Anda di halaman 1dari 9

Muhammadiyah

Sebagai Gerakan di
Bidang Pendidikan
1. Ajeung Noor Istiqomah
2. Dwini Nafertari A.
3. Ermawati
4. Kamilina Su’udiyah
5. Muhammad Nuh
Salah satu latar belakang berdirinya muhammadiyah dalam bidang pendidikan ?

menurut mukti ali ialah ketidak efektifan lembaga pendidikan agama


pada waktu penjajahan belanda, sehingga muhammadiyah mempelopori
pembaruan dengan jalan melakukan reformasi ajaran dan pendidikan
islam. Pendidikan islam telah tersebar luas dalam wujud “pondok
pesantren” dimana islam diajarkan di musholla langgar dan masjid

System sorogan,

System yang di gunakan :


System bandongan,

System wetonan
Cita-Cita Pendidikan Muhammadiyah

Cita-cita pendidikan yang digegas oleh Kyai H. Ahmad


Dahlan adalah lahirnya manusia baru yang mampu tampil
sebagai “ULAMA-INTELEK” atau “INTELEK-ULAMA” ,
yaitu seorang muslim yang memiliki keteguhan iman dan
ilmu yang luas, kuat jasmani dan rohani. Dalam rangka
mengintegrasikan kedua system pendidikan tersebut , Kyai
H. Ahmad Dahlan melakukan dua tindakan sekaligus
memberi pelajaran agama di sekolah-sekolah belanda yang
sekuler dan mendirikan sekolah-sekolah sendiri dimana
agama dan pengetahuan umum bersama-sama diajarkan.
Bentuk-Bentuk dan Model Pendidikan Muhammadiyah
Beberapa tipe pendidikan Muhammadiyah :
4. Madrasah Diniyah.
1. Tipe Muallimin Muamalat
Yogyakarta (Pondok Pesantren)

3. Tipe sekolah Diknas: TK, SD, SMP,


2. Tipe Madrasah Depag; Ibtidaiyah, SMA, SMK, Universitas.
Tsanawiyah, dan Aliyah.
Tujuan pendidikan dalam Muhammadiyah, untuk mnecetak peserta didik
lulusan sekolah Muhammadiyah sebagai berikut :

4. Memiliki akhlak
3. Beribadah hanya yang mulia
5. Berpengetahuan luas serta
kepada Allah
memiliki kecakapan

2. Berbakti kepada ornagtua


serta bersikap baik terhadap 6. Berguna bagi masyarakat,

kerabat. bangsa dan agama.

1. Memiliki jiwa tahuid 7. Bentuk dan Model pendidikan


yang murni Muhammadiyah.
Usaha Muhammadiyah mendirikan dan menyelenggarakan system pendidikan modern, karena
Muhammadiyah yakin bahwa Islam bisa menjadi rahmatan lil-‘alamin, menjadi petunjuk dan rahmat
bagi hidup dan kehidupan segenap manusia jiak disampaikan dengan cara-cara modern.

Secara teorik, ada tiga alasan mengapa pendidikan AIK perlu diajarkan :
1. Mempelajari AIK pada dasarnya agar menjadi bangsa Indonesia yang beragama Islam dan
mempunyai alam fikiran modern atau tajdid atau dinamis.
2. Memperkenalkan alam fikiran tajdid, dan diharapkan peserta didik dapat tersentuh dan
sekaligus mengamalkannya.
3. Perlunya etika atau akhlak peserta didik yang menempuh pendidikan di lembaga
pendidikan Muhammadiyah.
Tantangan dan Revitalisasi Pendidikan Muhammadiyah

1. Masalah Kualitas Pendidikan

2. Permasalahan Profesionalisme Guru.

3. Masalah Kebudayaan (Akulturasi)

4. Permasalahan Strategi Pembelajaran

5. Masalah Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


Solusi dan Revitalisasi atas Tantangan yang Dihadapi
Muhammadiyah dalam Bidang Pendidikan.

Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat
maka budaya asing akan dengan mudahnya masuk ke dalam kebudayaan Indonesia.
Dalam Kurikulum ISMUBA Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah DIY (Dikdasmen PWM
DIY, 2012:11), pendidikan Muhammadiyah memiliki 4 fungsi yaitu : sebagai sarana pendidikan dan
pencerdasan, pelayanan masyarakat, dakwah amar ma’ruf nahi munkar dan lahan kaderisasi. Dengan
adanya fungsi tersebut sekolah dan madrasah Muhammadiyah diorientasikan untuk memberikan
pelayanan dan peningkatan kualitas lulusan yang unggul dalam kepribadian, keagamaan, dan
keilmuan yang berdaya saing tinggi, baik tingkat lokal, nasional, maupun global.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai