Anda di halaman 1dari 4

SOP SURVEILANS CAMPAK

No.Dok :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/4

PUSKESMAS SUNGAI PAIJO, S.ST


RADAK 19640517 198803 1 013

1. Pengertian Campak adalah kasus dengan gejala bercak kemerahan di tubuh


berbentuk makulopaluler didahului panas badan >38 derajat celsius
(teraba panas) selama tiga hari atau lebih dan disertai salah satu gejala
batuk, pilek atau mata merah.
2. Tujuan 1) Untuk mengetahui perubahan epidemiologi campak
2) Mengidentifikasi populasi resiko tinggi
3) Memprediksi terjadinya KLB campak
4) Melaksanakan penyelidikan epidemiologi setiap KLB campak
5) Memberikan rekomendasi dan tidak lanjut pada program pencegahan
dan pemberantasan campak
3. Kebijakan 1. Undang-undang no.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang
Penanggulanagan Wabah penyakit
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Penyelenggaraan Imunisasi
4. Referensi Pedoman Surveilans Campak-Rubela Subdit Surveilans Direktorat
Surveilans dan Karantina Kesehatan Direktorat Jenderal Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun
2020
5. Prosedur/ Langkah- 1) Alat dan bahan
langkah a) APD
b) Termometer
c) ATK
d) Form PE MR-01

2) Petugas yang melakukan


a) Petugas surveilans
b) ATLM

3) Prosedur/Langkah-langkah
a) Petugas surveilens menerima laporan kasus dari
RS/Dinkes/masyarakat atau mengkaji register puskesmas
untuk melihat jumlah kasus Campak.
b) Petugas mencatat laporan di buku catatan kasus.
c) Menentukan jadwal atau kunjungan PE.
d) Petugas menggunakan APD.
e) Petugas menyiapkan peralatan.
f) Petugas mendatangi lokasi untuk mengetahui adanya kasus
tambahan dengan cara wawancara terhadap masyarakat,
keluarga kasus dan tokoh masyarakat.
g) Petugas melakukan pemeriksaan jika demam >38° c selama 3
hari atau disertai bercak kemerahan berbentuk makulopapular,
batuk, pilek, atau mata merah (konjungivitis) dirumah penduduk.
Catat dan kirim ke DINKES Kab/ Kota.
h) Ambil spesimen serum darah dan kirim ke Dinas Kesehatan
untuk pemeriksaan sampel darah di laboraturium.
i) Jika hasil positif, lakukan respon KLB.
j) Respons tatalaksana kasus (Lakukan pengobatan simtomatis
dan untuk mengatasi komplikasi yang muncul seperti
bronchopneumonia dan konjungivitis, lakukan pemberian
vitamin A dosis tinggi pada kasus sesuai dengan usia dan
populasi balita beresiko sekitar lokasi KLB ).
k) Respons pelaporan dengan menggunakan standar pelaporan
KLB.
l) Respons kesehatan masyarakat ( Lakukan PE, Lakukan
Surveilens Intensif, Lakukan Pemberian vaksinasi pada anak-
anak beresiko tinggi ( belum vaksinasi campak ) di lokasi sekitar
KLB, Lakukan Surveilens intensif, penyuluhan tentang
pentingnya imunisasi dan GIZI pada bayi, memberi makanan
tambahan ).
m) Pencatatan pelaporan.
6. Bagan Alir/Diagram
Alir
Petugas surveilens menerima laporan kasus
dari RS/Dinkes/masyarakat/register
puskesmas

Petugas mencatat
laporan dan berkordinasi
dengan petugas ATLM

Petugas menentukan
jadwal kunjungan PE

Petugas menggunakan
APD

Petugas menyiapkan
alat

Petugas mendatangi lokasi


untuk mengetahui adanya
kasus tambahan

Petugas melakukan
anamnesa

Pengambilan spesimen oleh


petugas ATLM dan segera
dikirim ke Dinkes

Positif Negatif

respon KLB
a. Konfirmasi awal untuk memastikan benar tidaknya terjadi kasus
7. Hal-hal yang perlu campak.
diperhatikan b. Menindaklanjuti kabar atau rumor dimasyarakat ada anak yang
mengalami ruam kuli beserta demam.
1) Petugas ATLM
2) Petugas Gizi
8. Unit terkait 3) Koordinator Imunisasi
4) Petugas Promkes
5) Dinkes
9. Dokumen Terkait 1) Form MR-01
No Yang Isi perubahan Tanggal mulai
diubah berlaku
1. Referensi 1. Permenkes No.43 tahun 2019 3 Januari 2020
2. Keputusan Presiden Nomor 11
Tahun 2020 Tentang
Penetapan Status
Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat Covid-19
3. Keputusan Presiden Nomor 12
Tahun 2020 Tentang Bencana
Non Alam Covid-19
4. Peraturan Menteri Kesehatan
10. Rekaman Historis
Nomor 27 tahun 2017 Tentang
Perubahan
PPI
5. Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor
HK.01.07/MENKES/413/2020
Tentang Pedoman
Pencegahan dan
Pengendalian Covid-19
6. Buku juknis pelayanan
Puskesmas pada masa
pandemi Covid-19
2. Prosedur Ditambahkan poin menggunakan 3 Januari 2020
APD Level 1

Anda mungkin juga menyukai