PROGRAM MUTU
A. PENDAHULUAN
Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup
sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat
yang optimal, sehingga peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang baik dengan
biaya yang terjagkau oleh masyarakat harus diupayakan.
B. LATAR BELAKANG
Pukesmas Segala Mider merupakan Puskesmas Perkotaan non rawat
Inap, yang memberikan pelayanan meliputi Pelayanan UKP dan UKM.
Pada tahun 2022 terjadi kematian, kematian bayi 2 orang penyebab kematian
IUFD. Melihat data tersebut sangat erat hubungannya dengan capaian
indikator SPM pelayanan bayi baru lahir tahun 2022 yang hanya mencapai
89,98 % dan indikator SPM pelayanan balita tahun 2022 sebesar 90,51%.
Capaian indikator SPM tahun 2022 yang masih rendah diantaranya
persentasi pelayanan kesehatan penderita hipertensi 88,40 %, persentasi
pelayanan kesehatan pada usia produktif 52,46 % dan pelayanan
kesehatan penderita DM 78,55 %. Hal ini disebabkan kurangnya deteksi
dini faktor resiko PTM di masyarakat.
Dari hasil survey kepuasan masyarakat pada tahun 2022 terdapat
keluhan masyarakat diantaranya pendaftaran masih antri lama,
petugas kurang ramah, pelayanan /tindakan lama tidak sesuai standar
waktu yang ditetapkan, sarana dan prasarana di puskesmas masih
kurang terutama di ruang farmasi kurang nyaman tempat sangat sempit.
Sedangkan dari hasil dari kritik dan saran saat kegiatan Lokakarya
Triwulan ke 4 tahun 2022 terdapat saran untuk meningkatkan pelayanan
ibu hamil, penyediaan pelayanan USG di Puskesmas.
Dari hasil INM untuk kepatuhan cuci tangan di tiap unit layanan
masih rendah terutama di ruang pendaftaran hanya sebesar 57,37%,
petugas di ruang KIA 83,29%, Pertugas di ruang gigi 75,37%.
Berdasarkan Permenkes Nomor 24 tahun 2022 bahwa fasilitas
kesehatan wajib menerapkan rekam medis elektronik, hal ini sejalan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kebijakan, dan
kebutuhan masyarakat Indonesia. Puskesmas Segala Mider berinovasi
untuk menerapkan rekam medis elektornik di tahun 2023.
Di Puskesmas Segala Miderterdapat berbagai macam obat,
pemeriksaan dan prosedur, alat kesehatan dan teknologinya serta
bermacamjenis tenaga profesi dan non profesi yang siap memberikan
pelayanan kepada pasien. Keberagaman dan rutinitas kegiatan pelayanan
di Puskesmas apabila tidak dikekola dengan baik rawan terjadinya KTD,
KTC, KPC dan KNC. Dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat seluruh karyawan Puskesmas Segala Miderberkomitmen
untuk memberikan pelayanan yang bermutu dan peduli terhadap
keselamatan pasien, pengunjung, masyarakat, dan staf yang bekerja di
Puskesmas Segala Mider. Walaupun pada tahun 2022 tidak terjadi
Insiden Keselamatan Pasien di
Puskesmas Segala Mider tetapi Puskesmas Segala Mider memandang
perlu untuk melaksanakan Program Keselamatan Pasien di Puskesmas
karena dengan meningkatnya program tersebut diharapkan
kepercayaan di Puskesmas dapat meningkat.
Setiap upaya medik pada umumnya mengandung risiko,
sebagian di antaranya berisiko ringan atau hampir tidak berarti secara
klinis. Namun tidak sedikit pula yang memberikan konsekuensi medik
yang cukup berat. Risiko didefinisikan sebagai kemungkinan sesuatu
terjadi atau potensi bahaya yang terjadi yang dapat memberikan pengaruh
kepada hasil akhir.
Risiko yang dicegah berupa risiko klinis dan risiko non klinis. Risiko
klinis adalah risiko yang dikaitkan langsung dengan layanan medis
maupun layanan lain yang dialami pasien selama di Puskesmas.
Sementara risiko non medis ada yang berupa risiko bagi organisasi
maupun risiko finansial. Risiko organisasi adalah yang berhubungan
langsung dengan komunikasi produk layanan, proteksi data, sistem
informasi dan semua risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian
organisasi. Risiko finansial adalah risiko yang dapat mengganggu kontrol
finansial yang efektif, salah satunya adalah sistem yang harusnya dapat
menyediakan pencatatan akuntansi yang baik.
Keselamatan (safety) telah terjadi isu global termasuk
keselamatan Puskesmas. Ada lima isu penting yang terkait dengan
keselamatan (safety) Puskesmas yaitu: keselamatan pasien,
keselamatan pekerja atau petugas kesehatan, keselamatan bangunan
dan peralatan puskesmas yang bisa berdampak terhadap keselamatan
pasien dan petugas. Keselamatan lingkungan yang berdampak pada
pencemaran lingkungan dan keselamatan puskesmas yang terkait
dengan kelangsungan hidup puskesmas.
Karena banyaknya risiko yang kemungkinan timbul yang diakibatkan
oleh karakteristik pasien misalnya kondisi (keparahan dan kegawatan),
bahasa dan komunikasi serta faktor sosial. Oleh karena itu
puskesmas perlu melakukan pengelolaan risiko dalam suatu
manajemen risiko yang profesional, komprehensif, dan terintegrasi, agar
insiden dapat diminimalisir dan dicegah sedini mungkin. Oleh karena itu
Puskesmas Segala Mider memandang perlu untuk melaksanakan
program manajemen resiko untuk meningkatkan keselamatan baik pasien
maupun karyawan.
Kejadian infeksi adalah infeksi yang didapat atau timbul pada waktu pasien
dirawat atau berobat di Puskesmas Segala Mider hal ini merupakan
persoalan serius yang dapat menjadi penyebab langsung atau tidak
langsung terhadap kematian pasien. Suatu kejadian infeksi pada pasien
akan mengakibatkan hal- hal seperti memperberat penyakit dan sangat
mungkin menyebabkan terjadinya kematian ataupun kecacatan,
perpanjangan waktu perawatan yang juga berdampak pada perpanjangan
waktu tunggu bagi pasien lainnya serta peningkatan biaya pengobatan
yang ditanggung oleh pasien. Untuk meminimalkan terjadinya infeksi di
Puskesmas Segala Mider, maka Tim PPI mempunyai tugas dan tanggung
jawab untuk melaksanakan pencegahan dan pengendalian infeksi di
Puskesmas Segala Mider. Sebagai acuan bagi seluruh karyawan dalam
pelaksanaan perbaikan mutu dan keselamatan pasien maka perlu disusun
program mutu di Puskesmas Segala Mider.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum : meningkatkan mutu Puskesmas Segala Mider
2. Tujuan Khusus
a. Meningktakan pemahaman dan komitmen pegawaitentang
program mutu
b. Dipahaminya keinginan masyarakat akan mutu pelayanan
Puskesmas Segala Mider
c. Ditetapkannya program mutu prioritas dan indikator mutu
prioritas Puskesmas Segala Mider
d. Terlaksananya pengukuran indikator mutu dan analisis capaian
indikator mutu
e. Terlaksananya upaya perbaikan berkesinambungan
f. Terlaksananya evaluasi dan monitoring kegiatan mutu
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
No. Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
2. Rapat Tim Peningkatan Pertemuan rutin tim mutu puskesmas tiap bulan2
Mutu
G. PROGRAM MFK+K3
1. Workshop mengenai MFK+k3 dan 1.Menyusun SK Tim K3 dan MFK
rapat tim MFK+K3, membentuk tim, 2. Membuat rencana kerja K3 dan MFK
penyusunan dokumen regulasi 3.Menyusun SOP K3 dan MFK
MFK+K3
2. Program penanggulangan bencana 1.Melakukan HVA
2.Penyusunan disaster plan
3.Mengidentifikasi peralatan yang dibutuhkan
untuk tanggap darurat bencana
4.Melakukan disaster drill yang diikuti oleh
karayawan puskesmas
5.review dan perbaikan hasil simulasi
3. Program penanggulangan 1.Identifikasi kebutuhan system kebakaran
kebakaran pasif dan aktif yang ada
2.Inspeksi rutin system kebakaran yang ada
3.Pengujian dan pemeliharaan system
kebakaran yang ada
4.Simulasi kebakaran
5.Pemantauan pelaksanaan kebijakan
larangan merokok
4. Program pengelolaan B3 dan 1.Identifikasi B3 dan limbah B3 yang ada di
limbah B3 puskesmas
2.Pembuatan tempat B3
3.Pembuatan dan iijin TPS B3
4.pelabelan B3 dan limbah b3
5.Monitoring pembuangan limbah b3 padat
5. Program pengelolaan system Menyusun regulasi pengelolaan system
utilitas utilitas
6. Program pemeliharaan peralatan Menyusun regulasi terkait pengelolaan
peralatan
7. Program diklat MFK 1.Melaksanakan Workshop MFK
2.Melaksanakan Pelatihan dan simulasi APAR
3.Melaksanakan Simulasi Evakuasi
4.Monitoring dan evaluasi Pasca workshop
8. Pengenalan potensi bahaya dan Melakukan identifikasi resiko
MFK di Fasyankes
9. Penerapan prinsip ergonomic 1.Melakukan identifikasi dan penilaian resiko
ergonomi terhadap peralatan kerja dan
pekerja
2.Membuat program, melaksanakan kegiatan,
evaluasi dan pengendalian resiko ergonomi
10. Pemeriksaan kesehatan berkala Pemeriksaan berkala pada pada seluruh
petugas
11 Pemberian imunisasi bagi SDM di Pemberian imunisasi terutama di area resiko
fasyankes yang beresiko klinis resiko tinggi infeksi
12. Pembudayaan perilaku hidup 1.sosialisasi mengenai tidak merokok,
bersih dan sehat di fasyankes melakukan aktivitas fisik dan olahraga,
konsumsi makanan dan minuman sehat,
buang sampah pada tempatnya, tidak
meludah, dsb
2.memberantas jentik nyamuk dsb
H. PROGRAM PPI
1. Pembentukan Tim PPI 1)Membentuk tim PPI dan uraian tugas
2. Rapat Tim PPI 2)Menyusun rencana program PPI puskemas
3. Menyusun kebijakan, SOP, dan kebijakan, SOP, Pedoman/panduan PPI
Pedoman/Panduan/Program
PPI/Indikator kinerja PPI
4. Menyusun program PPI
5. Mensosialisasikan program PPI
6. Pelaksanaan Kewaspadaan Isolasi
a. Penerapan PPI kewaspadaan 1.Sosialisasi cara cuci tangan yang benar dan
standar kebersihan tangan saat yang tepat
2.Monitoring dan evaluasi kepatuhan petugas
untuk cuci tangan yang benar
3.Monitoring ketersediaan air bersih, sabun
dan hands rub di ruang
b. Penerapan PPI kewaspadaan 1.Sosialisasi cara penggunaan APD yang
standar penggunaan APD benar dan saat yang tepat
2.Monitoring dan evaluasi kepatuhan
petugas untuk menggunakan APD
3.Monitoring ketersediaan APD
c. Penerapan PPI kewaspadaan Monitoring alur dekontamisasi peralatan
standar dekontaminasi peralatan perawatan pasien dan alat medis lainnya
perawatan pasien 1.Monitoring prosedur pengelolaan peralatan
perawatan sesuai jenis peralatan
2.
Monitoring lama waktu penyimpanan
peralatan steril
d. Penerapan PPI kewaspadaan Monitoring tempat penampungan air bersih:
standar pengendalian lingkungan 1.Monitoring ketersediaan air dalam jumlah
yang cukup
2.Monitoring sistem pengelolaan limbah cair
baik medis dan non medis
Monitoring sistem ventilasi
1.Ketersediaan toilet yang terpisah antara
laki-laki dan perempuan
2.Penentuan tata letak bangunan
berdasarkan tingkat resiko penularan
penyakit
3.Ketersediaan area parkir kendaraan
dengan jumlah area yang proporsional
e. Penerapan PPI kewaspadaan 1.Monitoirng Pengelolaan Limbah Infeksius
standar pengelolaan limbah 2.Monitoirng Pengelolaan Limbah non
Infeksius
3.Monitoring pengelolaan limbah benda
tajam
4.Monitoring pengelolaan limbah cair
f. Perlindungan kesehatan kerja 1.Menyusun kebijakan penatalaksanaan
akibat tusukan jarum/benda tajam bekas
pakai pasien
2.Menyusun SOP tatalaksana pasca pajanan
3.Menyusun alur paparan pasca pajanan
4.Pemeriksaan berkala semua petugas
kesehatan terutama pada area resiko tinggi
g. Penyuntikan yang aman Monitoring penyuntikan yang aman
h. Kebersihan pernafasan atau etika 1.Sosialisasi dan simulasi etika batuk kepada
batuk petugas
2.Sosialisasi dan simulasi etika batuk kepada
pengunjung atau pasien
3.Pemasangan informasi etika batuk di
puskesmas
I. Penempatan pasien 1.Menyusun SOP penempatan pasien
infeksius di ruang pemeriksaan
2.Monev pada pelaksanaan prosedur pasien
infeksius dan non infeksius (misal ruang TB,
Ruang Isolasi untuk Ranap)
i. Kewaspadaan transmisi melalui 1.Menyusun SOP PPI pada transmisi kontak
kontak 2.Monev prosedur kewaspadaan transmisi
melalui kontak
j. Kewaspadaan transmisi droplet 1.Menyusun SOP PPI pada transmisi droplet
2.Monev prosedur kewaspadaan transmisi
melalui droplet
k. Kewaspadaan tranmisi airbone 1.Menyusun SOP PPI pada transmisi
airborne
2.Monev prosedur kewaspadaan tranmisi
melalui udara
7. PPI menggunakan bundles HAIs
dan infeksi lainnya
A. Bundles HAIs : IDO, ISK,IAD, Monitoring Bundles HAIs
plebitis
B. PPI pada infeksi lainnya 1.Monitoring ketersediaan sarana prasarana
alat bantu pernafasan
3) Penggalangan
komitmen untuk
meningkatkan mutu
dan kinerja
pelayanan
(manajerial,ukm dan
ukp)
IV Pertemuan 1) Persiapan
tinjauan pertemuan tinjauan
manajemen manajemen
2) Melaksanakan
pertemuan tinjauan
manajemen dengan
agenda;
• Pembukaan oleh
Ketua Mutu
• Arahan dari Kepala
Puskesmas
• Tinjauan terhadap
pertemuan tinjauan
manajemen yang lalu
• Pembahasan hasil
audit internal
• Permbahasan
umpan balik/keluhan
pelanggan
• Hasil penilaian
kepuasan pelanggan
• Hasil penilaian
kinerja
• Masalah-masalah
operasional yang
terkait dengan
penerapan sistem
manajemen mutu,
penyelenggaraan
pelayanan (klinis dan
UKM)
• Rencana
perbaikan/perubahan
yang perlu dilakukan
baik pada sistem
manajemen mutu
maupun sistem
pelayanan (klinis dan
UKM)
• Rekomendasi untuk
perbaikan
• Penutup
3).menyampaikan
hasil pertemuan
tinjauan manajemen
pada pihak terkait
V Penetapan Lokakarya penetapan
indikator indikator mutu
Mutu prioritas Puskesmas
prioritas baik indikator admen,
Puskesmas ukm dan UKP
VI Pengumpul 1) Pengumpulan
an, analisis data indicator
dan tindak nasional mutu
lanjut puskesmas
penilaian 2) Analisis data
indicator
nasional 3) Tindak lanjut hasil
mutu analisis
puskesmas
1 Workshop Membuat KAK
mengenai program peningkatan
Peningkatan mutu
mutu
2 Rapat Tim Pertemuan rutin tim
Peningkatan mutu puskesmas tiap
mutu bulan
3 Penyusunan Membuat KAK
rencana program peningkatan
program mutu
peningkatan
mutu
VIII PENINGKATAN MUTU ADMEN
2) Menyusun
instrumen kaji
banding
3) Analisa hasil hasil
kaji banding
4) Rencana tindak
lanjut hasil kaji
banding Rencana
tindak lanjut hasil kaji
banding
X PROGRAM PENINGKATAN MUTU
UKP
a Rapat Tim Pertemuan rutin Mutu
Mutu UKP UKP
b. Pengumpul 1) Pengumpulan
an, analisis data indicator mutu
dan tindak admen terkait dengan
lanjut UKP tiap unit
penilaian 2) Analisis data
indicator
mutu UKP 3) Tindak lanjut hasil
Puskesmas analisis
tiap unit
C. Pengumpul 1) pengumpulan data
an, analisis indicator mutu UKP
dan tindak terkait dengan
lanjut priogram prioritas
penilaian puskesmas
indicator 2) analisis data
mutu UKP
puskesmas 3) tindak lanjut hasil
terkait penilaian kinerja
dengan
program
prioritas
puskesmas
d Peningkatan 1) Identifikasi risiko
mutu pelayanan lab
pelayanan 2) Analisis risiko dan
laboratorium tindak lanjutnya
3) Pemantauan
penggunaan APD di
lab
4) Pelaksanaan
pemantapan mutu
internal
5) Pelaksanaan
pemantapan mutu
eksternal
e Peningkatan 1) Identifikasi risiko
mutu pelayanan obat
pelayanan 2) Analisis risiko dan
obat tindak lanjutnya
f. audit klinis 1) membentuk
tim audit
klinis
2) menyusun
rencana
audit klinis
3) melaksanak
an audit
klinis
4) menyusun
laporan
audit klinis
XI PROGRAM AUDIT INTERNAL
Melakukan Kalibrasi
Peralatan
Melakukan Perbaikan
dan Pemeliharaan
peralatan
Monitoring dan evaluasi
Pengelolaan Peralatan
a Penggun 1 Kebijakan
aan tentang
Antimikro penggunaan
ba yang antibiotika
bijak 2 Penyusunan
pedoman/pa
nduan/ sop
penggunaan
antibiotika
3 Monitoirng,
evaluasi dan
pelaporan
penggunaan
AB
9 Pendidikan dan Pelatihan
a Pelatihan 1 Pelatihan
untuk Tim dasar PPI
PPI/PJ untuk ketua
PPI PPI/PJ PPI
b Pelatihan 1 Sosialisasi
untuk kepada
Nakes semua
Internal petugas
puskesmas
tentang
prinsip2 PPI
oleh ketua
PPI
2 Orientasi
tentang
program PPI
Puskesmas
kepada
semua
karyawan
baru/
mahasiswa
baru
c Pelatihan 1 Sosialisasi
PPI untuk PPI kepada
pengunju Masyarakat
ng dan tentang
pasien penularan
penyakit
2 Sosialisasi,
praktek atau
simulasi
kebersihan
tangan,
etika batuk,
penggunaan
APD,
pembuanga
n limbah
dan
pengendalia
n lingkungan
3 Sosialisasi
PPI kepada
Masyarakat
tentang
PHBS dan
GERMAS
10
a IDO 1 Menyusun
(Infeksi laporan hasil
Daerah surveilans
Operasi) HAIs pada
angka
kejadian
paska
tindakan
insisi (bedah
minor)
b Phlebitis 1 Menyusun
laporan hasil
surveilans
HAIs pada
angka
kejadian
paska
tindakan
insisi (bedah
minor) dan
paska
prosedur
pemasanga
n infus
c KIPI 1 Menyusun
(Kejadian laporan hasil
Ikutan surveilans
Pasca HAIs pada
Imunisasi angka
kejadian
paska
tindakan
palayanan
imunisasi
d Abses 1 Menyusun
Gigi laporan hasil
surveilans
HAIs pada
angka
kejadian
infeksi
pasca
tindakan
pelayanan
gigi yang
terjadi abses
ketua tim
dr. M. Tantra
Sekretaris
Ns. Kinah