Anda di halaman 1dari 8

DINAS KESEHATAN KOTA SAMARINDA

UPT PUSKESMAS LOK BAHU


2018
KERANGKA ACUAN KERJA

PROGRAM
KESEHATAN
SURVEILANS
PEMERINTAH KOTA SAMARINDA
DINAS KESEHATAN KOTA
UPT PUSKESMAS LOK BAHU
Jl. ………………………………………

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)

PROGRAM SURVEILANS
NOMOR : /100.02.007/KAK/2018

Status Dokumen : c Master c Salinan No.


Nomor Revisi : 00
Mulai Berlaku :
Jumlah Halaman :

Dibuat oleh :

Nama Darius Otto,SKM


Jabatan Penanggung Jawab Upaya
Surveilans

Diperiksa oleh : Disahkan oleh :

Nama Nama
Jabatan Ketua Tim Mutu Jabatan Kepala Puskesmas

Isi dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia Puskesmas Lok Bahu dan tidak boleh diperbanyak,
baik sebagian maupun seluruhnya kepada pihak lain tanpa ijin tertulis dari Kepala Puskesmas Lok
Bahu

I. Pendahuluan
Pengertian Surveilans Epidemiologi adalah Kegiatan analisis secara sistematis dan terus
menerus terhdap penyakit atau masalah-maslah kesehatan dan kondisi yang memepengaruhi
terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah-masalah kesehatan tersebut, agar
dapat melakukan tindakan penaggulangan secara efektif dan efesien melalui proses
pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara
program.
Sistem surveilans epidemiologi merupakan tatanan prosedur penyelenggaraan surveilans
epidemiologi yang terintegrasi antara unit-unit penyelenggara surveilans dengan laboratorium,
sumber-sumber data, pusat penelitian, pusat kajian dan penyelenggara program kesehatan,
meliputi tata hubungan surveilans epidemiologi antar wilayah kota samarinda.
Masalah kesehatan dapat disebabkan oleh berbagai sebab, oleh karena itu secara oprasional
masalah-masalah kesehatan tidak dapat di selesaikan oleh sektor kesehatan sendiri, diperlukan
antar sektor dan antar program, sehingga perlu dikembangkan subsistem surveilans
epidemiologi kesehatan yang terdiri :
a. Surveilans Epidemiologi penyakit menular
Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap penyakit menular dan faktor
resiko untuk mendukung upaya pemberantasan penyakit menular.
b. Surveilans Epidemiologi penyakit tidak menular
c. Surveilans Epidemiologi kesehatan lingkungan dan perilaku
d. Surveilans Epidemiologi masalah kesehatan
e. Surveilans Epidemiologi kesehatan matra

II. Latar belakang


Program Pencegahan dan pemberantasan penyakit akan sangat efektif bila dapat dukungan
oleh sistem surveilans yang efektif, karena sistem surveilans yang utama adalah menyediakan
informasi epidemiologi yang peka terhadap perubahan yang terjadi dalam pelaksanaan
program pemberantasan penyakit yang menjadi prioritas pembangunan.

Selanjutnya surveilans dapat digunakan menentukan prioritas, kebijaksanaan, perencanaan,


pelaksanaan dan menggerakkan sumber daya program pembangunan kesehatan, serta prediksi
dan deteksi dini kejadian luar biasa. Surveilans juga digunakan untuk monitoring, evaluasi atau
peningkatan program penyakit, sehingga surveilans menjadi alat dalam mengambil keputusan
masalah kesehatan.

Surveilans nasional saat ini fungsinya belum dapat memuaskan program serta sektor terkait
yang dapat melakukan tindakan pencegahan dan pemberantasan, bahkan surveilans sangat
jauh dari upaya pencegahan penyakit.

Beban surveilans semakin berat karena kurang mendapat perhatian yang sungguh-sungguh
sehingga alokasi sumber daya yang kurang memadai, bahkan masih ada pemahaman terhadap
surveilans hanya sebagai kegiatan pencatatan dan pelaporan dalam pengumpulan data belaka.
Beberapa permasalahan surveilans saat ini antara lain :

- Data ada yang tidak dianalisis


- Feed Back ke sumber data sangat jarang
- Banyak beban pada sumber data

Kemajuan tehnologi informasi terutama penggunaan komputerisasi sangat


menunjang pelaksanaan surveilans epidemiologi, sehingga kecepatan dan ketepatan informasi
yang dihasilkan dapat segera diakses oleh pihak yang dapat melakukan tindakan pencegahan
dan pemberantasan dengan tepat, cepat dan manfaat surveilans dapat segera dirasakan.

Prinsip surveilans yang dilaksanakan pada suatu negara secara nasional berlaku juga antar
negara, terutama negara-negara tetangga dibawah panji WHO, sehingga pelaksanaan surveilans
daerah dalam era otonomi tetap harus dapat terkait dengan sistem surveilans internasional.

Pengembangan surveilans nasional harus didukung secara optimal oleh surveilans daerah,
agar surveilans nasional memiliki peran penting dalam pembangunan kesehatan menuju
indonesia sehat tahun 2010, khususnya mendukung program pemberantasan penyakit di
indonesia.

Dalam rangka mengembangkan dan memantapkan Sistem Surveilans Kesehatan Nasional


pada masa mendatang, maka jangkauan pelaksanaan surveilans harus diperluas dan dapat
mencakup seluruh sistem kesehatan yang meliputi aspek : Surveilans Penyakit Menular,
Surveilans Penyakit Tidak Menular, Surveilans Masalah Kesehatan, dan Surveilans Lingkungan
dan Perilaku. Masing-masing sistem surveilans tersebut harus dapat dikembangkan bersama-
sama baik oleh pusat maupun daerah.

III. Tujuan Umum :


Tersedianya data dan informasi epidemiologi sebagai dasar manajemen kesehatan untuk
pengambilan keputusan dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi program
kesehatan dan peningkatan kewaspadaan serta respon kejadian luar biasa yang cepat dan
tepat bagi Puskesmas.

IV. Tujuan Khusus:


Khusus :
a. Terkumpulnya data kesakitan dan data KLB penyakit di puskesmas sebagai sumber data
surveilans terpadu penyakit.
b. Terdistribusinya data kesakitandan KLB penyakit dan keracunan tersebut kepda unit
surveilans dinas kesehatan kota.
c. Terlaksananya pengolahan dan penyajian data penyakit dalam bentuk table, grafik, peta dan
analisis epidemiologi lebih lanjut oleh unit surveilans dinas kesehatan kota.
d. Terdistribusinya hasil pengolahan dan penyajian data penyakit beserta hasil analisis
epidemiologi lebih lanjut dan rekomendasikepadaprogram terkait di puskesmas.

V. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


NO KEGIATAN POKOK KEGIATAN WAKTU
Identifikasi kasus dan maslah
1 Harian Melalui Laporan W2 Minggunan
kesehatan serta informasi terkait
Harian
Perekaman, pelaporan dan
2 Harian Melalui Laporan W2 Mingguan
pengelolaan data
Bulanan
Harian
3 Analisis dan intervensi Mingguan
Bulanan
4
Studi Epidemiologi
Harian
penyebaran Informasi kepada unit Harian apabila terdapat
5 Mingguan
kepada untit yang membutuhkan kasus
Bulanan
6 membuat rekomendasi dan
alternatif tindak lanjut Bulanan
7 Umpat Balik Bulanan

VI. Cara Melaksanakan Kegiatan


Surveilans Epidemiologi dilaksanakan melalui jejaring surveilans epidemiologi anatara unit-
unit surveilans dengan sumber data, antara unit-unti surveilans epidemiologi dengan pusat-
pusat penelitian dan kajian, program intervensi kesehatan dan unit-unit surveilans lainnya.
Indikator ini dinilai berdasarkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan jejaring tersebut :

Puskesmas

Jejaring Puskesmas

1. Puskesmas Pembantu
2. Posyandu lansia,balita dan Posbindu
3. Jejaring Fasilitas Kesehatan (dokter praktek,
BPM, UKS, kader dan lainnya yang
berhubungan dengan data kesehatan
masyarakat )

VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


NO Kegiatan Jadwal
1. Survei Penyakit Terpadu Tiap Hari
2. Penyelidikan Epidemiologi Jika ada Kasus

VIII. Sasaran Program


1. Masyarakat
2. tersangka penderita kasus

IX. Pencatatan dan Pelaporan


a. Sumber Data
Sumber data surveilans epidemiologi :
1. Data kesakitan yang dapat diperoleh dari unit pelayanan kesehatan dan masyarakat.
2. Data kematian yang dapat diperoleh dari unit pelayanan kesehatan serta laporan kantor
pemerintah dan masyarakat
3. Data demografi yang dapat diperoleh dari unit statistic kependudukan dan masyarakat
4. Datageografi yang dapat diperoleh dari unit-unit meteology dan geofisika
5. Data laboratorium yang dapat diperoleh dari unit pelayanan kesehatan dan masyarakat
6. Data kondisi lingkungan
7. Laporan waktu
8. Laporan penyelidikan wabah/KLB
9. Studi epidemiologi dan hasil penelitian lainnya
10. Data hewan dan system sumber penularan penyakit yang dapat diperoleh dari unit pelayanan
kesehatan dan masyarakat
11. Laporan kondisi pangan
12. Data dan informasi penting lainnya
b. Pelaporan
Unit sumber data menyediakan data yang diperlukan dalam penyelenggaraan surveilans
epidemiologi termasuk rumah sakit, puskesmas, laboratorium, unit penelitian, unit program
yang terdapat di seluruh instansi di lingkungan pemerintah kota samarinda
c. Penyebaran data dan informasi
Data, infomasi dan rekomendasi sebagai hasil kegiatan surveilans epidemiologi disampaikan
kepada pihak-pihak yang dapat melakukan tindakan penanggulangan penyakit atau upaya
peningkatabn program kesehatan, pusat-pusat penelitian dan pusat-pusaat kajian serta
pertukaran data dalam jejaring surveilans.
d. Sumber daya
1. Sumber daya manusia
2. sarana

X. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan


Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan dilakukan dengan menggunakan cek list :
NO Kegiatan Kesesuaian Kesesuaian Kesesuaian Kesesuaian Evaluasi RTL
Jadwal Sasaran Tempat Hasil
Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
1 Identifikasi
kasus dan
maslah
kesehatan
serta
informasi
terkait
2 Perekaman,
pelaporan
dan
pengelolaan
data
3 Analisis dan
interpensi
4 Studi
Epidemiolog
i
5 penyebaran
Informasi
kepada unit
kepada untit
yang
membutuhk
an
6 membuat
rekomendas
i dan
alternatif
tindak lanjut
7 Umpat Balik

Lembar Evaluasi capaian kegiatan:


No Kegiatan Sasaran % Target % Capaian Masalah RTL
1 Identifikasi
kasus dan
maslah
kesehatan
serta
informasi
terkait
2 Perekaman,
pelaporan dan
pengelolaan
data
3 Analisis dan
interpensi
4 Studi
Epidemiologi
5 penyebaran
Informasi
kepada unit
kepada untit
yang
membutuhkan
6 membuat
rekomendasi
dan alternatif
tindak lanjut
7 Umpat Balik

Evaluasi meliputi
Evaluasi kegiatan dilakukan setiap bulan melalui kegiatan rapat UKM dan lokakarya
mini bulanan rutin puskesmas dan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai