Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN BANJARNEGARA

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PUNGGELAN 1
Jl. Raya Pasar Manis, Punggelan, Banjarnegara 53462

Notulen Pertemuan Nama Pertemuan : penggalangan komitmen karyawan Puskesmas


Punggelan 1
Tanggal :05 Mei 2016 Pukul : 09.00-selesai Tempat ; Desa Wisata
Limbasari
Susunan Acara 1. Pembukaan
2. Sambutan dari kepala Puskesmas
3. Pengarahan dari ketua PMKP
4. Penggalangan komitmen karyawan Puskesmas Punggelan 1 tahun 2016
Penutupan
Uraian kegiatan 1. pembukaaan
pembukaan dengan bacaan secara bersama-sama
2. sambutan oleh Sri Wahyuni selaku Kepala Puskesmas
3. pengarahan dari ketua Tim PMKP lutfi Anggodo mengenai
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS
a. Gambaran umum system manajemen mutu dan keselamatan
pasien di Puskesmas
Puskesmas Punggelan 1 menetapkan, mendokumentasikan,
memelihara system manajemen mutu sesuai dengan standar
akreditasi Puskesmas (Bab III, VI, dan IX). Sistem ini disusun untuk
memastikan telah diterapkannya persyaratan pengendalian
terhadap proses-proses penyelenggaraan pelayanan kepada
masyarakat baik penyelenggaraan upaya puskesmas maupun
pelayananan klinis, yang meliputi kejelasan proses pelayanan dan
interaksi proses dalam penyelenggaraan pelayananan, kejelasan
penanggung jawab, penyediaan sumber daya, penyelenggaraan
pelayanan itu sendiri mulai dari perencanaan yang berdasar
kebutuhan masyarakat/pelanggan, verifikasi terhadap rencana yang
disusun, pelaksanaan pelayanana, dan verifikasi terhadap proses
pelayanan dan hasil-hasil yang dicapai, monitoring dan evaluasi
serta upaya penyempurnaan yang berkesinambungan
1. KEBIJAKAN MUTU dan KESELAMATAN PASIEN: ( kebijakan mutu
seperti yang disusun dalam SK Kebijakan Mutu Puskesmas dan
Keselamatan Pasien

2. KOMITMEN DAN TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN


Seluruh karyawan berkomitmen untuk menyelenggarakan
pelayanan yang berfokus pada pelanggan, memperhatikan
keselamatan pelanggan, dan melakukan penyempurnaan yang
berkelanjutan. Kebijakan mutu dituangkan dalam surat keputusan
Kepala Puskesmas yang meliputi kebijakan mutu pelayanan klinis
dan kebijakan mutu pelayanan UKM
Kepala Puskesmas, penanggung jawab manajemen mutu,
penanggung jawab upaya, penanggung jawab pelayanan klinis, dan
seluruh karyawan puskesmas bertanggung jawab untuk
menerapkan seluruh persyaratan yang ada pada manual mutu ini.
3. PENGELOLAAN SUMBER DAYA dan PERALATAN
a. Penyediaan sumber daya
Kepala puskesmas berkewajiban menyediakan sumber daya yang
dibutuhkan untuk penyelenggaraan pelayanan di puskesmas.
Penyediaan sumber daya meliputi: (baik untuk penyelenggaraan
UKM maupun pelayanan klinis)
b. Manajemen sumber daya manusia
Penyediaan sumber daya manusis, proses rekrutmen, proses
kredensial, proses pelatihan dan peningkatan kometensi
c. Pengelolaan Sarana Bangunan Fisik Puskesmas
d. Pengelolaan Prasarana (system utilitas) Puskesmas
e. Pengelolaan Peralatan (pemeliharaan, perbaikan, dan kalibrasi)
f. Pengelolaan Lingkungan kerja (jelaskan bagaimana upaya
memelihara lingkungan kerja tetap aman, hijau, dan bersih,
serta mengupayakan penghematan)

4. PENYELENGGARAAN PELAYANAN UKM dan UKP


a. Upaya Kesehatan Masyarakat:
o Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat, akses, dan
pengukuran kinerja
o Penyelenggaraan UKM
o Sasaran Kinerja UKM :
1) Pemantauan dan pengukuran:
a) Kepuasan pelanggan
b) Audit internal
c) Pemantauan dan pengukuran proses
d) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
2) Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
3) Analisis data
4) Peningkatan berkelanjutan
5) Tindakan korektif
6) Tindakan preventif

b. Pelayanan klinis:
o Pelayanan Klinis yang berorientasi pasien
o Penunjang pelayanan klinis
o Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien:
1) Penilaian indikator kinerja klinis
2) Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien
3) Pelaporan insiden keselamatan pasien
4) Analisis dan tindak lanjut
5) Penerapan manajemen risiko
5. KEGIATAN PENGUKURAN, ANALISIS, DAN UPAYA PERBAIKAN MUTU
PUSKESMAS DAN KESELAMATAN PASIEN:
PENGUKURAN DAN ANALISIS MUTU:
Pengukuran mutu/kinerja Puskesmas dilakukan dengan
menggunakan indicator-indikator yang ditetapkan baik untuk
administrasi manajemen, upaya kesehatan masyarakat, dan upaya
kesehatan perseorangan (pelayanan klinis).
Indikator-indikator tersebut disusun berdasarkan pada acuan dari
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dan berdasarkan pembahasan dengan
penangunggung jawab UKM maupun UKP. Indikator-indikator
tersebut paling tidak memuat tujuan, numerator dan
denominator, target pencapaian, cara dan periode pengumpulan
data, dan analisis data. Indikator dapat meliputi indicator sumber
daya, proses, dan hasil. Capaian indicator harus dianalisis dan
ditindak lanjuti dalam bentuk upaya perbaikan
6. UPAYA PERBAIKAN MUTU PUSKESMAS DAN KESELAMATAN PASIEN
a. Peningkatan Pemahaman dan komitmen tentang mutu dan
keselamatan pasien
Perbaikan mutu Puskesmas dan Keselamatan Pasien hanya dapat
terlaksana jika didukung oleh komitmen dan peran aktif seluruh
pimpinan dan karyawan Puskesmas, makaupaya perbaikan mutu
diawali diawali dengan penggalangan workshop pemahaman
mutu dan penggalangan komitmen. Upaya peningkatan
pemahaman dilakukan dengan mengirimkan karyawan untuk
pelatihan atau mengadakan pelatihan di Puskesmas (in-house).
Tata nilai dan budaya mutu dan keselamatan perlu disepakati.
b. Keterlibatan masyarakat dan pengguna pelayanan Puskesmas,
serta lintas sector terkait
Masyarakat dan pengguna perlu dilibatkan dalam upaya
perbaikan mutu dan keselamatan pasien. Masukan dari
masyarakat dan pengguna didapatkan melalui workshop dengan
masyarakat dan lintas sector terkait, adanya kotak saran, survey
kebutuhan dan kepuasan, umpan balik masyarakat baik melalui
sms maupun complain yang diajukan.
c. Program peningkatan mutu dan kinerja manajerial:
Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, maka perlu
disusun program peningkatan mutu dan kinerja manajerial, yang
meliputi:
1) Penilaian mutu dan kinerja manajerial:
a) Penyusunan indicator mutu/kinerja manajerial
b) Pengumpulan data kinerja dengan menggunakan indicator
yang telah disusun
c) Analisis data kinerja dan tindak lanjut
d) Kajibanding kinerja dengan puskesmas lain dan tindak
lanjut
2) Audit internal:
Audit internal dilakukan untuk menilai dan memperbaiki mutu
dan kinerja baik pelayanan UKM, UKP dan manajerial yang
dilakukan oleh tim audit internal dengan rencana program
audit yang terjadual selama satu tahun dan periodic.
3) Pertemuan Tinjauan Manajemen
Pertemuan tinjauan manajemen dilakukan dengan input
tinjauan yang meliputi:…………. , dengan output tinjauan
meliputi:…………… Pertemuan ini dilakukan minimal dua kali
setahun

4) Evaluasi kinerja pihak ketiga:


Kinerja pihak ketiga yang bekerja sama dengan puskesmas
perlu dievaluasi untuk memastikan bahwa produk/jasa yang
diberikan pihak ketiga memenuhi persyaratan mutu dan
keselamatan pasien.

Program peningkatan mutu dan kinerja UKM:


1) Penilaian mutu dan kinerja UKM:
a. Penyusunan indicator mutu/kinerja manajerial
b. Pengumpulan data kinerja dengan menggunakan indicator
yang telah disusun
c. Analisis data kinerja dan tindak lanjut
d. Kajibanding kinerja dengan puskesmas lain dan tindak
lanjut
2) Perbaikan mutu dan kinerja UKM:
Perbaikan mutu dan kinerja UKM dilakukan berdasarkan analisis
kinerja. Capaian kinerja yang belum sesuai dengan target yang
diharapkan dianalisis dan ditindaklanjuti. Adanya umpan balik
dan keluhan sasaran UKM dan masyarakat dianalisis dan ditindak
lanjuti

Program peningkatan mutu dan kinerja UKP


1) Penetapan area prioritas perbaikan pada pelayanan UKP
2) Pemantuan kinerja pada area prioritas dengan indicator yang
ditetapkan
3) Penerapan manajemen risiko (FMEA) pada area priroitras
4) Monitoring dan penilaian kinerja pelayanan klinis pada
masing-masing unit pelayanan, dan tindak lanjutnya
5) Monitoring, penilaian kinerja dan perilaku sdm klinis, dan
tindak lanjutnya
6) Upaya perbaikan mutu pelayanan klinis pada masing-masing
unit kerja berdasarkan hasil penilaian kinerja maupun umpan
balik pelanggan
7) Pelaporan dan tindak lanjut insiden Keselamatan Pasien
8) Penyusunan dan penerapan panduan praktik klinis
9) Monitoring dan tindak lanjut terhadap 6 Sasaran Keselamatan
Pasien
Implementasi Manajemen Risiko baik pada pelayanan UKM
maupun pelayanan UKP
Manajemen risiko dilakukan baik sebagai upaya reaktif maupun
preventif. Risiko yang diperkirakan dapat ditimbulkan baik akibat
pelayanan UKM maupun UKP harus diidentifikasi dan ditindak
lanjuti. Jika terjadi kejadian baik akibat pelayanan UKM maupun
UKP harus ditindak lanjuti dengan mitigasi dan upaya
pencegahan agar tidak terjadi lagi. Puskesmas wajib menyusun
register risiko baik risiko fasilitas, maupun risiko yang mungkin
diakibatkan oleh pelayanan yang disediakan.
METODA:
Metoda dalam peningkatan mutu puskesmas dan keselamatan pasien
adalah sebagai berikut:
a. Penilaian kinerja dan tindak lanjut dengan melalui analisis terhadap
capaian kinerja kemudian dilanjutkan dengan penyusunan rencana
perbaikan, pelaksanaan perbaikan, memonitoring dan menilai hasil
perbaikan, dan tindak lanjut, mengikuti siklus PDCA.
b. Menindak lanjut masukan dan keluhan pengguna dan masyarakat
megikuti siklus PDCA
c. Upaya perbaikan dilakukan melalui tindakan korektif dan tindakan
preventif
d. Menerapkan manajemen risiko baik pada pelayanan manajerial,
UKM, dan UKP, dengan tahapan: menetapkan lingkup manajemen
risiko, melakukan analisis risiko, dan menindak lanjuti. Manajemen
risiko diterapkan baik secara reaktif maupun proaktif. Upaya
proaktif dilakukan sebelum ada kejadian dengan menganalisis
kemungkinan terjadinya risiko dengan menggunakan metoda FMEA,
sedangkan upaya reaktif dilakukan untuk mengatasi kejadian yang
sudah terjadi dan mencegah terulangnya kejadian dengan
menggunakan metoda RCA.
PENCATATAN DAN PELAPORAN
Seluruh kegiatan perbaikan mutu dan keselamatan pasien dicatat dan
dilaporkan kepada Kepala Puskesmas setiap bulan, dan oleh Kepala
Puskesmas dilaporkan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten setiap
tiga bulan sekali.
MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring keseluruhan upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien
dilakukan oleh para penanggung jawab UKM dan UKP. Penanggung
jawab mutu berkewajiban memonitor keseluruhan pelaksanaan program
mutu.
Evaluasi keseluruhan upaya perbaikan mutu puskesmas dan
keselamatan pasien dilakukan minimal setahun sekali, dan dilaporkan
kepada Dinas Kesehatan Kabupaten.
4. Penggalangan komitmen
Semua karyawan dan karyawati UPT Puskesmas Punggelan 1
berkomitmen mendukung dan dan melaksanakan kegiatan
peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang di buktikan dengan
melakukan tanda tangan bersama
5. Penutupan
Penutupan di pimpin oleh kepala Pusksesmas dengan bacaan
hamdalah secara bersama-sama

Notulis

Tigana Rakhman

Anda mungkin juga menyukai