modal dan mengurangi Kewajiban
- Metode amortisasi dapat menggunakan metode depresiasi umum penyewa untuk aet
yang dimiliki. Berdasarkan metode ini setiap pembayaran sewa dibagi menjadi dua
yakni pembayaran pokok dan pembayaran bunga. Kewajiban dikurangi hanya oleh
jumlah pembayaran pokok.
- Pelaporan laba
Untuk tujuan pelaporan laba , FASB 13 mensyaratkan bahwa amortisasi dari properti
yang disewa maupun bunga tahunan dalam sewa modal dianggap sebagai beban. Beban
ini dikurangkan dengan cara yang sama dengan beban lainnya untuk memperoleh laba
neto.
 Perlakuan pajak
 Untuk tujuan pajak penyewa dapat mengurangi keseluruhan jumlah pembayaran sewa
dalam sewa (berorientasi pajak) yang terstruktur dengan baik.
 Internal Revenue Service (IRS-kantor pajak di Amerika Serikat) perlu yakin kontrak sewa
benar-benar menunjukan sewa dan bukan angsuran pembelian asset, Karen apembayaran
sewa lebih cepat mengurangi nilai asset daripada depresiasi menurut pembelian langsung.
 Karena pembayaran sewa dapat dikurangkan untuk tujuan pajak, sehingga
memperkenankan pihak yang menyewakan untuk mendepresiasikan asset lebih cepat
daripada yang diijinkan menurut pembelian langsung.
 Jika kontrak memenuhi kondisi yang disebutkan pembayaran sewa penuh dapat
dikurangkan untuk tujuan pajak. Jika tidak, sewa dianggap sebagai kontak penjualan
bersyarat dan berlaku aturan pajak mengenai asset yang didepresiasi.
 Alasan Ekonomi untuk sewa
 Alasan utama adanya sewa adalah perusahaan, lembaga keuangan dan individu
memperoleh keuntungan pajak dari kepemilikan asset.Perusahaan dengan laba marginal
mungkin tidak dapat mengambil manfaat penuh dari depresiasi yang dipercepat sedangkan
individu atau perusahaan kena pajak dengan penghasilan yang tinggi dapat merealisasikan
hal ini.
 Perbedaan pajak lainnya berkaitan dengan pajak minimum alternative (alternative
minimum tax/AMT). Makin besar perbedaan dalam kemampuan berbagai pihak untuk
merealisasikan keuntungan pajak yang berkaitan dengan kepemilikan asset makin besar
kemenarikan pendanaan sewa secara keseluruhan.
 Contoh untuk analisis
McNabb Electronics, Inc., ingin memperoleh peralatan yang harganya $148.000untuk
digunakan dalam pabrikasi prossesor mikro. Perusahaan sewa bersedia mendanai peralatan
tersebut dengan sewa sebenarnya berjangka 7 tahun. Syarat dari sewa ini mewajibkan
pembayaran tahunan sebesar $26.000. Pembayaran sewa dilakukan dimukayakni pada awal
tahun selama 7 tahun. Pada akhir tahun ke-7, peralatan diharapkan memiliki nilai residu
$30.000. Penyewa bertanggung jawab atas perawatan peralatan, asuransi dan pajak (ini adalah
sewa neto). Termasuk dalam pembayaran sewa tersebut adalah tingkat bunga.
Imbal hasil sebelum pajak untuk pihak yang menyewakan dapat dicari dengan menyelesaikan
nilai R dari persamaan berikut ini :

Karena pembayaran sewa dilakukan dimuka, kita cari tingkat imbal internal R yang
menyamakan biaya asset dengan satu pembayaran sewa pada waktu 0 ditambah nilai kini dari
anuitas terdiri dari 6 pembayaran sewa pada bagian akhir selama 6 tahun ke depan ditambah
nilai kini dari nilai residu pada akhir tahun ke-7.
Sehingga didapat nilai R adalah 11,61%. Jika pihak yang menyewakan menginginkan imbal
hasil sebelum pajak sebesar 13% maka perlu ada pembayaran sewa tahunan sebesar X seperti
dalam persamaan di bawah ini :

Jadi pembayaran sewa tahunan adalah $27.061


Jika asset ini dibeli, McNabb akan mendanainya dengan pinjaman berjangka 7 tahun dengan
tingkat bunga 12%. Perusahaan berada pada kelompok tariff pajak 40%. Asset ini termasuk
dalam kelompok property 5 Tahun untuk tujuan (depresiasi) dengan metode modified
accelerated cost recovery (MACR). Skedul depresisi terlihat pada tabel berikut :

TAHUN
1 2 3 4 5 6
Depresiasi 20,00% 32,00% 19,20% 11,52% 11,52% 5,76%

Biaya asset didepresiasikan pada tingkat ini, sehingga depresiasi tahun pertama adalah 0,20 x
$148.000=$29.600 dst. Pada akhir tahun ke-7 peralatan diharapkan memiliki nilai sisa sebesar
$30.000. McNabb berhak atas nilai residu ini karena peusahaan akan menjadi pemilik asset
berdasarkan alternative pembelian.
Penyewa potensial perlu menghitung imbal hasil sebelum pajak ke pihak yang menyewakan
seperti terlihat pada perhitungan sebelumnya. Jika imbal hasil sebelum pajak ke pihak yang
menyewakan lebih rendah daripada biaya peminjaman sebelum pajak, maka kita perlu
melanjutkan ke perhitungan setelah pajak. Dalam contoh ini, karena imbal hasil ke pihak yang
menyewakan lebih rendah daripada tingkat peminjaman dari penyewa (11,61% disbanding
12%), sehingga peerlu mempertimbangkan pengaruh pajak dan arus kas setelah pajak yang
didiskonto.
 Nilai kini untuk alternatif sewa
Dengan membandingkan nilai kini dari arus kas keluar untuk sewa dan peminjaman dapat
diketahui metode pendanaan yang seharusnya digunakan. Pilihannnya adalah yang
memiliki nilai terendah pada nilai kini dari arus kas keluar dikurangi arus kas masuk.
Perusahaan akan membayar sewa tahunan sebesar $26.000 jika asset disewa. Karena
pembayaran sewa yang sebenarnya adalah pengeluaran maka dapat dikurangkan untuk
tujuan pajak, namun hanya di tahun di mana pembayaran dilakukan.
Jadwal arus kas untuk alternative sewa dapat dilihat di bawah ini :

(a) (b) (c) (d)


Keuntungan Arus Kas Nilai Kini Arus
Pembayaran
Akhir Tahun Pajak setelah pajak Kas Keluar
Sewa
(a)1.1 x (0,40) (a) – (b) (pada 7,2%)
0 $26.000 - $26.000 $26.000
1-6 $26.000 $10.400 $15.600 $73.901*
7 - $10.400 ($10.400) ($6.392)
$93.509
*Total untuk tahun 1-6

Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai kini dari arus kas total yang menggunakan alternative
sewa adalah $93.509.
 Nilai kini untuk alternatif Pinjaman
Jika asset dibeli McNabb Electronics dianggap mendanai dengan pinjaman berjangka pada
tingkat bunga 12% dan jadwal pembayaran sama dengan jadwal pembayaran sewa.
Dengan asumsi pembayaran pinjaman di awal tahun bukan akhir tahun. Jadwal
pembayaran utang ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :

(a) (b) (c)


Jumlah Pokok yang
Pembayaran Terutang pada Akhir Bunga Tahunan
Akhir Tahun
Pinjaman Tahun (b)1.1 x (0,12)
(b)1.1 - (a) + (c)
0 $28.955 $119.045 -
1 $28.955 $104.375 $14.285
2 $28.955 $87.945 $12.525
3 $28.955 $69.543 $10.553
4 $28.955 $48.933 $8.345
5 $28.955 $25.850 $5.872
6 $28.952* - $3.102
*Pembayaran terakhir sedikit lebih rendah karena pembulatan

Sedangkan untuk menghitung biaya depresiasi tahunan dapat dilihat pada tabel jadwal arus
kas alternatif utang di bawah ini :

(a) (b) (c) (d) (e) (f)


Arus Kas
Nilai Kini
Keuntungan Keluar
Akhir Pembayaran Bunga Depresiasi Arus Kas
Pajak setelah
Tahun Pinjaman Tahunan Tahunan Keluar
(b) + (c) x (0,40) pajak
(pada 7,2%)
(a) – (d)
0 $28.955 $0 $0 $0 $28.955 $28.955
1 $28.955 $14.285 $29.600 $17.554 $11.401 $10.635
2 $28.955 $12.525 $47.360 $23.954 $5.001 $4.352
3 $28.955 $10.553 $28.416 $15.588 $13.367 $10.851
4 $28.955 $8.345 $17.050 $10.158 $18.797 $14.233
5 $28.955 $5.872 $17.050 $9.169 $19.786 $13.976
6 $28.952 $3.102 $8.524 $4.650 $24.303 $16.013
7 ($30.000)* $0 $0 ($12.000)** ($18.000) ($11.064)
$148.000 $87.952
*Nilai Sisa
** Pajak karena penarikan kembali depresisi $30.000x 0,40 = $12.000

Nilai kini dari arus kas keluar untuk alternatif utang ini $87.952 lebih kecil dari alternatif
sewa yaitu $93.509.

Jadi analis menyarankan Perusahaan menggunakan pendanaan utang daripada pendanaan


sewa dalam memperoleh asset, dengan alasan :

- Meskipun tingkat bunga implisit dalam pendanaan sewa 11,61% lbh rendah dari biaya
eksplisit pendanaan utang 12%, akan tetapi jika asset dibeli maka perusahaan dapat
mengambil manfaat dari depresiasi dengan metode MACR menurut sudut pandang nilai
kini.
- Kemampuan pengurangan pembayaran bunga untuk tujuan pajak, karena jumlah bunga
dalam pembayaran utang dengan jenis hipotek lebih besar d awal dan menurun pada
pembayaran mengikuti pola yang sama dari waktu ke waktu.

Selain itu faktor tarif pajak bagi penyewa memiliki pengaruh yang besar, ketika tariff pajak
efektif menurun keuntungan relative dari pendanaan utang versus sewa juga menurun.
Faktor hukum juga menjadi penting. Makin besar perubahan hukum yang mempengaruhi
penghapusan aset, tariff pajak dan pajak minimum altenatif maka makin besar
ketidaksetaraan dan makin panjang proses penyetaraan karena banyak pihak yang keluar
atau masuk ke pasar sama halnya dengan pihak yang menyewakan dan pihak penyewa.
KELEBIHAN LEASING SEBAGAI SUMBER PEMBIAYAAN

Leasing sebagai alternatif sumber pembiayaan memiliki beberapa kelebihan


dibandingkan dengan sumber-sumber pembiayaan lainnya antara lain sebagai berikut:
1. Pembiayaan Penuh
Transaksi leasing sering dilakukan tanpa perlu uang muka dan pembiayaannya dapat
diberikan sampai 100% (full pay out). Hal ini akan membantu cash flow terutama bagi
perusahaan (lessee) yang beru berdiri atau beroperasi dan perusahaan yang mulai
berkembang.

2. Lebih Fleksibel
Dipandang dari segi perjanjiannya, leasing lebih luwes karena leasing lebih mudah
menyesuaikan keadaan keuangan lessee dibandingkan dengan perbankan. Pembayaran
angsuran secara berkala akan ditetapkan berdasarkan pendapatan yang dihasilkan lessee
sehingga pengaturan pembayaran angsuran secara berkala dapat disesuaikan dengan
pendapatan yang dihasilkan objek yang di-lease.
Artinya pembayaran sewa baru dilakukan setelah barang modal yang di-lease
tersebut telah mulai produktif. Selain itu perusahaan leasing dapat melakukan pengaturan
pembayaran yang menggelembung (baloon payment) pada awal atau akhir masa lease,
pembayaran musiman (khusus apabila lessee bergerak dalam bidang pertanian,
perkebunan atau peternakan) bahkan mungkin pula suatu tenggang waktu pembayaran
yang sesuai dengan keadaan keuangan lessee.

3. Sumber Pembiayaan Alternatif


Leasing merupakan sumber pembiayaan lain bagi perusahaan tanpa mengganggu fasilitas
kredit (credit line) yang telah dimiliki. Dari segi jaminan leasing tidak terlalu menuntut
adanya jaminan tambahan yang lebih banyak dibandingkan apabila lessee memperoleh
pinjaman dari pihak lainnya. Karena hak kepemilikan sah atas objek lease serta
pengaturan pembayaran lease sesuai dengan pendapatan yang dihasilkan oleh objek lease
sehingga merupakan jaminan bagi leasing itu sendiri. Dengan demikian harta yang telah
dijaminkan untuk kredit tetap dapat menjamin kredit yang sudah ada.
4. Off Balance Sheet
Tidak adanya ketentuan keharusan mencantumkan transaksi leasing dalam neraca
memberi daya tarik tersendiri kepada lessee karena tanpa mencantumkan sebagai aktiva
berarti prosedur pembelian barang tidak perlu dipenuhi secara terperinci karena mungkin
masih dalam batas kewenangan direksi (seringkali kewenangan pembelian barang modal
baru sah apabila disetujui Dewan Komisaris atau bahkan Rapat Pemegang Saham).
Dengan demikian keputusan secara cepat dan tepat dapat lebih mudah dilakukan oleh
direksi. Di pihak lain, tanpa mencantumkan sebagai aktiva berarti tidak ada keharusan
mencantumkannya sebagai kewajiban. Hal ini mempunyai dampak positif terhadap
kondisi rasio keuangan perusahaan lessee karena transaksi leasing tersebut tidak akan
terlihat dalam neraca lessee sebagai komponen utang. Kondisi ini disebut off balance
sheet financing.

5. Arus Dana
Keluwesan pengaturan pembayaran sewa sangatlah penting dalam perencanaan arus dana
karena pengaturan ini akan mempunyai dampak yang berarti terhadap pendapatan lessee.
Di samping itu, persyaratan pembayaran di muka yang relatif lebih kecil akan sangat
berpengaruh pada arus dana terlebih apabila ada pertimbangan kelambatan menghasilkan
laba dalam investasi.

6. Proteksi Inflasi
Leasing dapat merupakan pelindung terhadap inflasi meskipun dalam beberapa keadaan
sering dikatakan hal ini kurang relevan. Dalam tahun-tahun berikutnya setelah kontrak
leasing dilakukan, khususnya apabila leasing berdasarkan tarif suku bunga tetap,maka
lessee akan membayar dengan jumlah tetap atas sisa kewajibannya yang berasal dari
pelunasan pembelian yang dilakukan di masa lalu.

7. Perlindungan Akibat Kemajuan Teknologi


Dengan memanfaatkan leasing, lessee dapat terhindar dari kerugian akibat barang yang
disewa tersebut mengalami ketinggalan model dan teknologi disebabkan oleh pesatnya
perkembangan teknologi. Dalam suatu kontrak leasing objek leasing sering dimasukkan
sebagai perjanjian bahwa barang yang sedang disewa tersebut dapat ditukarkan dengan
barang yang serupa yang lebih canggih apabila di kemudian hari terdapat penemuan-
penemuan baru yang lebih unggul daripada produk barang yang sama.

8. Sumber Pelunasan Kewajiban


Pembatasan pembelanjaan dalam perjanjian kredit dapat diatasi melalui leasing karena
pada umumnya pelunasan atau pembayaran angsuran hampir selalu diperkirakan berasal
dari modal kerja yang dihasilkan oleh adanya barang yang di lease. Sehingga
kekhawatiran para kreditor terhadap gangguan penggunaan modal kerja yang akan
mempengaruhi pelunasan kredit yang telah diberikan dapat diatasi.

9. Kapitalisasi Biaya
Adanya biaya-biaya tambahan selain harga perolehan seperti biaya penyerahan, instalasi,
pemeriksaan, konsultan, percobaan dan sebagainya dapat dipertimbangkan sebagai biaya
modal yang dapat dibiayai dalam leasing dan dapat disusutkan berdasarkan lamanya
leasing.

10. Risiko Keusangan


Dalam keadaan yang serba tidak menentu, operating lease yang berjangka waktu relatif
singkat dapat mengatasi kekhawatiran lessee terhadap risiko keusangan (obsolescence)
sehingga lessee tidak perlu mempertimbangkan risiko pada tahap dini yang mungkin
terjadi.

11. Kemudahan Penyusutan Anggaran


Adanya pembayaran sewa secara berkala yang jumlahnya relatif tetap akan merupakan
kemudahan dalam penyusunan anggaran tahunan lessee.

12. Pembiayaan Proyek Skala Besar


Adanya keengganan untuk memikul risiko investasi dalam pembiayaan proyek yang
seringkali menjadi masalah di antara pemberi dana, masalah tersebut biasanya dapat
diatasi melalui perusahaan leasing sepanjang tersedianya suatu jaminan penuh yang
dapat diterima dan / serta kemudahan untuk menguasai barang yang dibiayai apabila
terjadi suatu kelalaian.

13. Meningkatkan Debt Capacity


Perolehan barang modal melalui leasing tidak otomatis manaikkan debt equity ratio yang
mempengaruhi bankability dari lessee yang bersangkutan.

(http://iusyusephukum.blogspot.com/2013/04/makalah-leasing-sewa-guna-usaha.html)

PENGGOLONGAN PERUSAHAAN LEASING

Perusahaan leasing dalam menjalankan kegiatan usahanya dapat digolongkan ke dalam 3 (tiga)
kelompok, yaitu :
1. Independent Leasing Company
Perusahaan leasing jenis ini mewakili sebagian besar dari industri leasing .
Perusahaan tipe ini berdiri sendiri atau independent dari supplier yang mungkin dapat
sekaligus sebagai pihak produsen barang dan dalam memenuhi kebutuhan barang modal
nasabahnya ( lessee ). Perusahaan dapat membelinya dari berbagai supplier atau produsen
kemudian di-lease kepada pemakai. Lembaga keuangan yang terlibat dalam kegiatan usaha
leasing , misalnya bank-bank, dapat pula disebut sebagai lessor independent . Banyak
lembaga keuangan yang bertindak sebagai lessor tidak hanya memberikan pembiayaan
leasing kepada lessee tetapi juga memberikan pendanaan kepada perusahaan leasing. Di
samping itu lessor independen dapat pula memberikan pembiayaan kepada supplier
(manufacturer ) yang sering disebut dengan vendor program.

2. Captive Lessor
Captive lessor akan tercipta apabila supplier atau produsen mendirikan perusahaan
leasing sendiri untuk membiayai produk-produknya. Hal ini dapat terjadi apabila pihak
supplier berpendapat bahwa dengan menyediakan Supplier (Manufacturer),
Lessor Independent (Lessor) . pembiayaan leasing sendiri akan dapat meningkatkan
kemampuan penjualan melebihi tingkat penjualan dengan menggunakan pembiayaan
trasdisional. Captive lessor ini sering pula disebut dengan twoparty lessor. Pihak pertama
terdiri atas perusahaan induk dan anak perusahaan leasing (subsidiary ) dan pihak kedua
adalah lessee atau pemakai barang.

3. Lease Broker atau Packager


Bentuk akhir dari perusahaan leasing adalah leasebroker atau packager . Broker
leasing berfungsi mempertemukan calon lessee denngan pihak lessor yang membutuhkan
suatu barang modal dengan cara leasing. Broker leasing beasanya tidak memiliki barang atau
peralatan untuk menangani transaksi leasing untuk atas namanya. Disamping itu perusahaan
broker leasing memberikan satu atau lebih jasa-jasa dalam usaha leasing tergantung apa yang
dibutuhkan dalam suatu transaksi leasing.

(http://iusyusephukum.blogspot.com/2013/04/makalah-leasing-sewa-guna-usaha.html)

Dalam setiap transaksi leasing di dalamnya selalu melibatkan 3 pihak utama, yaitu:
a. Lessor adalah perusahaan sewa guna usaha atau di dalam hal ini pihak yang memiliki hak
kepemilikan atas barang
b. Lessee adalah peruahaan atau pihak pemakai barang yang bisa memiliki hak opsi pada
akhir perjanjian
c. Supplier adalah pihak penjual barang yang disewagunausahakan.

(https://miswarymyusuf.blogspot.com/2017/01/makalah-sewa-guna-usaha-leasing.html)

Kelemahan Menggunakan Leasing


a. Hak kepemilikan barang hanya akan berpindah apabila kewajiba lease telah diselesaikan dan hak opsi
digunakan.
b. Seandainya terjadi pembatalan suatu perjanjian sewa guna usaha, maka kemungkinanbiaya yang
ditimbulkan cukup besar.
c. Barang modal yang diperoleh oleh lease tidak dapat dijadikan jaminan untuk memperoleh kredit.
d. Resiko yang melekat pada peralatan atau barang modal itu sendiri. Kemungkinan adanya kenakalan
penyewa guna usaha untuk melakukan jual atau sewa kepada pihak sewa guna usaha yang lain.
e. Fluktuasi bunga. Adanya fluktuasi bunga menimbulkan resiko bunga bagi perusahaan sewa guna
usaha, karena antara investasi dalam barang yang disewa guna usaha dengan sumber dana
pembelanjaan tidak sesuai.

(http://ismimiitsme.blogspot.com/2014/01/pengertian-keunggulan-dan-kelemahan.html)

Anda mungkin juga menyukai