Anda di halaman 1dari 2

Surveilans Campak

No Dokumen : SOP/ /UKM/2017


No.Revisi : 00
SOP Tgl.Terbit : 2 Februari 2017
Halaman : 1/2
UPT
Puskesmas dr.Ririn Pancawinanti
Jogorogo NIP: 19740616 200212 2 004
1. Pengertian Campak adalah kasus dengan gejala bercak kemerahan di tubuh berbentuk
makulopaluler didahului panas badan >38 derajat celsius (teraba panas)
selama tiga hari atau lebih dan disertai salah satu gejala batuk, pilek atau
mata merah
2. Tujuan - Untuk mengetahui perubahan epidemiologi campak
- Mengidentifikasi populasi resiko tinggi
- Memprediksi terjadinya KLB campak
- Melaksanakan penyelidikan epidemiologi setiap KLB campak
- Memberikan rekomendasi dan tidak lanjut pada program pencegahan dan
pemberantasan campak
3. Kebijakan SK/052/ADMEN/2017 tentang urian tugas pokok dan integrasi di UPT
Puskesmas Jogorogo
4. Referensi Petunjuk Teknis Surveilans Campak direktorat jenderal PPM-PL DEPKES RI
DIT.EPIM-KESMA,Subdit Surveilans Epidemiologi,Jakarta 2006
5. Prosedur/ a. Prosedur
Langkah- 1. Alat tulis kantor
2. Alat Penerangan
langkah 3. Materi Penyuluhan
b. Langkah-langkah
1. Petugas surveilens menerima laporan kasus dari
RS/Dinkes/masyarakat atau mengkaji register puskesmas untuk
melihat jumlah kasus Campak.
2. Petugas mencatat laporan di buku catatan kasus.
3. Menentukan jadwal atau kunjungan PE
4. Petugas menyiapkan peralatan
5. Petugas mendatangi lokasi untuk mengetahui adanya kasus tambahan
dengan cara wawancara terhadap masyarakat, keluarga kasus dan
tokoh masyarakat.
6. Petugas melakukan pemeriksaan jika demam >38 c selama 3 hari
atau disertai bercak kemerahan berbentuk makulopapular, batuk,
pilek, atau mata merah (konjungivitis) dirumah penduduk. Catat dan
kirim ke DINKES Kab/ Kota.
7. Ambil spesimen serum darah dan kirim ke laboraturium.
8. Jika hasil positif, lakukan respon KLB.
9. Respons tatalaksana kasus (Lakukan pengobatan simtomatis dan
Surveilans Campak

No Dokumen : SOP/ /UKM/2017


No.Revisi : 00
SOP Tgl.Terbit : 2/2

Halaman :

untuk mengatasi komplikasi yang muncul seperti bronchopneumonia


dan konjungivitis, lakukan pemberian vitamin A dosis tinggi pada
kasus sesuai dengan usia dan populasi balita beresiko sekitar lokasi
KLB ).
10. Respons pelaporan dengan menggunakan standar pelaporan KLB
11. Respons kesehatan masyarakat ( Lakukan PE, Lakukan Surveilens
Intensif, Lakukan Pemberian vaksinasi pada anak-anak beresiko
tinggi ( belum vaksinasi campak ) di lokasi sekitar KLB, Lakukan
Surveilens intensif, penyuluhan tentang pentingnya imunisasi dan
GIZI pada bayi, memberi makanan tambahan ).
12. Pencatatan pelaporan.

6. Unit terkait 1. Gizi


2. Imunisasi
3. Promkes
4. Dinkes

7.Rekaman Tanggal Mulai


No Yang Diubah Isi Perubahan
Historis Diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai