REMAJA
Oleh :
NPM : 1116500046
2019
i
DAFTAR ISI
BAB I.................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
1. Manfaat Teoritis.............................................................................................. 11
BAB II .............................................................................................................................. 13
BAB III............................................................................................................................. 24
ii
METODE PENELITIAN ............................................................................................... 24
1. Populasi ............................................................................................................ 24
2. Sampel .............................................................................................................. 25
1. Variabel ............................................................................................................ 25
iii
BAB I
PENDAHULUAN
individu satu dengan individu lainnya akan menjalin suatu hubungan yang
terjadi tanpa memenuhi dua syarat yaitu (1) adanya kontak sosial, bisa
maupun kelompok dengan kelompok, dan (2) adanya komunikasi, baik itu
berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka (Cangara,
1
2005). Komunikasi interpersonal memungkinkan orang untuk
melalui adanya keinginan untuk membuka diri dengan setiap orang yang
yang sama dengan cara yang sama pula. Komunikasi yang terbuka dan
2
bernilai positif. Dengan begitu, ketika melakukan komunikasi secara
yang depresi, lebih baik difokuskan pada mengundang orang untuk terlibat
langsung dalam interaksi sosial yang nyata sehingga bisa terjadi banyak
3
pentingnya dukungan sosial yang diberikan melalui komunikasi
dilakukan Yao & Zhong (2014) bahwa kontak sosial online dengan teman
sosial offline (tatap muka) maka individu lebih bisa berbagi perasaan
kita bisa dengan mudah menjalin relasi, berbagi video, foto, dan bahkan
bertukar pikiran bersama para pengguna media sosial lainnya baik itu
khususnya.
4
Hasil kajian lima mahasiswa Fakultas Keperawatan Universtas
tidak bisa lepas dari gadget-nya walau hanya sehari saja. kemudian 57%
yang ada ketika berkumpul pun lebih banyak sibuk dengan interaksi
atau cerita.
melalui mobile seperti smartphone atau tablet. Pengguna aktif media sosial
Prosentase yang tinggi terkait penggunaan gadget pada remaja menjadi hal
5
Penggunaan ini juga memperlemah hubungan yang ada antara
remaja dengan orang tua dan remaja dengan teman. Alasan mereka
teman dan membantu dalam mendapatkan teman baru. Hal itu yang
lewat internet. Dampak negatif lain dari penggunaan gadget pada anak
sosial anak juga menjadi terhambat. Hal ini dikarenakan anak terbiasa
mendapat kesenangan dengan pola satu arah yang didapatkan dari bermain
dan remaja. Mereka akan merasa lebih nyaman dan rela menghabiskan
mengalami penurunan.
6
Hasil observasi dan wawancara yang pernah dilakukan di RW 3
beberapa anak telah memiliki akun media sosial sendiri seperti instragram,
lingkungan rumah tinggal menjadi sepi. Bahkan suasana rumah juga tidak
jauh beda, karena di rumah anak juga akan cenderung berdiam diri di
tatap muka menjadi komunikasi melalui media ini menjadi hal yang
batas normal.
media sosial selama kurang dari 3 jam per hari dengan frekuensi kurang
7
Wearesocial data pengguna internet sudah mencapai 4.021 miliar orang.
yang menunjukkan setengah atau lebih dari 50% penduduk Indonesia telah
penggunaan media sosial sudah melebihi batas normal dan itu dilakukan
lebih bergantung pada teknologi yang ada bahkan ketika dalam situasi
8
teknologi yang dimiliki. Hal ini juga didukung dengan hasil survei dimana
9
B. Identifikasi Masalah
sosial.
C. Rumusan Masalah
D. Pembatasan Masalah
E. Tujuan Penelitian
pada remaja.
10
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Remaja
manusia pada dasarnya sebagai makhluk sosial yang tak lepas dari
hubungan sosial.
11
c. Bagi Ilmu Pengetahuan
remaja.
12
BAB II
LANDASAN TEORI
2008). Aktivitas yang dilakukan individu dalam hal ini terkait dengan
13
mengunjungi profil orang-orang yang terdaftar dalam koneksinya, serta
media sosial adalah sebuah aplikasi berbasis internet yang fungsinya untuk
dan waktu.
14
Berikut ini merupakan aspek-aspek yang perlu diperhatikan terkait
(Juditha, 2011).
15
penggunaannya sudah dilakukan berulangkali dalam setiap
Juditha (2011) dikatakan tinggi apabila lebih dari 4 kali per hari
B. Komunikasi Interpersonal
terlibat. Salah satu bentuk komunikasi yang paling sering dijumpai dalam
pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik verbal atau
non verbal (Maulana & Gumelar, 2013). Definisi lain dijelaskan oleh
16
pengertian yang dilakukan secara tatap muka oleh para pelaku komunikasi
sehingga terjadi umpan balik baik verbal atau non verbal terhadap pesan
ketika berkomunikasi lewat media massa, seperti surat kabar, televisi atau
melalui media lain yang lebih canggih sekalipun (Mulyana, 2002). Berikut
Gumelar (2013):
pesan dilakukan melalui media karena perbedaan jarak, maka itu tidak
secara spontan baik itu verbal maupun non verbal. Antar komunikan
(mutual understanding).
seperti sentuhan, kontak mata, dan jarak fisik yang dekat. Dari situ
17
dapat diketahui seberapa dekat hubungan seseorang dengan lawan
bicaranya.
seperti yang dirasakan oleh orang lain, atau bisa diibaratkan berada di
kapal yang sama dan merasakan perasaan yang sama dengan cara
kontak mata, postur tubuh penuh perhatian, dan kedekatan fisik, serta
18
mendukung. Oleh karena itu, penting adanya sikap mendukung yang
sehingga.
situasi interaksi.
19
pesan yang disampaikan. Melainkan lebih merujuk pada sikap
rileks, tidak canggung, sikap badan dan suara yang fleksibel, tidak
berupa respon atau umpan balik baik verbal atau non verbal secara
langsung.
proses komunikasi antara dua orang atau lebih secara tatap muka
sama untuk berkomunikasi. Namun yang banyak kita jumpai saat ini
20
aktif karena memiliki tujuan tertentu untuk pemuasaan kebutuhan
dengan media sosial diantaranya pelarian dari rasa khawatir, pereda rasa
effect) yang menunjukkan pada kuat atau lemahya hubungan yang terjadi
antara stimulus dan respon yang ditimbulkan. Artinya ketika akibat yang
21
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Drago
Penelitian ini dikuatkan oleh penelitian Gapsiso & Wilson (2015) bahwa
berada dalam jarak yang dekat atau sedang berhadapan sekalipun, fokus
dan menghayati ketika mengakses media sosial miliknya. Hal ini akan
dilakukan dalam waktu yang lama dan akan terjadi pengulangan setiap
22
D. Kerangka Berfikir
E. Hipotesis
Terdapat hubungan negatif antara intensitas penggunaan media
sosial dan komunikasi interpersonal . yang artinya semakin rendah tinkat
penggunaan media sosial maka tingkat komunikasi interpersonal tinggi.
23
BAB III
METODE PENELITIAN
tujuan yang ingin dicapai untuk mengetahui hubungan antara dua variabel
atau lebih tanpa dilakukan perubahan apapun terhadap data yang diperoleh
versi 22.0.
1. Populasi
suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Menurut joko
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja rentan usia 19-
sosial minimal 4 kali sehari dengan waktu minimal selama 3 jam per
24
2. Sampel
dalam penelitian ini adalah remaja berusia 19-22 tahun yang berjumlah
Sampel remaja dalam penelitian ini memiliki media sosial dan aktif
3. Teknik Sampling
penelitian ini adalah remaja usia 19-21 tahun yang mempunyai media
1. Variabel
25
Intensitas penggunaan media sosial adalah suatu aktivitas
proses memberi dan menerima informasi secara tatap muka oleh pihak
satu dengan yang lain sehingga terjadi umpan balik baik verbal atau
instrumen dalam bentuk skala likert yaitu skala yang digunakan untuk
yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat
Vito, 1995). Terdapat empat pilihan jawaban dalam skala ini yaitu
Selalu (SL), Sering (SR), Jarang (JR), dan Tidak Pernah (TP).
26
Kedua skala yang digunakan yakni skala komunikasi interpersonal
dan skala intensitas penggunaan media sosial terdiri dari dua jenis
Sesuai (SS) dan Selalu (SL), skor 3 untuk pilihan jawaban Sesuai (S)
dan Sering (SR), skor 2 untuk pilihan jawaban Tidak Sesuai (TS) dan
Jarang (JR), terakhir skor 1 untuk pilihan jawaban Sangat Tidak Sesuai
(STS) dan Tidak Pernah (TP). Sedangkan skor yang diberikan untuk
Prosedur yang akan dilalui dalam penelitian ini ada tiga tahapan.
penelitian akan dilakukan try out untuk menguji validitas dan reliabilitas
item-itemnya.
27
Tahap kedua yaitu pelaksanaan dengan melakukan pengambilan
2018 dengan cara menyebarkan dua skala yang menjadi alat ukur
28