Anda di halaman 1dari 4

PENGAMBILAN DAN PENGIRIMAN SPESIMEN

COVID-19 OLEH PUSKESMAS/RUMAH


SAKIT/SUDINKES
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/4

PUSKESMAS PAIJO, S.ST


SUNGAI RADAK 19640517 198803 1 013

1. Pengertian 1) Pengambilan dan pengiriman spesimen COVID-19 adalah pengambilan dan


pengiriman spesimen untuk pemeriksaan diagnosis COVID-19 dengan
pemeriksaan PCR
2) Pemeriksaan Rapid Test Antibodi SARS-COV-2 (COVID-19) adalah
pemeriksaan antibodi Ig M & Ig G terhadap SARS-COV-2
3) Kasus Suspek Seseorang yang memiliki salah satu dari kriteria berikut:
a. Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)* DAN pada 14 hari
terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di
negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal.
b. Orang dengan salah satu gejala/tanda ISPA dan pada 14 hari terakhir
sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus
konfirmasi/probable COVID-19.
c. Orang dengan ISPA berat/pneumonia berat yang membutuhkan perawatan
di rumah sakit DAN tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis
yang meyakinkan.
4) Kasus Probable Kasus suspek dengan ISPA Berat/ARDS/meninggal dengan
gambaran klinis yang meyakinkan COVID-19 DAN belum ada hasil
pemeriksaan laboratorium RT-PCR.
5) Kontak Erat Orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau
konfirmasi COVID-19. Riwayat kontak yang dimaksud antara lain:
a) Kontak tatap muka/berdekatan dengan kasus probable atau kasus
konfirmasi dalam radius 1 meter dan dalam jangka waktu 15 menit atau
lebih. b. Sentuhan fisik langsung dengan kasus probable atau konfirmasi
(seperti bersalaman, berpegangan tangan, dan lain-lain).
b) Orang yang memberikan perawatan langsung terhadap kasus probable
atau konfirmasi tanpa menggunakan APD yang sesuai standar.
c) Situasi lainnya yang mengindikasikan adanya kontak berdasarkan
penilaian risiko lokal yang ditetapkan oleh tim penyelidikan epidemiologi
setempat (penjelasan sebagaimana terlampir). Pada kasus probable atau
konfirmasi yang bergejala (simptomatik), untuk menemukan kontak erat
periode kontak dihitung dari 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan
hingga 14 hari setelah kasus timbul gejala. Pada kasus konfirmasi yang
tidak bergejala (asimptomatik), untuk menemukan kontak erat periode
kontak dihitung dari 2 hari sebelum dan 14 hari setelah tanggal
pengambilan spesimen kasus konfirmasi.
6) Pelaku Perjalanan Seseorang yang melakukan perjalanan dari dalam negeri
(domestik) maupun luar negeri pada 14 hari terakhir.
7) Laboratorium pemeriksa COVID-19 adalah laboratorium pemeriksa COVID-
19 yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan yang memenuhi standar Bio
Safety Level-2 (BSL-2) dan memiliki alat pemeriksaan Real Time PCR.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan pengambilan dan


pengiriman spesimen COVID-19 oleh Puskesmas

3. Kebijakan 1. SK Kepala Puskesmas Sungai Radak No. Tahun 2020 Tanggal 02 Januari
2020 Tentang Tim Manajemen Mutu
2. SK Kepala Puskesmas Sungai Radak No. Tahun 2018 tentang permintaan
pemeriksaan, penerimaan,pengambilan dan penyimpanan spesimen
4. Referensi 1) KEPPRES Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Penetapan Status Kedaruratan
Kesehatan Masyarakat COVID-19
2) KEPPRES Nomor 12 Tahun 2020 Tentang Bencana Non Alam COVID-19
3) Permenkes Nomor 43 Tentang Puskesmas
4) Permenkes Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi
5) Kepmenkes No. HK.01.07/MENKES/413/2020 Tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian COVID-19
6) Buku Petunjuk Teknis Pelayanan Puskesmas Pada Masa Pandemi COVID-
19
7) Penatalaksanaan dan pemeriksaan specimen covid-19, Puslitbang Biomedis
dan Teknologi Dasar Kesehatan Badan Litbangkes

5. Prosedur / 1) Persiapan alat dan bahan


Langkah a) Swab PCR
Langkah b) Plastik klip
c) ATK
d) Cool Box

2) Petugas yang melaksanakan


a) Petugas surveilans
b) Petugas ATLM

3) Langkah-langkah
a) Puskesmas/Rumah Sakit/Sudinkes menyiapkan Sumber Daya Manusia
(SDM) untuk melakukan pengambilan spesimen.
b) Puskesmas/Rumah Sakit melakukan persiapan logistik sesuai kebutuhan
dan berkoordinasi dengan Suku Dinas Kesehatan sesuai wilayah kerjanya
Puskesmas/ Rumah Sakit membuat jadwal pengambilan spesimen sesuai
dengan kriteria data kasus.
c) Melakukan pengambilan spesimen sesuai dengan prosedur Tata Cara
Pengambilan Spesimen Nasofaring dan Orofaring
 Persiapkan cryotube yang berisi 1,5 ml media transport virus (Hanks
BSS + Antibiotika), dapat juga digunakan VTM komersil yang siap
pakai (pabrikan).
 Berikan label yang berisi Nama Pasien dan Kode Nomer Spesimen.
Jika label bernomer tidak tersedia maka Penamaan menggunakan
Marker/Pulpen pada bagian berwarna putih di dinding cryotube.
(Jangan gunakan Medium Hanks bila telah berubah warna
menjadi Kuning).
 Gunakan swab yang terbuat dari dacron/rayon steril dengan tangkai
plastik atau jenis Flocked Swab (tangkai lebih lentur). Jangan
menggunakan swab kapas atau swab yang mengandung Calcium
Alginat atau Swab kapas dengan tangkai kayu, karena mungkin
mengandung substansi yang dapat menghambat menginaktifasi virus
dan dapat menghambat proses pemeriksaan secara molekuler.
 Pastikan tidak ada obstruksi (hambatan pada lubang hidung).
 Masukkan secara perlahan swab ke dalam hidung, pastikan posisi
swab pada septum bawah hidung.
 Swab kemudian dilakukan gerak memutar secara perlahan
 Kemudian masukkan sesegera mungkin ke dalam cryotube yang berisi
VTM.
 Putuskan tangkai plastik di daerah mulut cryotube agar cryotube dapat
ditutup dengan rapat.
 Pastikan label kode spesimen sesuai dengan kode yang ada di
formulir/kuesioner.
 Cryotube kemudian dililit parafilm dan masukkan ke dalam plastik klip.
Jika ada lebih dari 1 pasien, maka plastik klip dibedakan/terpisah
untuk menghindari kontaminasi silang.
0
 Simpan dalam suhu 4-8 C sebelum dikirim. Jangan dibekukan dalam
freezer.
d) Tata Cara Pengambilan Spesimen Sputum
Pasien berkumur terlebih dahulu dengan air, kemudian pasien diminta
mengeluarkan dahaknya dengan cara batuk yang dalam. Sputum
ditampung pada wadah steril yang anti bocor. Pengambilan sampel
sputum dengan cara induksi dapat menimbulkan risiko infeksi tambahan
bagi petugas kesehatan.
e) Tata Cara Pengambilan Spesimen Serum
Sampel serum berpasangan diperlukan untuk konfirmasi, dengan serum
awal dikumpulkan di minggu pertama penyakit dan serum yang kedua
idealnya dikumpulkan 2-3 minggu kemudian. Jika hanya serum tunggal
yang dapat dikumpulkan, ini harus diambil setidaknya 14 hari setelah
onset gejala untuk penentuan kemungkinan kasus.
f) Anak-anak dan dewasa: dibutuhkan darah whole blood(3-5 mL) dan
disentrifuge untuk mendapatkan serum sebanyak 1,5-3 mL. Sedangkan
untuk bayi: Minimal 1 ml whole blood diperlukan untuk pemeriksaan
pasien bayi. Jika memungkinkan, mengumpulkan 1 ml serum.
g) Spesimen dikirim dan ditujukan ke laboratorium pemeriksa COVID- 19
sesuai wilayah kerja.
h) Spesimen harus diterima laboratorium pemeriksa maksimal 24 jam setelah
pengambilan spesimen.
i) Pasien melakukan isolasi mandiri selama menunggu hasil
laboratorium Jika terjadi gejala perburukan saat isolasi mandiri, pasien
dirujuk ke Rumah Sakit.
6. Bagan Alir
Petugas Skrining berkolaboasi dengan
dokter Puskesmas menentukan
pasien suspek covid-19

Petugas mencatat
laporan dan
berkordinasi dengan
petugas ATLM

Petugas ATLM
mempersiapkan
peralatan dan memakai
APD

Pengambilan spesimen
Kombinasi usap
hidung/tenggorokkan

Petugas melakukan
Penggepakan sesuai
prosedur

Petugas ATLM Mengirim Sampel


Swabs Covid-19 ke dinkes untuk di
teruskan ke laboratorium pemeriksaan

7. Hal-hal yang a. Semua spesimen harus pra kemas untuk mencegah kerusakan dan
perlu tumpahan
diperhatikan b. Formulir permohonan pemeriksaan spesimen dan identitas pasien harus di
cek Kembali kelengkapan agar tidak terjadi kesalahan pemeriksaan.
8. Unit Terkait 1) Dokter Puskesmas
2) Petugas Skrining
3) Petugas surveilans
4) Petugas ATLM
5) Dinkes
9. Dokumen 1) Identitas Pasien
Terkait 2) Formulir Permohonan Pemeriksaan Covid-19 Menggunakan TCM / Formulir
Covid.05

10. Rekaman Histori


Perubahan No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai