Anda di halaman 1dari 33

CRITICAL BOOK REVIEW

Mata Kuliah: Pengantar Ekonomi Makro

Dosen Pengampu: Mica Siar Meiriza, S.SI., M.SI., DR.

Disusun oleh:

 Abdillah Satia (7213210023)

KELAS B

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan
karuniannya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas CBR ini. Kami sadar bahwa tugas yang
kami selesaikan ini masih memiliki banyak kekurangan, baik dari segi penulisan maupun dari
segi materi yang dituangkan pada tugas ini, karena keterbatasan ilmu yang saya miliki, kami
memohon maaf atas segala kekurangan dari tugas yang kami perbuat ini. Untuk itu kami akan
menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dalam peningkatan penyusunan makalah
berikutnya dimasa yang akan datang.

Dalam proses ini kami tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh sebab itu kami
mengucapkan terimakasih kepada Ibu Mica Siar Meiriza, S.SI., M.SI., DR. sebagai dosen
pengampu mata kuliah Pengantar Ekonomi Makro, rekan-rekan kelas B Manajemen Universitas
Negeri Medan, orangtua kami dan media belajar sebagai sarana referensi dalam penyusunan
makalah ini.

Mudah – mudahan dengan adanya pembuatan tugas ini dapat menberikan berupa manfaat
berupa ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi kami sebagai penulis maupun bagi pembaca.

Medan, 15 Mei 2022

Abdillah Satia
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………...i

Daftar Isi………………………………………………………………………ii

Bab I : Pendahuluan

A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Tujuan Penulis.........................................................................................1
C. Manfaat CBR..........................................................................................1
D. Identitas Buku.........................................................................................2
Bab II : Ringkasan Isi Buku

A. Bab I.........................................................................................................3
B. Bab II........................................................................................................3
C. Bab III......................................................................................................4
D. Bab IV......................................................................................................8
E. Bab V........................................................................................................11
F. Bab VI......................................................................................................12
G. Bab VII.....................................................................................................26
Bab III : Pembahasan/Analisis

A. Kelebihan Dan Kekurangan Buku..........................................................28


Bab IV : PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................29
B. Saran.......................................................................................................29
Daftar Pustaka...................................................................................................30
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai mahasiswa seringkali kita bingung memilih buku yang akan kita baca untuk kita
pahami jika memiliki tugas tertentu. Terkadang kita hanya memilih satu buah buku, tapi apa
yang telah kita pilih,kita tidak mengerti dan tidak sesuai dengan ekspetasi yang kita harapkan.
Misalnya dari segi bahasa banyak buku yang memiliki bahasa yang sulit kita pahami.

Begitu pula dari segi isi, sering kita mendapati buku yang tidak koheren dengan isinya.
Oleh karena itu kami membuat critical buku review untuk memudahkan setiap mahasiswa untuk
memilih sebuah buku yang memudahkan tugasnya. Terutama dalam pokok bahasan tentang
Ekonomi Makro

B. Tujuan Penulisan

1. Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Pengantar Ekonomi Makro


2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam meringkas, menganalisa, dan membandingkan
serta memberi kritik pada suatu buku.

C. Manfaat CBR

1. Sebagai rujukan bagaimana mencari sumber bacaan yang relevan.


2. Membuat saya sebagai penulis dan mahasiswa lebih terasah dalam mengkritisi sebuah buku.
3. Untuk menambah pengetahuan tentang Ekonomi Makro.
D. Identitas Buku
Buku Utama

Judul buku : Makro Ekonomi

Pengarang : N Gregory Mankiw

Penerbit : Worth Publisher

Kota terbit : New York

Tahun terbit : 2010

Keterangan Buku : Buku Edisi Kelima

Buku Pembanding

Judul : Pengantar Ekonomi Makro

Pengarang : Tim KDBK

Penerbit : UNIMED PRESS

Kota Terbit : Medan

Tahun Terbit : 2019


BAB II

RINGKASAN ISI BUKU


Bab I
Ilmu Makro Ekonomi
Apa yang Dipelajari Para Ekonomi Makro?
Kondisi perekonomian juga menjadi pusat politik dunia, maka isu-isu makroekonomi
memainkan peranan yang penting dlam perdebatan politis. Para pemilih sangatlah
memperhatikan kinerja perekonomian, dan mereka tahu bahwa kebijakan pemerintah akan
sangat mempengaruhi perekonomian. Sebagai akibatnya, popularitas presiden terpilih
meningkat ketika perekonomian berjalan debgan baik dan jatuh bila terjadi sebaliknya. Untuk
itu, para ekonom mengumpulkan data tentang pendapatan, harga, pengangguran, dan banyak
variabel lain dari periode-periode waktu yang berbeda dan negara yang berbeda. Para
ekonom makro mengamati bahwa perekonomian berbeda antara yang satu dengan yang lain
dan berubah sepanjang waktu. Pengamatan ini menyulut motivasi untuk mengembangkan
teori makroekonomi maupun mengumpulkan data untuk mengujinya.
Bagaimana Ekonom Berfikir?
Teori Sebagai Pembangun Model
Ekonomi juga menggunakan model untuk memahami dunia. Tetapi model seorang
ekonom akan terbuat dari simbol dan persamaan matematis dan bukan plastik dan lem. Para
ekonom membangun “mainan ekonomi” mereka untuk membantu menjelaskan variabelvariabel
ekonomi, seperti GDP, inflasi dan tingkat pengangguran.
Model – model memiliki dua jenis variabel :
a. Variabel endogen
Variabel endogen adalah variabel-variabel yang akan dijelaskan sebuah model.
b. Variabel ekosgen
Variabel eksogen adalah variabel-variabel yang nilainya ditentukan diluar model.
1. Makroekonomi adalah studi tentang perekonomian secara menyeluruh termasuk
pertumbuhan pendapatan, perubahan harga, dan tingkst pengangguran.
2. Ciri penting dari model makroekonomi adalah apakah model itu mengasumsikan bahwa
harga bersifat fleksibel atau kaku.
Menurut kebanyakan ekonom makro, model-model dengan harga fleksibel menjelaskan
perekonomian dalam jangka panjang, sedangkan model-model dengan harga yang kaku
memberikan penjelasan yang lebih baik tentang perekonomian dalam jangka pendek.

Bab II
Pendapatan Nasional
Apa yang Menentukan Produksi Barang dan Jasa Total?
1. Faktor Produksi
Faktor produksi adalah input yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa.
2. Fungsi Produksi
Teknologi produksi yang ada menentukan berapa banyak output/keluaran diproduksi
dari jumlah modal tenaga kerja tertentu. Pata ekonom menggambarkan teknologi yang
ada dengan menggunakan fungsi produksi.
3. Penawaran Barang dan Jasa
Faktor – faktor produksi dan fungsi produksi bersama-sama menentukan jumlah
barang dan jasa yang ditawarkan yang sama dengan output perekonomian.
Bagaimana Pendapatan Nasional Diditribusikan ke Faktor-Fakor Produksi?
1. Harga Faktor Produksi
Harga faktor produksi adalah jumlah yang dibayar ke faktor-faktor produksi yang
diterima oleh para pekerja dan sewa yang dikumpulkan oleh para pemilik modal.
2. Keputusan-keputusan yang Dihadapi Perusahaan Kompetitif
Asumsi termudah yang dapat dibuat mengenai suatu perusahaan pada umumnya
adalah bahwa perusahaan bersifat kompetitif. Ukuran suatu perusahaan komperatif
relatif kecil terhadap harga pasar. Teknologi produksi perusahaan itu dengan fungsi
sebagai berikut :
Y = F (K L)
3. Permintaan Perusahaan Terhadap Faktor-Faktor Produksi
a. Produk marjinal tenaga kerja
Adalah jumlah output tambahan yang diperoleh perusahaan dari satu unit tenaga
kerja tambahan, dengan mempertahankan jumlah modal tetap.
b. Permintaan tenaga kerja
Permintaan tambahan adalah P x MPL. Biaya ektra karena menggunakan lebih
banyak tenaga kerja adalah upah W. Jadi, perubahan dalam laba karena
menggunakan lebih banyak tenaga kerja.
c. Produk marjinal dan permintaan modal
Produk marjinal modal adalah jumlah output tambahan yang diperoleh perusahaan
dari unit tambahan, dengan mempertahankan jumlah tenaga kerja tetap konstan.
4. Pembagian Pendapatan Nasional
Pendapatan yang tersisa setelah perusahaan membayar faktor-fakor produksi adalah
laba dari para pemilik perusahaan. Laba ekonomis riil adalah :
Laba Ekonomis = Y – (MPL x L) – (MPK x K)
Apa yang Menentukan Permintaan Terhadap Barang dan Jasa?
1. Konsumsi (C)
2. Investasi (I)
3. Pembelian Pemerintah (G)
4. Ekspor neto (NX)

Bab III
Uang dan Inflasi
Apakah Uang Itu ?
Funsi Uang
Uang memiliki tiga tujuan, yaitu sebagai penyimpan nilai, unit htung, dan media
pertukaran. Sebagai penyimpan nilai, uang adalah cara mengubah daya beli dari masa kini ke
masa depan. Namun begitu, orang memegang uang karena mereka bisa membelanjakannya
untuk mendapatkan barang dan jasa pada suatu saat di masa depan.
Sebagai unit hitung, uang memberikan ukuran di mana harga ditetapkan dan utang
dicatat. Uang adalah ukuran yang kita gunakan untuk mengukur transaksi ekonomi. Sebagai
media pertukaran, uang adalah apa yang kita gunakan untuk membeli barang dan jasa. “Uang
ini adalah alat tukar yang sah untuk seluruh transaksi, publik dan perseorangan” dicetak di
atas dolar AS. Uang membuat transaksi tidak langsung menjadi mungkin. Dalam
perekonomian modern yang kompleks, perdagangan biasanya tidak langsung dan
membutuhkan pernggunaan uang.
Jenis-jenis Uang
Uang memilki banyak bentuk. Uang yang tidak memiliki nilai intrinsik disebut uang
atas-unjuk karena ditetapkan sebagai uang menurut dekrit pemerintah, atau atas unjuk
pemerintah. Ketika orang menggunakan emas sebagai uang (atau uang kertas yang dapat
ditebus dengan emas), perekonomian itu dikatakan menggunakan standar emas. Emas adalah
bentuk uang komoditas karena bisa digunakan untuk berbagai tujuan-perhiasan, penambal
gigi, dan lain sebagainya-sebagaimana untuk transaksi.
Bagaimana Uang Atas-Unjuk Berevolusi
Pemerintah awalnya melibatkan diri dalam sistem moneter untuk membantu orang
mengurangi biaya transaksi. Menggunakan emas mentah sebagai uang adalah mahal karena
untuk membuktikan keaslian emas dan mengukur jumlah yang tepat membutuhkan waktu.
Tahapnya selanjutnya adalah pemerintah menerima emas dari masyarakat untuk ditukar
dengan sertifikat emas-lembaran kertas yang bsia ditebus sejumlah emas tertentu. Akhirnya,
emas yang menyokong pertukaran menjadi tidak relevan.
Bagaimana Kuantitas Uang Dikendalikan
Jumlah uang yang tersedia disebut jumlah uang beredar. Dalam perekonomian yang
menggunakan uang komoditas, jumlah uang beredar adalah jumlah dari komoditas itu.
Tingkat pengenaan pajak dan tingkat pembelian pemerintah merupakan instrumen kebijakan
pemerintah, begitu pula jumlah uang beredar. Kontrol atas jumlah uang beredar disebut
kebijakan moneter.
Bagaimana Kuantitas Uang Diukur
Dalam perekonomian sederhana, jumlah ini mudah diukur. Di kamp POW, kuantitas
uang adalah jumlah rokok di kamp. Aset yang paling jelas untuk dimasukkan dalam kuantitas
uang adalah mata uang atau disebut juga sebagai uang kartal, yaitu jumlah uang kertas dan
uang logam yang beredar. Jenis aset kedua yang digunakan dalam rekening ceknya. Jika
sebagian besar penjual menerima cek pribadi, aste dalam rekening cek hanya sama
mnudahnya digunakan dengan mata uang. Dalam kedua kasus, aset tersebut siap untuk
memfasilitasi transaksi.
4.2 Teori Kuantitas Uang
Transaksi dan Persamaan Kuantitas
Semakin banyak uang yang mereka butuhkan untuk bertransaski, semakin banyak
uang yang mereka pegang. Jadi, kuantitas uang dalam perekonomian sangat erat kaitannya
dengan jumlah dolar yang dipertukaran dalam transaksi. Persamaan kuantitas adalah sebuah
identitas: definisi dari emat variabel membuat nilainya besar.
Dari Transaksi Menjadi Pendapatan
Perputaran uang pendapatan menyatakan berapa kali uang masuk ke dalam
pendapatan seseorang dala periode waktu tertentu. Persamaan kuantitas versi ini adalah yang
paling umum, dan satu-satunya persamaan yang akan kita gunakan sejak saat ini.
Fungsi Permintaan Uang dan Persamaan Kuantitas
Fungsi permintaan uang adalah persamaan yang menunjukkan apa yang menentukan
kuantitas keseimbangan riil yang ingin ditahan orang. Fungsi permintaan uang sederhana
adalah.
Dimana k adalah konstanta yang menyatakan berapa banyak uang yang ingin diatahan
orang untuk setiap dolar pendapatan. Persamaan ini menyatakan bahwa kuantitas
keseimbangan uang riil yang diinginkan adalah prporsional terhadap pendapatan riil.
Asumsi Perputaran Konstan
Asumsi tambahan bahwa perputaran uang adalah konstan, maka persamaan kuantitas
menjadi sebuah teori dampak uang yang bermanfaat, yang disebut teori kuantitas uang.
Sebagaimana dengan banyak asumsi dalam ilmu ekonmi, asumsi perputaran konstan
hanyalah suatu pendekatan terhadap realitas. Sekali kita mengansumsikan bahwa perputaran
adalah konstan, persamaan kuantitas bisa dilihat sebagai teori yang menentukan GDP
nominal. Persamaan kuantitas menyebutkan.
MV = PY,
Uang, harga dan Inflasi
Yang menentukan seluruh tingkat harga perekonomian, teori tersebut memiliki tiga
unsur :
1. Faktor-faktor produksi dan fungsi produksi menentukan tingkat output Y.
2. Jumlah uang beredar menentukan nilai ouput nominal, PY.
3. Tingkat harga P adalah rasio dari nilai nominal output, PY, terhadap tingkat output Y.
4.3 Seignorage : Penerimaan dari Pencetakan Uang
Penerimaan yang ditingkatkan melalui pencetakan uang disebut seignorage. Ketika
mencetak uang untuk mendanai pengeluran, pemerintah meningkatkan jumlah uang beredar.
Kenaikan jumlah uang beredar, sebaliknya, menyebabkan inflasi. Mencetak uang untuk
meningkatkan penerimaan adalah seperti menetapkan pajak inflasi. Jadi, inflasi adalah seperti
pajak atas memegang uang. Seignorage seringkali menjadi sumber penerimaan utama-tentu
saja, kebutuhan mencetak uang untuk mendanai pegeluaran adalah penyebab utama
hiperinflasi.
4.4 Inflasi dan Tingkat Bunga
Tingkat bunga adalah yangt paling penting, diantara variabel-variabel makroekonomi.
Dua Tingkat Bunga: Riil dan Nominal
Para ekonom menyebutkan tingkat bunga yang dibayar bank sebagai tingkat bunga
nominal dan kenaikan dalam daya beli Anda dengan tingkat bunga riil. Jika menyatakan
tingkat bunga nominal, r tingkat bunga riil, dan π tingkat inflasi, maka hubungan di antara
ketiga variabel ini bisa ditulis sebagai
r = i- π
Efek Fisher
Persamaan ini menunjukkan tingkat bunga bisa berubah karena dua alasan: karena
tingkat bunga riil berubah atau karena tingkat inflasi berubah. Teori kuantitas uang
menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan uang menentukan tingkat inflasi.
Dua Tingkat Bunga Riil: Ex Ante dan Ex Post
Tingkat bunga riil yang diharapkan pemberi pinjaman dan peminjam ketika
kesepakatan dibuat, disebut tingkat bunga riil ex ante dan tingkat bunga riil yang terelisasi
secara nyata, disebut tingkat bunga riil ex post. Tingkat bunga riil ex ante, ditentukan oleh
ekulibrium di pasar barang dan jasa.
4.5 Tingkat Bunga Nominal dan Permintaan terhadap Uang
Teori kuantitas didasarkan mengansumsikan bahwa permintaan terhadap
keseimbangan uang riil adalah proposional terhadap pendapatan.
Teori Memegan Uang
Tingkat bunga nominal adalah biaya oportunitis dari memegang uang: biaya yang
timbul karena anda lebih suka memegang uang ketimbang obligasi. Jadi, biaya memegang
uang adalah r−(−π❑2), yang disebut dalam persamaan Fisher sebagai tingkat bunga
nominal i.
Uang Masa Depan dan Harga Sekarang
Perubahan dalam tingkat harga adalah, menurut definisi, tingkat inflasi. Inflasi
sebaliknya, mempengaruhi tingkat bunga nominal adalah biaya dari memegang uang, tingkat
bunga nominal memberi umpan balik untuk mempengaruhi permintaan terhadap uang.
Dampak uang terhadap harga sangat kompleks. Kesimpulan dari analisi itu adalah
bahwa tingkat harga tergantung pada rata-rata tertimbang jumlah uang beredar sekarang dan
jumlah uang beredar yang diharapkan berlaku di masa depan.
4.6 Biaya Soial Inflasi
Pandangan Orang Awam dan Tanggapan Klasik
Menurut teori uang klasik, perubahan dalam tingkat harga keseluruhan adalah seperti
perubahan dalam unit-unit ukuran.
Biaya Inflasi yang Tidak Diharapkan
Inflasi yang tidak terduga juga mengganggu pensiun tetap individu. Para pekerja dan
perusahaan sering menyepakati pensiun nominal tetap ketika sang pekerja pensiun. Karena
pensiun adalah pendapatan yang ditangguhkan, pada dasrnya pekerja memberi pinjaman pada
perusahaan: pekerja memberikan jasanya pada perusahaan ketika muda, tetapi tidak dibayar
penuh sampai tua. Seperti kreditor mana pun, san pekerja akan rugi bila inflasi lebih tinggi
dari dugaan semula.
Salah Satu Keuntungan Inflasi
Fakta ini menunjuk bahwa inflasi dapat membuat pasar tenaga kerja berjalan lebih
baik. Penarawan dan permintaan untuk berbagai jenis tenaga kerja selalu berubah. Tanpa
inflasi, upah riil akan terpaku di atas tingkat ekuilibrium yang berdampak dengan makin
tingginya pengangguran.
4.7 Hiperinflasi
Biaya inflasi sacara kualitatif adalah sama dengan yang kita bahas sebelumnya. Akan
tetapi, ketika inflasi mencapai titik ekstrem, biaya-biaya ini menjadi lebih jelas karena begitu
menyusahkan. Sistem pajak juga terdistorsi oleh hiperinflasi-tetapi dengan jalan yang agak
berebeda dari apa yang terjadi dalam kondisi inflasi moderat.
Sebab-sebab Hiperinflasi
Untuk menghentikan hiperinflasi, bank sentral harus mengurangi tingkat pertumbuhan
uang. Sebagian besar infllasi berawal ketika penerimaan pajak pemerintah tidak cukup untuk
membayar pengeluarannya. Akibatnya adalah pertumbuhan uang yang pesat hiperinflasi.
Begitu hiperinflasi muncul, masalah-masalah fiskal menjadi lebih berat. Akhir dari
hiperinflasi sering berbarengan dengan reformasi fiskal. Jadi meskipun, bahkan jka fiskal
selalu dan di mana pun merupakan fenomena moneter, namun akhir dari hiperinflasi biasanya
merupakan fenomena fiskal.

Bab IV
ARUSMODAL DAN BARANG INTERNASIONAL
Perbedaan penting antara perekonomian terbuka dan perekonomian tertutup adalah
bahwa,dalam perekonomian terbuka, pengeluaran suatu negara selama satu tahun tertentu
tidak perlu sama dengan yang mereka hasilkan dari memproduksi barang dan jasa. Suatu
negara bisa melakukan pengeluaran lebih banyak ketimbang produksinya dengan meminjam
pada negara lain.
Peran Ekspor Neto
Perhatikanlah pengeluaran atas output barang dan jasa dalam suatu perekonomian.
Dalam perekonomian tertutup, seluruh output dijual di pasar domestik, dan pengeluaran
dibagi menjadi tiga komponen: konsumsi, investasi, dan belanja pemerintah. Dalam
perekonomian terbuka, sebagai output dijual untuk domestik dan sebagai diekspor keluar
negeri. Kita bisa memilih pengeluaran atas output pada perekonomian terbuka Y menjadi
empat komponen.
 Cd, konsumsi barang dan jasa domestik,
 Id, investasi dalam barang dan jasa domestik,
 Gd, pembelian pemerintah atas barang dan jasa domestik,
 EX, ekspor barang dan jasa domestik.
Pembagian pengeluaran menjadi empat komponen tersebut ditunjukkan dalam identitas
Y = Cd
+ Id
+ Gd
+ EX.
Jumlah dari tiga komponen pertama, Cd
+ Id
+ Gd
, adalah pengeluaran domestik atas barang
dan jasa domestik. Komponen ke empat EX, adalah pengeluaran luar negeri atas barang dan
jasa domestik.
Arus Modal Internasional dan Neraca Perdagangan
Identitas perhitungan pendapatan nasional menunjukkan bahwa arus modal keluar neto selalu
sama dengan neraca perdagangangan. Yaitu,
Arus Modal keluar Neto = Neraca Perdagangan
S-1 = NX.
Jika S-1 dan NX adalah positif, kita memiliki surplus perdagangan (trade surplus).
dalam hal ini, kita adalah negara donor di pasar uang dunia dan kita mengekspor lebih
banyak barang serta jasa dari pada mengimpornya, jika S-1 dan NX adalah negatif, kita
memiliki defisit perdagangan (trade defisit). Dalam hal ini, kita adalah negara
pengutang dipasar uang dunia, dan kita lebih banyak mengimpor barang dan jasa dari
pada mengeskspornya. Jika S-I dan NX adalah nol, kita dikatakan memiliki perdagangan
berimbang (balanced trade) karena nilai impor sama dengan nilai ekspor.

TABUNGAN DAN INVESTASI DALAM PEREKONOMIAN TERBUKA KECIL

Mobilitas Modal dan Tingkat Bunga Dunia


Jika dalam model ini tingkat bunga rill tidak ditentukan dari keseimbangan tabungan
dan investasi, ekonomi terbuka kecil (small open economy) dengan mobilitas modal
sempurna. Yang kita maksud dengan “kecil” disini adalah bahwa perekonomian ini adalah
bagian kecil dari pasar dunia dan, dengan sendirinya, tidak memiliki dampak yang berarti
terhadap tingkat bunga dunia. Dengan “mobilitas modal sempurna” kita mengartikan bahwa
penduduk negara itu memiliki akses penuh ke pasar uang dunia. Biasanya pemerintah tidak
melarang untuk memberi pinjaman kepada atau meminjam dari pihak asing.
Karena asumsi mobilitas modal sempurna tersebut, tingkat bunga dalam
perekonomian kecil kita, r, harus sama dengan tingkat bunga dunia (world interest rate), r,
yaitu tingkat bunga rill yang berlaku dipasar uang dunia : r = r*.masyarakat dalam
perekonomian terbuka kecil tidak akan meminjam dari tingkat bunga diatas r* , karena
mereka selalu mendapatkan pinjaman dari luar negeri dari tingkat bunga r*. Demikian pula,
masyarakat dalam perekonomian ini tidak akan memberi pinjaman pada tingkat bunga
dibawah r* karena mereka bisa menerima tingkat bunga r* dengan memberi pinjaman pada
pihak asing. Jadi, tingkat bunga dunia menentukan tingkat bunga dalam perekonomian
terbuka kecil kita.

Model
Belanja pemerintah yang lebih rendah atau pajak yang lebih tinggi meningkatkan
meningkatkan tabungan nasional. Investasi bergantung pada tingkat bunga rill dunia r*:
tingkat bunga yang tinggi membuat beberapa proyek menjadi tidak menguntungkan. Karena
itu neraca perdagangan juga bergantung pada variabel-variabel ini
Determinan arus modal mudah untuk dipahami. Ketika tabungan lebih kecil dari
investasi, kelebihan itu akan dipinjamkan kepada negara lain. Tetapi hal hal apa yang
mendasari negara yang melakukan impor dan ekspor mengambil tindakan yang menjamin
bahwa arus barang internasional dapat benar-benar menyamai arus modal internasional.
Bagaimana Kebijakan Mempengaruhi Neraca Perdagangan
Kebijakan fiskal dalam negeri pertama-tama, perhatikanlah apa yang terjadi pada
perekonomian terbuka kecil jika pemerintah menambah pengeluaran domestik dengan
meningkatkan belanja pemerintah. Kenaikan dalam G mengurangi tabungan nasional, karena
S=Y – C- G, dengan tingkat bunga rill dunia yang tidak berubah, investasi akan tetap sama.
Karena itu, tabungan menjadi lebih kecil dari pada investasi, dan sebagian investasi harus
dibiayai dengan meminjam dari luar negeri.
Logika yang sama juga berlaku untuk penurunan pajak. Pemotongan pajak akan
mengurangi T, meningkatkan pendapatan disposabel Y-T, mendorong konsumsi, dan
mengurangi tabungan nasional. (Meskipun sebagian dari pemotongan pajak berubah menjadi
tabungan; secara total, tabungan menurun) karena NX = S- I, maka pengurangan tabungan
nasional akan mengurangi NX.
Kebijakan Fiskal luar negeri ketika negara lain meningkatkan belanja
pemerintahnya, jika negara lain ini adalah bagian kecil dari perekonomian dunia, maka
perubahan fiskalnya tidak terlalu berpengaruh pada negara-negara lainnya. Tetapi jika negara
lain ini merupakan bagian besar dari perekonomian dunia, kenaikan belanja pemerintahnya
akan mengurangi tabungan dunia dan menyebabkan tingkat bunga dunia naik.
Kenaikan tingkat bunga dunia akan meningkatkan biaya untuk berutang dan, dengan
demikian, mengurangi investasi dalam perekonomian terbuka kecil kita. Karena tidak ada
perubahan dalam tabungan domestik, maka tabungan S sekarang melebihi investasi I, dan
sebagian tabungan mulai mengalir ke luar negeri. Karena NX = S – I, penurunan dalam I
harus meningkatkan NX. Jadi, mengurangi tabungan luar negeri dapat menyebabkan surplus
perdagangan di dalam negeri.
Pergeseran dalam permintaan investasi perhatikanlah apa yang terjadi pada
perekonomian terbuka kecil kita jika kurva investasi bergeser ke arah kanan yaitu jika
permintaan terhadap barang-barang investasi pada setiap tingkat bunga meningkat.
Pergeseran ini akan terjadi jika, misalnya, pemerintah mengubah undang-undang perpajakan
untuk mendorong investasi dengan memberikan kredit pajak investasi.
Mengevaluasi kebijakan ekonomi
model perekonomian terbuka kita menunjukkan bahwa arus barang dan jasa yang di
ukur oleh neraca perdagangan bisa dikaitkan dengan arus dana internasional untuk akumulasi
modal. Arus keluar modal neto adalah selisih antara tabungan domestik dan investasi
domestik. Jadi dampak kebijakan ekonomi terhadap neraca perdagangan selalu bisa
ditemukan dengan menelaah dampaknya terhadap tabungan domestik dan investasi domestik.
Kebijakan yang meningkatkan investasi atau mengurangi tabungan cenderung menyebabkan
defisit perdagangan, dan kebijakan yang menurunkan investasi atau meningkatkan tabungan
cenderung menyebabkan surplus perdagangan.
3. KURS
Kurs (exchange rate) antara dua negara adalah tingkat harga yang disepakati penduduk
kedua negara untuk saling melakukan perdagangan. Dalam bagian ini, mula-mula kita kaji
apa yang sebenarnya dicerminkan oleh kurs, kemudian bagaimana kurs ditetapkan.
Kurs Nominal dan Rill para ekonom membedakan kurs menjadi dua: kurs nominal dan
kurs Rill.
Kurs nominal kurs nominal (nominal exchange rate) adalah harga relatif dari mata uang
dua negara. Sebagai contoh, jika kurs antara dolar AS dan yen jepang adalah 120 yen per
dolar, maka anda bisa menukar 1 dolar untuk 120 yen di pasar uang. Orang jepang yang ingin
memiliki dolar akan membayar 120 yen untuk setiap dolar yang dibelinya. Orang amerika
yang ingin memiliki yen akan mendapatkan 120 yen uuntuk setiap dolar yang ia bayar.
Ketika orang-orang mengacu pada “kurs” diantara kedua negara, mereka biasanya
mengartikan kurs nominal.
Kurs Rill kurs rill (real exchange rate) adalah harga relatif dari barang-barang diantara
dua negara. kurs rill menyatakan tingkat dimana kita bisa memperdagangkan barang-barang
dari suatu negara untuk barang-barang dari negara lain.kurs rill kadang-kadang disebut terms
of trade. Kurs rill diantara kedua negara dihitung dari kurs nominal dan tingkat harga di
kedua negara. Jika kurs rill tinggi, barang-barang luar negeri relatif lebih murah, dan
barangbarang domestik relatif lebih mahal, dan barang-barang domestik relatif lebih murah.
Faktor-faktor penentu kurs rill
 Kurs rill terkait dengan ekspor neto. Bila kurs rill lebih rendah, barang-barang
domestik relatif lebih murah dibanding barang-barang luar negeri, dan ekspor neto
lebih besar.
 Neraca perdagangan (ekspor neto) harus sama dengan arus modal keluar neto, yang
sama dengan tabungan dikurangi investasi. Tabungan dipengaruhi oleh fungsi
konsumsi dan kebijakan fiskal; sementara investasi dipengaruhi oleh fungsi
investasi dan tingkat bunga dunia.

Bagaimana kebijakan mempengaruhi kurs rill


Kebijakan fiskal dalam negeri apa yang terjadi dengan kurs rill jika pemerintah
mengurangi tabungan nasional dengan meningkatkan belanja pemerintahatau memotong
pajak? Sebagaimana telah dibahas, pengurangan dalam tabungan ini mengurangi S – I,
sekaligus NX. Yaitu penurunan dalam tabungan menyebabkan defisit perdagangan.
Kebijakan fiskal luar negeri kebijakan fiskal luar negeri ekspansioner menurunkan
tabungan dunia dan meningkatkan tingkat bunga dunia dari r1 ke r2 kenaikan dalam tingkat
bunga dunia mengurangi investasi dalam negeri, yang sebaliknya meningkatkan persediaan
dolar yang akan ditukarkan menjadi mata uang asing. Akibatnya kurs rill ekuilibrium turun.
Bab V
Pengantar Fluktuasi Ekonomi
Fluktuasi ekonomi menunjukan masalah yang sedang terjadi bagi para ekonom dan para
pembuat kebijakan dalam masalah ekonomi. Para ekonom menyebutkan bahwa fluktuasi
janga pendek dalam output dan kesempatan kerja sebagai siklus bisnis. Akan tetapi terkadang
resesi terjadi berdekatan seperti resesi pada tahun 1980 dan 1982 dan terkadang resesi terjadi
dalam jangka waktu yang panjang.
9-1 Horison Waktu Dalam Makro Ekonomi
 Bagaimana jangka oendek dan jangka panjang terjadi perbedaan,?
Sebagian besar para ahli makro ekonomi percaya bahwa perbedaan penting antara
janga pendek dan janga penjang adalah masalah perilaku harga. Dalam janga panjang harga
bersifat fleksibel dan bisa menanggapi perubahan dan penawaran atau permintaan. Dalam
jangka pendek banyak harga yang bersifat kaku pada tingat yang ditemukanj sebelumnya.
Karena harga secara berperilaku berbeda dalam jangka pendek dibandingkan dlam janga
panjang maka kebijakan ekonomi memiliki dampak yang berbeda pada selang waku yang
berbeda pula.
 Model Penawaran Agregat Dan Permintaan Agregat
Dalam teori ekonomi makroekonomi klasik jumlah output bergantaung pada
kemampuan perekenomian dalam menawarkan barang dan jasa, yanga sebaliknya bergantung
pada suplay modal dan tenaga kerja serta pada ketersediaaan teknologi faktor produksi.
Pefrekonomian bekerja cukup berbeda apabila dalam hal harga bersifat kaku atau tidak
fleksibilitas. Output juga bergantung pada permintaan terhadap barang dan jasa yang
ditawarkan. Permintaan begitupun sebaliknya akan dipengaruhi oleh kebijakan moneter dan
fiscal yang dilakukan oleh pemerintah dab berbagai faktor yang lainya.
9-2 Permintaan Agregat
 Persamaan kuantitas sebagai permintaan agregat
Teori kuantitas menyatakan bahwa ; MP=PY
Dimana M adalah jumlah uang yang beredar, dan V adalah perputaran uang yang
terjadi, P adalah tingkat harga, Y adalah jumlah output. Maka jika perputarann uang adalah
konstan maka persamaan ini menyatakan bahwa jumlah uang yang beredar menentukan nilai
nominal output yang pada akhirnya merupakan produk tingat harga, dan jumlah output.
Penawaran dan permintaan untuk keseimbangan uang dapat menggunakan rumus;
MV= (MIP)d= Ky.
 Mengapa kurva permintaan agregat miring kebawah?
Ketika jumlah uang yang beredar menentukan nilai dolar dari seluruh transaksi dalam
perekonomian lalu kesimpulanya jika atau apabila tingkat suatu harga cenderung meningat
maka setiap transaksi membutuhkan dolar($) yang banyak pula maka jumlah transaksi dan
jumlah barang serta jasa yang dibeli harus turun.
 Pergeseran dalam kurva permintaan agregat
Kurva permintaan agregat dibuat untuk nilai dari jumlah uang yang beredar yang tetap.
Dengan kata lain kurva tersebut menyatakajn bahwa kombinasi yang mungkin dari P dan Y
untuk nilai M tertentu. fluktuasi dalam jumlah uang yang beredar bukanlah satu-satunya
fluktuasi permintaan agregat. Meskipun jumlah uang yang beredar tetap konstan atau kaku
kurva permintaan agregat bergeser jika beberapa peristiwa tertentu menyebabkan perubahan
perputaran uang
9-3 Penawaran agregat
 Jangka panjang ; kurva penawaran agregat
Menurut model klasik output tidaklah bergantung pada tingkat harga. Untuk itu maka
menunjukan bahwa output adalah sama untuk semua tingkat harga. Dalam jangka panjang
tingkat output ditentukan oleh jumlah modal dan jumlah tenaga kerja serta ketersediaanya
sumber teknologi kurva penawaran agregat jangka panjang adalah vertical. Maka perubahan
dalam permintaan agregat mempengaruhi harga tetapi tidak output.
 Jangka pendek; kurva penawaran agregat horizontal
Sebagai contoh anggaplah seluruh perusahaan menerbitkan catalog yang baru dan
diperlukan banyak biaya dalam memproduksinya. Jadi sluruh harga tertahan pada tingkat
yang sudah ditentukan sebelumnya. Pada bagian ini perusahaan ingin menjual produk
sebanyak yang ingin dibeli oleh konsumen, dan mereka memperkerjakan tenaga kerja yang
cukup untuk memproduksi jumah barang yang diminta karena pada tingkat harga adalah
tetap.
 Dari jangka pendek ke jangka panjang
Selama periode waktu yang panjang harga-harga adalah fleksibel kurva penawaran agregat
adalah vertical dan perubahan permintaan agregat mempengaruhi tingkat harga akan tetapi tidak
terjadi pada tingkat output. Selama periode waktu yang pendek harga-harga adalah kaku kurva
penawaran agregat adalah datar atau horizontal dan perubahan permintaan agregat
mempengaruhi output barang dan jasa dalam perekonomian.

Bab VI
Uang, Perbankan, dan Pasar Finansial
A. UANG DAN SUKU BUNGA
Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat
diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh
setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi
modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai
alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya
serta untuk pembayaran hutang. Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat
penunda pembayaran. Secara kesimpulan, uang adalah suatu benda yang diterima secara
umum oleh masyarakat untuk mengukur nilai, menukar, dan melakukan pembayaran atas
pembelian barang dan jasa, dan pada waktu yang bersamaan bertindak sebagai alat penimbun
kekayaan.
Keberadaan uang menyediakan alternatif transaksi yang lebih mudah daripada barter yang
lebih kompleks, tidak efisien, dan kurang cocok digunakan dalam sistem ekonomi modern
karena membutuhkan orang yang memiliki keinginan yang sama untuk melakukan pertukaran
dan juga kesulitan dalam penentuan nilai. Efisiensi yang didapatkan dengan menggunakan
uang pada akhirnya akan mendorong perdagangan dan pembagian tenaga kerja yang
kemudian akan meningkatkan produktifitas dan kemakmuran.
Pada awalnya di Indonesia, uang dalam hal ini uang kartal diterbitkan oleh
pemerintah Republik Indonesia. Namun sejak dikeluarkannya UU No. 13 tahun 1968 pasal
26 ayat 1, hak pemerintah untuk mencetak uang dicabut. Pemerintah kemudian menetapkan
Bank Sentral, Bank Indonesia, sebagai satu-satunya lembaga yang berhak menciptakan uang
kartal. Hak untuk menciptakan uang itu disebut dengan hak oktroi.
 SEJARAH UANG
Uang yang kita kenal sekarang ini telah mengalami proses perkembangan yang
panjang. Pada mulanya, masyarakat belum mengenal pertukaran karena setiap orang berusaha
memenuhi kebutuhannnya dengan usaha sendiri. Manusia berburu jika ia lapar, membuat
pakaian sendiri dari bahan-bahan yang sederhana, mencari buah-buahan untuk konsumsi
sendiri; singkatnya, apa yang diperolehnya itulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhannya. Perkembangan selanjutnya mengahadapkan manusia pada kenyataan bahwa
apa yang diproduksi sendiri ternyata tidak cukup untuk memenuhui seluruh kebutuhannya.
Untuk memperoleh barang-barang yang tidak dapat dihasilkan sendiri, mereka mencari orang
yang mau menukarkan barang yang dimiliki dengan barang lain yang dibutuhkan olehnya.
Akibatnya muncullah sistem'barter'yaitu barang yang ditukar dengan barang. Namun pada
akhirnya, banyak kesulitan-kesulitan yang dirasakan dengan sistem ini. Di antaranya adalah
kesulitan untuk menemukan orang yang mempunyai barang yang diinginkan dan juga mau
menukarkan barang yang dimilikinya serta kesulitan untuk memperoleh barang yang dapat
dipertukarkan satu sama lainnya dengan nilai pertukaran yang seimbang atau hampir sama
nilainya. Untuk mengatasinya, mulailah timbul pikiran-pikiran untuk menggunakan bendabenda
tertentu untuk digunakan sebagai alat tukar. Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat
pertukaran itu adalah benda-benda yang diterima oleh umum (generally accepted) bendabenda
yang dipilih bernilai tinggi (sukar diperoleh atau memiliki nilai magis dan mistik), atau
benda-benda yang merupakan kebutuhan primer sehari-hari; misalnya garam yang oleh
orang Romawi digunakan sebagai alat tukar maupun sebagai alat pembayaran upah. Pengaruh
orang Romawi tersebut masih terlihat sampai sekarang: orang Inggris menyebut upah
sebagai salary yang berasal dari bahasa Latin salarium yang berarti garam. Barang-barang
yang dianggap indah dan bernilai, seperti kerang ini, pernah dijadikan sebagai alat tukar
sebelum manusiamenemukan uang logam.
Meskipun alat tukar sudah ada, kesulitan dalam pertukaran tetap ada. Kesulitankesulitan itu
antara lain karena benda-benda yang dijadikan alat tukar belum mempunyai
pecahan sehingga penentuan nilai uang, penyimpanan (storage), dan pengangkutan
(transportation) menjadi sulit dilakukan serta timbul pula kesulitan akibat kurangnya daya
tahan benda-benda tersebut sehingga mudah hancur atau tidak tahan lama. Kemudian muncul
apa yang dinamakan dengan uang logam. Logam dipilih sebagai alat tukar karena memiliki
nilai yang tinggi sehingga digemari umum, tahan lama dan tidak mudah rusak, mudah
dipecah tanpa mengurangi nilai, dan mudah dipindah-pindahkan. Logam yang dijadikan alat
tukar karena memenuhi syarat-syarat tersebut adalah emas dan perak. Uang logam emas dan
perak juga disebut sebagai uang penuh (full bodied money). Artinya, nilai intrinsik (nilai
bahan) uang sama dengan nilai nominalnya (nilai yang tercantum pada mata uang tersebut).
Pada saat itu, setiap orang berhak menempa uang, melebur, menjual atau memakainya, dan
mempunyai hak tidak terbatas dalam menyimpan uang logam. Sejalan dengan perkembangan
perekonomian, timbul suatu anggapan kesulitan ketika perkembangan tukar-menukar yang
harus dilayani dengan uang logam bertambah sementara jumlah logam mulia (emas dan
perak) sangat terbatas. Penggunaan uang logam juga sulit dilakukan untuk transaksi dalam
jumlah besar sehingga diciptakanlah uang kertas Mula-mula uang kertas yang beredar
merupakan bukti-bukti pemilikan emas dan perak sebagai alat/perantara untuk melakukan
transaksi. Dengan kata lain, uang kertas yang beredar pada saat itu merupakan uang yang
dijamin 100% dengan emas atau perak yang disimpan di pandai emas atau perak dan
sewaktu-waktu dapat ditukarkan penuh dengan jaminannya. Pada perkembangan selanjutnya,
masyarakat tidak lagi menggunakan emas (secara langsung) sebagai alat pertukaran. Sebagai
gantinya, mereka menjadikan 'kertas-bukti' tersebut sebagai alat tukar.
Fungsi
Secara umum, uang memiliki fungsi sebagai perantara untuk pertukaran barang dengan
barang, juga untuk menghindarkan perdagangan dengan cara barter. Secara lebih rinci, fungsi
uang dibedakan menjadi dua yaitu fungsi asli dan fungsi turunan.
Fungsi asli
Fungsi asli uang ada tiga, yaitu sebagai alat tukar, sebagai satuan hitung, dan sebagai
penyimpan nilai.
 Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat
mempermudah pertukaran. Orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu
menukarkan dengan barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar.
Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.
 Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account) karena uang dapat
digunakan untuk menunjukan nilai berbagai macam barang/jasa yang diperjualbelikan,
menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman. Uang juga
dipakai untuk menentukan harga barang/jasa (alat penunjuk harga). Sebagai alat satuan
hitung, uang berperan untuk memperlancar pertukaran.
 Selain itu, uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (valuta) karena dapat
digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang. Ketika
seorang penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan
jasa yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli
barang dan jasa pada masa mendatang.
Fungsi Turunan
Selain ketiga hal di atas, uang juga memiliki fungsi lain yang disebut sebagai fungsi
turunan. Fungsi turunan itu antara lain:
 Uang sebagai alat pembayaran yang sah
Kebutuhan manusia akan barang dan jasa yang semakin bertambah dan beragam tidak dapat
dipenuhi melalui cara tukar-menukar atau barter. Guna mempermudah dalam mendapatkan
barang dan jasa yang diperlukan, manusia memerlukan alat pembayaran yang dapat diterima
semua orang, yaitu uang.
 Uang sebagai alat pembayaran utang
Uang dapat digunakan untuk mengukur pembayaran pada masa yang akan datang.
 Uang sebagai alat penimbun kekayaan
Sebagian orang biasanya tidak menghabiskan semua uang yang dimilikinya untuk keperluan
konsumsi. Ada sebagian uang yang disisihkan dan ditabung untuk keperluan pada masa
datang.
 Uang sebagai alat pemindah kekayaan
Seseorang yang hendak pindah dari suatu tempat ke tempat lain dapat memindahkan
kekayaannya yang berupa tanah dan bangunan rumah ke dalam bentuk uang dengan cara
menjualnya. Di tempat yang baru dia dapat membeli rumah yang baru dengan menggunakan
uang hasil penjualan rumah yang lama.
 Uang sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi
Apabila nilai uang stabil orang lebih bergairah dalam melakukan investasi. Dengan adanya
kegiatan investasi, kegiatan ekonomi akan semakin meningkat.
Syarat-syarat
Suatu benda dapat dijadikan sebagai "uang" jika benda tersebut telah memenuhi syarat-syarat
tertentu. Pertama, benda itu harus diterima secara umum (acceptability). Agar dapat diakui
sebagai alat tukar umum suatu benda harus memiliki nilai tinggi atau setidaknya dijamin
keberadaannya oleh pemerintah yang berkuasa. Bahan yang dijadikan uang juga harus tahan
lama (durability), kualitasnya cenderung sama (uniformity), jumlahnya dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat serta tidak mudah dipalsukan (scarcity). Uang juga harus mudah
dibawa, portable, dan mudah dibagi tanpa mengurangi nilai (divisibility), serta
memiliki nilai yang cenderung stabil dari waktu ke waktu (stability of value).
Jenis Uang rupiah
Uang yang beredar dalam masyarakat dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu uang kartal
(sering pula disebut sebagai common money) dan uang giral. Uang kartal adalah alat bayar
yang sah dan wajib digunakan oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual-beli seharihari.
Sedangkan yang dimaksud dengan uang giral adalah uang yang
dimiliki masyarakat dalam bentuk simpanan (deposito) yang dapat ditarik sesuai kebutuhan.
Uang ini hanya beredar di kalangan tertentu saja, sehingga masyarakat mempunyai hak untuk
menolak jika ia tidak mau barang atau jasa yang diberikannya dibayar dengan uang ini.
Untuk narik uang giral, orang menggunakan cek.
Menurut bahan pembuatannya
Dinar dan Dirham, dua contoh mata uang logam.
Uang menurut bahan pembuatannya terbagi menjadi dua, yaitu uang logam dan uang kertas.
 Uang logam
Uang logam adalah uang yang terbuat dari logam; biasanya dari emas atau perak karena
kedua logam itu memiliki nilai yang cenderung tinggi dan stabil, bentuknya mudah dikenali,
sifatnya yang tidak mudah hancur, tahan lama, dan dapat dibagi menjadi satuan yang lebih
kecil tanpa mengurangi nilai. Uang logam memiliki tiga macam nilai:
1. Nilai intrinsik, yaitu nilai bahan untuk membuat mata uang, misalnya berapa nilai
emas dan perak yang digunakan untuk mata uang.
2. Nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum pada mata uang atau cap harga yang tertera
pada mata uang. Misalnya seratus rupiah (Rp. 100,00), atau lima ratus rupiah (Rp.
500,00).
3. Nilai tukar (riil), nilai tukar adalah kemampuan uang untuk dapat ditukarkan dengan
suatu barang (daya beli uang). Misalnya uang Rp. 500,00 hanya dapat ditukarkan
dengan sebuah permen, sedangkan Rp. 10.000,00 dapat ditukarkan dengan
semangkuk bakso).
Ketika pertama kali digunakan, uang emas dan uang perak dinilai berdasarkan nilai
intrinsiknya, yaitu kadar dan berat logam yang terkandung di dalamnya; semakin besar
kandungan emas atau perak di dalamnya, semakin tinggi nilainya. Tapi saat ini, uang logam
tidak dinilai dari berat emasnya, namun dari nilai nominalnya. Nilai nominal adalah nilai
yang tercantum atau tertulis di mata uang tersebut.
 Uang kertas
Sementara itu, yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang yang terbuat
dari kertas dengan gambar dan cap tertentu dan merupakan alat pembayaran yang sah.
Menurut penjelasan UU No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, yang dimaksud dengan
uang kertas adalah uang dalam bentuk lembaran yang terbuat dari bahan kertas atau bahan
lainnya (yang menyerupai kertas).
Menurut lembaga yang mengeluarkannya
Menurut lembaga yang mengeluarkannya, uang dibedakan menjadi uang
kartal (kepercayaan) dan uang giral (simpanan di bank).
 Uang Kartal (kepercayaan)
yaitu uang yang dikeluarkan oleh negara berdasarkan undang-undang dan berlaku sebagai
alat pembayaran yang sah. Uang kartal di Indonesia terdiri atas uang logam dan uang kertas.
 Uang Giral (simpanan di bank)
yaitu dana yang disimpan pada koran di bank-bank umum yang sewaktu-waktu dapat
digunakan untuk melakukan pembayaran dengan perantara cek bilyet, giro, atau perintah
membayar. Uang giral dikeluarkan oleh bank umum dan merupakan uang yang tidak
berwujud karena hanya berupa saldo tagihan di bank.
Menurut nilainya
Menurut nilainya, uang dibedakan menjadi uang penuh (full bodied money) dan uang
tanda (token money)
 Uang Penuh (full bodied money)
Nilai uang dikatakan sebagai uang penuh apabila nilai yang tertera di atas uang tersebut sama
nilainya dengan bahan yang digunakan. Dengan kata lain, nilai nominal yang tercantum sama
dengan nilai intrinsik yang terkandung dalam uang tersebut. Jika uang itu terbuat dari emas,
maka nilai uang itu sama dengan nilai emas yang dikandungnya.
 Uang Tanda (token money)
Sedangkan yang dimaksud dengan uang tanda adalah apabila nilai yang tertera di atas uang
lebih tinggi dari nilai bahan yang digunakan untuk membuat uang atau dengan kata lain nilai
nominal lebih besar dari nilai intrinsik uang tersebut. Misalnya, untuk membuat uang
Rp1.000,00 pemerintah mengeluarkan biaya Rp750,00.
Teori nilai uang
Teori nilai uang membahas masalah-masalah keuangan yang berkaitan dengan nilai uang.
Nilai uang menjadi perhatian para ekonom, karena tinggi atau rendahnya nilai uang sangat
berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi. Hal ini terbukti dengan banyaknya teori uang yang
disampaikan oleh beberapa ahli. Teori uang terdiri atas dua teori, yaitu teori uang statis dan
teori uang dinamis.
Teori uang statis
Teori Uang Statis atau disebut juga "teori kualitatif statis" bertujuan untuk menjawab
pertanyaan: apakah sebenarnya uang? Dan mengapa uang itu ada harganya? Mengapa uang
itu sampai beredar? Teori ini disebut statis karena tidak mempersoalkan perubahan nilai yang
diakibatkan oleh perkembangan ekonomi. Yang termasuk teori uang statis adalah:
 Teori Metalisme (Intrinsik) oleh KMAPP
Uang bersifat seperti barang, nilainya tidak dibuat-buat, melainkan sama dengan nilai logam
yang dijadikan uang itu. Contoh: uang emas dan uang perak.
 Teori Konvensi (Perjanjian) oleh Devanzati dan Montanari
Teori ini menyatakan bahwa uang dibentuk atas dasar pemufakatan masyarakat untuk
mempermudah pertukaran.
 Teori Nominalisme
Uang diterima berdasarkan nilai daya belinya.
 Teori Negara
Asal mula uang karena negara, apabila negara menetapkan apa yang menjadi alat tukar dan
alat bayar maka timbullah uang. Jadi uang bernilai karena adanya kepastian dari negara
berupa undang-undang pembayaran yang disahkan.
Teori uang dinamis
Teori ini mempersoalkan sebab terjadinya perubahan dalam nilai uang. Teori dinamis antara
lain:
 Teori Kuantitas dari David Ricardo
Teori ini menyatakan bahwa kuat atau lemahnya nilai uang sangat tergantung pada jumlah
uang yang beredar. Apabila jumlah uang berubah menjadi dua kali lipat, maka nilai uang
akan menurun menjadi setengah dari semula, dan juga sebaliknya.
 Teori Kuantitas dari Irving Fisher
Teori yang telah dikemukakan David Ricardo disempurnakan lagi oleh Irving Fisher dengan
memasukan unsur kecepatan peredaran uang, barang dan jasa sebagai faktor yang
memengaruhi nilai uang.
 Teori Persediaan Kas
Teori ini dilihat dari jumlah uang yang tidak dibelikan barang-barang.
 Teori Ongkos Produksi
Teori ini menyatakan nilai uang dalam peredaran yang berasal dari logam dan uang itu dapat
dipandang sebagai barang.
Uang dalam ekonomi
Uang adalah salah satu topik utama dalam
pembelajaran ekonomi dan finansial. Monetarisme adalah sebuah teori ekonomi yang
kebanyakan membahas tentang permintaan dan penawaran uang. Sebelum tahun 80-an,
masalah stabilitas permintaan uang menjadi bahasan utama karya-karya Milton
Friedman, Anna Schwartz, David Laidler, dan lainnya.
Kebijakan moneter bertujuan untuk mengatur persediaan uang, inflasi, dan bunga yang
kemudian akan memengaruhi output dan ketenagakerjaan. Inflasi adalah turunnya nilai
sebuah mata uang dalam jangka waktu tertentu dan dapat menyebabkan bertambahnya
persediaan uang secara berlebihan. Interest rate, biaya yang timbul ketika meminjam uang,
adalah salah satu alat penting untuk mengontrol inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Bank
sentral seringkali diberi tanggung jawab untuk mengawasi dan mengontrol persediaan
uang, interest rate, dan perbankan.
Krisis moneter dapat menyebabkan efek yang besar terhadap perekonomian, terutama jika
krisis tersebut menyebabkan kegagalan moneter dan turunnya nilai mata uang secara
berlebihan yang menyebabkan orang lebih memilih barter sebagai cara bertransaksi. Ini
pernah terjadi di Rusia, sebagai contoh, pada masa keruntuhan Uni Soviet.
B. PERBANKAN
Pengertian Perbankan
Definisi Bank menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 adalah
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Sedangkan menurut Hasibuan (2005:2), pengertian bank adalah: Bank adalah badan
usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan (financial assets) serta
bermotif profit juga sosial, jadi bukan hanya mencari keuntungan saja.
C. PASAR FINANSIAL
Pengertian Pasar Finansial
Pasar keuangan (finansial) adalah mekanisme pasar yang memungkinkan bagi
seorang atau koporasi untuk dengan mudah dapat melakukan transaksi penjualan dan
pembelian dalam bentuk sekuritas keuangan (seperti saham danobligasi).Dalam
sekuritas komoditas dimungkinkan dapat melakukan pembelian dan penjualan awal atas
produk-produk sumber alam seperti produkpertanian dan Pertambangan dan lain sebagainya.
Pasar keuangan dapat berarti :
a. Suatu sistem pasar yang memfasilitasi terjadinya perdagangan antar produk dan
turunan keuangan seperti misalnya bursa efek yang memfasilitasi
perdagangan saham, obligasi dan waran .
b. Pertemuan antara pembeli dan penjual untuk memperdagangkan produk keuangan
dalam berbagai cara termasuk penggunaan bursa efek, secara langsung antara penjual dan
pembeli (over-the-counter) .
Dalam dunia akademis, mahasiswa bidang studi keuangan akan menggunakan kedua makna
tersebut namun mahasiswa ekonomi hanya menggunakan makna yang kedua.
Pasar keuangan adalah pasar di mana orang dan entitas dapat melakukan perdagangan
sekuritas keuangan, komoditas, dan barang-barang lain yang bernilai sepadan dengan biaya
transaksi yang rendah dan dengan harga yang mencerminkan pasokan dan permintaan. Efek
termasuk saham dan obligasi, dan komoditas termasuk logam mulia atau barang pertanian.
Ada baik pasar umum (di mana banyak komoditas yang diperdagangkan) dan pasar khusus
(di mana hanya satu komoditas yang diperdagangkan). Pasar bekerja dengan menempatkan
banyak pembeli tertarik dan penjual, termasuk rumah tangga, perusahaan, dan agences
pemerintah, dalam satu "tempat", sehingga membuatnya lebih mudah bagi mereka untuk
menemukan satu sama lain. Ekonomi yang bergantung terutama pada interaksi antara
pembeli dan penjual untuk mengalokasikan sumber daya yang dikenal sebagai ekonomi pasar
berbeda baik ke ekonomi perintah atau menuju ekonomi non-pasar seperti ekonomi hadiah.
Dalam keuangan, pasar keuangan memfasilitasi:
a. Meningkatnya modal (di pasar modal)
b. Pengalihan risiko (di pasar derivatif)
c. Harga penemuan
d. Global transaksi dengan integrasi pasar keuangan
e. Pengalihan likuiditas (di pasar uang)
f. Perdagangan internasional (di pasar mata uang)
Dan digunakan untuk mencocokkan mereka yang ingin modal kepada mereka yang
memilikinya. Biasanya masalah peminjam tanda terima kepada kreditur berjanji untuk
membayar kembali modal. Penerimaan ini adalah efek yang dapat bebas diperjualbelikan.
Sebagai imbalan untuk meminjamkan uang kepada peminjam, pemberi pinjaman akan
mengharapkan beberapa kompensasi dalam bentuk bunga atau dividen. Ini pengembalian
investasi adalah bagian penting dari pasar untuk memastikan bahwa dana yang diberikan
kepada mereka.
Jenis-jenis Pasar Finansial
Pasar keuangan dapat dibagi kedalam beberapa sub jenis seperti :
a. Pasar modal yang terdiri dari pasar primer dan pasar sekunder yang terbagi lagi menjadi :
1) Pasar saham, yang merupakan sarana pembiayaan melalui penerbitan saham, dan
merupakan sarana perdagangan saham.
2) Pasar obligasi, yang merupakan sarana pembiayaan melalui penerbitan obligasi dan
merupakan sarana perdagangan obligasi.
b. Pasar komoditi, yang memfasilitasi perdagangan komoditi.
c. Pasar keuangan, yang merupakan sarana pembiayaan utang jangka pendek dan investasi.
d. Pasar derivatif, yang merupakan sarana yang menyediakan instrumen untuk mengelola
risiko keuangan.
e. Pasar berjangka, yang merupakan sarana yang menyediakan stadarisasikontrak
berjangka bagi perdagangan suatu produk pada suatu tanggal dimasa mendatang.
f. Pasar asuransi, yang memfasilitasi redistribusi dari berbagai risiko.
g. Pasar valuta asing, yang memfasilitasi perdagangan valuta asing .
Peran dan Fungsi Pasar Finansial
Fungsi Perantara dan Fungsi Finansial
a. Fungsi-Fungsi Perantara
Fungsi-Fungsi Perantara dari pasar finansial adalah termasuk hal-hal berikut ini:
1) Distribusi Sumber Daya: Pasar finansial mendukung distribusi kembali sumber daya
ekonomi riil dari pemilik modal kepada penerima modal yang sesungguhnya.
2) Meningkatkan Pendapatan: Pasar finansial memungkinkan pemilik modal untuk
mendapatkan bunga atau dividen atau kelebihan dana mereka, dengan demikian mendukung
peningkatan pendapatan individu dan pendapatan nasional.
3) Pemakaian Dana Secara Produktif: Pasar finansial mendukung penggunaan dana-dana
secara produktif, dan dengan demikian meningkatkan pendapatan nasional dan produk
domestik bruto.
4) Penghimpunan Modal: Pasar finansial menyediakan sarana untuk menyalurkan
kelebihan dana, sehingga membantu penghimpunan modal suatu negara.
5) Pembentukan Harga: Pasar finansial membantu pembentukan harga melalui interaksi
antara para pembeli dan penjual. Pasar finansial memberikan tanda untuk alokasi dana-dana
dalam ekonomi yang berdasarkan faktor permintaan dan penawaran melalui mekanisme yang
disebut proses pembentukan harga.
6) Mekanisme Penjualan: Pasar finansial menyediakan mekanisme penjualan aset
finansial, sehingga pemodal mendapatkan manfaat dari likuiditas aset finansial tersebut.
7) Informasi: Aktivitas dari para pelaku pasar finansial mengakibatkan terciptanya
informasi harga dan penyebaran informasi tersebut ke berbagai segmen pasar sehingga
mengurangi biaya transaksi aset finansial.
b. Fungsi-Fungsi Finansial
Fungsi-Fungsi Finansial meliputi:
1) Menyediakan dana kepada debitur sehingga memungkinkan debitur untuk
melaksanakan rencana investasinya.
2) Menyediakan instrumen-instrumen yang menghasilkan pendapatan kepada para
kreditur pemilik modal sehingga memungkinkan para kreditur pemilik modal untuk
memupuk kekayaan melalui kepemilikan surat-surat hutang.
3) Menyediakan likuiditas di pasar sehingga mendukung perdagangan Reksa Dana.
4) Menyediakan likuiditas untuk bank-bank komersial.
5) Mendukung pembentukan kredit.
6) Mempromosikan tabungan.
7) Mempromosikan investasi.
8) Mendukung pertumbuhan ekonomi
Elemen dan Instrumen Pasar Finansial
A. Elemen Pasar Finansial
Berdasarkan Tingkat dan Berdasarkan Jenis Efek
a. Berdasarkan Tingkat
1) Pasar Perdana: Pasar perdana adalah pasar untuk penerbitan saham-saham baru atau
penerbitan surat-surat hutang baru. Pasar perdana memperdagangkan Efek-Efek yang dijual
kepada masyarakat umum untuk pertama kalinya.
2) Pasar Sekunder: Pasar sekunder adalah pasar yang memperdagangkan Efek-Efek yang
telah ada terlebih dahulu. Dengan kata lain, pasar sekunder memperdagangkan Efek-Efek
yang sebelumnya diterbitkan di pasar perdana. Biasanya, Efek-Efek tersebut dicatatkan di
bursa Efek yang menyediakan sarana untuk melakukan jual beli Efek-Efek di pasar reguler.
b. Berdasarkan Jenis Efek
1) Pasar Uang: Pasar Uang adalah pasar yang memperdagangkan aset-aset finansial dan
Efek-Efek yang mempunyai jatuh tempo paling lama satu tahun. Dengan kata lain, Pasar
Uang adalah pasar untuk dana yang benar-benar berjangka pendek.
2) Pasar Modal: Pasar Modal adalah pasar untuk aset-aset finansial dengan jatuh tempo
panjang atau tanpa jatuh tempo. Biasanya Pasar Modal memperdagangkan Efek-Efek saham
atau Efek-Efek hutang dengan jatuh tempo lebih dari satu tahun. Pasar Modal dapat dibagi
lebih jauh menjadi: (a) Pasar Efek-Efek yang diterbitkan oleh pihak swasta, dan (b) Pasar
Efek-Efek yang diterbitkan oleh pihak Pemerintah.
3) Pasar Saham: Pasar Saham adalah pasar dimana Efek-Efek ekuitas diperdagangkan.
4) Pasar Obligasi: Pasar Obligasi adalah pasar dimana surat bukti hutang diperdagangkan.
Surat bukti hutang menetapkan tata cara dimana pihak debitur yang meminjam modal akan
membayar kembali jumlah yang modal dipinjamnya, dengan ditambah sejumlah bunga,
kepada pihak kreditur yang meminjamkan modal.
5) Pasar Derivatif: Pasar Derivatif adalah pasar yang memperdagangkan instrumeninstrumen
yang dapat dipergunakan baik oleh pihak pembeli maupun pihak penjualnya untuk
mengalihkan risiko.
7) Pasar Layanan Finansial: Para pelaku Pasar Layanan Finansial adalah bank-bank
komersial dan badan usaha lainnya yang menyediakan bermacam layanan finansial seperti
kartu kredit dan ATM, layanan pemeringkatan kredit, dan perantara pedagang Efek. Individu
dan badan usaha memanfaatkan pasar layanan finansial untuk membeli jasa-jasa keuangan
yang dapat memperlancar jalannya pasar saham dan pasar obligasi.
B. Instrumen Pasar Finansial
a. Efek Ekuitas
Efek Ekuitas adalah Efek yang merupakan bukti kepemilikan dalam aset-aset perusahaan
penerbitnya setelah dikurangi dengan semua hutang-hutang yang menjadi kewajiban
perusahaan penerbitnya.
b. Efek Hutang
Efek Hutang adalah bukti hutang penerbit (korporasi atau pemerintah) kepada pemegang
Efek, dimana penerbit berjanji untuk mengembalikan hutang tersebut dalam jangka waktu
tertentu dan dengan bunga tertentu.
c. Instrumen Pasar Uang
Instrumen Pasar Uang adalah Efek-Efek hutang dengan jatuh tempo tidak lebih dari satu
tahun.
d. Reksa Dana
Adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk
selanjutnya dikelola manajer investasi.
e. ETF (Exchange Traded Fund)
ETF adalah Reksa Dana yang Unit Penyertaannya diperdagangkan seperti saham-saham di
Bursa Efek.
Hubungan Antara Pemberi Pinjaman dan Peminjam dalam Pasar Keuangan
a. Pemberi Peminjam
Individu tidak pernah menganggap dirinya sebagai pemberi pinjaman namun mereka
meminjamkan sejumlah uang kepada pihak lainnya dalam berbagai cara seperti misalnya :
1) Menyimpan uangnya dalam bemtuk tabungan atau deposito di bank.
2) Menjadi peserta program dana pension
3) Membayar premi asuransi
4) Investasi dalam obligasi pemerinyahan, atau
5) Investasi dalam saham perusahaan
Perusahaan cenderung menjadi peminjam untuk permodalnnya. Apabila perusahaan
mengalami kelebihan dana tunai yang tidak digunakan dalam jangka waktu pendek maka
mereka meminjamkan uang tersebut melalui pasar pinjaman jangka pendek yang disebut
dengan pasar uang.
b. Peminjam
Individu meminjam uang melalui bank untuk kebutuhan jangka pendek mmaupun panjang
guna pembiayaan pembelian rumah. Perushaan meminjam uang untuk membantu kebutuhan
jangka pendek maupun panjang guna perputaran dananya maupun untuk pengembangan
bisnis.
Pemerintah seringkali menghadapi suatu masalah dimana pengeluaran mereka lebih besar
daripada pemasukan pajaknya maka guna menutupi kekurangan ini dibutuhkan pinjaman.
Pemerintah juga melakukan peminjaman bagi keperluan badan usaha milik negara,
pemerintah daerah, otoritas setempat dan sektor publik lainnya. Peminjaman ini dilakukan
dengan cara menerbitkan obligasi pemerintah. Pemerintah daerah dapat meminjam atas nama
daerahnya sebagaimana hanya dengan penerimaan pinjaman dari pemerintah pusat.
Badan usha milik negara dan perusahaan publik biasanya termasuk industri nasional dari
layanan publik seperti perusahaan kereta apipos, perusahaan listrik negara, air minum dan
perusahaan penyedia layanan publik lainnya.
Pasar Modal
1. Pengertian Pasar Modal
Pasar modal (capital modal) adalah pasar keuangan untuk dana-dana jangka panjang dan
merupakan pasar yang konkret. Dana jangka panjang adalah dana yang jatuh temponya lebih
dari satu tahun. Pasar modal dalam arti sempit adalah suatu tempat dalam pengertian fisik
yang terorganisasi tempat efek-efek diperdagangkan yang disebut bursa efek. Pengertian
bursa efek (stock exchange) adalah suatu sistem yang terorganisasi yang mempertemukan
penjual dan pembeli efek yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pengertian efek adalah setiap surat berharga (sekuritas) yang diterbitkan oleh perusahaan,
misalnya: surat pengakuan utang, surat berharga komersial (commercial paper), saham,
obligasi, tanda bukti utang, bukti right (right issue), dan waran (warrant).
Definisi pasar modal menurut Kamus Pasar Uang dan Modal adalah pasar konkret atau
abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan memerlukan dana jangka
panjang, yaitu jangka satu tahun ke atas. Umumnya yang termasuk pihak penawar adalah
perusahaan asuranssi, dana pensiun, bank-bank tabungan sedangkan yang termasuk peminat
adalah pengusaha, pemerintah dan masyarakat umum.
Pasar modal berbeda dengan pasar uang (money market). Pasar uang berkaitan dengan
instrument keuangan jangka pendek (jatuh tempo kurang dari satu tahun) dan merupakan
pasar yang abstrak. Instrument pasar uang biasanya terdiri dari berbagai jenis surat berharga
jangka pendek seperti sertifikat deposito, commercial papper, Sertifikat Bank Indonesia
(SBI), dan Surat Berharga Pasar Uang (SPBU).
2. Perkembangan pasar modal diindonesia
Dalam sejarah Pasar Modal Indonesia, kegiatan jual beli saham dan obligasi dimulai pada
abad ke-19. Menurut buku Effectengids yang dikeluarkan oleh Verreninging voor den
Effectenhandel pada tahun 1939, jual beli efek telah berlangsung sejak 1880. Pada tanggal
Desember 1912, Amserdamse Effectenbeurs mendirikan cabang bursa efek di Batavia. Di
tingkat Asia, bursa Batavia tersebut merupakan yang tertua keempat setelah Bombay,
Hongkong, dan Tokyo. Aktivitas yang sekarang diidentikkan sebagai aktivitas pasar midal
sudah sejak tahun 1912 di Jakarta. Aktivitas ini pada waktu itu dilakukan oleh orang-orang
Belanda di Batavia yang dikenal sebagai Jakarta saat ini. Sekitar awal abad ke-19 pemerintah
kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai
salah satu sumber dana adalah dari para penabung yang telah dikerahkan sebaik-baiknya.
Para penabung tersebut terdiri dari orang-orang Belanda dan Eropa lainnya yang
penghasilannya sangat jauh lebih tinggi dari penghasilan penduduk pribumi. Atas dasar itulah
maka pemerintahan kolonial waktu itu mendirikan pasar midal. Setelah mengadakan
persiapan akhirnya berdiri secara resmi pasar midal di Indonesia yang terletak di Batavia
(Jakarta) pada tanggal 14 Desember 1912 dan bernama Verreninging voor den
Effectenhandel (bursa efek) dan langsung memulai perdagangan. Efek yang dperdagangkan
pada saat itu adalah saham dan obligasi perusahaan milik perusahaan Belanda serta obligasi
pemerintah Hindia Belada. Bursa Batabia dihentikan pada perang dunia yang pertama dan
dibuka kembali pada tahun 1925 dan menambah jangkauan aktivitasnya dengan membuka
bursa paralel di Surabaya dan Semarang. Aktivitas ini terhenti pada perang dunia kedua.
Setahun setelah pemerintah Belanda mengakui kedaulatan RI, tepatnya pada tahun 1950,
obligasi Republik Indonesia dikeluarkan oleh pemerintah. Peristiwa ini menandai mulai
aktifnya kembali Pasar Modal Indonesia. Didahului dengan diterbitkannya Undang-undang
Darurat No. 13 tanggal 1 September 1951, yang kelak ditetapkan senagai Undang-undang
No. 15 tahun 1952, setelah terhenti 12 tahun. Adapun penyelenggarannya diserahkan kepada
Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-efek (PPUE) yang terdiri dari 3 bangk negara dan
beberapa makelar efek lainnya dengan Bank Indonesia sebagai penasihat. Aktivitas ini
semakin meningkat sejak Bank Industri Negara mengeluarkan pinjaman obligasi berturutturut
pada tahun 1954, 1955, dan 1956. Para pembeli obligasi banyak warga negara Belanda,
baik perorangan maupun badan hukum. Semua anggota diperbolehkan melakukan transaksi
abitrase dengan luar negeri terutama dengan Amsterdam.
Menjelang akhir era 50-an, terlihat kelesuan dan kemunduran perdagangan di bursa. Hal ini
diakibatkan politik konfrontasi yang dilancarkan pemerintah RI terhadap Belanda sehingga
mengganggu hubungan ekonomi kedua negara dan mengakibatkan banyak warga begara
Belanda meninggalkan Indonesia. Perkembangan tersebyut makin parah sejalan dengan
memburuknya hubungan Republik Indonesia denan Belanda mengenai sengketa Irian Jaya
dan memuncaknya aksi pengambil-alihan semua perusahaan Belanda di Indonesia, sesuai
dengan Undang-undang Nasionalisasi No. 86 Tahun 1958. Kemudian disusul dengan
instruksi dari Badan Nasonialisasi Perusahaan Belanda (BANAS) pada tahun 1960, yaitu
larangan Bursa Efek Indonesia untuk memperdagangkan semua efek dari perusahaan Belanda
yangberoperasi di Indonesia, termasuk semua efek yang bernominasi mata uang Belanda,
makin memperparah perdagangan efek di Indonesia.
Pada tahun 1977, bursa saham kembali dibuka dan ditangani oleh Badan Pelaksana Pasar
Modal (Bapepam), institusi baru di bawah Departemen Keuangan. Unuk merangsang
perusahan melakukan emisi, pemerintah memberikan keringanan atas pajak persetoan sebesar
10%-20% selama 5 tahun sejak perusahaan yang bersangkutan go public. Selain itu, untuk
investor WNI yang membeli saham melalui pasar midal tidak dikenakan pajar pendapatan
atascapital gain, pajak atas bunga, dividen, royalti, dan pajak kekayaan atas nilai saham/bukti
penyertaan modal.
Pada tahun 1988, pemerintah melakuka deregulasi di sektor keuangan dan perbankan
termasuk pasar midal. Deregulasi yang memengaruhi perkembangan pasar midal antara lain
Pakto 27 tahun 1988 dan Pakses 20 tahun 1988. Sebelum itu telah dikeluarkan Paker 24
Desember 1987 yang berkaitan dengan usaha pengembangan pasar modal meliputi pokokpokok:
 Kemudahan syarat go public antar lain laba tidak harus mencapai 10%.
 Diperkenalkan Bursa Paralel
 Penghapusan pungutan seperti fee pendaftaran dan pencatatan di bursa yang
sebelumya dipungut oleh Bapepam.
 Investor asing boleh membeli saham di perusahaan yang go public.
 Saham boleeh dierbitkan atas unjuk.
 Batas fluktuasi harga saham di bursa efek sebesar 4% dari kurs sebelum ditiadakan.
 Proses emisi sudah diselesaikan Bapepem dalam waktu selambat-lambatnya 30 hari
sejak dilengkapinya persyaratan.
Pada tanggal 13 Juli 1992, bursa saham dswastanisasi menjadi PT Bursa Efek Jakarta.
Swastanisasi bursa saham menjadi PT BEJ ini mengakibatkan beralihnya fungsi Bapepam
menjadi Badan Pengawas Pasar Modal.
3. Manfaat Pasar Modal
a. Bagi Emiten
Bagi emiten, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:
 jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar
 dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai
 tidak ada convenant sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam pengelolaan
dana/perusahaan
 solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan
 ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil
b. Bagi investor
Sementara, bagi investor, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:
 nilai investasi perkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan tersebut
tercermin pada meningkatnya harga saham yang mencapai kapital gain
 memperoleh dividen bagi mereka yang memiliki/memegang saham dan bunga yang
mengambang bagi pemenang obligasi
 dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen yang mengurangi
risiko.
4. Lembaga-Lembaga Yang Terlibat Di Pasar Modal
a. BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal)
Tugas Badan Pengawas Pasar Modal menurut Keppres No. 53 Tahun 1990 tentang Pasar
Modal adalah :
1) Mengikuti perkembangan dan mengatur pasar modal sehingga efek dapat ditawarkan
dan diperdagangkan secara teratur dan efisien serta melindungi kepentingan pemodal
masyarakat umum.
2) Melaksanakan pembinaan dan pengawas terhadap lembaga-lembaga berikut:
3) Bursa efek
4) Lembaga kliring, penyelesaian dan penyimpanan
5) Reksa dana
6) Perusahaan efek dan perorangan
7) Memberi pendapat kepada Menteri Keuangan mengenai pasar modal
8) Bapepam sebagai lembaga pengawas pasar modal wajib menetapkan ketentuan bagi
terjaminnya pelaksanaan efek secara ertib dan wajar dalam rangka melindungi pemodal dan
masyarakat berupa:
9) Keterbukaan informasi tentang transaksi efek di bursa efek oleh semua perusahaan efek
dan semua pihak. Ketentuan ini wajib memuat persyaratan kererbukaan kepada Ketua
Bapepam dan masyarakat tentang semua transaksi efek oleh semua pemegang saham utama
dan orang dalam serta pihak terasosiasikan dengannya.
10) Penyimpanan catatan dan laporan yang diberikan oleh pihak telah memperoleh izin
usaha, izin perorangan, persetujuan atau pendaftaran profesi.
11) Penjatahan efek, dalam hal terdapat kelebihan jumlah permintaan pada suatu penawaran
umum. Ketentuan ini tidak mengharuskn diadakannya penerbitan sertifikat dalam jumlah
yang kurang dari jumlah standar yang berlaku dalam perdagangan efek pada suatu bursa efek.
12) Bapepam dipimpin oleh seorag ketua yang tugas pokoknya adalah memimpin Bapepam
sesuaidengan kebijaksanaan yang telah digariskan oleh pemerintah dan membina aparatur
Bapepam agar berdaya guna dan berhasil guna. Disamping itu Ketua Bapepam bertugas
membuat ketentuan pelaksanaan teknis di bidang pasar modal secara fungsional menjadi
tanggung jawabnya sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan serta
berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.
13) Lembaga Penunjang Pasar Perdana
14) Penjamin Emisi Efek
15) Tugas penjamin efek antara lain adalah sebagai berikut:
16) Memberikan nasihat mengenai jenis efek yang sebaiknya dikeluarkan, harga yang wajar
dan jangka waktu efek (obligasi dan sekuritas kredit).
17) Dalam mengajukan pernyataan pendaftaran emisi efek, membantu menyelesaikan tugas
adinistrasi yang berhubungan dengan pengisian dokumen pernyataan pendaftaran emisi efek,
penyusunan prospektus merancang spesimen efek dan mendampingi emiten selama proses
evaluasi.
18) Mengatur penyelenggaraan emisi (pendistribusian efek dan menyiapkan sarana-sarana
penunjang).
b. Akuntan Publik
Tugas akuntan publik antara lain adalah sebagai berikut:
1) Melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan dan memberikan
pendapatya.
2) Memeriksa pembukuan apakah sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum dan ketentuan-ketentuan Bapepam.
3) Memberikan petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukuan yang baik apabila diperlukan
c. Konsultan Hukum
Tugas konsultan hukum adalah meneliti aspek-aspek hukum emiten dan memberikan
pendapat dari sisi hukum tentang keadaan dan keabsahan usaha emiten, yang meliputi
anggaran dasar, izin usaha, bukti kepemilikan atas kekayaaan emiten, perikatan yang
dilakukan oleh emiten dengan pihak ketiga, serta gugatan dalam perkara perdata dan pidana.
d. Notaris
Notaris bertugas membuat berita acara RUPS, membuat konsep akta perubahan anggaran
dasar dan menyiapkan naskah perjanjian dalam rangka emisi efek.
e. Agen Penjual
Agen penjual ini umumnya terdiri dari perusahaan pialang (broker/dealer) yang bertugas
melayani investor yang akan memesan efek, melaksanakan pengembalian uang pesanan dan
menyerahkan sertifikat efek kepada pemesan.
f. Perusahaan Penilai
Perusahaan penilai diperlukan apabila perusahaan emiten akan melakukan penilaian kembali
aktivanya. Penilaian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui beberapa beesarnya nilai wajar
aktiva perusahaan sebagai dasar dalam melakukan emisi melalui pasar modal.
g. Lembaga Penunjang dalam Emisi Obligasi
Dalam emisi obligasi, disamping lembaga penunjang untuk emisi saham juga dikenal
lembaga sebagai berikut:
1) Wali Amanat (Trustee)
2) Tugas wali amanat antara lain:
3) Menganalisis kemampuan dan kredibilitas emiten
4) Melakukan penilaian terhadap sebagian atau seluruh harta kekayaan emiten yang
diterima olehnya sebagai jaminan.
5) Memberikan nasihat yang diperhitungkan oleh emiten.
6) Melakukan pengawasan terhadap pelunasan pinjaman pokok beserta bunganya yang
harus dilakukan oleh emiten tepat pada waktunya.
7) Melaksanankan tugas selaku agen utama pembayaran.
8) Mengikuti secara terus-menerus perkembangan pengelolaan perusahaan emiten.
9) Membuat perjanjian perwaliamanatan dengan pihak emiten.
10) Memanggil Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO), apabila diperlukan.
h. Penanggung (Guarantor)
Penanggung bertanggungjawab atas dipenuhinya pembayaran pinjaman pokok obligasi
beserta bunganya dari emiten kepada para pemengang obligasi tepat pada waktunya, apabila
emiten tidak memenuhi kewajibannya.
i. Agen Pembayar (Paying Agent)
Agen pembayar bertugas membayar bunga obligasi yang biasanya dilakukukan setiap dua
kali setahun dan pelunasan pada saat obligasi telah jatuh tempo.
j. Lembaga Penunjang Pasar Sekunder
Lembaga penunjang pasar sekunder merupakan lembaga yang menyediakan jasa-jasa dalam
pelaksanaan transaksi jual beli di bursa. Lembaga penunjang terdiri dari:
k. Pedagang Efek
Di samping melakukan jual beli efek untuk diri sendiri, pedangang efek juga berfungsi untuk
menciptakan pasar bagi efek tertentu dan menjaga keseimbangan harga serta memelihara
likuiditas efek dengan cara membeli dan menjual efek tertentu di pasar sekunder.
l. Perantara Perdagangan Efek (Broker)
Broker bertugas menerima order jual dan order beli investor untuk kemudian ditawarkan di
bursa efek. Atas jasa keperantaraan ini broker mengenakan feekepada investor.
m. Perusahaan Efek
Perusahaan efek atau perusahaan sekuritas (sekurities company) dapat menjalankan saru atau
beberapa kegiatan, baik sebagai penjamin emisi efek (underwriter) , peranraa pedagang efek,
manajer investasi atau penasihat investasi.
n. Biro Administrasi Efek
Yaitu pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten secara teratur menyediakan jasa-jasa
melaksanakan pembukuan, transfer dan pencatatan, pembayaran dividen, pembagaian hak
opsi, emisi sertifikat, atau laporan tahunan untuk emiten.
o. Reksa Dana (Mutual Fund)
Reksadana meripakan perusahaan yang kegiatannya mengelola dana-dana investor yang pada
umumnya diinvestasikan dalam bentuk instrumen pasar modal atau pasar uang oleh manajer
investasi. Atas dana yang dikelola tersebut diterbitkan unit saham atau sertifikat sebagai bukti
keikutsertaan investor pada perusahaan reksadana.

Bab VII
Kebijakan Stabilisasi
Lambannya Implemetasi dan Dampak Kebijakan
Stabilisasi ekonomi akan mudah jika dampak kebijakan bersifat langsung. Membuat
kebijakan akan serupa dengan mengendarai mobil, para membuat kebijakan akan dengan
mudah menyesuaikan instrument mereka untuk menjaga perekonomian tetap pada jalur yang
diinginkan.
Taylor Rule Ekonom, John Taylor telah mengusulkan aturan sederhana untuk tingkat dana
federal: Nominal Federal Funds Rate = Inflasi + 2.0 + 0.5 (Inflasi - 2,0) - 0,5 (GDP gap)
Kesenjangan PDB adalah kekurangan persentase GDP riil dari estimasi tingkat alaminya.
Taylor Rule memiliki dana federal riil menilai tingkat nominal dikurangi inflasi menanggapi
inflasi dan kesenjangan PDB. Menurut aturan ini, tingkat dana federal sama dengan 2 persen
bila inflasi 2 persen dan PDB berada pada tingkat alamiah. Dinamika kurva penawaran
agregat Dinamika AS kurva (Dast) menunjukkan hubungan positif antara output Yt dan pt
inflasi. Its kemiringan ke atas mencerminkan hubungan kurva Phillips: hal-hal lain sama,
tingginya tingkat aktivitas ekonomi yang terkait dengan inflasi yang tinggi. Kurva DAS
diambil untuk diberikan nilai-nilai masa lalu pt-1 inflasi, Tingkat output alamiah Yt, dan
pasokan kejutan ut. Ketika variabel-variabel ini berubah, kurva bergeser.
Dinamika kurva permintaan agregat Kurva AD yang dinamis (DADT) menunjukkan
hubungan negatif antara output Yt dan pt inflasi. Its kemiringan ke bawah mencerminkan
kebijakan moneter dan permintaan terhadap barang dan jasa. Tingkat inflasi yang tinggi
menyebabkan bank sentral untuk menaikkan suku bunga nominal dan riil, yang pada
gilirannya mengurangi permintaan untuk barang dan jasa. Kurva AD dinamis diambil untuk
diberikan Nilai dari tingkat alami Output Yt, inflasi sasaran pt *dan permintaan kejutan et.
Ketika ini variabel eksogen menggeser, kurva bergeser. Ekuilibrium jangka pendek
Keseimbangan ini menentukan tingkat inflasi dan tingkat output yang berlaku di Masa t.
Diagram ini menunjukkan bahwa keseimbangan jatuh hanya pendek dari perekonomian
tingkat output alamiah Yt. Kenaikan tingkat alami output.
Jika tingkat output alamiah Yt meningkat, baik kurva agregat permintaan dinamis dan
pergeseran kurva agregat pasokan dinamis ke kanan dengan jumlah yang sama. Output Yt,
meningkat tetapi inflasi tetap sama. Guncangan penawaran Guncangan penawaran pada
periode t menggeser kurva penawaran agregat dinamis ke atas dari Dast-1 ke Dast. DAS
kurva tidak berubah. Perekonomian ekuilibrium jangka pendek bergerak dari titik A ke titik
B. inflasi naik dan output turun. Pada periode berikutnya (t + 1), kurva bergeser ke DAS DAS
t + 1 dan ekonomi bergerak ke titik C. Pasokan kejutan hasReturned ke nilai normal dari nol,
tetapi ekspektasi inflasi tetap tinggi. Sebagai Hasilnya, perekonomian kembali hanya secara
bertahap ke ekuilibrium awal, titik A.
BAB III

PEMBAHASAN / ANALISIS

A. Kelebihan dan Kekurangan Buku


1. Buku Utama
Kelebihan :
 Penjelasan terkait setiap materi yang dijelaskan dipaparkan dengan lengkap.
 Contoh yang dipaparkan banyak sehingga mengasah kemampuan pembaca untuk
menganalisis masalah-masalah tentang permintaan dan penawaran.
 Setiap materi yang berkaitan dengan hitungan dijelaskan dengan menyertakan
formula/rumus serta contoh terkait contoh tersebut, sehingga lebih mudah dipahami.
 Pada buku ini dijelaskan pula kurva kurva permintaan dan penawaran agregat.
Kekurangan :
 Bahasa yang digunakan terlalu baku dan terlihat monoton, sehingga membuat pembaca
sulit mengartikannya.
2. Buku Pembanding
Kelebihan :
 Penjelasan mengenai materi yang dijelaskan kurang lengkap,namun langsung mengarah
pada intinya.
 Disertai dengan gambar-gambar kurva terkait dengan penjelasan materi.
Kekurangan :
 Materi terkait ekonomi makro dalam buku utama lebih lengkap.
 Terdapat beberapa materi yang pembahasannya kurang luas, tidak seperti dalam buku
utama.
 Banyak penomoran dalam buku ini yang tidak teratur.
 Tidak menggunakan daftar pustaka.
 Penggunaan halaman buku yang tidak timbal balik, sehingga kurang maksimal.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil review yang telah dilakukan terhadap kedua buku di atas dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1) Penjelasan dalam buku utama lebih mudah dipahami karena dalam buku ini penjelasan yang
dilakukan dalam setiap materi langsung mengarah pada inti pembahasan. Dalam buku utama
juga setiap materi yang mempunyai perhitungan dijelaskan melalui penyertaan contoh serta
gambar.

2) Penjelasan dalam buku pembanding lebih rumit dan lebih sulit dipahami dan penjelasan dalam
buku utama cenderung lebih luas dan terkesan bertele-tele.

3) Penyajian pembahasan materi dalam buku utama lebih mudah dipahami daripada penjelasan
yang terdapat di buku pembanding.

4) Penjelasan dalam buku pembanding lebih mengarah kepada teori-teori terkait materi,
sedangkan dalam buku utama memadukan antara materi dengan cara-cara perhitungan yang
terkait di dalamnya.

B. Saran
Saran dari saya atas kedua buku yang kami review yaitu sebaiknya jika buku ini ingin
anda gunakan sebagai bahan referensi atau bacaan, saya menyarankan anda untuk memilih buku
utama karena memiliki isi buku yang lengkap.

Selain itu jika buku ini digunakan untuk bahan ajar sebaiknya kedua buku tersebuit
digunakan secara bersamaan karena materi di dalamnya saling mendukung dan saling
melengkapi, sehingga pemahaman pengguna akan lebih terarah dan lebih mudah.
DAFTAR PUSTAKA

Mankiw, Gregory N, Quah, Euston, dan Wilson, Peter, 2012, Principles of Economics, Jakarta:
Salembaempat.

KDBK, Tim. 2019. Pengantar Ekonomi Makro. Medan: UNIMED Press.

Anda mungkin juga menyukai