Anda di halaman 1dari 14

PENGANTAR

KELOMPOK 1: BISNIS
1. Dahlia Yulia Nanda
2. William Krishna
3. Dera Tessalonika Simangunsong
4. Irgi Sahrindra

Dosen Pengampu : Dr. Rike Setiawati,


S.E., M.M.
BADAN
USAHA
PERSEORAN
GAN
PENGERTIAN BADAN USAHA
PERSEORANGAN
UMU
A. M Badan Usaha perseorangan
adalah suatu badan usaha
atau perusahaan yang
dimiliki dan dikelola oleh
pengusaha perorangan atau
individu.
B. MENURUT
PARA AHLI

Undang-Undang M. Hatta

perseorangan merupakan suatu badan usaha perseorangan adalah sebuah badan


yang dimana seluruh modalnya dimiliki hanya usaha yang didirikan dan dikelola
satu orang dan dibebankan konsekuensi oleh seorang pengusaha
tanggung jawab juga.

Basswasta Murti Sumarai dan Jhon Suprianto


perseorangan adalah bentuk usaha yang
dimiliki dan dijalankan oleh seseorang, di perseorangan adalah badan usaha/ perusahaan yang
mana orang tersebut bertanggungjawaab dimiliki, dikelola, dan dipimpin oleh individu, di mana
penuh terhadap segala kegiatan tanggungjawab atas aktivitas dan risiko perusahaan
dan risiko perusahaan. ditanggung oleh orang tersebut.
CONTOH
USAHA
PERSEORANG
AN : Salon

Penjahit
Rumah
Bengkel Makan
CIRI-CIRI DAN SIFAT BADAN USAHA
PERSEORANGAN

Ciri-ciri dari perusahaan perseorangan, yaitu:


• Perusahaan perseorangan cukup mudah didirikan serta dibubarkan.
• Memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas.
• Dapat melibatkan harta pribadi.
• Hanya terdapat pungutan dan retribusi sehingga tidak ada pajak.
• Seluruh keuntungan yang didapat dinikmati sendiri.
• Sistem perusahaan diatur sendiri sendiri sehingga susah untuk
mengatur roda perusahaan.
• Memiliki masa usaha yang tidak terbatas atau bisa seumur hidup.
• Perusahaannya dapat dengan mudah dipindah tangankan.
TUJUAN PEMBENTUKAN
PERSEORANGAN
2.
1. Membangun usaha
Untuk memperoleh yang praktis
keuntungan pribadi

3. Sistem Pajak untuk usaha


perseorangan tidak semahal
sistem pajak persero
PROSEDUR PENDIRIAN BADAN USAHA
PERSEORANGAN
Dalam melakukan pendirian badan usaha perorangan, beberapa hal yang perlu diperhatikan dan disiapkan oleh pelaku
usaha di antaranya:
 Pertama, pihak yang hendak menjalankan kegiatan usaha, apakah merupakan seorang pribadi atau individu, atau ada
pihak lainnya baik itu keluarga, teman, serta kerabat. Pelaku usaha juga perlu menentukan jenis bidang usaha yang
jelas yang akan dilakukan. Selain itu, pelaku usaha juga perlu menentukan besaran modal dalam badan usaha yang
hendak didirikan termasuk dari mana sumber modal tersebut berasal, apakah dari tabungan pribadi yang dimiliki
ataukah pinjaman dari pihak lain.
 Kedua, pelaku usaha perlu menyiapkan pembukuan mengenai keadaan serta jumlah kekayaan yang dimiliki badan
usaha saat ini, kebutuhan apa saja yang diperlukan oleh kegiatan usaha yang akan dijalankan, serta perjanjian kerja
yang barangkali dilakukan oleh perusahaan. Dalam pembukuan tersebut, pelaku usaha juga perlu menuliskan dengan
jelas mengenai keluar-masuknya surat ataupun dokumen pada saat berlangsungnya kegiatan usaha. Arsip mengenai
surat ataupun dokumen tersebut disusun dengan rapi dan berurutan sehingga apabila sewaktu-waktu diperlukan, maka
pelaku usaha tidak merasa kesulitan untuk menunjukkannya.
 Hal terakhir yang perlu diperhatikan adalah pelaporan keuangan perusahaan yang jelas dan terperinci serta kepatuhan
dalam membayar pajak perusahaan. Berbagai macam hal yang perlu diperhatikan ini tidak hanya berlaku dalam
pendirian badan usaha dalam bentuk perusahaan perorangan, namun juga dalam pendirian badan usaha dalam bentuk
lainnya.
PROSEDUR PENDIRIAN :
• Akta Pendirian Pemilik

• Surat Izin Tempat Usaha (SITU)/ Izin Gangguan (HO)

• Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

• Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Pemilik


CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon and infographics & images by Freepik

• Tanda Daftar Perusahaan (TDP) (Sekarang diganti menjadi Nomor Induk Berusaha)
Cara mendirikan perusahaan perseorangan relatif mudah dan sederhana jika dibanding dengan jenis perusahaan
lainnya. Dalam perusahaan perseorangan tidak ada pemisah secara hukum antara perusahaan dengan kepentingan
pribadi, sehingga seluruh urusan perusahaan dapat menjadi satu dengan urusan pribadi pemilik perusahaan.
Dalam permendagri nomor 46 tahun 2009 pasal 4 ayat 1 huruf C, mengatakan perusahaan perseorangan tidak
wajib memiliki surat ijin usaha perdagangan (SIUP), namun untuk perusahaan perdagangan mikro dapat mengajukan
permohonan agar mendapatkan SIUP Mikro.
Perusahaan yang tidak wajib memiliki SIUP, yaitu:
• Usaha perseorangan atau persekutuan.
• Kegiatan usaha diurus, dijalankan, atau dikelola oleh pemiliknya atau kerabat terdekat.
• Memiliki kekayaan bersih maksimal lima puluh juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

Syarat-syarat yang harus dipenuhi


Untuk syarat mendirikan perusahaan perseorangan dapat dibagi menjadi tiga aspek penting, yaitu:
• Pemilik perusahaan dapat menemukan sumber modal yang sesuai, dimana jumlah modal yang dibutuhkan harus
dihitung dengan akurat.
• Perusahaan perseorangan wajib menyusun pembukuan dengan mencantumkan poin-poin, seperti keadaan
kekayaan perusahaan, kebutuhan perusahaan, perjanjian kerja, surat, dokumen, korespondensi yang masuk dan
keluar, laporan per periode, dan arsip.
• Pajak yang dibayarkan berupa pajak penghasilan, pajak bumi dan bangunan atau pajak pertambahan nilai barang
dan jasa atau pajak penjualan atas barang mewah.
CARA PEMBUBARAN
Kelangsungan usaha pada perusahaan
perseorangan tidak terjamin karena kelangsungan
usaha pada perusahaan perorangan tergantung
pada pengelolaan pemilik, hal ini disebabkan oleh
modal usaha sepenuhnya tanggung jawab pemilik,
sehingga pemilik mempunyai kebebasan untuk
mengendalikan perusahaan perorangan yang tidak
jarang membahayakan kelangsungan usaha
tersebut.
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN USAHA
PERSEORANGAN
A Kelebihan.
. 


1 Perusahaan perseorangan bebas dari pajak.

2 Pemiliknya dapat ikut dalam pengelolaan perusahaan sehingga biaya pengelolaan menjadi rendah dan mudah
diawasi.

 3 Untuk pembentukan perusahaan perseorangan proses administrasi hukumnya sederhana dan cepat.

 4 Jika terjadi kerugian maka akan dihitung sebagai pajak penghasilan pemilik.

 5 Seluruh laba dapat diterima oleh pemilik nya 100%.


 6 Bebas dan fleksibel dalam mengambil keputusan.
 7 Tidak perlu membuat laporan keuangan.
 8 Peraturan pemerintah yang dikenakan sedikit.

 9 Lebih mudah mendapatkan kredit karena jaminannya tidak hanya terbatas pada modal usaha tetapi juga kekayaan
pribadi.
B Kelemahan.
.
• 1 Tanggung jawab pemilik tidak terbatas.
• 2 Kekayaan pribadi dapat masuk sebagai jaminan dari hutang
perusahaan.
• 3 Memiliki sumber keuangan yang terbatas.
• 4 Lebih susah mengatukarena semuanya dilakukan sendiri.
• 5 Keberlangsungan usahanya kurang terjamin.
• 6 Kesulitan dalam menambah modal usaha.
Thankyou 

Anda mungkin juga menyukai