Anda di halaman 1dari 20

ANALISIS TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG DAN MASALAH PIHAK

TERKAIT PADA PT. MEDCO ENERGI INTERNATIONAL YANG


TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

ANALYSIS OF CORPORATE GOVERNANCE AND RELATED-PARTY


ISSUES IN PT. MEDCO ENERGY INTERNATIONAL LISTED ON THE
INDONESIA STOCK EXCHANGE (IDX)

OLLIVIA DELISHA (200301015)


olliviadlsh@gmail.com

SONIA HANITA PUTRI (200301008)


hanitasonia@gmail.com

NUR RAHMANNITA (200301040)


nitaainirahman@gmail.com

PROGRAM STUDI AKUNTANSI,UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU

Received: 16/07/2022 Revised: - Accepted: -


ABSTRAK

Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah Bagaimana praktik tata
kelola yang baik diterapkan di PT Medco Energi Internasional, dengan fokus pada
studi tiga indikator unik: transparansi, penegakan hukum, dan Akuntabilitas ,
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai penerapan prinsip-prinsip tata
kelola perusahaan dan isu-isu terkait di PT Medco Energi Internasional.
Pengumpulan data mengambil pendekatan terdokumentasi dengan mencatat dan
melacak laporan keuangan.
PT Medco Energi Internasional Diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengawasan PT Medco Energi
Internasional Cukup baik dalam mengawasi operasi.

Perusahaan yang baik, namun masih perlu ditingkatkan lagi untuk


mencapai hasil yang memuaskan dan dapat meningkatkan nilai dan efisiensi
perusahaan.Selain itu tentang transparansi PT Medco Energi Internasional.
Memberikan informasi yang transparan dengan menggunakan website Perseroan
sebagai media keterbukaan informasi tersebut Perseroan dan PT Medco Energi
Internasional Penerapan prinsip-prinsip transparansi akan terus ditingkatkan dan
penerapan tata kelola perusahaan akan terus ditingkatkan. Salah satunya adalah
menyajikan informasi yang jelas, lengkap dan detail.

Kata Kunci : Implementasi Prinsip, Tata Kelola Perusahaan, Tanda Peringatan


ABSTRACT

The problem studied in this research is how good governance practices are
applied at PT Medco Energi Internasional, focusing on the study of three unique
indicators: transparency, law enforcement, and accountability. The purpose of this
study is to assess the application of corporate governance principles. and related
issues at PT Medco Energi Internasional. Data collection takes a documented
approach by recording and tracking financial statements.

PT Medco Energi Internasional Published by the Indonesia Stock


Exchange. The results of this study indicate that the supervision of PT Medco
Energi Internasional is quite good in supervising operations.

A good company, but still needs to be improved to achieve satisfactory


results and can increase the value and efficiency of the company. In addition to
the transparency of PT Medco Energi Internasional. Providing transparent
information using the Company's website as a medium for information disclosure,
the Company and PT Medco Energi Internasional The application of the
principles of transparency will continue to be improved and the implementation of
corporate governance will continue to be improved. One of them is to present
clear, complete and detailed information.

Keywords: Implementation of Principles, Good Corporate Governance, Warning


Signs
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tata kelola perusahaan yang baik dan benar, Sering disingkat dengan
singkatan GCG, ini adalah praktik mengelola perusahaan dengan cara yang
kredibel dan bijaksana. Dengan memperhatikan keseimbangan dalam menanggapi
kepentingan seluruh pemangku kepentingan, dengan penerapan GCG/GCG
diharapkan pengelolaan Sumber daya perusahaan yang efisien, efektif, ekonomis
dan efisien. Dengan menekankan pada tujuan perusahaan dan selalu menekankan
pada pendekatan stakeholder. Perkembangan bisnis dewasa ini telah mencapai
tahap persaingan global dan terbuka terhadap perubahan yang cepat. Dalam situasi
persaingan global seperti itu Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) sangat
penting untuk membangun perusahaan yang kuat dan berkelanjutan.

tata kelola perusahaan yang baik Perseroan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola
perusahaan yang baik (GCG) dengan standar tertinggi, yaitu transparansi,
akuntabilitas, dan akuntabilitas. tanggung jawab kemerdekaan dan keadilan Ini
adalah faktor kunci dalam mewujudkan visi dan misi perusahaan. Perusahaan
beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG)
sesuai dengan undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang perseroan terbatas.
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Anggaran Dasar,
Peraturan BAPEPAM-LK, Peraturan Badan Jasa Keuangan (OJK), Peraturan
Bursa Efek Indonesia (BEI) Bursa Efek Indonesia, Prinsip-prinsip GCG yang
ditetapkan oleh Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD),
Praktik GCG Indonesia dan peraturan perundang-undangan lainnya terkait Praktik
tersebut ditinjau secara berkala dan merupakan bagian integral dari evaluasi
kinerja tahunan Perusahaan. Kerangka tata kelola perusahaan Perseroan terdiri
dari RUPS, Direksi, Jajaran direktur Sekretaris Perusahaan Komite Audit Komite
Manajemen Risiko Komite Nominasi dan Remunerasi dan komite GCG yang
bertugas Direksi dibantu oleh berbagai komite yaitu Komite Audit. Komite
Manajemen Risiko Komite Nominasi dan Remunerasi serta Dewan GCG
pemerintahan yang baik dan benar, Tata pemerintahan yang baik telah lama
menjadi hal yang tidak menyenangkan bagi banyak orang di Indonesia, meski
berbeda persepsi terhadap pemerintah. Tapi setidaknya sebagian besar fantasi
tentang pemerintahan bisa berkualitas. pemerintahan yang lebih baik Mereka
membayangkan memiliki pemerintahan yang lebih baik. Kualitas pelayanan
publik juga meningkat. Tingkat penipuan berkurang. dan pemerintah semakin
memperhatikan kepentingan rakyat (Dwiyanto, 2005).

Atas dasar inilah peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang lebih
mendalam tentang penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola dalam tatanan PT Medco
Energi Internasional. Sebagaimana peneliti telah mengamati dan menganalisis
laporan keuangan PT Medco Energi Internasional yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI).

B. Rumusan Masalah
untuk menentukan pola masalah dalam penelitian ini berjudul “Bagaimana
Tata Kelola Perusahaan yang baik (good governance) di PT Medco Energi
Internasional?

C. Tujuan Penelitian
Dari definisi masalah yang dijelaskan. Penelitian ini bertujuan untuk
memahami tata kelola perusahaan yang baik pada PT Medco Energi
Internasional.
TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Pengertian Good Governance
tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance
Selanjutnya disebut GCG, merupakan prinsip yang melandasi proses dan
mekanisme pengelolaan perusahaan agar berhasil dan bertanggung jawab.
untuk menciptakan nilai perusahaan jangka panjang dengan
mempertimbangkan manfaat dari Pemangku kepentingan perusahaan
berdasarkan peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai etika bisnis.

Governance atau yang lebih dikenal dengan pengertian good governance


adalah, sesuai dengan namanya, segala sesuatu yang berkaitan dengan
tindakan atau perilaku mengarahkan, mengendalikan, atau mempengaruhi
urusan publik untuk mencapai nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-
hari (PT. Mandar maju, Ph.D., 2003). Tata pemerintahan yang baik tidak
terbatas pada pengelolaan instansi pemerintah saja, tetapi melibatkan
seluruh instansi pemerintah dan non pemerintah.

Pengertian Good Governance menurut UNDP Governance merupakan


pergeseran makna pemerintahan. Dalam pemerintahan, negara merupakan
aktor tunggal yang mengatur segala aspek kehidupan. Sedangkan dalam
pemerintahan, negara hanya berperan sebagai pengatur dan pengelola.
Menurut United Nations Development Programme (UNDP), pemerintahan
itu sendiri adalah suatu bentuk pelaksanaan kekuasaan politik, ekonomi
dan administratif untuk mengelola masalah yang dihadapi suatu negara
dengan melibatkan semua sektor. Tata kelola dapat dikatakan baik jika
sumber daya dan masalah yang dihadapi publik dikelola secara efektif dan
efisien. Tata pemerintahan yang baik bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, good governance adalah
kemampuan pemerintah untuk menyelenggarakan pelayanan dan fungsi
negara yang baik. Tata pemerintahan yang baik menekankan pada aspek
politik, ekonomi dan administrasi pengelolaan negara.

Definisi Bank Dunia tentang Tata Kelola Perusahaan yang Baik Tata
kelola Bank Dunia yang baik adalah cara pemerintah mengelola sumber
daya sosial dan ekonomi semata-mata untuk kepentingan pembangunan
masyarakat. Definisi tata kelola Bank Dunia berfokus pada pengelolaan
sumber daya sosial dan ekonomi. Sedangkan United Nations Development
Program lebih fokus pada politik, ekonomi dan administrasi.

Definisi Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Sebagaimana didefinisikan


oleh British Cadbury Commission, tata kelola yang baik adalah sistem
atau peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, manajer,
kreditur, karyawan, pemerintah, dan pemangku kepentingan internal dan
eksternal terkait. Dengan kata lain, governance adalah suatu sistem dimana
pelaku ekonomi berhubungan dengan pemerintah yang dapat menjadi
direktur dan pengendali.

Pengertian Pemerintahan Menurut Mardiasmo, tata kelola adalah konsep


pemerintahan yang baik dan fokus pada pembangunan sektor publik.
Tujuan utamanya adalah untuk mempromosikan pembangunan dan
manfaat publik. Di mana keberhasilan ini jika pemerintah melakukan
tugasnya dengan benar. Memahami Tata Kelola yang Baik Sesuai dengan
prinsip Sukrisno, tata kelola yang baik adalah suatu sistem yang mengatur
hubungan antara anggota, direksi, pemegang saham, dan pemangku
kepentingan lainnya. Tata kelola juga dipandang sebagai proses yang
transparan untuk menetapkan tujuan, mencapai dan mengevaluasi kinerja
pemerintah..

2. Prinsip Prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik


PT Medco Energi Internasional mampu menggunakan GCG secara
konsisten dan berkelanjutan dengan mengacu pada regulasi. Dengan
memperhatikan peraturan dan norma yang ada serta anggaran dasar perusahaan.
Kami berkomitmen untuk melakukan semua aktivitas secara bertanggung jawab
untuk membangun loyalitas demi kepentingan pemegang saham dan pemangku
kepentingan kami.

Seperti pernyataan Dari PT. Medco Energi International Kami mengacu pada
Prinsip Umum Good Corporate Governance (GCG) sebagai berikut:

1. Transparansi
Transparansi adalah keterbukaan dalam pelaksanaan proses pengambilan
keputusan dan keterbukaan terhadap isi dan informasi yang relevan tentang
perusahaan.

Kami menggunakan sistem yang memungkinkan pemegang saham untuk


memiliki akses ke informasi dengan kesempatan yang sama dan untuk
mendapatkan informasi yang cukup, tepat waktu, akurat dan dapat diandalkan.

Selain itu, kami akan mengungkapkan berbagai informasi. Terkait dan kebutuhan
masyarakat terkait dengan produk, jasa dan kegiatan operasional Perseroan. yang
dapat mempengaruhi perilaku pelanggan, masyarakat dan lingkungan
Pengungkapan yang kami maksud juga mencakup informasi yang diperkirakan
akan mempengaruhi nilai Perusahaan. Selama tunduk pada hukum dan praktik
terbaik tata kelola perusahaan yang baik (GCG), informasi tersebut dapat diakses
secara memadai untuk kepentingan pemangku kepentingan.

Kami akan memberikan penjelasan nyata kepada semua pihak tentang masalah
lingkungan yang disebabkan oleh pabrik yang tidak bekerja secara normal.
Kecelakaan dari kegiatan perusahaan atau cacat pada produk dan layanan yang
kami berikan. Kita akan mengambil tindakan yang diperlukan dengan
menggunakan sumber daya Perusahaan untuk mengurangi dampak dan dampak
lingkungan kita.

Namun, di atas segalanya Kami akan selalu menjaga kerahasiaan informasi


selama itu sah dan sesuai peraturan. dan direkomendasikan oleh Good Corporate
Governance Best Practices (GCG).

Kerahasiaan informasi tersebut berkaitan dengan perlindungan hak privasi


dan/atau hal-hal yang berkaitan dengan hasil penelitian dan pengembangan. serta
informasi lainnya yang akan berdampak negatif terhadap kinerja Perusahaan
persaingan pasar keamanan negara dan stabilitas politik
2. Tanggung jawab
Tanggung jawab adalah kejelasan tugas. pelaksanaan dan tanggung jawab badan-
badan tersebut agar pengelolaan perusahaan berjalan efektif

Kami percaya bahwa tanggung jawab tersebut terkait dengan adanya sistem yang
mengatur hubungan antara orang-orang dan/atau badan-badan Perusahaan.
tanggung jawab Kami ingin menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan
organisasi yang timbul akibat perbedaan kepentingan pribadi dan kepentingan
perusahaan. Kami akan menjalankan akuntabilitas dengan mendorong semua
orang dan/atau entitas Perusahaan untuk menyadari tanggung jawab, wewenang,
hak, dan kewajibannya.
Kami percaya bahwa bertindak secara bertanggung jawab akan menjamin hal ini
tetapi tidak terbatas pada pendelegasian kekuasaan oleh Komisi Jaminan untuk
perlindungan pemegang saham, terutama pemegang saham minoritas dan
pembatasan yang jelas atas kekuasaan dalam Dewan Direksi. Pembagian kerja
komisaris merupakan bentuk pendelegasian komisaris.

Dalam praktiknya, tanggung jawab yang kami emban di Perusahaan bergantung


pada kewajiban orang atau badan Perusahaan terkait dengan pelaksanaan
wewenang yang mereka pegang. dan/atau dalam melaksanakan tanggung jawab
yang diberikan kepadanya oleh Perusahaan. Kewajiban ini meliputi: (a)
memberikan penjelasan atau pembenaran atas pelaksanaan wewenang atau
pelaksanaan fungsi; (b) melaporkan hasil dari otoritas tersebut; (c) kewajiban atas
kewajiban atau kewajiban yang timbul dari kegiatan tersebut.

kepada pemangku kepentingan Menerapkan tanggung jawab perusahaan untuk


kegiatan bisnis yang baik Memenuhi kewajiban pemerintah kami sesuai dengan
hukum yang berlaku dan menghormati budaya lokal dan dalam kerangka tata
kelola perusahaan yang baik (GCG) Untuk mencapai hal ini, kami:
o Terus mempromosikan bisnis dan kegiatan agar semua pihak saling mendukung
dengan tetap menjunjung tinggi etika bisnis.
o Memilih dan mengelola usaha yang halal, jujur dan bertanggung jawab sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan tidak merugikan
kepentingan masyarakat umum.
o Berkomitmen untuk membangun hubungan baik dengan berbagai pihak dan
mengembangkan kerjasama yang saling menguntungkan terutama dengan usaha
kecil dan menengah
o Senantiasa peka terhadap masalah yang dihadapi oleh karyawan, masyarakat
dan pemerintah daerah di mana Perusahaan beroperasi.
o Komitmen terhadap perlindungan lingkungan dan pengelolaan limbah sesuai
dengan baku mutu yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan
o Mengalokasikan sebagian dari laba bersih untuk pengembangan masyarakat
sekitar untuk tumbuh dan berkembang bersama perusahaan.
o Lindungi semua karyawan dari cedera di tempat kerja.
3. Tanggung jawab
Tanggung jawab adalah konsistensi pengelolaan Perusahaan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang baik.

Kami berkomitmen untuk menjalankan aktivitas Perusahaan secara profesional


sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku serta prinsip-prinsip korporasi
yang baik.

4. Kemandirian (Independency)
Independensi adalah suatu kondisi dimana suatu perusahaan dikelola secara
profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun
yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip
korporasi yang baik.

Kami percaya bahwa independensi sangat penting untuk membuat keputusan


terbaik bagi perusahaan. Keputusan terbaik hanya dapat diambil ketika
perusahaan bebas dari pengaruh atau tekanan dari pihak lain. yang tidak sesuai
dengan mekanisme organisasi akan terus mengakui independensi dalam kegiatan
usaha sesuai dengan etika bisnis yang berlaku umum dan dalam kerangka Tata
Kelola Perusahaan yang Baik (GCG).

5. Kewajaran (Fairness)
Kewajaran adalah kewajaran dan kesetaraan dalam pelaksanaan hak-hak
pemangku kepentingan yang timbul dari kesepakatan dan peraturan perundang-
undangan.

PT Medco Energi Internasional Menjamin bahwa semua pemegang saham


diperlakukan secara adil dan setara. dan dapat menggunakan haknya sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penolak menjamin bahwa
mereka dapat menggunakan haknya sesuai dengan hukum dan peraturan yang
berlaku.

3. Hak Pemilik Saham

Kepemilikan saham dalam badan usaha adalah syarat yang diperlukan tetapi tidak
cukup untuk investasi yang berharga. Tidak semua berbagi itu sama. Dan hak-hak
yang terkait dengan pembagian publik seringkali merupakan bagian penting dari
nilainya, terutama di antara perusahaan-perusahaan Asia. Ada beberapa hak yang
terkait dengan berbagai jenis tindakan. Hal ini mengurangi nilai beberapa saham
relatif terhadap yang lain dan memberikan beberapa pemegang saham keuntungan
yang lebih besar daripada yang lain. Analis Keuangan Chartered (CFA)
merekomendasikan pertimbangan berikut ketika mengevaluasi hak pemegang
saham (Tan & Robinson, 2014):

1) Apakah ada berbagai jenis tindakan? Dan apa perbedaan hak suara?
2) Apakah perusahaan memiliki pengamanan berdasarkan Anggaran Dasar atau
Anggaran Dasar untuk melindungi hak dan kepentingan pemegang saham yang
sahamnya memiliki hak lebih rendah?
3) Apakah perusahaan baru-baru ini diprivatisasi oleh pemerintah atau lembaga
pemerintah? Bagaimana jika demikian Apakah pemerintah penjualan masih
memiliki hak untuk menentangnya? Beberapa keputusan yang dibuat oleh
manajemen dan dewan? Juga, apakah pemerintah akan mencegah pemegang
saham mengambil saham dengan nilai penuh?
4) Apakah hak suara terakhir yang diberikan kepada pemegang saham tertentu
menghalangi kemampuan perusahaan untuk meningkatkan modal untuk investasi
masa depan?
5) Dapatkah pemegang saham memilih saham mereka melalui kuasanya? Jika
Anda tidak dapat menghadiri rapat Dan apakah ada cukup waktu untuk
mempertimbangkan dan menganalisis informasi sebelum rapat?
6) Dapatkah pemegang saham memberikan suara secara rahasia?
7) Dapatkah pemegang saham memberikan suara secara kumulatif? Tindakan
untuk satu atau lebih nominasi dewan?
8) Apakah pemegang saham berhak menyetujui perubahan struktur perusahaan?
Dan kebijakan yang dapat mengubah hubungan antara pemegang saham dan
perusahaan?
9) Pemegang Saham dapat mengajukan usul untuk diperiksa dalam rapat tahunan
Perseroan. Dan apakah manajemen harus mengimplementasikan proposal yang
telah disetujui?

4. Kompensasi Berlebihan

Manajemen dapat memanfaatkan dengan mengorbankan pemegang saham dengan


mengimbangi dirinya sendiri melebihi jumlah yang dijamin untuk pekerjaan dan
kinerjanya. Hal ini juga dapat terjadi jika eksekutif memiliki saham perusahaan
yang signifikan, misalnya jika eksekutif memiliki 30% dari perusahaan tetapi
menerima kompensasi lebih dari HKD 1 juta. Sebagian besar biaya (70%)
ditanggung oleh pemilik lain. Perusahaan harus sepenuhnya mengungkapkan sifat
kompensasi. termasuk persyaratan bonus atau paket opsi saham Untuk
memungkinkan analis menilai tingkat kompensasi dalam kaitannya dengan
perusahaan serupa. serta insentif apa pun yang dibuat oleh rencana untuk
mengelola hasil keuangan
B. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan


metode penelitian analisis isi. Analisis laporan keuangan digunakan dalam
penelitian ini. Informasi dalam penelitian ini adalah sekunder dari laporan
keuangan PT Medco Energy International. Sumber data yang digunakan
dipublikasikan dalam format laporan. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh
Bursa Efek Indonesia (BEI) Teknik pengumpulan data digunakan untuk
mengumpulkan data dalam penelitian ini. Ini adalah metode terdokumentasi yang
menggunakan teknik ini untuk mengumpulkan, merekam, dan melacak data yang
ada. Ketepatan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penggunaan
triangulasi data. Ini terdiri dalam memverifikasi kebenaran data dengan
membandingkan data. dari satu sumber ke sumber lainnya dengan benar dan tepat.
Data telah diuji dari berbagai sumber. Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis konten
(Pelajari isinya) Analisis isi adalah alat penelitian yang digunakan untuk refleksi.
Adanya kata, tema, atau konsep tertentu dalam data kualitatif (misterius) melalui
analisis isi. Peneliti dapat mengukur dan menganalisis
Validitas dan validitas konsep tertentu

C. Ceklist Warning (Tanda Peringatan)

EVALUATING GOOD CORPORATE GOVERNANCE


No Ceklist Warning Kondisi Perusahaan Analisa
1 Periksa keanggotaan Dewan Komisaris : Tata kelola
Dewan untuk angota perusahaan dapat
eksternal. Tata kelola 1. Komisaris Utama dikatakan baik karena
perusahaan yang “Yani Y. Panigoro sudah ada 30%
lemah untuk dewan 2. Direktur Utama anggota independen
yang terdiri dari “Hilmi Panigoro yang melakukan
kurang dari 30% 3. Direktur dan Chief pekerjaan untuk
direktur independent Executive Officer perusahaan.
tidak berurutan “Roberto Lorato”
4. Komisaris
“Yaser Raimi A.
Panigoro”
5. Komisaris
Independen
“Marsillam
Simandjuntak”
6. Komisaris
Independen
“Bambang
Subianto”

Dewan Direksi :
1. Anthony R.
Mathias “Direktur
and Chief Financial
Officer”
2. Amri Siahaan
“Direktur dan
Chief Human
Capital dan
Business Suppoert
Officer)
2 Berhati – hatilah Direktur & CEO
ketika CEO juga Roberto Lorato
berjabat sebagai Ketua sedangkan dewan
Dewan Direksi Roberto tidak
menjabat sebagai
Dewan Direksi
3 Apakah ada komite
audit, nominasi, dan Tidak terdapat komite
kompensasi yang audit, nominasi , dan
terpisah, terdiri kompensasi yang
terutama dari direktur terpisah
independen? Jika
tidak lakukan lebih
banyak uji tuntas
4 Periksa kemungkinan Masing-masing
direktur yang saling direktur tidak
terkait mempunyai
keterkaitan dan tidak
memiliki
ketertakaitan
hubungan keuangan,
dan kepengurusan
serta kekeluargaan

5 Apakah anggota Tidak mempunyai Anggota keluarga


keluarga manajemen hubungan keuangan, manajemen tidak
terlibat dalam kepengurusan, dan terlibat dalam
perusahaan atau kekeluragaan. perusahaan
perusahaan lain yang
berbisnis dengan
perusahaan subjek
6 Apakah perusahaan Kebijakan komunikasi Perusahaan selalu
menolak membuat dengan pemegang saham berusaha terbuka
pengungkapan atau investor diungkapkan yaitu dengan
terperinci atau dalam laporan tahunan dan mengungkapkan
menggunakan bahasa disajikan di situs web Laporan Tahunan
yang menggaburkan Perseroan. yang disampaikan
apa yang terjadi ? disitus web
perusahaan.
7 Apakah Perseroan memiliki Adanya
pengungkapan dan kebijakan insentif jangka pengungkapan yang
cukup jelas menegenai pendek bagi Direksi dan tepat dan jelas tentang
kompensasi atau karyawan. tunjangan atau
tunjangan manajemen insentif manajemen.
memadai dan jelas
untuk dinilai dengan
mengacu pada
perusahaan serupa?
HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Papan Tata kelola Perusahaan

1) Dari hasil analisis Diketahui bahwa Tata Kelola Perusahaan PT Medco Energi
Internasional Dapat dikatakan baik karena ada 30% anggota independen yang
bekerja di perusahaan PT Medco Energi Internasional. Itu tidak menunjukkan
bahwa keanggotaan komite audit untuk anggota eksternal perusahaan lemah.
Karena tata kelola perusahaan yang baik mencakup dewan yang kuat dan
independen dan setidaknya 50% dewan adalah direktur non-eksekutif independen,
MedcoEnergi sebagai perusahaan patungan menetapkan bahwa setidaknya
sepertiga dari semua direktur adalah direktur independen dan non-eksekutif.
direktur independen (Tidak terkait) Seorang direktur independen menjabat sebagai
ketua komite kontrol. Direktur Independen tidak boleh menjabat sebagai direktur
atau direktur di pesaing MedcoEnergi, Direktur Independen adalah direktur
eksternal. tidak memiliki saham baik langsung maupun tidak langsung dalam
perseroan tersebut Tidak berafiliasi dengan Perusahaan, direktur, direktur, atau
pemegang saham referensi Perusahaan. dan tidak ada hubungan kerja langsung
maupun tidak langsung dengan Perseroan sehubungan dengan kegiatannya.
Anggota Direksi diangkat berdasarkan pengetahuan, pengalaman, dan
keterampilan profesional yang memadai. menjalankan tugas untuk kepentingan
Perusahaan sepenuhnya2) Dari hasil analisis diketahui bahwa PT Medco Energi
International Tidak disebutkan bahwa Chief Executive Officer (CEO) juga
menjabat sebagai Ketua Dewan Direksi. Karena tata kelola perusahaan akan
lemah jika CEO bertindak sebagai ketua dewan. karena takut akan keselarasan
kepentingan Pemilik akan menjalankan bisnis untuk kepentingan terbaiknya dan
mungkin ada indikasi pengalihan kontak.

3) Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa pada PT. Medco Energi


International terindikasi adanya komite audit, komite nominasi dan kompensasi
telah memenuhi ketentuan yang berlaku untuk persyaratan independensi dan tidak
terpisah dari direktur independen. Karena tanpa audit independen, nominasi, dan
komite kompensasi yang terutama terdiri dari direktur non eksekutif independen,
perusahaan akan menjadi lemah.

4) Dari hasil analisis diketahui bahwa PT Medco Energi International Itu tidak
menentukan kemungkinan direktur memiliki hubungan satu sama lain. Karena
Ketua Dewan dan Direktur Tata Kelola Perusahaan tidak memiliki hubungan
keluarga dan tidak memiliki hubungan keuangan atau keluarga dengan Direksi,
Direksi dan pemegang saham pengendali.

b. Perlakuan yang Setara Kepada Pemegang Saham


Berdasarkan analisis tersebut, MedcoEnergi memberikan hak dan tanggung
jawab serta perlakuan yang sama kepada pemegang saham MedcoEnergi harus
mencatat secara akurat dan akurat kepemilikan saham pemegang saham secara
berkesinambungan. Hak Pemegang Saham Setiap pemegang saham memiliki hak
sebagai berikut:
• Memperoleh informasi yang berkaitan dengan kepemilikan sahamnya pada

c. Daftar Pemegang Saham

• Pengalihan hak atas saham termasuk penjualan saham kepada orang lain. Ikrar
saham untuk keuntungan mereka sendiri dan pembelian kembali saham oleh
MedcoEnergi dengan harga pasar yang wajar. Jika Anda tidak setuju dengan
tindakan MedcoEnergi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku • Dapatkan informasi yang memadai dari Sekretaris Perusahaan dan/atau
Hubungan Investor.
• Pemungutan suara dalam RUPS dimana setiap saham harus mewakili satu
pemegang saham.
• Mengangkat dan mengangkat Direksi dan Direksi dalam RUPS.
• Memberikan suara untuk perubahan mendasar dalam RUPS, antara lain:
Perubahan Anggaran Dasar Perseroan. menerbitkan saham tambahan Transaksi
perusahaan seperti merger dan akuisisi Penjualan aset penting Akuisisi aset di luar
aktivitas bisnis normal, yang merupakan peningkatan signifikan dalam
MedcoEnergi Total Aset
• Menuntut kesalahan atau kegagalan setiap direktur dan Direksi. yang
menyebabkan perusahaan rugi Jika mewakili sekurang-kurangnya 10 persen dari
jumlah seluruh saham secara sendiri-sendiri atau digabungkan dengan hak suara

d. Kurangnya Transparasi
Salah satu prinsip GCG yang menggarisbawahi pentingnya sistem manajemen
yang mendukung keterbukaan. MedcoEnergi terus memperkuat (termasuk akses
ke) informasi yang relevan, akurat, andal, tepat waktu, jelas, konsisten, dan dapat
dibandingkan tentang aktivitasnya. diatas segalanya Seluruh komite di bawahnya
telah bekerja keras untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip GCG relevan dengan
transparansi. tanggung jawab tanggung jawab tanggung jawab kemerdekaan dan
keadilan Telah digunakan di semua lini perusahaan. Menolak untuk
mengungkapkan laporan keuangan rinci Karena perusahaan yang transparan dan
menawarkan pengungkapan berkualitas tinggi dipercaya dan diperdagangkan
secara publik, PT Medco Energi International Menggunakan website Perusahaan
sebagai media keterbukaan informasi.

e. Pihak Terkait Masalah


1) Dari hasil analisis diketahui bahwa pada PT PT Medco Energi
Internasional Tidak ada indikasi transaksi bisnis. antara perusahaan dan
manajemen Karena dalam peraturan PT Medco Energi Internasional
menjelaskan bahwa jika ada transaksi yang Benturan kepentingan antara
kepentingan ekonomi pribadi anggota dewan, direksi atau pemegang
saham dengan kepentingan ekonomi Bank harus mendapat persetujuan
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
2) Dari hasil analisis Tampil di PT Medco Energi Internasional Tidak ada
indikasi bahwa ada anggota grup manajemen yang terlibat dalam
perusahaan atau korporasi lain. melakukan bisnis dengan perusahaan
seperti itu Seperti yang dapat dilihat dari laporan keuangan PT Medco
Energi Internasional, tidak ada 2 versi yang tersedia di perusahaan.

3) Dari hasil analisis diketahui bahwa PT Medco Energi International Itu


tidak menentukan kredit yang signifikan. untuk eksekutif atau afiliasi Baik
dari perusahaan atau instansi terkait karena PT Medco Energi Internasional
Dalam kegiatan usaha, transaksi tertentu dilakukan dengan pihak berelasi
dalam sesuai dengan syarat dan ketentuan yang sama dengan pihak ketiga
Pihak-pihak yang dikategorikan terkait dengan Bank adalah pemegang
saham, komite, direksi, pejabat eksekutif. dan eksekutif kunci Transaksi-
transaksi ini termasuk kegiatan inti perbankan seperti pemberian pinjaman
dan penggalangan dana.
KESIMPULAN

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah:

1.Tata kelola dalam hal transparansi pemerintah Medco Energi International


berkinerja baik Dalam hal transparansi pemerintah, Medco Energi Internasional
publik dan kepada sesama karyawan di Medco Energi International Ini termasuk
memberikan insentif yang dapat dilihat pada data responden yang sangat diproses.
Hasilnya adalah pemerintah Medco Energi Internasional. Dapat tampil sebagai
pejabat pemerintah dalam hal transparansi kepada komunitas Medco Energi
Internasional. sedang bertugas

2.Tata Kelola yang Baik Tata di Medco Energi International Untuk mewujudkan
pemerintahan yang baik adalah dengan menegakkan hukum. dari penelitian ini
Hal ini menunjukkan bahwa baik dalam penegakan hukum, pemerintah Medco
Energi Internasional Selalu patuhi hukum yang berlaku Head of Medco Energi
International mampu mewujudkan prinsip-prinsip good governance Meski hanya
ada sedikit kekurangan. Sumber daya manusia dalam suatu organisasi berperan
besar dalam mewujudkan tata kelola yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Muindro, Renyowijoyo. 2010. Akuntansi Sektor Publik : Organisasi Non Laba.


Bogor:

Mitra Wacana Media Sukrisno, Agus dan I Cenik Wardana. 2011. Etika Bisnis
dan Profesi : Tantangan Membangun Mansia Seutuhnya. Jakarta: Salemba
Empat

Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi Yogyakarta

Handoko, 2004, Administrasi Kepegawaian Suatu Pengantar, RajaGrafindo


Persada, Jakarta

Hasibuan, 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia., : Graha Ilmu Yogyakarta

Husselid dan Day 1991:387 dalam Agustina, 2007,, Manajemen Sumber Daya

Manusia, Ed Revisi, Jakarta :PT. Bumi Aksara. Inu Kencana Safei. 2007. Good
Government. Rineka Cipta. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai