Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MAKALA

KOMPRES DINGIN DAN PROSES FISIOLOGINYA MENURUNKAN

HYPERTERMI

NAMA : MALI POKAR

NIM : B1912024

DII KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

STIKES GRAHA EDUKASI MAKASSAR

TAHUN 2020

1
KATA PENGANTAR

 Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan

hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan Tugas Keperawatan Medikal Bedah II

berjudul ” Kompres Dingin Dan Proses Fisiologinya Menurunkan Hipertermi” judul

sesuai dengan waktu yang ditentukan.

     Dalam penyusunan tugas ini, penulis mendapatkan banyak pengarahan dan

bantuan dari berbagai pihak.

       Penulis berusaha untuk dapat menyelesaikan tugas ini, dengan sebaik-baiknya.

Namun demikian penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan. Oleh karena

itu demi kesempurnaan, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari semua

pihak, untuk menyempurnakannya.

Makassar, 02 November 2020

Penulis

2
Daftar isi

Halaman judul ………………………………………………………………… 1

Kata pengantar………………………………………………………………….. 2

Daftar isi………………………………………………………………………… 4

Bab I Pendahuluan……………………………………………………………… 5

a. Latar Belakang…………………………………………………………… 5

b. Tujuan ……………………………………………………………………. 6

Bab II Tinjauan Pustaka………………………………………………………….. 7

a. Pengertian……………………………………………………………........ 7

b. Tujuan …………………………………………………………………..... 8

c. Persiapan Ala……………………………………………………………... 9

d. Cara Kerja………………………………………………………………… 10

e. Hal-hal yang harus diperhatikan………………………………………….. 13

f. Fisiologi…………………………………………………………………... 15

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………. 17

a. Kesimpulan……………………………………………………………….. 17
b. Saran ……………………………………………………………………… 17

Daftar Pustaka…………………………………………………………………….. 18

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan keperawatan di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh

perkembangan keperawatan secara global. Dengan jelas dapat diamati bahwa

secara berkelanjutan keperawatan di Indonesia mengalami perkembangan

yang pesat, baik dibidang pendidikan maupun di tatanan praktek keperawatan.

Pada masa lalu keperawatan dilakukan lebih berdasarkan intuisi dan tradisi

sehingga keperawatan dianggap hanya sebagai kiat tanpa komponen ilmiah

dan landasan keilmuan yang kokoh.

Pemeriksaan suhu merupakan salah satu pemeriksan yang digunakan

untuk menilai kondisi xhaust am dalam tubuh, dimana tubuh menghasilkan

panas secara kimiawi melalui xhaust am darah

Kompres adalah metode pemeliharaan suhu tubuh dengan

menggunakan cairan atau alat yang dapat menimbulkan hangat atau dingin

pada bagian tubuh yang memerlukan. Terdapat 2 jenis kompres,

yaitu  kompres panas dan kompres dingin.

Berbeda dengan kompres, terapi adalah suatu proses usaha

untuk memulihkan

4
kesehatan orang yang sakit dengan cara menggunakan alat-alat

psikologis yang

bertujuan menghilangkan, mengubah atau menurunkan gejala-gejala

yang ada

untuk mencapai kesembuhan.

Tujan umum

1. memperlancar sirkulasi darah

2. mengurangi rasa sakit

3. merangsang gerakan peristaltic usus

4. memperlancar pengeluaran getah radang ( cairan eksudat )

5. memberikan rasa hangat dan nyaman

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian

Kompres dingin adalah suatu metode dalam penggunaan suhu rendah

setempat yang dapat menimbulkan beberapa efek fisiologis. Aplikasi

kompres dingin adalah mengurangi aliran darah ke suatu bagian dan

mengurangi perdarahan serta edema. Diperkirakan bahwa terapi dingin

menimbulkan efek analgetik dengan memperlambat kecepatan hantaran

saraf sehingga impuls nyeri yang mencapai otak lebih sedikit.

Penggunaan Kompres Dingin : 

a.       Digunakan untuk cedera tiba-tiba atau yang baru terjadi/ akut.  Jika

cedera baru terjadi (dalam waktu 48 jam terakhir) yang lalu timbul

pembengkakan, maka dengan kompres dingin xha membantu meminimalkan

pembengkakan di sekitar cedera karena suhu dingin mengurangi aliran darah

di daerah cidera sehingga memperlambat xhaust am sel dan yang paling

penting adalah dapat mengurangi rasa sakit.

b.      Untuk keseleo pergelangan kaki, cedera berlebihan pada atlet atau luka

memar.

c. Membantu mengobati luka bakar dan jerawat.

6
Cara Menggunakan Kompres Dingin :

a. Gunakan kantong berisi es batu (cold pack) atau air es, xha juga berupa

handuk yang dicelupkan ke dalam air dingin.

b. Kompres dingin dilakukan didekat lokasi nyeri, disisi tubuh yang

berlawanan tetapi berhubungan dengan lokasi nyeri, atau dilokasi yang

terletak antara otak dan lokasi nyeri. 

c.    Pemberian kompres dingin dapat dilakukan dalam waktu, <5 menit, 5-10

menit dan 20-30 menit atau setiap 2 jam sekali tergantung pada tingkat nyeri

dan bengkak .

c.    Dampak fisiologisnya adalah vasokonstriksi (pembuluh darah

penguncup), penurunan xhausta, membantu mengontrol perdarahan dan

pembengkakan karena trauma, mengurangi nyeri dan menurunkan

aktivitas ujung saraf pada otot.

B. Tujuan

Tujuan pemberian kompres :

5. kompres panas

         memperlancar sirkulasi darah

         mengurangi rasa sakit

         memberi rasa hangat, nyaman, dan tenang pada klien

         merangsang peristatik usus

         memperlancar pengeluaran eksudat

7
5. Kompres dingin

         menurunkan suhu tubuh

         mencegah peradangan meluas

         mengurangi kongesti

         mengurangi perdarahan setempat

         mengurangi rasa sakit pada daerah setempat

Kompres panas dan dingin pada tubuh bertujuan untuk meningkatkan

perbaikan dan pemulihan jaringan. Bentuk kompres termal biasanya

bergantung pada tujuannya. Kompres dingin pada bagian tubuh akan

menyerap panas dari area tersebut; kompas panas, tentu saja akan

menghangatkan area tubuh tersebut. Kompres panas atau dingin menghasilkan

perubahan fisiologis suhu jaringan, ukuran pembuluh darah, tekanan darah

kapiler, area permukaan kapiler untuk pertukaran cairan dan elektrolit, dan

xhaust am jaringan. Durasi kompres juga mempengaruhi respons.

C. Persiapan alat

         kompres dingin basah dengan larutan obat anti septic

  persiapan alat :

a)    mangkok bertutup steril

b)   bak steril berisi pinset steril anatomi 2buah

c)    cairan anti septic berupa PK 1:4000, revanol 1:1000 sampai 1:3000,

larutan betadin

8
d)   pembalut dan sampiran bila perlu

e)    perlak, pengalas dan kain kasa (bila perlu)

         kompres dingin basah dengan air biasa/air es

  persiapan alat :

a)    kom kecil berisi air biasa/air es

b)   perlak, pengalas dan sampiran (bila perlu)

c)    beberapa buah waslap/kain kasa dengan ukuran tertentu

         kompres dingin kering dengan kirbat es (eskap)

  Persiapan alat :

a)    Kirbat es/eskap dengan sarungnya

b)   Kom berisi berisi potongan-potongan kecil es dan satu sendok teh

garam agar es tidak cepat mencair

c)    Air dalam kom dan Lap kerja

d)   Perlak pengalas selimut bila perlu

D. Cara kerja

  kompres dingin basah dengan larutan obat anti septic

         dekatkan alat ke dekat klien

         pasang sampiran

         cuci tangan

         pasang perlak pada area yang akan di kompres

         mengocok obat atau larutan bila terdapat endapan

9
         tuangkan cairan kedalam mangok steril

         masukkan beberapa potong kasa kedalam mangkok tersebut

         peras kain kasa trsbt dg menggunkan pingset

         bentangkan kain kasa dan letakkan kasa di atas area yang

dikompres dan di balut

         rapikan posisi klien

         bereskan alat-alat setelah selesai tindakan

         cuci tangan

         dokumentasikan

  kompres dingin basah dengan air biasa/air es

         dekatkan alat-alat ke klien

         pasang sampiran bila perlu

         cuci tngan

         pasang pengalas pada area yang akan dikompres

         masukkan waslap/kain kasa kedalam air biasa atau air es lalu

diperas sampai lembab

         letakkan waslap/kain kasa tersebut pada area yang akan dikompres

         ganti waslap/kain kasa tiap kali dengan waslap/kain kasa yang

sudah terendam dalam air biasa atau air es.

         Diulang-ulang sampai suhu tubuh turun

         Rapikan klien dan bereskan alat-alat bila prasat ini sudah selesai

         Cuci tangan

10
         Dokumentasikan

  kompres dingin kering dengan kirbat es (eskap)

         Bawa alat-alat ke dekat klien

         Cuci tangan

         Masukkan batnan es ke dalam kom air supaya pinggir es tidak

tajam

         isi kirbat es dengan potongan es sebanyak kurang lebih setengah

bagian dari kirbat tersebut

         keluarkan udara dari eskap dengan melipat bagian yang kosong,

lalu di tutup rapat

         periksa skap, adakah kebocoran atau tidak

         keringkan eskap dengan lap, lalu masukkan ke dalam sarungnya

         buka area yang akan di kompres dan atur yang nyaman pada klien

         pasang perlak pengalas pada bagian tubuh yang akan di kompres

         letakkan eskap pada bagian yang memerlukan kompres

         kaji keadaan kulit setiap 20 menit terhadap nyeri, mati rasa, dan

suhu tubuh

         angkat eskap bila sudah selesai

         atur posisi klien kembali pada posisi yang nyaman

         bereskan alat setelah selesi melakukan prasat ini

         cuci tangan

         dokumentasikan

11
E. hal-hal yang perlu diperhatikan

  kompres dingin basah dengan larutan obat anti septic

    Hal yang perhatikan

1.     kain kasa harus sering dibasai agar tetap basah

2.    pada luka bakar kotor kasa diganti tiap 1-2 jam

3.    perhatikan kulit setempat/sekitarnya. Bila terjadi iritasi segera

laporkan

4.    pada malam hari agar kelembapan kompres bertahan lama, tutupi

dengan kapas sublimat

  kompres dingin basah dengan air biasa/air es

         Hal yang harus diperhatikan:

1.     Bila suhu tubuh 39c/lebih, kompres dilipat paha/ketiak

2.    Pada pemberian kompres dilipat paha, selimut diangkat dan dipasang

busur selimut di atas dada dan perut klien agar seprei atas tidak basah

  kompres dingin kering dengan kirbat es (eskap)

         hal-hal yang perlu di perhatikan

1.     bila klien kedinginan atau sianosis, kirbat es harus segera di angkat

2.    selama pemberian kirbat es, perhatikan kult klien terhadap keberadaan

iritasi dan lain-lain

3.    pemberian kirbat es untuk menurukan suhu tubuh, maka suhu tubuh

harus di control setiap 30-60 menit.bila suhu sudah turun kompres di

hentikan

12
4.    bila tdak ada kirbat es bias menggunakan kantong plastic

5.    bila es dalam kirbat es sudah mencair harus segera diganti (bila perlu)

  Memberikan Kompres Dingin

         Hal-hal yang perlu diperhatikan

1.     Jangan gunakan es batu langsung pada luka, gunakan kompres es,

atau tempatkan beberapa es batu dalam kantong xhaust, atau bungkus

es dengan handuk dan tempelkan pada daerah cedera.

2.    Jika tejadi rasa kebal hentikan pengkompresan.

3.    Perhatikan kulit pasien, kalau kulit pasien berwarna merah jambu

masih xha dilakukan pengkompresan, tapi kalau kulit pasien berwarna

merah gelap metode ini tidak dapat dilakukan.

4.    Pemberian metode ini tidak diberikan kepada pasien yang

mempunyai alergi dingin.

5.    Melakukan kompres dingin harus hati-hati karena dapat

menyebabkan jaringan kulit mengalami nekrosis (kematian sel). Untuk

itu dianjurkan melakukan kompres dingin tidak lebih dari 30 menit

13
F. Fisiologi

 Salah satu terapi non farmakologi adalaha kompres. Kompres

merupakan tindakan mandiri perawat untuk pasien observasi hipertermi.

Pemberian kompres dingin pada daerah tubuh akan memberikan sinyal ke

xhaust amus melalui sumsum tulang belakang yang diharapkan akan terjadi

penurunan suhu tubuh, sehingga mencapai keadaan normal kembali (Handy,

2016). Kain kompres dapat diletakkan tidak hanya di dahi/ kening, tapi juga

perut atau di bagian tubuh yang luas dan terbuka. Bisa juga diletakkan di

wilayah yang terdapat pembuluhpembuluh darah besar, semisal leher, ketiak,

selangkangan maupun lipatan paha (Sugani & Priandarini, 2010).

 Beberapa fenomena tentang penurunan hipertermi selain

menggunakan kompres dingin metode lain yang xha digunakan salah

satunya menggunakan metode aliran udara dingin, yaitu dengan mengalirkan

udara dingin ketubuh pasien. Studi pendahuluan pada 3 pasien menunjukkan

penurunan suhu yang signifikan dan konsisten antara 1 sampai 2C setelah

dilakukan prosedur aliran udara dingin dan kompres dingin di daerah dada

selama 5 sampai 7 jam. Blower di set pada suhu terendah yaitu 28 C,

dengan xhaust diposisikan disekitar paha pasien mengarah keatas.

 Kompres dingin pada daerah dada dengan menggunakan handuk atau

stik laken yang dibasahi dan diperas. Baju pasien digunakan sebagai media

14
untuk mengalirkan udara dingin ke tubuh bagian atas. Bed side monitor

digunakan untuk mengukur suhu tubuh dengan cara menempelkan sensor

suhu di punggung pasien. Pada saat dilakukan tindakan ini pasien dirawat

pada suhu ruangan 22 sampai 23 C.

 Metode kompres dingin dan aliran udara dingin sudah dilakukan di

Ruang ICU RSUP Dr. Kariadi Semarang, akan tetapi sejauh mana tingkat

efektifitasnya belum pernah dilakukan penelitian. Hal ini mendorong peneliti

untuk melakukan penelitian tentang efektifitas kombinasi kompres dingin

dan aliran udara dingin terhadap penurunan suhu tubuh pada pasien sepsis

dengan hipertermi di Ruang ICU RSUP Dr. Kariadi Semarang.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

15
A. Kesimpulan

Kompres dingin untuk klien dengan suhu tubuh yang tinggi, klien

dengan batuk dan muntah darah, pascatonsilektomi, radagng dan

mememar, dalam mengkomres pasien perlu diperhatikan dengan

mengontrol perkembangannya dalam waktu 30-60 menit, bila pasien

kedinginan kompres harus segera di angkat, perlu di perhatikan juga

keberadaan iritasi pasien.

B. Saran
   

Perawat bisa menerapkan konsep dari kompres penurunan suhu tubuh

baik dilapangan maupun tidak di lapangan ataupun dirumah sakit agar

bisa menghasilkan keperawatan yang maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

16
o Steven, P.J.M dkk.2000. Ilmu Keperawatan Jilid 2. Jakarta: Buku Ked

okteran EGC

Eko,Nurul W. 2010 Ketrampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan. Jogj

akarta:Pustaka Rihana

Bouwhuizen,M.1986.Ilmu Keperawatan Bagian I. Jakarta:Buku Kedo

kteran EGC

o https://chandraandani.blogspot.com/2015/05/makalah-kompres-

dingin.html

o http://repository.unimus.ac.id/1687/1/MANUSKRIP.pdf

17

Anda mungkin juga menyukai