Disusun oleh:
Kelompok 3/ Offering A 2016
Agrintya Indah Mawarni 160341606041
Agung Tri Laksono 160342606224
Anisah Suroya Basaroh 160341606079
Desi Indah Sari 160341606016
Muhammad Fadhil 160342606235
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
APRIL 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas segala rahmat-Nya
makalah yang berjudul Pendidikan Kewarganegaraan: Makna dan Praktek Pengelolaan
Kerjasama dan Konflik dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Indonesia dapat
terselesaikan dengan baik, lancar, dan tepat waktu. Sholawat serta salam semoga tetap
dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing kita ke zaman yang
penuh dengan petunjuk. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada,
1. Bapak Nur Wahyu Rochmadisebagai dosen mata kuliah pendidikan
kewarganegaraan yang telah memberikan bimbingannya kepada kami, sehingga
selesailah penyusunan makalah ini.
2. Orang tua yang telah memberikan restu.
3. Teman teman dan pihak lain yang turut membantu kami.
Kami sadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan saran. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak. Demikianlah
makalah ini kami buat, atas segala bantuannya kami ucapkan terima kasih.
Penyusun,
Kelompok 3
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Konflik muncul dimana mana. Realitas konflik di ibarat virus yang telah menjamur
di masyarakat indonesia, baik vertikal maupun horizontal yang berdampak pada keresahan
ketakutan kegelisahan dan rasa tidak aman. Potensi dan realitas konflik akan berhubungan
langsung dengan ketahanan nasional bangsa Indonesia. Warga negara yang sadar akan
kehidupan berbangsa dan bernegara yang memiliki wawasan kebangsaan yang digali dari
akar budaya bangsanya, hendaknya mampu mengelola konflik dalam konteks ketahanan
nasional bangsa dan negaranya. Untuk mendeskripsikan bagian ini dibahas beberapa
materi tentang pengertian konflik dan ketahanan nasional, bagaimana seharusnya
menyikapi konflik dan terakhir adalah strategi mengelola konflik atas dasar ketahanan
nasional (Astawa & Hakim, 2016).
Manusia sebagai makhluk sosial pasti akan membutuhkan bantuan dari orang lain,
manusia tidak bisa hidup sendirian karena asalnya memang manusia itu saling
bergantungan satu sama lain. Kerena itu dalam kehidupan sangat penting untuk
membangun kerjasama yang baik. Kerjasama merupakan kegiatan yang dilakukan antar
sesama manusia untuk mencapai tujuan bersama, dengan kerjasama seseorang akan lebih
mudah untuk menyelesaikan sesuatu karena kita memiliki partner atau rekan untuk
bertukar pikiran bagaimana sesuatu yang kita kerjakan itu dapat berjalan dan terselesaikan
dengan cepat dan dengan hasil yang maksimal (Nurhayati, 2016).
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana makna dan konsep konflik?
2. Bagaimana konflik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara indonesia?
3. Bagaimana bentuk-bentuk konflik?
4. Bagaimana praktek pengelolaan konflik?
5. Apa faktor-faktor penyebab dan dampak terjadinya konflik?
6. Bagaimana makna dan konsep kerjasama?
7. Apa faktor pendukung dan penghambat kerjasama?
8. Bagaimana bentuk-bentuk dan manfaat kerjasama?
9. Bagaimana kerjasama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara indonesia?
10. Bagaimana praktek pengelolaan kerjasama?
TUJUAN
1. Untuk mengetahui makna dan konsep konflik.
2. Untuk mengetahui konflik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara indonesia.
3. Untuk mengetahui bentuk-bentuk konflik.
4. Untuk mengetahui praktek pengelolaan konflik.
5. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab dan dampak terjadinya konflik.
6. Untuk mengetahui makna dan konsep kerjasama.
7. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat kerjasama.
8. Untuk mengetahui bentuk-bentuk dan manfaat kerjasama.
9. Untuk mengetahui kerjasama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara indonesia.
10. Untuk mengetahui praktek pengelolaan kerjasama.
MANFAAT
1. Mengetahui makna dan konsep konflik.
2. Mengetahui konflik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara indonesia.
3. Mengetahui bentuk-bentuk konflik.
4. Mengetahui praktek pengelolaan konflik.
5. Untuk mMengetahui faktor-faktor penyebab dan dampak terjadinya konflik.
6. Mengetahui makna dan konsep kerjasama.
7. Mengetahui faktor pendukung dan penghambat kerjasama.
8. Mengetahui bentuk-bentuk dan manfaat kerjasama.
9. Mengetahui kerjasama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara indonesia.
10. Mengetahui praktek pengelolaan kerjasama.
PEMBAHASAN
A. Konflik
Makna dan Konsep Konflik
Konflik biasanya didefinisikan sebagai bentuk perbedaan atau pertentangan ide,
pendapat, paham dan kepentingan di antara dua pihak atau lebih. Pertentangan ini bisa
berbentuk fisik dan non fisik yang pada umumnya berkembang dari pertentangan non fisik
menjadi benturan fisik yang bisa berkadar tinggi dalam bentuk kekerasan dan bisa berkadar
rendah yang tidak menggunakan kekerasan. Selain itu konflik juga dapat didefinisikan
sebagai interaksi antara individu kelompok atau organisasi dan golongan yang membuat
tujuan atau arti yang berlawanan dan merasa bahwa orang atau kelompok lain dianggap
sebagai pengganggu yang potensial terhadap pencapaian tujuan mereka (Sujak, 1990).
Senada dengan ini, Brown dan Moberg (1980) mendefinisikan konflik sebagai
disagreement between two or more persons or work group resulting from an
incompatibility of goal, resources, expectation, perception or value (perselisihan diantara
dua atau lebih atau diantara kelompok kerja disebabkan oleh pertentangan tujuan, sumber,
harapan, persepsi, atau nilai).
Kriteria yang menandai suatu pertentangan sebagai konflik: pertama, sebuah
konflik harus melibatkan dua atau lebih pihak di dalamnya. Kedua, pihak tersebut saling
tarik-menarik dalam aksi saling memusuhi. Ketiga, mereka biasanya disuruh melakukan
perilaku koersif untuk menghadapi dan menghancurkan sang musuh. Keempat, interaksi
pertentangan di antara pihak itu berada dalam keadaan yang tegas, karena itu keberadaan
peristiwa pertentangan tidak dapat dideteksi atau dimufakati dengan mudah oleh para
pengamat yang tidak terlibat dalam pertentangan (Fatah, 1994).
Dalam kehidupan masyarakat, konflik juga dapat berupa proses instrumental yang
mengarah pada pembentukan, penyatuan dan pemeliharaan struktur sosial serta dapat
menetapkan dan menjaga garis batas antara dua atau lebih kelompok. Dengan konflik
antara kelompok dan kelompok lain misalnya, suatu kelompok dapat memperkuat kembali
identitas kelompok dan melindungi agar tidak lebur ke dalam dunia sosial di sekelilingnya
(Astawa & Hakim, 2016).
Pandangan Tentang Konflik
Dalam kaitan itu, Sujak (1990) mengidentifikasi perbedaan cara pandang terhadap konflik
menurut cara lama dan cara baru:
1. Menurut cara pandang lama konflik harus dihilangkan karena dapat mengganggu
organisasi dan merusak prestasi, sedangkan cara baru konflik sesungguhnya
meningkatkan prestasi organisasi dan karena itu harus dikelola dengan baik.
2. Dalam cara pandang lama organisasi atau kelompok atau komunitas yang baik
seharusnya tidak ada konflik, sedangkan dalam pandangan baru bahwa dalam
organisasi yang baik konflik yang memuncak dapat mendorong anggotanya untuk
memacu prestasi.
3. Dalam pandangan lama konflik harus dibasmi atau dielakan, sedangkan dalam
pandangan baru konflik merupakan bagian integral dari kehidupan organisasi
kelompok atau komunitas tertentu.
4. Menurut pandangan lama konflik itu jelek karena dapat menjurus ke tingkat stress
yang lebih tinggi, memunculkan kejahatan, dan sabotase berbagai program
kegiatan; sedangkan pandangan baru mengatakan konflik itu baik karena dapat
merangsang orang untuk memecahkan persoalan dan penyebab timbulnya konflik.
Penyebab timbulnya konflik yaitu faktor ekonomi, hukum, dan sosial budaya.
Konflik bisa bersifat positif jika memiliki nilai nilai fungsional dalam hal: (1) sebagai
alat untuk memelihara solidaritas. (2) menjadi jembatan aliansi dengan kelompok lain. (3)
mengaktifkan individu yang semula terisolasi dengan kelompoknya dan (4) sebagai sarana
komunikasi untuk mengetahui pihak lawan atau yang terlibat konflik (Astawa & Hakim,
2016).
B. KERJASAMA
Makna dan Konsep Kerjasama
Kerjasama merupakan salah satu bentuk interaksi sosial. Menurut Abdulsyani,
kerjasama adalah suatu bentuk proses sosial, dimana didalamnya terdapat aktivitas tertentu
yang ditunjukkan untuk mencapai tujuan bersama dengan saling membantu dan saling
memahami aktivitas masing-masing. Kerjasama juga diartikan sebagai kegiatan yang di
lakukan secara bersama-sama dari berbagai pihak untuk mencapai tujuan bersama
(Abdulsyani, 1994).
Bentuk-Bentuk Kerjasama
a. Tawar-menawar/Bargaining merupakan bentuk kerjasama mengenai kesepakatan
pertukaran produk ataupun jasa antara dua orang ataupun lebih.
b. Koalisi/Coalitio merupakan gabungan dua lembaga organisasi ataupun lebih yang
memiliki tujuan sama, mereka bekerjasama untuk mencapai tujuan tersebut.
c. Joint venture merupakan kerjasama untuk mengerjakan proyek-proyek tertentu
supaya cepat terselesaikan dan tujuan cepat tercapai. Misalnya proyek
pertambangan minyak bumi, batu bara, membangun perindustrian dan lain-lain.
d. Cooptation merupakan proses kerjasama penerimaan berbagai unsur yang baru
pada kepemimpinan suatu organisasi, hal ini dapat dijadikan cara untuk
menghindari terjadinya kecurangan ataupun hal-hal yang tidak diinginkan yang
bisa terjadi pada organisasi.
e. Atas dasar kerukunan merupakan kerjasama yang didasari karena kerukunan
sesama manusia, biasanya kerjasama atas dasar kerukunan ini tidak mengharapkan
imbalan/upah. Contohnya Gotong-royong membangun fasilitas umum seperti
jembatan, kerja bakti membersihkan lingkungan dan lain-lain.
Manfaat Kerjasama
Mempererat ikatan persaudaraan
Dengan bekerjasama setiap individu pada sesuatu tim kerja akan saling berinteraksi
dan saling membantu dalam memecahkan persoalan-persoalan untuk mencapai
tujuannya, sehingga akan terjalin juga komunikasi-komunikasi yang dimana semua
itu akan menambah rasa persaudaraan.
Menumbuhkan semangat persatuan
Kerjasama-pun dapat menumbuhkan semangat persatuan pada diri setiap individu
yang tergabung dalam kelompok kerja atau tim kerja. Supaya setiap kegiatan dalam
kerjasama dapat berjalan baik maka harus bisa menjunjung rasa kesatuan dan
persatuan.
Pekerjaan lebih cepat terselesaikan
Dengan kerjasama masalah sesulit apapun akan cepat terselesaikan karena tidak
hanya mengandalkan satu individu saja untuk menyelesaikan pekerjaan tapi dengan
banyak individu yang bersatu dan saling mendukung satu sama lain, maka pekerjaan
akan lebih cepat terselesaikan dan lebih cepat membuahkan hasil.
Pekerjaan terasa lebih ringan
Pekerjaan yang sesulit apapun akan terasa lebih ringan dan lebih mudah terselesaikan
karena di kerjakan oleh banyak orang yang saling mendukung satu sama lain (Aina,
2016).
KESIMPULAN
1. Konflik biasanya didefinisikan sebagai bentuk perbedaan atau pertentangan ide,
pendapat, paham dan kepentingan di antara dua pihak atau lebih.
2. Terdapat perbedaan cara pandang terhadap konflik menurut cara lama dan cara
baru.
3. Konflik dapat diselesaikan dengan: konsiliasi (conciliation), mediasi (mediation),
arbitrasi, dan perwasitan.
4. Pada dasarnya, secara sederhana penyebab konflik dibagi menjadi kemajemukan
horizontal dan kemajemukan vertikal. Ada dua dampak dari adanya konflik
terhadap masyarakat yaitu dampak positif dan negatif.
5. Kerjasama merupakan salah satu bentuk interaksi sosial.
6. Manfaat kerjasama ialah mempererat ikatan persaudaraan, menumbuhkan semangat
persatuan, dan pekerjaan lebih cepat terselesaikandan terasa lebih ringan.
7. Kerjasama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara indonesia dibagi menjadi
kerjasama bilateral dan kerjasama multilateral.
8. Kerjasama dipraktekkan dalam segalam bidang mulai dari bidang agama, sosial,
budaya, politik, pertahanan dan keamanan.
SARAN
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, Dibutuhkan saran dari pembaca untuk
membuat makalah ini lebih baik. Semoga apa yang ada di dalam makalah ini bisa
menambah wawasan pembaca.
DAFTAR PUSTAKA