TUGAS
KOMUNIKASI &KONSELING DALAM PRAKTEK
KEBIDANAN
(KOMUNIKASI KELOMPOK)
NIM : B1912024
TAHUN 2021
1
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………...
B. Tujuan Penulisan.………………………………………………………………
C. Manfaat…………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kelompok........................................................................................
2.2 Menjelaskan Penggolongan Kelompok. ……………………………………...
2.3 Menjelaskan karakteristik Kelompok..............................................................
2.4 menjelaskan manfaat komunikasi kelompok……………………………………
2.5 menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi keaktifan komunikasi kelompok
2.6 menyebutkan ciri-ciri kepemimpinan kelompok………………………………..
2.7 Menyebutkan langkah-langkah dalam penyelanggaraan kegiatan kelompok ….
2.8 Memahami strategi bidan untuk membantu kelompok yang negative sesuai tipe
kelompok ……………………………………………………………………….......
KATA PENGANTAR
1
3
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas
berkat, rahmat dan hidayah-Nya kami bias menyelesaikan makalah ini. Makalah
ini kami buat guna memenuhi tugas dari dosen.
Makalah ini membahas tentang “Komunikasi & Konseling dalam praktek
kebidanan (Komunikasi Kelompok) ”, semoga dengan makalah yang kami
susun ini kita sebagai mahasiswa kebidanan dapat menambah dan memperluas
pengetahuan kita.
Kami mengetahui makalah yang kami susun ini masih sangat jauh dari sempurna,
maka dari itu kami masih mengharapkan kritik dan saran dari bapak/ibu selaku
dosen-dosen pembimbing kami serta temen-temen sekalian, karena kritik dan
saran itu dapat membangun kami dari yang salah menjadi benar.
Semoga makalah yang saya susun ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
kita, akhir kata kami mengucapkan terima kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
1
4
sehari-hari tidak bisa lepas dari kegiatan interaksi dan komunikasi. Komunikasi
masih tinggi. Setiap tahun sejumlah 18.000 ibu meninggal dunia, dua nyawa
melayang setipa satu jam,karena kehamilan dan atau persalinan. Kematian ibu
ternyata tidak hanya diikuti oleh tingginya angka kematian bayi tetapi juga
dapat dikurangi bila ada upaya persiapan persalinan dan kemudahan mendapatkan
pelayanan kesehatan dasar. Salah satu ujung otmbak pelayanan kesehatan dasar
bagi ibu dan bayi adalah bidan. Namun, pada kenyataannya walaupun hampir
semua pemeriksaan antenatal datang pada bidan, sebagian besar persalinan masih
ditolong oleh dukun beranak. Hal ini menunjukkan bahwa ibu lebih percaya
pesan kepada klien yang kurang baik, bidan menjadi kurang peka dan kurang
mampu menggali kebutuhan dan masalah klien, tidak tanggap terhadap perasaan
1
5
klien, klien tidak puas dan selanjutnya dapat diperkirankan kredibilitas bidan
tersebut diragukan. Dari penelitian di Indonesia dua provinsi yaitu Jabar dan
tidak). 23% ucapan bidan adalah pengulangan kata-kata bidan itu sendiri.
1.2 Tujuan
Makalah ini disusun dengan tujuan agar kita mengerti dengan pengetahuan
tentang “ Komunikasi &Konseling Dalam Praktek Kebidanan (Komunikasi
Kelompok)”
1.3 Manfaat
Dengan makalah ini diharapkan dapat mengetahui manfaat “ Komunikasi &Konseling
Dalam Praktek Kebidanan (Komunikasi Kelompok)” di bidang kesehatan.
1
6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Komunikasi kelompok adalah suatu bentuk komunikasi antara dua atau lebih orang yang
berinteraksi satu dengan yang lain untuk satu tujuan. Orang-orang yang terlibat biasanya mengisi
peran-peran dan mentaati peraturan-peraturan serta norma-norma yang secara implisit disetujui
para anggotanya (Singgsih, 2003). Komunikasi kelompok adalah sekumpulan orang yang
mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama,
mengenal satu sama lain dan memandang mereka sebagi bagian dari kelompok tersebut.
tentulah sangat menunjang tujuan bagi kesehatan ibu dan anak. Utamanya ketika dilakukan suatu
kegiatan-kegiatan bagi para bidan dalam sistem komunikasi kelompok tersebut, selama melalui
forum tersebut dimanfaatkan seefektif mungkin dalam berbagai bentuk dan tujuan, yakni
berfokus pada kesehatan ibu dan anak tersebut(Handy, 1985).Dalam hal ini,
yakni:
1
7
Telah banyak klasifikasi kelompok yang dilahirkan oleh para ilmuwan sosiologi, namun
Charles Horton Cooley pada tahun 1909 (dalam Jalaludin Rakhmat, 1994) mengatakan
akrab, personal, dan menyentuh hati dalam asosiasi dan kerja sama. Sedangkan kelompok
sebagai berikut:
1.Kualitas komunikasi pada kelompok primer bersifat dalam dan meluas. Dalam, artinya
(perilaku yang kita tampakkan dalam suasana privat saja). Meluas, artinya sedikit sekali
kendala yang menentukan rentangan dan cara berkomunikasi. Pada kelompok sekunder
nonpersonal.
3.Komunikasi kelompok primer lebih menekankan aspek hubungan daripada aspek isi,
instrumental.
1
8
formal.
kelompok itu. Sedangkan kelompok rujukan adalah kelompok yang digunakan sebagai
alat ukur (standard) untuk menilai diri sendiri atau untuk membentuk sikap. Menurut
teori, kelompok rujukan mempunyai tiga fungsi: fungsi komparatif, fungsi normatif, dan
fungsi perspektif. Saya menjadikan Islam sebagai kelompok rujukan saya, untuk
mengukur dan menilai keadaan dan status saya sekarang (fungsi komparatif. Islam juga
memberikan kepada saya norma-norma dan sejumlah sikap yang harus saya miliki-
kerangka rujukan untuk membimbing perilaku saya, sekaligus menunjukkan apa yang
harus saya capai (fungsi normatif). Selain itu, Islam juga memberikan kepada saya cara
memberikan makna pada berbagai objek, peristiwa, dan orang yang saya temui (fungsi
perspektif). Namun Islam bukan satu-satunya kelompok rujukan saya. Dalam bidang
ilmu, Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) adalah kelompok rujukan saya, di
samping menjadi kelompok keanggotaan saya. Apapun kelompok rujukan itu, perilaku
John F. Cragan dan David W. Wright (1980) membagi kelompok menjadi dua: deskriptif
1
9
Kelompok pertemuan adalah kelompok orang yang menjadikan diri mereka sebagai acara
pokok. Melalui diskusi, setiap anggota berusaha belajar lebih banyak tentang dirinya.
Kelompok terapi di rumah sakit jiwa adalah contoh kelompok pertemuan. Kelompok
penyadar mempunyai tugas utama menciptakan identitas sosial politik yang baru.
Kelompok revolusioner radikal; (di AS) pada tahun 1960-an menggunakan proses ini
dengan cukup banyak. Kelompok preskriptif, mengacu pada langkah-langkah yang harus
ditempuh anggota kelompok dalam mencapai tujuan kelompok. Cragan dan Wright
Karakteristik komunikasi dalam kelompok ditentukan melalui dua hal, yaitu norma dan
peran. Norma adalah persetujuan atau perjanjian tentang bagaimana orang-orang dalam suatu
Norma oleh para sosiolog disebut juga dengan „hukum‟ (law)ataupun „aturan‟ (rule),
yaitu perilaku-perilaku apa saja yang pantas dan tidak pantas dilakukan dalam suatu kelompok.
Ada tiga kategori norma kelompok, yaitu norma sosial, procedural, dan tugas. Norma sosial
menguraikan dengan lebih rinci bagaimana kelompok harus beroperasi, seperti bagaimana suatu
kelompok harus membuat keputusan, apakah melalui suara mayoritas ataukah dilakukan
1
10
pembicaraan sampai tercapai kesepakatan. Dari norma tugas memusatkan perhatian bagaimana
Peran adalah aspek dinamis dari kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan
hak dan kewajibannnya sesuai dengan kedudukannya, maka dia menjalankan suatu peran. Peran
dibagi menjadi tiga, yaitu peran aktif, peran partisipatif, dan peran pasif. Peran aktifadalah peran
yang diberikan oleh anggota kelompok karena kedudukannya di dalam kelompok sebagai aktivis
kelompok, seperti pengurus, pejabat, dan sebagainya. Peran partisipatif adalah peran yang
diberikan oleh anggota kelompok pada umumnya kepada kelompoknya, partisipasi anggota
macam ini akan member sumbangan yang sangat berguna bagi kelompok itu sendiri. Sedangkan
peran pasif adalah sumbangan anggota kelompok yang bersifat pasif, di mana anggota kelompok
menahan diri agar member kesempatan kepada fungsi-fungsi lain dalam kelompok dapat berjalan
dengan baik dan tidak terjadi pertentangan dalam kelompok karena adanya peran-peran yang
kontradiktif.
komunikator dan komunikan berada dalam situasi saling berhadapan dan saling melihat.
kelompok kecil apabila situasi komunikasi seperti itu dapat diubah menjadi
1
11
Suatu situasi komunikasi dinilai sebagai komunikasi kelompok besar jika antara
komunikator dan komunikan sukar terjadi komunikasi antarpersona. Kecil kemungkinan untuk
terjadi dialog seperti halnya pada komunikasi kelompok kecil. Kelompok memiliki tujuan dan
aturan-aturan yang dibuat sendiri dan merupakan konstribusi arus informasi diantara mereka.
Sehingga mampu menciptakan atribut kelompok sebagai bentuk karakteristik yang khas dan
melekat pada kelompok itu. Kelompok adalah sejumlah orang yang memiliki norma-norma,
nilai-nilai, dan harapan-harapan yang sama, yang secara sengaja dan teratur saling berinteraksi
dan mempunyai kesadaran diri sebagai anggota kelompok yang diakui oleh pihak luar kelompok.
pendidikan, persuasi, pemecahan masalah, dan pembuatan keputusan, serta fungsi terapi. Semua
fungsi inidimanfaatkan untuk kepentinganmasyarakat, kelompok, dan para anggota kelompok itu
sendiri.
a.Fungsi hubungan sosial, dalam arti bagaimana suatu kelompok mampu memelihara dan
memantapkan hubungan sosial di antara para anggotanya, seperti bagaimana suatu kelompok
secara rutin memberikan kesempatan kepada anggotanya untuk melakukan aktivitas yang
b.Fungsi pendidikan adalah bagaimana sebuah kelompok secara formal maupun informal
1
12
supaya melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Seseorang yang etrlibat usaha-usaha persuasif
dalam suatu kelompok, membawa risiko untuk tidak diterima oleh para anggota lainnya.
e.Fungsi terapi. Kelompok terapi memiliki perbedaan dengan kelompok lainnya, karena
kelompok terapi tidak memiliki tujuan. Tentunya individu tersebut harus berinteraksi dengan
anggota kelompok lainnya guna mendapatkan manfaat, namun usaha utamanya adalah
tugas kelompok, dan b. memelihara moral anggota-anggotanya. Tujuan pertama diukur dari hasil
kerja kelompok-disebut prestasi (performance) tujuan kedua diketahui dari tingkat kepuasan
(satisfacation). Jadi, bila kelompok dimaksudkan untuk saling berbagi informasi (misalnya
kelompok belajar), maka keefektifannya dapat dilihat dari beberapa banyak informasi yang
diperoleh anggota kelompok dan sejauh mana anggota dapat memuaskan kebutuhannya dalam
kegiatan kelompok.
Untuk itu faktor-faktor keefektifan kelompok dapat dilacak pada karakteristik kelompok,
yaitu:
1.ukuran kelompok.
2.jaringan komunikasi.
1
13
3.kohesi kelompok.
4.Kepemimpinan.
Ciri-ciri Kelompok yang kompak Ciri – ciri kelompok yang kompak adalah organisasi baik,
hubungan yang baik dan riwayat keberhasilan yang baik. Dasar pelaksanaan sumbang saran yang harus
2. Kelompok harus beranggapan sebagai penghasil ide dan tidak merasa khawatir dengan
kualitas idenya.
Meliputi kegiatan : merencanakan masalah; siapa yang menjadi peserta; sasaran kegiatan; waktu
pelaksanaan dan tempat kegiatan; metode yang digunakan; media yang digunakan; jenis
1. Mempersiapkan tempat
Meliputi : mempersiapkan ruang dan perlengkapannya; persiapan alat tulis, alat bantu, materi;
persiapan tempat duduk; pengeras suara; meletakkan alat bentu sesuai kebutuhan.
1
14
2. Melaksanakan kegiatan
diskusi kelompok; (b) Bagian utama kegiatan, mencakup materi yang akan disampaikan; (c)
Mengakhiri kegiatan dapat dilakukan dengan cara: mengatakan bahwa waktu telah habis,
3. Mengevaluasi Kegiatan
Evaluasi kegiatan dapat mengetahui dan menganalisa kebutuhan peserta untuk mempersiapkan
pembicaraan yang akan datang, memperbaiki pelaksanaan kegiatan yang akan datang,
Adapun pendapat para ahli tentang strategi bidan untuk membantu kelompok yang
berbagi perasaan dengan pasangannya; meminta untuk menulis komentar; memberikan insentif;
1
15
memberi kesempatan untuk mencurahkan perasaan dirinya; tidak menggangap orang tersebut
menghadapkan tubuhpemandu ke arah peserta lain; beritahu dengan cara yang halus; memberi
yang positif; menanyakan pendapat anggota lainnya tentang pendapat orang tersebut.
1
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
beberapa orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan,
konperensi dan sebagainya (Anwar Arifin, 1984). Michael Burgoon (dalam Wiryanto,
antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi
informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota- anggotanya dapat
komunikasi tatap muka, dan memiliki susunan rencana kerja tertentu umtuk mencapai
tujuan kelompok.
B. Saran
Saran Dari materi komunikasi kelompok ini, diharapkan mahasiswa dapat melakukan
komunikasi kelompok dengan baik sesuai dengan tahap – tahap yang perlu dilakukan
dengan seseorang dalam satu kelompok dapat berjalan sesuai apa yang diinginkan
1
17
DAFTAR PUSTAKA
Health Studies.1(1).65-71.
Info Media.
Efektif.Jakarta:Depkes RI
Rosdakarya
6.IBI,2003. 9 Modul Kebidanan (Modul Pelatihan Konseling Bagi Bidan Pada Klinik
IBI).Jakarta
EGC
PondasiKomunikasiInterpersonal”(Online)
http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/148-artikel-bea-dan-cukai/
19683komunikasi-intrapersonal-sebagai-pondasi-komunikasi-interpersonal. (diakses
18 Maret 2016).
1
18