Anda di halaman 1dari 11

MUHAMMADIYAH

SEBAGAI GERAKAN
PENDIDIKAN
ANGGOTA KELOMPOK 3
• Mayang Aprillia 21.0101.0008
• Nina Ndaru A. 21.0101.0046
• Kirana Khairunnisa T. 21.0101.0054
• Ainni Hikmatul A. 21.0101.0055
• Alim Tri Wulandari 21.0101.0079
latar belakang berdirinya Muhammadiyah

latar belakang berdirinya Muhammadiyah menurut Mukti Ali


ialah ketidak efektifan lembaga pendidikan agama pada waktu
01
penjajahan Belanda, sehingga Muhammadiyah memelopori

02 pembaruan dengan jalan melakukan reformasi ajaran dan


pendidikan Islam. Saat kolonial Belanda menjajah bumi
03 nusantara. Sistem yang digunakan seperti sistem sorogan,
bandongan, dan wetonan. Sorogan adalah sistem pendidikan
04 climana secara perorangan menghadap kyai dengan membawa
kitab . dan mengartikan kemudian sang santri . santri hanya
05
mendengarkan penjelasan dari semasa itu hanya berorientasi pada
hafalan  sang kyai.
Cita cita pendidikan Muhammadiyah

Cita-cita pendidikan yang digagas Kyai Dahlan adalah


lahirnya manusia- manusia baru yang mampu tampil
sebagai "ulama-intelek" atau "intelek-ulama", yaitu
seorang muslim yang memiliki keteguhan iman dan
ilmu yang luas, kuat jasmani dan rohani. Dalam rangka
mengintegrasikan kedua sistem pendidikan tersebut,
Kyai Dahlan melakukan dua tindakan sekaligus;
memberi pelajaran agama di sekolah-sekolah Belanda
yang sekuler, dan mendirikan sekolah- sekolah sendiri
di mana agama dan pengetahuan umum bersama-sama
diajarkan.
Bentuk-bentuk dan model pendidikan muhammadiyah

Tipe Muallimin/Mualimat
Yogyakarta (pondok pesantren)
01
Tipe Madrasah/Depag; Ibtidaiyah,
Tsanawiyah dan Aliyah
02 Tipe Sekolah/Diknas; TK, SD, SMP,
SMA SMK,
Universitas/ST/Politeknik/Akadem
03
Madrasah Diniyah, dan lain-lain
04
Tujuan pendidikan dalam Muhammadiyah

Memiliki jiwa Beribadah hanya


Tauhid yang murni 01 02 kepada Allah

Berbakti kepada orang tua Berpengetahuan luas


serta bersikap baik 03 04 serta memiliki
terhadap kerabat kecakapan

Memiliki akhlak Berguna bagi


05 06 masyarakat, nusa
yang mulia
dan bangsa
Pemikiran dan Praksis Pendidikan Muhamadiyah

Pemikiran atau ide-ide K.H. Ahmad Dahlan tertuang dalam gerakan Muhammadiyah
yang ia dirikan pada tanggal 18 Nopember 1912. Organisasi ini mempunyai karekter
sebagai gerakan sosial keagamaan. Titik tekan perjuangannya mula-mula adalah
pemurnian ajaran Islam dan bidang pendidikan. Muhammadiyah mempunyai
pengaruh yang berakar dalam upaya pemberantasan bid’ah, khurafat dan tahayul.
Ide pembaruannya menyetuh aqidah dan syariat, misalnya tentang uapcara kematian
talqin, upacara perkawinan, kehamilan, sunatan, menziarahi kuburan yang
dikeramatkan, memberikan makanan sesajen kepada pohon-pohon besar, jembatan,
rumah angker dan sebagainya, yang secara terminologi agama tidak dikenal dalam
Islam.
Lanjutan...

Pada mulanya tujuan pendidikan ini tampak dari ucapan K.H. Ahmad Dahlan: “ Dadiji
kjai sing kemajorean, adja kesel anggonu njambut gawe kanggo
Muhammadiyah”( Jadilah manusia yang maju, jangan pernah lelah dalam bekerja untuk
Muhammadiyah).

K.H. Ahmad Dahlan merasa tidak puas dengan system dan praktik pendidikan yang
ada di Indonesia saat itu, dibuktikan dengan pandangannya mengenai tujuan pendidikan
adalah untuk menciptakan manusia yang baik budi, luas pandangan, dan bersedia
berjuang untuk kemajuan masyarakat.
Tantangan Pendidikan Muhamadiyah

Masalah Kualitas Pendidikan Permasalahan Profesionalisme Guru

Permasalahan Strategi
Masalah kebudayaan (alkulturasi)
Pembelajaran

Masalah Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


Solusi atas Tantangan yang Dihadapi Muhammadiyah
dalam Bidang Pendidikan

Dengan pandangan Islam yang berkemajuan, sumberdaya manusia yang berkualitas,


kepercayaan masyarakat yang cukup tinggi, pengalaman sosial yang panjang, dan modal
sosial yang luar biasa Muhammadiyah akan mampu menjadi kekuatan pencerahan di
negeri ini. Kini dalam memasuki perjalanan abad kedua tuntutannya ialah bagaimana
segenap anggota terutama kader pimpinan Muhammadiyah, memanfaatkan dan
memobilisasi seluruh potensi dan sistem gerakannya untuk tampil menjadi gerakan Islam
modern yang unggul di segala lapangan kehidupan salah satunya adalah untuk terus
melakukan pengembangan dan perbaikan dalam bidang pendidikan.
Revitalisasi Pendidikan Muhamadiyah

Sutrisno (2008: 2-3)

Menjelaskan bahwa dampak berkembangnya dikotomi keilmuan telah melahirkan system Islam
yang mandul dan tidak berdaya. Pendidikan Muhammadiyah selalu merespon perkembangan
zaman. Kesadaran akan keringnya Islamic value dan dikotomi ilmu dalam pendidikan menjadi
sorotan Muhammadiyah. Banyaknya amal usaha dalam bidang pendidikan menuntut
pembaharuan pendidikan Muhammadiyah yang lebih objektif, dalam arti mampu menyatu
dalam kehidupan sosial masyarakat.
TERIMAKASIH

SATURN MERCURY
Saturn is composed mostly of Mercury is the closest object
hydrogen and helium to the Sun and the smallest

Anda mungkin juga menyukai