Anda di halaman 1dari 16

Modul 4

Kepemilikan Bisnis dan Bisnis Kecil

Kegiatan Belajar 1

A. Bentuk-Bentuk Kepemilikan
Bentuk kepemilikan adalah bentuk kegiatan bisnis dilihat dari siapa pemilik
atau pendirinya, sumber modalnya, apa tujuan pendiriannya, sehingga
terdapat bermacam-macam bentuk kepemilikan bisnis.
Beberapa pertimbangan yang perlu dilakukan dalam memilih bentuk
perusahaan antara lain :
1. Jenis usaha yang dijalankan (perdagangan, industri, dsb)
2. Ruang lingkup usaha
3. Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan usaha
4. Besarnya resiko kepemilikan
5. Batas-batas pertanggung jawaban terhadap utang-utang perusahaan
6. Besarnya investasi yang ditanamkan
7. Cara pembagian keuntungan
8. Jangka waktu berdirinya perusahaan
9. Peraturan pemerintahan

Berdasarkan kegiatannya, bisnis dikelompokkan menjadi :

1. Manufaktur
2. Bisnis jasa
3. Pengecer dan distributor
4. Bisnis pertanian dan pertambangan
5. Bisnis finansial
6. Bisnis informasi
7. Utilitas
8. Bisnis real estate
9. Bisnis transportasi

1
Menurut Fry et al., 2000; Ebert & Griffin, 2009; Ferrel et al., 2011) ada tiga
jenis bentuk kepemilikan bisnis yang tradisional yaitu :

1. Perusahaan perseorangan
2. Kemitraan
3. Korporasi

B. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan pada umunya didirikan dan dimilki oleh
perorangan.
Keunggulan perusahaan perseorangan diantaranya :
1. Membutuhkan investasi dalam jumlah yang tidak terlalu besar
2. Bisa menjadi bos di perusahaan milik sendiri
3. Bangga terhadap karya sendiri
4. Prosedur dan aturan hukumnya sederhana
5. Tidak perlu membayarkan keuntunga yang diperoleh kepada orang lain
atau pemerintah
6. Pajak perusahaan perseorangan rendah

kelemahan perusahaan perseorangan diantaranya :

1. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas dan lemahnya keberlanjutan


bisnis tersebut
2. Sumber daya keuangan sangat terbatas
3. Kesulitan dalam pengelolaan
4. Komitmen terhadap waktu sangat besar
5. Keuntungan pribadi sedikit
6. Pertumbuhan atau ekspansi dalam perusahaan perseorangan pada
umunya tidak terlalu besar
7. Jika pemilik pemilik perusahaan perseorangan meninggal, maka besar
kemungkinan perusahaan tersebut ikut mati

2
Jenis perusahaan perorangan, yaitu :

1. Perusahaan perorangan yang berijin


Perusahaan perorangan yang memiliki izin operasional dari departemen
teknis. Contohnya jika Perusahaan perorangan bergerak di bidang
perdagangan maka dapat memiliki izin seperti Tanda Daftar Usaha
Perdagangan (TDUP) dan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).
2. Perusahaan perorangan yang tidak berijin
Perusahaan perorangan yang tidak mendapatkan izin operasional,
misalnya para pedangan kaki lima, dan toko barang kelontong.

C. Persekutuan Atau Partnership


Persekutuan adalah bentuk legal kepemilikan bisnis kedua.
Jenis persekutuan, antara lain :
1. Persekutuan umum (general partnership)
2. Persekutuan terbatas (limited partnership)
3. Persekutuan yang terbatas (master limited partnership)
Jenis rekanan, antara lain :
1. Perusahaan rekanan umum
2. Perusahaan rekanan terbatas
3. Perusahaan rekanan terbatas master

Keunggulan bentuk persekutuan atau rekanan, yaitu :


1. Lebih banyak mendapatkan dana.
2. Pengelolaan bisnis dilakukan secara bersama-sama dengan keahlian dan
pengetahuan yang saling melengkapi.
3. Kemampuan untuk tumbuh lebih besar.
4. Tidak ada tarif pajak khusus untuk bentuk persekutuan.

Kelemahan bentuk persekutuan atau rekanan, yaitu :


1. Tidak terbatasnya tanggung jawab yang akan membuat bisnis semakin
sulit dikelola.
2. Jika salah satu pihak meninggal, keberlanjutannya sulit dipertahankan.

3
3. Transfer kepemilikan sulit dilakukan bila tidak ada konsensus dari
kedua pihak.
4. Rekan kerja dapat menjalin komitmen dengan pihak lain tanpa diketahui
oleh rekan kerja lainnya sehingga mereka menjadi tidak berkonsentrasi
dalam menjalankan bisnisnya.

D. Korporasi
Korporasi merupakan pemisahan entitas bisnis yang dimiliki oleh para
pemegang saham.
Keuntungan korporasi, antara lain :
1. Adanya keterbatasan tanggung jawab yang hanya sebesar modal yang
ditanamkan dalam korporasi tersebut.
2. Mudah dalam mendapatkan tambahan modal atau dana.
3. Kesempatan untuk meningkatkan jumlah dananya maka korporasi dapat
dikembangkan lebih besar.
4. Keberlanjutan korporasi dapat terjamin.
5. Mengalami perubahan kepemilikan dengan cara menjual lembar saham
yang dimilki.
6. Terdapat pemisahan antara pemilik dan pengelola.

kelemahan korporasi, antara lain :


1. Proses legal yang digunakan, peraturan yang sangat ketat dan
persyaratan lain yang sangat kompleks.
2. Penghitungan pajak ganda.
3. Ukuran korporasi yang besar menyebabkan perusahaan tidak fleksibel
dalam menanggapi perubahan pasar yang cepat dan sulit dihentikan.
4. Memungkinkan terjadinya konflik antara pemegang saham dan direktur.
5. Biaya awal memulai korporasi sangat besar

E. Tipe Korporasi dan Jenis Kepemilikan Bisnis Lain


Tipe atau bentuk korporasi, antara lain :
1. Private corporation

4
2. Public corporation
3. S corporation
4. Limited liability corporation
5. Professional corporation
6. Multinational or transnational corporation

Prinsip Korperasi adalah prinsip corporate governance, yaitu peran para


pemegang saham, direktur atau pimpinan perusahaan, dan para manajer
dalam pembuatan keputusan dan akuntabilitas korporasi.

Metode untuk menjadi pemilik bisnis, yaitu :


1. Mengansumsikan bisnis keluarga yang dijalankan adalah miliknya.
2. Membeli bisnis yang ada.
3. Waralaba
Waralaba merupakan pengaturan atau pengelolaan di mana pemilik
(franchisor) mengizinkan pihak lain atau pembeli waralaba (franchise)
menggunakan merek dagangnya atau menggunakan semua proses bisnisnya
pada kondisi tertentu.

Keunggulan Waralaba, yaitu :


1. Gaya manajemen telah ditentukan pihak pemilik waralaba.
2. Penamaan bisnis telah dikenal.
3. Adanya dukungan keuangan dari pemilik waralaba kepada pembeli
waralaba.
4. Kepemilikan perusahaan waralaba merupakan kepemilikan sendiri.

Kelemahan Waralaba, yaitu :


1. Keuntungan yang diperoleh pembeli waralaba harus diserahkan kepada
pemilik waralaba sebesar delapan persen atau lebih setiap tahunnya.
2. Pemilik waralaba harus mengadakan pengontrolan atau pengendalian
terhadap pembeli waralaba.

5
3. Pembeli waralaba tidak boleh menjual kepada pihak lain sekalipun
mereka mengalami kerugian.

Cara menilai kinerja kepemilikan bisnis, yaitu :


1. Pengembalian investasi (return on investment)
Diperoleh dari keuntungan atau laba perusahaan setelah dikurangi
dengan pajak.
2. Resiko.
Perusahaan kecil cenderung memiliki resiko yang lebih besar karena
umumnya bisnis kecil tidak memiliki pemimpin yang berpengalaman
dan tidak memiliki dana yang besar.

Koperasi
Jenis kepemilikan lainnya adalah koperasi.
Koperasi adalah organisasi yang dimiliki dan dikendalikan oleh orang-
orang yang menggunakannya, produsen, konsumen, atau pekerja dengan
kebutuhan yang sama yang menggabungkan sumber daya mereka untuk
keuntungan bersama.
Koperasi berlandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi
rakyat berdasarkan asas kekeluargaan.
Pengertian pokok organisasi yaitu :
1. Merupakan perkumpulan orang-orang termasuk badan hukum yang
mempunyai kepentingan dan tujuan yang sama.
2. Menggabungkan diri secara sukarela emnjadi anggota dan mempunyai
hak dan kewajiban yang sama sebagai pencerminan demokrasi dalam
ekonomi.
3. Kerugian dan keuntungan ditanggung dan dinikmati bersama secara adil.
4. Pengawasan dilakukan oleh anggota.
5. Mempunyai sifat saling tolong menolong.
6. Membayar sejumlah uang sebagai simpanan pokok dan simpanan wajib
sebagai syarat menjadi anggota.

6
Prinsip koperasi terbaru yang dikembangkan International Cooperative
Alliance ( Federasi Koperasi Nonpemerintah Internasional ) adalah :
a. Keanggotaan yang bersifat terbuka dan sukarela.
b. Pengelolaan yang demokratis.
c. Partisipasi anggota dalam ekonomi.
d. Kebebasan dan otonomi.
e. Pengembangan pendidikan, pelatihan, dan informasi.

Prinsip koperasi menurut UU No.25 tahun 1992 adalah :


a. Keanggotaan bersifat terbuka dan sukarela.
b. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi.
c. Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa usaha masing-
masing anggota.
d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
e. Kemandirian.
f. Pendidikan perkoperasian.
g. Kerjasama antarkoperasi.

Koperasi berdasarkan fungsinya, antara lain :


1. Koperasi konsumsi.
2. Koperasi pemasaran.
3. Koperasi produksi.
4. Koperasi jasa.

Koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerjanya, yaitu :


1. Koperasi primer
Adalah koperasi yang minimal memiliki anggota sebanyak 20 orang.
2. Koperasi sekunder
Adalah koperasi yang terdiri dari gabungan badan-badan koperasi serta
memiliki cakupan daerah yang luas dibanding koperasi primer.
Koperasi sekunder dibagi menjadi :
a) Koperasi pusat.

7
b) Gabungan koperasi.
c) Induk koperasi.

Koperasi berdasarkan jenis keanggotaannya, yaitu :


1. Koperasi produsen
Koperasi yang anggotanya para produsen barang/jasa dan memiliki
rumah tangga usaha.
2. Koperasi konsumen
Koperasi yang anggotanya para konsumen akhir atau pemakai
barang/jasa yang ditawarkan para pemasok di pasar.

8
MODUL 4 KEPEMILIKAN BISNIS DAN BISNIS KECIL

Kegiatan Belajar 2
Kewirausahaan dan Bisnis Kecil

A. Alasan Berwirausaha
Kewirausahaan merupakan penerimaan terhadap resiko dalam memulai dan
melaksanakan bisnis.
Wirausaha adalah orang yang memiliki bakat atau kemampuan
memfokuskan pada kesempatan, baik dalam usaha yang baru maupun usaha
yang telah ada, untuk menciptakan nilai, dan mengansumsikan resiko dan
penghargaan merupakan hasl usahanya sendiri.
Beberapa alasan seseorang berani memulai bisnis, antara lain :
1. Adanya kesempatan.
2. Keuntungan yang akan diperoleh.
3. Kemandirian atau independensi.
4. Tantangan.
5. Kepuasan pribadi.

Karakteristik sorang wirausaha yang berhasil menurut Zimmerer dan


Scarborough (2002) yaitu :
1. Mempunyai keinginan untuk bertanggung jawab.
2. Memilih resiko yang sedang.
3. Memiliki keyakinan terhadap kemampuannya untuk berhasil.
4. Mempunyai keinginan untuk memberikan dan mendapatkan tanggapan
atau umpan balik segera.
5. Bersemangat tinggi.
6. Orientasi ke masa depan.
7. Mempunyai keahlian mengorganisasi atau mengelola.
8. Menganut nilai pencapaian melalui uang yang diperoleh.
9. Mempunyai komitmen tinggi.
10. Toleransi terhadap adanya ambiguitas.
11. Mempunyai fleksibilitas.
Contoh analisis integrasi faktor internal dan eksternal perusahaan :
Faktor Positif Faktor Negatif
Di dalam Kekuatan : Kelemahan :
Perusahaan Kompetensi inti Sumber dana keuangan
Kekuatan keuangan yang tidak tercukupi
Kemampuan inovatif Strategi yang terencana
Keahlian dan pengalaman secara buruk
Manajemen Kurangnya keahlian atau
Strategi yang terencana pengalaman manajemen
dengan baik Kurangnya kemampuan
Kemudahan memasuki berinovasi
pasar yang ada Fasilitas yang tidak
Jaringan kerja hubungan memenuhi
personal yang kuat Ada permasalahan
Reputasi yang baik di pasar distribusi
Teknologi yang dimiliki Keahlian pemasaran yang
terbatas
Produksi yang tidak efisien
Di luar Kesempatan : Ancaman :
Perusahaan Ada pasar potensial yang Adanya pesaing baru
dapat dimasuki Peningkatan permintaan
Ada pasar geografis dan dari pembeli atau penjual
produk baru Pergeseran penjualan ke
Pergeseran dalam dinamika barang substitusi
industri Tambahan peraturan
Ada potensi pertumbuhan pemerintah
pasar Pergeseran siklus bisnis
Adanya teknologi baru Pertumbuhan pasar yang
Ada perubahan atau melemah
ekspansi Perubahan preferensi
pelanggan

20
Penyederhanaan atau
menghilangkan aturan
pemerintah
Penignkatan fragmentasi
pasar

Untuk mengelola bisnis kecil, beberapa hal berikut ini akan membantu
dalam mengeksplorasi fungsi bisnis, yaitu :
1. Merencanakan bisnis yang berkualitas.
2. Menyediakan sumber daya keuangan untuk bisnis (keuangan).
3. Memahami siapakah pelanggan kita (pemasaran).
4. Mengelola karyawan dengan baik (pengembangan SDM).
5. Menggunakan data untuk mengelola.

Perencanaan Bisnis merupakan catatan mendetail tentang bisnis yang akan


dilakukan, yang meliputi karakteristik bisnis yang akan dilakukan, pasar
sasaran, keunggulan bisnis yang akan didirikan dibandingkan pesaing, serta
sumber daya dan kualifikasi pemilik bisnis.

Keunggulan bisnis kecil dibanding bisnis besar dalam memasuki pasar


internasional adalah :
1. Pembeli dari negara lain lebih menyukai mengadakan kesepakatan
bisnis dengan individu daripada dengan perusahaan besar yang peuh
birokrasi.
2. Pengiriman barang dari pebisnis kecil lebih cepat daripada pebisnis
besar.
3. Perusahaan kecil menyediakan beraneka ragam pasokan.
4. Perusahaan kecil lebih mampu memberikan pelayanan secara personal
dan lebih mampu memberikan perhatian secara personal.

21
B. Bisnis dan Pemangku Kepentingan Bisnis
Bisnis merupakan kegiatan untuk mendapatkan keuntungan dengan
menyediakan produk dan layanan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Pemangku kepentingan merupakan individu atau sekelompok orang yang
memiliki harapan terhadap keberlangsungan bisnis atau cara bisnis
beroperasi.
Jenis pemangku kepentingan, yaitu :
1. Pemangku kepentingan primer (primary stakeholders)
Meliputi pemiliki, pelanggan, dan karyawan beserta serikat pekerja
yang ada. Pemangku ini berperan dalam mengoperasionalkan bisnis.
2. Pemangku kepentingan sekunder (secondary stakeholders)
Meliputi pemasok, pemerintah, bisnis lain, media, berbagai organisasi
lain, industri ketika perusahaan beroperasi, lingkungan alam, dan
masyarakat secara umum.
Pemangku ini memainkan peran kecil dalam perusahaan.

C. Pemilik dan Investor Dalam Bisnis


Pemilik perusahaan merupakan pemangku kepentingan primer. Mereka
adalah orang yang mendukung dan menjamin keberlanjutan hidup
perusahaan.
Investor adalah orang atau lembaga yang mempuyai resiko besar karena
menanamkan modalnya dalam perusahaan da mendukung sepenuhnya
kegiatan operasional bisnis.

D. Pelanggan
Pelanggan merupakan pemangku kepentingan utama dalam bisnis, karena
tanpa pelanggan maka kegiatan bisnis tidak akan berlangsung.
Pelanggan mengharapkan produk yang dibeli dan digunakannya aman.

E. Karyawan
Karyawan merupakan pemangku kepentingan primer yang ketiga.
Tanggung jawab perusahaan terhadap karyawan :

22
1. Karyawan mempunyai keahlian dan bakat khusus harus dikembangkan,
dipromosikan, diberi penghargaan.
2. Menjamin bahwa karyawan dapat bekerja di lingkungan kerja yang
aman.
3. Bisnis harus membuat lingkungan kerja bermanfaat dan mendatangkan
hasil optimal.
4. Perusahaan bisnis harus melakukan pelatihan dan pengembangan bagi
karyawannya.

F. Pemangku Kepentingan Sekunder


Beberapa pemangku kepentingan sekunder berpengaruh kepada
kelangsungan hidup perusahaan, seperti serikat pekerja, lingkungan alam,
komunitas dan masyarakat.
Pengembangan Bisnis : Merjer dan Akusisi
Merjer merupakan hasil penggabungan dua perusahaan menjadi satu.
Konsolidasi merupakan satu bentuk penggabungan yang mirip dengan
merjer namun dua perusahaan yang bergabung masing-masing menciptakan
bisnis yang diminatinya.
Bentuk Merjer, yaitu :
1. Merjer vertikal
2. Merjer horizontal
3. Merjel konglomerat
Akusisi merupakan pembelian properti dan kewajiban satu perusahaan oleh
perusahaan lain.

UKM (Usaha Kecil dan Menengah)


UKM adalah sebuah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang
memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000 tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha.
Menurut Keputusan Presiden RI No. 99 tahun 1998, usaha kecil adalah
kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang

23
secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk
mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah :


1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus
Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,-
(Satu Miliar Rupiah).
3. Milik Warga Negara Indonesia
4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung
maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar.
5. Berbentuk usaha orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan
hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.

G. Penggunaan Teknologi dan Sistem Informasi Dalam Bisnis


Bisnis perlu didukung oleh teknologi informasi yang mutakhir agar mampu
memberikan hal yang diharapkan pelanggan.
Teknologi informasi merupakan fasilitas dan metode dalam menciptakan,
menyimpan, mengubah, dan menggunakan informasi dalam berbagai
bidang yang telah mengubah struktur organisasi bisnis secara radikal yang
memengaruhi cara karyawan dan pelanggan berinteraksi.
Sistem informasi merupakan suatu sistem yang menggunakan sumber daya
teknologi informasi yang memungkinkan manajer dapat mengambil data
dan menggunakan atau mengolah data tersebut untuk dapat menghasilkan
informasi umtuk pengambilan keputusan manajer.
Manfaat Teknologi Informasi :
1. Menghemat waktu dan mmungkinkan hubungan dengan para pemangku
kepentingan di mana pun berada.
2. Meningkatkan kemampuan melayani pelanggan dengan berkoordinasi
dengan berbagai pihak di dalam maupun di luar perusahaan.
3. Mampu menciptakan efisiensi organisasi.

24
4. Meningkatkan kolaborasi di antara unit-unit internal dengan pihak
eksternal perusahaan.
5. Meningkatkan pertukaran global yang tidak dapat dibayangkan
sebelumnya.
6. Memperbaiki pengelolaan roses produksi.
7. Memberikan fleksibilitas yang sesuai dengan keinginan pelanggan.

Berbagai jenis teknologi dan sistem informasi yang dapat digunakan dalam
bisnis, yaitu :
1. E-Commerce
Merupakan penggunaan internet dan alat elektronik lainnya untuk
transaksi baik eceran maupun bisnis ke bisnis yang mampu menciptakan
pasar baru di dunia. Salah satu alat teknologi informasi yaitu BlackBerry
atau telepon pintar.
2. Enterprise resource planning (ERP)
Merupakan sistem informasi untuk mengorganisasi dan mengelola
kegiatan perusahaan antarproduk, antardepartemen, dan antarlokasi
geografis.
3. Internet
Merupakan sistem raksasa yang menghubungkan antarkomputer.
Teknologi internet berkembang menjadi : intranets, extranets,
electronic conferencing (dataconferencing dan videoconferencing), dan
VSAT satellite communications.
4. Client-server network
Jaringan kerja komputer dua atau lebih komputer terhubung secara
bersama-sama untuk berbagi data dan sumber daya.
5. Computer aided design
Digunakan untuk membantu dalam desain produk.
6. Computer aided manufacturing
Digunakan untuk membantu dalam desain proses produksi di suatu
perusahaan manufaktur.
7. Expert System

25
Merupakan program komputer yang merupakan tiruan cara berpikir
manusia.

Ancaman teknologi informasi, antara lain :


1. Hackers
2. Pencurian identitas
3. Virus komputer
4. Spam
5. Spyware

26

Anda mungkin juga menyukai