Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muhammad Fahreza

Nim : 19642001
Kelas : S1 8A
Tugas Kewirausahaaan
1. Uraikan pengertian pinjaman yang anda ketahui, bila perlu dengan contoh yang
konkret!
2. Jelaskan alasan mengapa seseorang perlu melakukan atau memperoleh suatu pinjaman?
3. Uraikan keuntungan dan kerugiannya bila memperoleh suatu pinjaman, baik bank
konvensional maupun bank syariah!
4. Jelaskan dari mana saja seseorang dapat memperoleh pinjaman dengan contoh yang
konkret?
5. Jelaskan pula jenis-jenis pinjaman yang anda ketahui secara lengkap serta tujuannya?
6. Uraikan dengan contoh teknik atau cara perhitungan bunga pinjaman yang anda
ketahui!
7. Untuk memperoleh pinjaman diperlukan prosedur dan persyaratan tertentu. Jelaskan
prosedur dan persyaratan peminjaman terutaman dari duni perbankan?
Jawab
1. Pinjaman adalah suatu bentuk fasilitas keuangan dimana seseorang atau perusahaan dapat
meminjam sejumlah uang atau aset dari pihak lain dengan syarat mengembalikan dalam jangka
waktu tertentu dengan bunga atau biaya tambahan.
Contoh konkret dari pinjaman dapat meliputi:
a) Pinjaman Kredit Tanpa Agunan (KTA) - dimana seseorang dapat meminjam sejumlah
uang dari bank atau lembaga keuangan lainnya tanpa memberikan jaminan apapun. KTA
umumnya memiliki suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis pinjaman
lainnya karena risiko default lebih tinggi.
b) Pinjaman Kendaraan - dimana seseorang dapat meminjam uang dari bank atau dealer
mobil untuk membeli kendaraan. Kendaraan yang dibeli dijadikan sebagai jaminan
sehingga suku bunga biasanya lebih rendah dibandingkan dengan KTA.
c) Pinjaman Hipotek - dimana seseorang dapat meminjam sejumlah besar uang dari bank
untuk membeli atau membangun rumah. Rumah yang dibeli atau dibangun dijadikan
sebagai jaminan dan jika tidak dilunasi, maka bank berhak untuk menjual properti
tersebut.
2. Ada beberapa alasan mengapa seseorang perlu melakukan atau memperoleh suatu pinjaman, di
antaranya:
a) Modal usaha - Seseorang yang ingin memulai usaha atau mengembangkan usahanya
membutuhkan modal yang cukup besar. Dalam hal ini, pinjaman bisa menjadi solusi
untuk memperoleh modal tersebut.
b) Membeli barang atau properti - Seseorang yang ingin membeli barang atau properti,
seperti mobil, rumah atau tanah, mungkin tidak memiliki uang tunai yang cukup besar
untuk membelinya. Dalam hal ini, pinjaman bisa membantu untuk memperoleh dana
yang dibutuhkan.
c) Keadaan darurat - Seseorang mungkin membutuhkan dana dalam keadaan darurat, seperti
untuk biaya perawatan kesehatan atau perbaikan rumah yang mendadak. Dalam hal ini,
pinjaman bisa menjadi solusi untuk memperoleh dana secara cepat.
d) Meningkatkan kualitas hidup - Seseorang mungkin ingin meningkatkan kualitas
hidupnya, seperti dengan membeli barang-barang mewah atau memperoleh pendidikan
yang lebih tinggi. Dalam hal ini, pinjaman bisa membantu untuk memperoleh dana yang
dibutuhkan.
3. Berikut adalah keuntungan dan kerugian memperoleh suatu pinjaman baik dari bank
konvensional maupun bank syariah:
Bank Konvensional: Keuntungan:
a) Bunga yang lebih rendah - Bank konvensional sering menawarkan suku bunga yang lebih
rendah untuk produk pinjaman mereka, terutama untuk produk yang dijamin dengan
jaminan, seperti kendaraan atau properti.
b) Proses yang cepat - Biasanya, proses pengajuan dan persetujuan pinjaman di bank
konvensional lebih cepat dibandingkan bank syariah.
Kerugian:
a) Sistem bunga - Bank konvensional menggunakan sistem bunga, yang dilihat oleh
beberapa orang sebagai praktek riba, atau dilarang dalam agama tertentu.
b) Denda keterlambatan - Bank konvensional biasanya memberlakukan denda
keterlambatan atau biaya tambahan jika terjadi keterlambatan dalam pembayaran
angsuran.
Bank Syariah: Keuntungan:
a) Praktek riba tidak diterapkan - Bank syariah menggunakan sistem bagi hasil, yang berarti
bahwa bank akan berbagi keuntungan atau kerugian dengan nasabah.
b) Transparansi - Produk dan proses bank syariah biasanya lebih transparan dan jelas
dibandingkan bank konvensional.
Kerugian:
a) Biaya yang lebih tinggi - Bank syariah sering kali menawarkan suku bunga yang lebih
tinggi untuk produk pinjaman mereka, terutama untuk produk yang tidak dijamin dengan
jaminan.
b) Persyaratan yang lebih ketat - Bank syariah biasanya memiliki persyaratan yang lebih
ketat untuk produk pinjaman mereka, terutama untuk nasabah baru.
c) Proses yang lebih lama - Proses pengajuan dan persetujuan pinjaman di bank syariah
biasanya lebih lama dibandingkan bank konvensional karena adanya mekanisme
pengawasan internal yang ketat.
4. Seseorang dapat memperoleh pinjaman dari berbagai sumber, antara lain:
a) Bank konvensional - Bank konvensional merupakan sumber pinjaman yang paling
umum. Bank ini menawarkan berbagai produk pinjaman, seperti pinjaman kendaraan
bermotor, pinjaman rumah, dan pinjaman bisnis.
b) Bank syariah - Bank syariah juga menawarkan produk pinjaman yang serupa dengan
bank konvensional, namun menggunakan prinsip-prinsip syariah dalam pengelolaan dana
dan pembagian keuntungan atau kerugian.
c) Lembaga pembiayaan - Selain bank, ada juga lembaga pembiayaan yang menawarkan
produk pinjaman, seperti leasing, multifinance, atau koperasi.
d) Keluarga atau teman - Seseorang dapat meminjam uang dari keluarga atau teman
terdekat. Namun, perlu diingat bahwa transaksi semacam ini dapat menimbulkan risiko
konflik atau perselisihan jika tidak diatur dengan baik.
e) Platform fintech - Saat ini, ada banyak platform fintech yang menawarkan layanan
pinjaman online, seperti KreditPintar, Tunaiku, atau DanaRupiah. Meskipun mudah dan
cepat, perlu diperhatikan risiko dan biaya yang terkait dengan layanan ini.
Contoh konkret dari sumber pinjaman ini adalah sebagai berikut:
 Pinjaman kendaraan dari bank konvensional seperti Bank Mandiri atau BRI.
 Pinjaman rumah dari bank syariah seperti Bank Muamalat atau BNI Syariah.
 Pinjaman modal usaha dari lembaga pembiayaan seperti BFI Finance atau Pegadaian.
 Pinjaman dari keluarga atau teman yang setuju untuk memberikan pinjaman dengan
persyaratan tertentu.
 Pinjaman online dari platform fintech seperti Kredivo atau KoinWorks.
5. Berikut adalah jenis-jenis pinjaman yang umumnya tersedia:
a) Pinjaman konsumsi Pinjaman konsumsi diberikan untuk keperluan konsumsi pribadi,
seperti membeli barang elektronik, perabot rumah tangga, atau liburan. Tujuannya adalah
untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan pribadi.
b) Pinjaman kendaraan Pinjaman kendaraan diberikan untuk membeli kendaraan bermotor
seperti mobil, sepeda motor, atau kapal. Tujuannya adalah untuk memperoleh kendaraan
yang dibutuhkan untuk keperluan pribadi atau bisnis.
c) Pinjaman properti Pinjaman properti diberikan untuk membeli atau membangun properti,
seperti rumah atau apartemen. Tujuannya adalah untuk memiliki tempat tinggal atau
bisnis yang permanen.
d) Pinjaman bisnis Pinjaman bisnis diberikan untuk keperluan usaha, seperti membeli
inventaris, memperluas bisnis, atau mengembangkan produk baru. Tujuannya adalah
untuk meningkatkan profitabilitas atau pertumbuhan bisnis.
e) Pinjaman pendidikan Pinjaman pendidikan diberikan untuk biaya pendidikan, seperti
biaya kuliah, biaya hidup, atau biaya buku. Tujuannya adalah untuk membantu
membiayai pendidikan yang lebih tinggi.
f) Pinjaman kesehatan Pinjaman kesehatan diberikan untuk biaya pengobatan, pemeriksaan
medis, atau prosedur medis tertentu. Tujuannya adalah untuk membantu mengatasi biaya
kesehatan yang tidak terduga.
g) Pinjaman kartu kredit Pinjaman kartu kredit diberikan ketika pemegang kartu kredit
menggunakan kartunya untuk melakukan pembelian atau penarikan uang tunai.
Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumsi sehari-hari atau keperluan
mendesak lainnya.
6. Berikut adalah beberapa teknik atau cara perhitungan bunga pinjaman yang umumnya
digunakan:
a) Flat Rate Teknik perhitungan bunga flat rate adalah teknik perhitungan bunga yang
diterapkan pada jumlah pokok pinjaman pada awal pengajuan. Besarnya bunga yang
harus dibayarkan pada setiap periode (bulanan atau tahunan) selalu sama sepanjang masa
pinjaman. Contohnya, jika Anda meminjam uang sebesar Rp10 juta dengan bunga 10%
per tahun, maka bunga yang harus dibayarkan selama satu tahun adalah Rp1 juta.
b) Efektif Teknik perhitungan bunga efektif adalah teknik perhitungan bunga yang
diterapkan pada sisa hutang setelah pembayaran angsuran pada periode sebelumnya.
Bunga yang dikenakan pada periode tertentu dihitung berdasarkan sisa hutang pada
periode sebelumnya. Contohnya, jika Anda meminjam uang sebesar Rp10 juta dengan
bunga 10% per tahun, dan pembayaran angsuran dilakukan setiap bulan selama 12 bulan,
maka bunga yang harus dibayarkan pada bulan pertama dihitung berdasarkan sisa hutang
pada awal bulan pertama, dan bunga yang harus dibayarkan pada bulan kedua dihitung
berdasarkan sisa hutang pada akhir bulan pertama.
c) Anuitas Teknik perhitungan bunga anuitas adalah teknik perhitungan bunga yang
diterapkan pada jumlah pokok pinjaman dan bunga yang harus dibayarkan pada setiap
periode angsuran (bulanan atau tahunan). Angsuran yang harus dibayarkan pada setiap
periode selalu sama dan mencakup pembayaran bunga dan pembayaran pokok.
Contohnya, jika Anda meminjam uang sebesar Rp10 juta dengan bunga 10% per tahun,
dan memilih jangka waktu 12 bulan dengan pembayaran angsuran bulanan, maka
angsuran yang harus dibayarkan setiap bulan adalah sebesar Rp879.050.
7. rosedur dan persyaratan peminjaman pada dunia perbankan dapat berbeda-beda tergantung
pada jenis pinjaman yang diajukan dan kebijakan masing-masing bank. Namun, secara umum,
berikut adalah prosedur dan persyaratan peminjaman pada dunia perbankan:
Prosedur Peminjaman:
a) Pengajuan pinjaman: Calon peminjam harus mengajukan permohonan pinjaman ke bank
dengan mengisi formulir aplikasi pinjaman dan menyertakan dokumen pendukung seperti
identitas diri, slip gaji, dan sertifikat tanah atau rumah.
b) Analisis kredit: Bank akan melakukan analisis kredit terhadap calon peminjam untuk
menentukan kemampuan dan kelayakan peminjam dalam melunasi pinjaman.
c) Penetapan jenis pinjaman: Setelah analisis kredit, bank akan menentukan jenis pinjaman
yang dapat diberikan kepada peminjam berdasarkan kebutuhan dan kemampuan
peminjam.
d) Penetapan suku bunga dan jangka waktu: Bank akan menetapkan suku bunga dan jangka
waktu pinjaman berdasarkan jenis pinjaman yang diajukan serta risiko kredit peminjam.
e) Penandatanganan kontrak: Setelah persyaratan terpenuhi, calon peminjam akan
menandatangani kontrak pinjaman yang berisi perjanjian antara peminjam dan bank.
Persyaratan Peminjaman:
a) Identitas diri: Calon peminjam harus menyertakan dokumen identitas diri seperti KTP
atau paspor.
b) Bukti penghasilan: Calon peminjam harus menyertakan bukti penghasilan seperti slip gaji
atau laporan keuangan bagi peminjam usaha.
c) Sertifikat tanah atau rumah: Jika peminjam mengajukan pinjaman dengan jaminan
sertifikat tanah atau rumah, maka calon peminjam harus menyertakan dokumen sertifikat
tanah atau rumah tersebut.
d) Surat pernyataan: Calon peminjam harus menandatangani surat pernyataan yang berisi
informasi keuangan dan keabsahan dokumen yang disertakan.
e) Biaya administrasi: Calon peminjam harus membayar biaya administrasi yang dikenakan
oleh bank.

Anda mungkin juga menyukai