Anda di halaman 1dari 9

MUHAMMADIYAH SEBAGAI

GERAKAN PENDIDIKAN
OLEH
Olga Olivia Maretta (201610220311010)
Novia Wardatul Jannah (201610220311012)
Khayzuran Afifah (201610220311013)
Nichieta Rossa (201610220311015)
Ananda Dwi C (201610220311018)
Anggun Nurani (2016102203110
Dwi Yandi R. (2016102203110081)
LATAR BELAKANG

 Pendidikan pada masa penjajahan Belanda yang menerapkan


sistem sekuler tidak memiliki muatan mengenai pendidikan
islam sama sekali sehingga lulusannya memiliki pemikiran
maupun tingkah laku yang menyimpang dari ajaran agama
islam meskipun mayoritas beragama islam. Orientasi pendidikan
tidak lebih dari sekedar pemenuhan kebutuhan kolonial Belanda
terhadap tenaga pembantu di kantor
Faktor Yang Melatarbelakangi Gerakan Muhammadiyah
Dibidang Pendidikan

 Latar belakang berdirinya Muhammadiyah menurut Mukti Ali


ialah ketidakefektifan lembaga pendidikan agama pada waktu
penjajahan Belanda. Sehingga Muhammadiyah memelopori
pembaruan dengan jalan melakukan reformasi ajaran dan
pendidikan Islam.

 Dalam sekolah Belanda para murid tidak diperkenalkan


pendidikan Islam sehingga menjadikan cara berfikir dan tingkah
laku mereka banyak yang menyimpang dari ajaran Islam.
Melihat kenyataan ini K.H Ahmad Dahlan beserta para tokoh
bertekad untuk memperbaharui pendidikan bagi umat Islam
 PEMBAHARUAN YANG DIMAKSUD MELIPUTI DUA
SEGI, YAITU SEGI CITA-CITA DAN SEGI TEKNIK.

 Segi cita-cita adalah untuk membentuk manusia muslim yang


berakaqul karimah, alim, luas pandangan dan paham
terhadap masalah keduniaan, cakap, serta bersedia berjuang
untuk kemajuan agama Islam. Sedangkan dari Segi teknik,
lebih banyak berhubungan dengan cara-cara
penyelenggaraan pendidikan modern
Cita-Cita Pendidikan Muhammadiyah

 Cita-cita pendidikan yang digagas Kyai Dahlan adalah lahirnya


manusia- manusia baru yang mampu tampil sebagai "ulama-intelek"
atau "intelek-ulama", yaitu seorang muslim yang memiliki keteguhan
iman dan ilmu yang luas, kuat jasmani dan rohani

 Dalam rangka mengintegrasikan kedua sistem pendidikan tersebut,


Kyai Dahlan melakukan dua tindakan sekaligus; memberi pelajaran
agama di sekolah-sekolah Belanda yang sekuler, dan mendirikan
sekolah- sekolah sendiri di mana agama dan pengetahuan umum
bersama-sama diajarkan. Kedua tindakan itu sekarang sudah menjadi
fenomena umum; yang pertama sudah diakomodir negara dan yang
kedua sudah banyak dilakukan oleh yayasan pendidikan Islam lain
Metode pembelajaran yang dikembangkan Kyai Dahlan bercorak
kontekstual melalui proses penyadaran.

Contoh klasik adalah ketika Kyai menjelaskan surat al-Ma'idah kepada


santri-santrinya secara berulang-ulang sampai santri itu menyadari bahwa
surat itu menganjurkan supaya kita memperhatikan dan menolong fakir
miskin, dan harus mengamalkan isinya. Setelah santri-santri itu
mengamalkan. perintah itu baru diganti surat berikutnya.
Bentuk-bentuk dan Model Pendidikan Muhammadiyah
Tujuan pembaharuan di bidang pendidikan
Ada beberapa tipe pendidikan
menjadi prioritas utama yang ingin dicapai
Muhammadiyah:
oleh Muhammadiyah, untuk mencetak
peserta didik :
1. Tipe Muallimin, Mualimat
Yogyakarta (pondok pesantren)  1) Memiliki jiwa Tauhid yang murni
2. Tipe madrasah/Depag; Ibtidaiyah,  2) Beribadah hanya kepada Allah
Tsanawiyah dan Aliyah
 3) Berbakti kepada orang tua serta
3. Tipe sekolah/Diknas; TK, SD,
bersikap baik terhadap kerabat
SMP, SMA SMK, Universitas ST
 4) Memiliki akhlaq yang mulia
PoliteknikAkademi
 5) Berpengetahuan luas serta memiliki
4. Madrasah Diniyah.
kecakapan, dan
 6) Berguna bagi masyarakat, bangsa dan
agama
 7) Bentuk dan Model pendidikan
muhammadiyah
Secara teoritik, ada tiga alasan mengapa pendidikan AIK perlu diajarkan:
1. Mempelajari AIK pada dasarnya agar menjadi bangsa Indonesia yang
beragama Islam dan mempunyai alam fikiran modern/tajdid/dinamis.
2. Memperkenalkan alam fikiran tajdid, dan diharapkan peserta didik dapat
tersentuh dan sekaligus mengamalkannya, dan.
3. Perlunya etika/akhlak peserta didik yang menempuh pendidikan di lembaga
pendidikan Muhammadiyah

 Usaha Muhammadiyah mendirikan dan menyelenggarakan sistem pendidikan


modern, karena Muhammadiyah yakin bahwa Islam bisa menjadi rahmatan
lil-‘alamin, menjadi petunjuk dan rahmat bagi hidup dan kehidupan segenap
manusia
Pemikiran Praktis Pendidikan Muhammadiyah

Pendidikan Muhammadiyah merupakan bagian yang terintegrasi dengan


gerakan Muhammadiyah dan telah berusia sepanjang umur Muhammadiyah.
Jika diukur dari berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah (1
Desember 1911) Pendidikan Muhammadiyah berumur lebih tua ketimbang
organisasinya (Adaby Darban,2000 : 13). Sekolah tersebut merupakan
rintisan lanjutan dari “sekolah” (kegiatan Kyai dalam menjelaskan ajaran
Islam) yang dikembangkan Kyai Dahlan secara informal dalam pelajaran
yang mengandung ilmu agama Islam dan pengetahuan umum di beranda
rumahnya

Anda mungkin juga menyukai