Disusun oleh :
1
Kata Pengantar
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………… 1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………….. 2
A. Cita-cita Pendidikan Muhammadiyah……………………………………………….. 2
B. Pemikiran dan Praktis Pendidikan Muhammadiyah…………………………………. 3
BAB III KESIMPULAN ……………………………………………………………………….. 5
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………...
3
BAB I
PENDAHULUAN
Saat kolonial Belanda menjajah bumi nusantara, Pendidikan Islam telah tersebar luas
dalam wujud “pondok pesantren”, dimana islam diajarkan di musholla/langgar/masjid. Sistem
yang digunakan seperti sistem sorogan, bandongan, dan wetonan. Sorogan adalah sistem
pendidikan dimana secara perorangan menghadap kyai dengan membawa kitab, kyai
membacakan dan mengartikan kemudian sang santri menirukannya. Bandongan atau Wetonan
adalah sang kyai membaca, mengartikan dan menjelaskan maksud teks dari kitab tertentu namun
sang santri hanya mendengarkan penjelasan dari sang kyai.
Sistem pendidikan semasa itu hanya berorientasi pada hafalan teks semata, sehingga tidak
merangsang santri untuk berdiskusi. Cabang ilmu agama yang diajarkan sebatas Hadits dan
Mustholah Hadist, Fiqih dan Usul Fiqih, Ilmu Tauhid, Ilmu Tasawuf, Ilmu Mantiq, Ilmu Bahasa
Arab. Ini berlangsung hingga awal abad ke-20. Sudah barang tentu di sekolah Belanda para
murid tidak diperkenalkan pendidikan Islam sehingga menjadikan cara berfikir dan tingkah laku
mereka banyak yang menyimpang dari ajaran Islam.
Melihat kenyataan ini K.H Ahmad Dahlan beserta para tokoh bertekad untuk
memperbaharui pendidikan bagi umat Islam. Pembaharuan yang dimaksud meliputi dua segi,
yaitu segi cita-cita dan segi teknik. Segi cita-cita adalah untuk membentuk manusia muslim yang
berakhlaqul karimah, alim, luas pandangan dan paham terhadap masalah keduniaan, cakap, serta
bersedia berjuang untuk kemajuan agama Islam. Sedang dari Segi teknik adalah lebih banyak
berhubungan dengan cara-cara penyelenggaraan pendidikan modern terutama system/model
pembelajaran yang diterapkan selama pelaksanaan pendidikan.
BAB II
4
PEMBAHASAN
7
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Muhammadiyah adalah salah satu
gerakan dakwah Islam yang berpengaruh dalam perkembangan pendidikan di Indonesia. Salah
satu buktinya Muhammadiyah membangun pondok pesantren dengan sistem pembelajaran yang
modern. Muhammadiyah sampai saat ini tetap konsekwen untuk mencetak elit muslim terdidik
lewat jalur pendidikan.
8
DAFTAR PUSTAKA