Disusun oleh :
Kelompok 5
Kelas : KPI-F
Semester : IV (Empat)
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kemudahan kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah mata kuliah Psikologi Dakwah kami yang berjudul
‘‘INTERAKSI DAN KOMUNIKASI DA’I DENGAN MAD’U ―, Sholawat dan Salam
semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad Salallahu’alaihi Wassallam. Beserta
keluarga, sahabat dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari kiamat.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun guna
perbaikan dan peningkatan kualitas makalah di masa yang akan datang dari pembaca adalah
sangat berharga bagi kami.
Demikian makalah ini kami susun, semoga makalah ini bisa menambah keilmuan dan
bermanfaat bagi kita semua serta menjadi tambahan referensi bagi penyusunan makalah dengan
tema yang senada diwaktu yang akan datang. Aamiin yaarobbal ‘alamin.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberhasilan dakwah merupakan hasil Interaksi da’i dan mad’u dalam suatu
bentuk hubungan nya yang saling mempengaruhi antara satu dengan lainnya, sehingga
timbul kemungkinan-kemungkinan untuk saling mengubah atau memperbaiki perilaku
masing- masing secara timbal balik. Metode dakwah adalah cara-cara tertentu yang
dilakukan oleh seorang da'i (komunikator) kepada mad’u untuk mencapai suatu tujuan
atas dasar hikmah dan kasih sayang. metode dakwah itu meliputi tiga cakupan, yaitu: Bi
al hikmah, Mau’idhah al hasanah dan Mujadalah bi allati hiya ahsan.
Adapun Sumber Metode Dakwah adalah: Al Quran, Sunnah Rasul, Sejarah Hidup
para Sahabat, dan pengalaman. Media dakwah yaitu segala sesuatu yang dipergunakan
atau menjadi penunjang dalam menyampaikan pesan da’i kepada mad’u. Atau dengan
kata lain bahwa segala sesuatu yang dapat menjadi penunjang/alat dalam proses dakwah
yang berfungsi mengefektifkan penyampaian ide (pesan) dari da’i kepada mad’u. Media
yang digunakan seorang da’i beragam tergantung kemampuan da’i dalam menguasai
media yang akan digunakan dan latar belakang mad’u. Tujuan utama dakwah ialah
mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat yang diridhai
oleh Allah SWT. Seorang da’i dituntut untuk dapat menguasai metode dan media yang
tepat dan benar, serta melakukan pendekatan-pendekatan yang sesuai dengan
kebutuhan, situasi dan kondisi mad’u sehingga tujuan dakwah dapat terealisasi
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PENDAHULUAN
Hubungan manusia dengan manusia (interaksi ) berkisar pada usaha menyesuaikan diri
baik bersikap autoplastis maupun aloplastis sesuai keadaan (keinginan), dimana individu yang
satu menyesuaikan diri dengan individu yang lain.
a) Asosiatif
Interaksi sosial bersifat asosiatif akan mengarah pada bentuk penyatuan.Interaksi sosial ini
terdiri atas beberapa hal yaitu:
1) Kerja Sama (cooperation)
2) Akomodasi
Akomodasi merupakan suatu proses penyesuaian antara individu dengan individu, individu
dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok guna mengurangi, mencegah, atau
mengatasi ketegangan dan kekacauan.
3) Asimilasi
Proses asimilasi menunjuk pada proses yang ditandai adanya usaha mengurangi perbedaan
yang terdapat diantara beberapa orang atau kelompok dalam masyarakat serta usaha
menyamakan sikap, mental, dan tindakan demi tercapainya tujuan bersama. Asimilasi timbul bila
ada kelompok masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara
intensif dalam jangka waktu lama, sehingga lambat laun kebudayaan asli mereka akan berubah
sifat dan wujudnya membentuk kebudayaan baru sebagai kebudayaan campuran
b) Disosiatif
Interaksi sosial ini mengarah pada bentuk pemisahan dan terbagi dalam tiga bentuk sebagai
berikut:
1) Persaingan/kompetisi
Persaingan atau kompetisi adalah suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau
kelompok sosial tertentu, agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa
menimbulkan ancaman atau benturan fisik dipihak lawannya.
2) Kontravensi
Kontravensi merupakan bentuk proses sosial yang berada diantara persaingan dan
pertentangan atau konflik. Wujud kontravensi antara lain sikap tidak senang, baik secara
tersembunyi maupun secara terang-terangan seperti perbuatan menghalangi, menghasut,
memfitnah, berkhianat, provokasi dan intimidasi yang ditunjukan terhadap perorangan atau
kelompok atau terhadap unsur-unsur kebudayaan golongan tertentu. Sikap tersebut dapat
berubah menjadi kebencian
3) Konflik
Konflik merupakan proses sosial antar perorangan atau kelompok masyarakat tertentu,
akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan
adanya semacam gap atau jurang pemisah yang mengganjal interaksi sosial diantara mereka yang
bertikai tersebut.
1) Interaksi interpersonal
3) Komunikasi Publik
Komunikasi publik adalah pertukaran pesan dengan sejumlah orang yang berada dalam
organisasi atau yang di luar organisasi, secara tatap muka atau melalui media
Imitasi adalah pembentukan nilai melalui dengan meniru caracara orang lain. Imitasi
merupakan suatu tindakan sosial seseorang untuk meniru sikap, tindakan, atau tingkah laku dan
penampilan fisik seseorang. Contoh: Seorang anak sering kali meniru kebiasaan–kebiasaan orang
tuanya.
2) Identifikasi
Identifikasi adalah menirukan dirinya menjadi sama dengan orang yang ditirunya.
Identifikasi merupakan keinginan sama atau identik bahkan serupa dengan orang lain yang ditiru
(idolanya).Contoh: Seorang anak laki–laki yang begitu dekat dan akrab dengan ayahnya
suka mengidentifikasikan dirinya menjadi sama dengan ayahnya.
4) Motivasi
Motivasi juga diberikan dari seorang individu kepada kelompok. Contoh: Pemberian tugas
dari seorang guru kepada muridnya merupakan salah satu bentuk motivasi supaya mereka mau
belajar dengan rajin dan penuh rasa tanggung jawab.
5) Simpati
Perasaan simpati itu bisa juga disampaikan kepada seseorang /kelompok orang atau suatu
lembaga formal pada saat–saat khusus. Simpati merupakan suatu sikap seseorang yang merasa
tertarik kepada orang lain karena penampilan,kebijaksanaan atau pola pikirnya sesuai dengan
nilai-nilai yang dianut oleh orang yang menaruh simpati. Misalnya apabila perasaan simpati itu
timbul dari seorang perjaka terhadap seorang gadis/sebaliknya kelak akan menimbulkan perasaan
cinta kasih/kasih sayang.
6) Empati
Empati itu dibarengi perasaan organisme tubuh yang sangat dalam. Empati merupakan
proses ikut serta merasakan sesuatu yang dialami oleh orang lain. Proses empati biasanya ikut
serta merasakan penderitaan orang lain. Contoh jika kita melihat orang celaka sampai luka berat
dan orang itu kerabat kita, maka perasaan empati menempatkan kita seolah-olah ikut celaka.
c. Macam-Macam Interaksi
Manusia dalam memberikan reaksi dalam proses interaksi di suatu kelompok menunjukkan
berbagai tingkah laku berbeda-beda. Perbedaan reaksi tersebut menurut R.F. Bales dan
Strodtbech (1951), dapat dikategorikan menjadi empat macam:
pendapat.
4) Tindakan integratif-ekspresif yang bersifat negatif, yakni tingkah laku terpadu
yang menyatakan dorongan kejiwaan yang bersifat menghindar. Termasuk kategori ini adalah
pernyataan tidak setuju, menimbulkan ketegangan, antagonisme (pertentangan), dan
pengunduran diri.21 Interaksi Sosial dalam Proses Dakwah
Kegiatan dakwah adalah sebuah proses sosial dimana di dalam setiap proses dakwah
terdapat faktor yang saling berhubungan dan memengaruhi antara satu faktor dengan faktor yang
lainnya. Faktor tersebut adalah:
c. Lingkungan dakwah
d. Media dakwah
e. Tujuan dakwah
Ada 5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Interaksi Sosial diantara nya sebgai berikut :
1. Sugesti ialah sesuatu proses pemberian pandangan atau pengaruh oleh seseorang kepada
orang lain dengan cara tertentu sehingga papndangan atau pengaruh tersebut diikuti tanpa
berpikir panjang.
2. Imitasi ialah proses belajar seseorang dengan cara meniru atau mengikuti perilaku orang
lain. Melalui proses imitasi seseorang dapat mempelajari nilai dan norma dalam masyarakat, dan
dapat juga menyimpang oleh nilai dan norma yang berlaku.
3. identifikasi ialah proses identifikasi berawal oleh rasa kekaguman seseorang pada tokoh
idolanya .Kekaguman tersebut mendorong seseorang untuk menjadikan dirinya sama atau identik
dengan tokoh tersebut.
4. Simpati ialah Sekilas simpati tampak sama dengan identifikasi karena menuntun
seseorang untuk memosisikan diri pada keadaan orang lain. Hanya saja dalam simpati faktor
perasaan memang memegang peranan utama. Rasa ketertarikan seseorang.
Perkembangan
Nilai Nilai adalah standar yang memengaruhi perilaku seseorang, sehingga penting bagi
perawat untuk menyadari nilai seseorang. Perawat perlu berusaha untuk mengetahui dan
mengklarifikasi nilai seseorang agar dapat membuat keputusan yang tepat dalam berinteraksi
dengan klien. Dengan bersikap profesional diharapkan perawat tidak terpengaruh oleh nilai
pribadinya.
Persepsi
Persepsi adalah pandangan pribadi seseorang terhadap suatu kejadian atau peristiwa.
Persepsi ini dibentuk oleh harapan atau pengalaman. Perbedaan persepsi dapat mengakibatkan
terhambatnya komunikasi. Misalnya, kata-kata virus akan menimbulkan perbedaan persepsi
antara seorang ahli komputer dengan seorang dokter.
Latar belakang
Bahasa dan gaya komunikasi akan sangat dipengaruhi oleh faktor budaya. Budaya juga
yang akan membatasi seseorang dalam bertindak dan berkomunikasi. Seorang remaja putri ingin
membeli makanan khas di suatu daerah. Remaja putri tersebut berasal dari daerah lain. Pada saat
membeli makanan tersebut, si remaja tiba-tiba menjadi pucat ketakutan karena si penjual
menanyakan padanya berapa banyak cabe merah yang dibutuhkan untuk campuran makanan
yang akan diberikan. Ternyata apa yang terjadi? Si remaja tersebut merasa dimarahi oleh penjual
makanan karena caranya bertanya seperti membentak bagi si remaja putri padahal si penjual
merasa tidak memarahi remaja tersebut. Hal ini dikarenakan budaya dan logat bicara si penjual
yang memang keras dan tegas sehingga terkesan marah-marah bagi orang dengan latar budaya
yang berbeda
. Emosi
Emosi merupakan perasaan subjektif terhadap suatu kejadian. Emosi seprti marah, sedih,
dan senang akan dapat mempengaruhi perawat dalam berkomunikasi dengan orang lain. Perawat
perlu mengkaji emosi klien dan keluarganya sehingga perawat mampu memberikan asuhan
keperawatan dengan tepat. Selain itu perawat juga perlu mengevaluasi emosi yang ada pada
dirinya agar dalam melakukan asuhan keperawatan tidak terpengaruh oleh emosi bawah
sadarnya.
Jenis kelamin
Pengetahuan
Gaya komunikasi sesuai dengan peran dan hubungan antara orang yang komunikasi. Cara
berkomunikasi seorang perawat dengan koleganya, dan cara berkomunikasi seorang perawat
dengan kliennya akan berbeda tergantung peranannya.
Lingkungan
Lingkungan interaksi akan mempengaruhi komunikasi yang efektif. Suasana yang bising
dan tidak adanya privacy akan menimbulkan kerancuan, ketegangan, dan ketidaknyamanan.
Jarak
Jarak dapat mempengaruhi komunikasi. Jarak tertentu dapat menimbulkan rasa aman.
Keteladanan
Secara terminologi keteladanan diartikan oleh Ashfahani, dalam buku Arif Armai
merupakan suatu keadaan ketika seseorang manusia mengikuti manusia lain, baik dalam
kebaikan, kejelekan, kejahatan, atau kemurtadan. Arif Armai (2002 :109).
Da’i
Di Indonesia kata pendakwah atau da’i dikenal juga dengan beberapa istilah lain
seperti muballigh, ustadz, kiai, ajengan, tuan guru, syaikh, dan lain-lain.Da’i yaitu
subjek atau pelaku dakwah, Aef Kusnawan (2009 : 108 ).
D. Pijakan Psikologi
Hubungan baik antara Da'l dan Mad'u, sebagainya hbungan baik antar siapa pun
tidak otomatis terjadi, tetapi membutuhkan adanya pijakan-pijakan psikologis. Hubungan
baik itu dimungkinkan jika diantara kedua pihak terdapat hal-hal sebagai berikut.
1. Faktor percaya
Jika masyarakat percaya pada da'l dan memandangnya dengan penuh hormat,
dipihak lain dal pun percaya bahwa masyarakat berfikir konstruktif, maka faktor ini
memungkinkan terjadinya hubungan baik antara da'l dan masyarakat. Jika diantara kedua
belah pihak tidak saling percaya maka yang terjdi adalah kesalahpahaman
Jika masyarakat merasa dibantu oleh kehadiran da'l, dan da'l pun merasa dibantu
oleh masyarakat dalam berekspresi diri dan beramal saleh mengembangkan karir, maka
hubungan baik mudah terjadi. Sebaliknya jika kehadiran da'I dirasakan oleh masyarakat
sebagai gangguan atau beban, atau da'l merasa diperbudak oleh masyarakat, maka
hubungan baik itu tak akan terjadi.
3. Sikap Terbuka
Seorang da'l jika ia memiliki sikap terbuka, yakni tahu betul apa yang telah
diketahui oleh masyarakat tentang dirinya sehingga ia tidak perlu menutupi dirinya dengan
topeng kepalsuan (basa-basi), serta tahu betul hal-hal dirinyayang tidak perlu diketahui
oleh masyarakat sehingga ia tidak merasa perlu untuk memberitahukanya, kemudian
bertemu dengan para jama'ah yang juga terbuka, tidak berbasabasi, tidak berpura-pura.
hubungan kedua belah pihak akan baik. Akan tetapi, jika kedua belah pihak saling
menyimpan rahasia yang sebenarnya bukan rahasia, maka hubungan baik susah terwujud.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Interaksi adalah suatu bentuk hubungan antara dua orang atau lebih dimana tingkah laku
seseorang diubah oleh tingkah laku yang lain dapat timbul berbagai dampak dari interaksi
timbal-balik antara satu dan yang lainnya, baik dampak positif maupun negatif adapun
kaitannya dengan para pegiat dakwah. Adapun factor dasar interaksi yaitu factor imitasi,
factor sugesti, factor identifikasi, dan factor simpati dimana seorang da'I harus mampu
menguasai berbagai faktor interaksi sosial itu salah satunya menumbuhkan rasa simpati pada
mad u. dan adapun juga bentu-bentuk interaksi yang meliputi kerja sama (cooperation),
persaingan (competition). pertentangan atau pertikaian (conflict), dan akomodasi atau
penyesuaian diri (accomodation).
Dalam kegiatan dakwah selalu terjadi proses interaksi sosial, yaitu hubungan antara Da'i
dan Mad'u. Interaksi sosial dalam proses dakwah ini ditujukan untuk mempengaruhi madu
yang akan membawa perubahan sikap prilaku seperti mempererat tali perasaudaraan dengan
silaturahmi dan meneladani kepribadaian yang baik dari sang da'i. Dengan demikian tujuan
dakwah yaitu mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
B. Saran
Demikian makalah kami buat dengan sedemikian rupa. Mungkin masih banyaknya
kesalahan yang ada mulai dari penyusuanan kata maupun penyuntingan kalimat, karena
keterbatasan kami. Saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan guna perbaikan
makalah selanjutnya dan semoga makalah ini bermanfaat bagi semuanya. Aamiin
DAFTAR PUSTAKA
24Elly M. Setiadi dan Usman Kolip, Pengantar Sosiologi, Pemahaman Fakta dan
Gejala
Kolip, Usman dan Elly M. Setiadi. Pengantar Sosiologi, Pemahaman Fakta dan
Malang, 2003.