yang telah memberikan rahmad, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan
Tidak lupa kami menyampaikan terima kasih serta rasa hormat atas segala jerih
payah seluruh rekan karyawan Puskesmas Jogorogo, serta atas bimbingan dan arahan Kepala
Puskesmas Jogorogo
memenuhi petunjuk namun Laporan Tahunan ini masih banyak kekurangan serta
kelemahan, untuk itu kami berharap adanya saran dan masukan yang bersifat membangun
dari semua pihak. Semoga Laporan Tahunan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan
BAB II VISI,MISI STRATEGI UNTUK MENCAPAI VISI DAN MISI,
TATA NILAI, BUDAYA KERJA,KEBIJAKAN PUSKESMAS
JOGOROGO…………………………………………………………
BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH PUSKESMAS
A. Situasi Umum
B. Situasi Khusus
BAB IV SITUASI DERAJAT KESEHATAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
PUSKESMAS JOGOROGO
A. Latar Belakang
medis yang tidak dapat ditularkan dari satu individu ke individu lainnya. PTM saat ini
merupakan masalah serius dan masih mendapat perhatian khusus dibidang kesehatan
nasional. Prevalensi PTM terus meningkat dan telah mengancam sejak usia muda.
menyebabkan 40 juta atau sekitar 70% dari 56 juta kematian di dunia di tahun 2015
Indonesia saat ini sedang mengalami double burden penyakit, yaitu penyakit
tidak menular dan penyakit menular sekaligus. Penyakit tidak menular utama meliputi
hipertensi, diabetes mellitus, kanker, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
kenaikan jika dibandingkan dengan Riskesdas 2013. Prevalensi kanker naik dari 1,4%
(Riskesdas 2013) menjadi 1,8%; prevalensi stroke naik dari 7% menjadi 10,9%; dan
penyakit ginjal kronik naik dari 2% menjadi 3,8%. Berdasarkan pemeriksaan gula
darah, diabetes mellitus naik dari 6,9% menjadi 8,5%; dan hasil pengukuran tekanan
Diabetes mellitus dan hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang menjadi
ancaman serius kesehatan global maupun nasional. Kedua penyakit tersebut dapat
pasien diabetes mellitus di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi 21,3 juta pada
Berdasarkan data Dinkes Kab Ngawi tahun 2022 didapat jumlah kasus diabetes
mellitus adalah sebanyak 27.420 kasus dan untuk hipertensi sebanyak 20.3094 kasus.
Jumlah kasus diabetes mellitus dan hipertensi terbanyak dari 24 Puskesmas di wilayah
kerja Dinas Kesehatan Kab Ngawi berada di Puskesmas Karangjati yaitu sebanyak 16.960
Perdesaan dengan dukungan akses dan transportasi yang mudah didapat sehingga hal itu
berdasarkan data kunjungan terus meningkat setiap tahunnya yaitu pada tahun 2020
Hipertensi sebanyak 1353 kasus diabetes mellitus 853 kasus. Tahun 2021 sebanyak 1309
kasus untuk penderita diabetes mellitus, Pada penderita hipertensi 1.970 kasus pada
tahun 2022 dan 7933 kasus untuk penderita hipertensi untuk penderita diabetes mellitus
B. Tujuan
Untuk memberikan gambaran kasus tentang penyakit tidak menular di wilayah puskesmas
Jogorogo
BAB II
VISI,MISI STRATEGI UNTUK MENCAPAI VISI DAN MISI, TATA NILAI,
BUDAYA KERJA,KEBIJAKAN PUSKESMAS JOGOROGO
A. Situasi Umum
1. Data Umum
Keadaan Geografis
Puskesmas Jogorogo terletak di Jalan Raya Jogorogo Km. 01 Desa Jogorogo
Kecamatan Jogorogo Kode pos 63262, nomor telepon 0351 730224, email :
puskesmasjogorogo@gmail.com. Jarak Puskesmas Jogorogo dengan Kabupaten
Ngawi dan RSUD dr. Soeroto Ngawi kurang lebih 30 km, jarak Puskesmas Jogorogo
dengan RS. dr. Soedhono Madiun kurang lebih 35 Km, jarak Puskesmas Jogorogo
dengan RSUD dr. Sayidiman Magetan kurang lebih 20 Km. Puskesmas Jogorogo
menempati area seluas 2583 m2.
2 Data wilayah
3.Data Kependudukan
Tabel 2.1Jumlah Penduduk
JENIS KELAMIN
NO DESA LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1 UMBULREJO 255 305 560
2 KLETEKAN 1457 1509 2965
3 JATEN 1506 1567 3073
4 GIRIMULYO 1327 1306 2633
5 NGRAYUDAN 2178 2228 4406
6 TALANG 423 468 891
7 MACANAN 3236 3242 6478
8 BRUBUH 748 808 1556
9 JOGOROGO 3770 3895 7665
10 DAWUNG 1750 1796 3546
11 TANJUNGSARI 1923 2010 3933
12 SOCO 1332 1333 2666
JUMLAH 19904 20468 40373
Sumber : Data Proyeksi Kecamatan Jogorogo 2022
Gambaran pada Tabel 2.1 adalah Proyeksi jumlah penduduk yang ada diwilayah kerja
Puskesmas Jogorogo
B. Situasi Khusus
Tabel 2.2 Data Ketenagaan
NO URAIAN PNS BOK BLUD LATKER JUMLAH
1 DOKTER SPESIALIS 0 0 0 0 0
2 DOKTER UMUM 3 0 0 0 3
3 DOKTER GIGI 1 0 0 0 1
4 PERAWAT 13 0 12 0 25
5 PERAWAT GIGI 1 0 0 0 1
6 BIDAN 11 0 12 0 23
7 APOTEKER 1 0 0 0 1
8 ASISTEN APOTEKER 2 0 0 0 2
9 GIZI 2 0 1 0 3
10 SANITARIAN 2 1 0 0 3
11 ANALIS KESEHATAN 1 0 1 0 2
12 ADMITRATIF 7 1 8 0 16
13 KESEHATAN 2 1 0 0 3
MASYARAKAT
14 FISIOTERAPI 0 0 1 0 1
JUMLAH 85
Sumber: Data Sekunder 2022
Gambaran pada Tabel 2.3 Gambaran pendidikan ketenagaan secara umum pada
Puskesmas Jogorogo sudah memadahi dalam rang untuk memberikan pelayanan untuk
meningkatkan derajat kesehatan di wilayah Jogorogo
BAB IV
1. Penyakit yang tidak ditularkan dari orang ke orang, yang perkembangannya berjalan
perlahan dalam jangka waktu yang panjang (kronis).
2. Penyakit yang bukan disebabkan oleh infeksi kuman termasuk penyakit kronis
degeneratif antara lain penyakit Jantung, Stroke, Diabetes Mellitus, Kanker, Penyakit
Paru Obstruktif Kronik, Cedera dan Gangguan Indera dan Fungsional.
3. Penyakit yang disebabkan oleh perilaku dan lingkungan yang tidak sehat.
Faktor Risiko Bersama Penyakit Tidak Menular (PTM) yang dapat menjadi penyebab adalah
:
Merokok; merokok dan menggunakan roko elektrik dapat menyebabkan keruskan pada
pembuluh darah.
Kurang Aktifita Fisik; menyebabkan penumpukan lemak dan mengurangi kebugaran
tubuh.
Kurang Konsumsi Buah dan Sayuran; menyebabkan kekurangan serat yang bermanfaat
untuk kesehatan.
Konsumsi Alkohol; memilki dampak terhadap kesehatan hati, ginjal, otak, dll.
Pencegahan :
a. Perilaku hidup sehat seperti : tidak merokok, konsumsi sayur dan buah lebih dari 5 porsi
per hari, konsumsi garam tidak lebih dari 1 sendok the per orang per hari, konsumsi gula
tidak lebih dari 4 sendok makan per orang per hari, konsumsi lemak (minyak) tidak lebih
dari 5 sendok makan perorang perhari, aktifitas fisik minimal 30 menit per hari sebanyak
3-5 kali per minggu, tidak mengonsumsi alkohol dan kendalikan stres.
b. Lingkungan yang sehat : bebas polusi udara, kendaraan yanglayak jalan, fasilitas umum
untuk aktifitas fisik seperti tempat bermain dan olahraga.
c. Menjaga kondisi tubuh seperti : berat badan ideal, gula darah normal, kolesterol dan
tekanan darah normal.
Tingkatkan aktivitas fisik secara progresif untuk mencapai tingkat moderat (seperti jalan
cepat), sedikitnya 30 menit perhari (lima hari dalam seminggu).
Kontrol berat badan dan hindari kelebihan berat badan dengan mengurangi makanan
berkalori tinggi dan melakukan aktivitas fisik yang cukup.
Diet Sehat
Dengan Kalori Seimbang Konsumsi gula dengan cara tidak melebihi empat sendok teh
perhari Konsumsi garam (natrium klorida) dengan cara membatasi sampai < 5 gram (1
sendok teh) perhari, kurangi garam saat memasak dan membatasi makanan olahan dan
cepat saji.
Total konsumsi lemak 5 sendok makan perhari. Batasi daging berlemak, lemak susu, dan
minyak goreng, ganti minyak sawit dan minyak kelapa dengan zaitun, kedelai, jagung,
minyak bunga matahari. Konsumsi buah dan sayuran yaitu 5 prosi (400-500 gram)
perhari (satu porsi setara dengan 1 buah jeruk, apel, mangga, pisang atau 1 mangkok
sayuran dimasak) Konsumsi ikan sedikitnya 3 kali perminggu, utamakan ikan berminyak
seperti tuna, makarel,salmon.
Tidak konsumsi minuman beralkohol.
Kendalikan Stres
Berpikir positif, tidur yang cukup, tertawa, berolahraga, meditasi, dengarkan musik, libatkan
indera tubuh, lakukan pemijatan, milliki sikap mental pemenang, bangun hubungan positif,
seleksi yang kita baca, dengar dan lihat, mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa.
Skrining faktor risiko Penyakit Tidak Menular seperti pengukuran tekanan darah, Gula darah
sewaktu, Indeks Massa Tubuh dan lain-lain dapat dilakukan secara
mandiri oleh setiap orang.
1. Tidak merokok.
2. Batasi Konsumsi Gula Garam Lemak Berlebihan
3. Rajin konsumsi buah dan sayur
4. Rajin Aktifitas Fisik
5. Cek Kesehatan secara teratur
A. Kesimpulan
1. Pelaksanaan Posbindu di Puskesmas belum sepenuhnya berjalan dengan baik
2. Manfaat program Posbindu adalah memudahkan usia lanjut untuk memeriksakan kesehatan,
Serta meringankan beban biaya pengobatan.
3.Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Posbindu di Puskesmas, Kesibukan kader dan
kurangnya petugas sehingga belum banyak usia lanjut yang dapat menerima pelayanan Belum
adanya kerjasama lintas program dan lintas sektor Ketidakpahaman masyarakat terhadap
manfaat Posbindu.
4. Harapan pihak Puskesmas dan para usia lanjut adalah agar Posbindu tetap berjalan dan
menjangkau masyarakat lebih luas dengan adanya pelayanan yang lebih baik, serta mendapat
perhatian dari pemerintah
5.Upaya yang dilakukan Puskesmas untuk meningkatkan kualitas pelayanan di Posbindu adalah
dengan cara mengikutsertakan para kader untuk menjalani berbagai pelatihan, serta melakukan
pendekatan ke BP swasta, tokoh masyarakat, agar membantu kelancaran program Posbindu.
B. Saran
1. Bagi Puskesmas Melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya Posbindu
Menambah sarana dan pra sarana Menambah jumlah petugas agar lebih banyak usia lanjut
yang dapat dilayani dengan baik Meningkatkan kinerja para kader agar selalu dapat
memberikan pelayanan dengan baik Menjalin kerjasama lintas program dan lintas sektoral
demi kelancaran program Posbindu Evaluasi kegiatan secara teratur demi peningkatan kualitas
pelayanan.
2. Bagi para usia lanjut yang mengikuti Posbindu: Lebih memahami manfaat Posbindu Selalu
datang ke Posbindu untuk mendeteksi penyakit sedini mungkin agar kesehatannya terjaga
Berpartisipasi aktif dalam segala kegiatan Posbindu.