Anda di halaman 1dari 5

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

KEGIATAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN COVID-19


DASAR 1. Undang-Undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
HUKUM 2. KMK RI Nomor HK.01.07/MENKES/413/2020

PENGERTIAN Semua upaya yang dilakukan untuk melaksanakan pencegahan dan


pengendalian COVID 19 di Kabupaten Bengkulu Utara

TUJUAN Sebagai upaya penanggulanggan dini wabah covid 19

SASARAN 1. Kasus Suspek


2. Kasus probable
3. Kasus konfirmasi
4. Kontak erat
5. Pelaku perjalanan
6. Discarded
7. Selesai isolasi
8. Kematian

KEBIJAKAN Semua kasus Kasus Suspek, Kasus probable, Kasus konfirmasi, Kontak erat
Pelaku perjalanan, Discarded, Selesai isolasi dan kematian yang dilakukan
Pelacakan Epidemiologi dapat diidentifikasi, dilaporkan dan dianalisi
kurang dari 24 jam

PROSEDUR PENEMUAN KASUS DI WILAYAH


1. Persiapan
a. Peningkatan kegiatan surveilans ILI (influenza like Illness) di
FKTP, kunjungan pasien ke fasyankes yang memenuhi kriteria
kasus, laporan bersumber dari masyarakat, hasil penelusuran
kontak erat.
b. Peningkatan kegiatan surveilans SARI (savere acute resfiration
infeksif) di FKTP, kunjungan pasien ke fasyankes yang memenuhi
kriteria kasus, laporan bersumber dari masyarakat, hasil
penelusuran kontak erat
c. Menyiapkan alat (thermogun, alat tulis, APD Lengkap bagi
petugas)
d. Menyiapkan instrument pelacakan (form notifikasi orang dengan
kedatangan, form pemantuan, lembar pelacakan epidemiologi)
e. Berkoordinasi dengan Tim Covid Puskesmas dan Tim Pelacakan
2. Epidemiologi.

Pelaksanaan
a. Klarifikasi laporan (verifikasi rumor)
b. Indentifikasi kasus (suspek, pelaku perjalanan, kontak erat,
konfirmasi)
c. Membuat pencatatan dan pelaporan
d. Analisi data untuk rencana tindak lanjut isolasi mandiri,
1. pemeriksaan laboratorium (rapid tes atau PCR)

MANAJEMEN KESEHATAN MASYARAKAT


Persiapan
a. Menyiapkan alat (thermogun, alat tulis, APD Lengkap bagi
petugas)
2. b. Menyiapkan instrument pelacakan (form notifikasi orang dengan
kedatangan, form pemantuan, lembar pelacakan epidemiologi)
c. Berkoordinasi dengan Tim Covid Puskesmas dan Tim Pelacakan
Epidemiologi

Pelaksanaan
a. Manajemen kesmas pada kasus suspek
- Isolasi mandiri sejak dinyatakan sebagai kasus suspek dan
dihentikan apabila memenuhi kriteria discarded
- Pengambilan specimen untuk menegakan diagnosis (disetai
form penyelidikan epidemiologi dan form permohonan
pemeriksaan COVID 19 menggunakan TCM), permohonan
swab di tujukan ke dinas kesehatan Kab. Bengkulu utara atau
Ke RSUD Argamakmur, indentitas pasien (ktp/kk).
- Pemantuan sejak mulai timbulnya gejala (pemantauan dapat
melalui telpon atau kunjungan secara berkala (harian) di catat di
form pemantauan dan pemberian surat selesai pemantuan
memenuhi kriterai discarded.
- Komunikasi Resiko
- Penyelidikan epidemiologi sejak dinyatakan sebagai suspek.
b. Manajemen kesmas pada kasus probable
- Dillakukan isolasi pada kasus probable dilakukan selama belum
dinyatakan selesai isolasi.
- Pemantauan dilakukan berkala selama belum dinyatakan selesai
isolasi.
- Apabila meninggal tatalaksana pemulasaraan jenazah sesuai
protocol tatalaksana pemulasaraan jenazah konfirmasi COVID
19
- Penyelidikan epidemiologi, terutama untuk kontak erat
- Komunikasi resiko
c. Manajemenkesmas pada kasus konfirmasi
- Tanpa gejala tidak memerlukan rawat inap (isolasi mandiri di
rumah , atau tempat yang telah di sediakn oleh pemerintah) 10
hari sejak pengambilan specimen diagnosis konfirmasi.
- Pasien terkonfirmasi sakit ringan
Isolasi minimal 10 hari sejak timbul gejala ditambahn 3 hari
bebas gejala demam dan pernafasan (isolasi mandiri di rumah ,
atau tempat yang telah di sediakan oleh pemerintah)
- Diberikan pengobatan simtomatik
- Pasien terkonfirmasi sakit sedang dan sakit ringan dengan
penyulit atau komordit dan Pasien terkonfirmasi covid 19 yang
sakit berat menjalani perawatan di rumah sakit.
- Komunikasi resiko
- Penyelidikan epidemiologi

d. Manajemen Kesmas pada kontak erat


- Dilakukan karantina sejak seseorang dinyatakan sebagai kontak
erat selama 14 hari sejak kontak terahir dengan kasus probable
atau konfirmasi COVID 19
- Pemantauan harian
- Surat peryataan selsesai karantina
- Bagi tenaga kesehatan yang menjadi kontak erat adalah yang
tidak menggunakan APD sesuai standaruntuk segera dilakukan
pemeriksaan RT-PCR sejak kasus dinyatakan probable atau
konfirmasi.
- Komunikasi resiko
- Penyelidikan epidemiologi

UNIT 1. Rumah sakit


TERKAIT 2. Puskesmas Se Kabupaten Bengkulu Utara
3. Seksi Surveilans dan Imunisasi
REFERENSI 1. KMK Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/413/2020
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
KEGIATAN PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
DASAR 1. Undang-Undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
HUKUM 2. KMK RI Nomor HK.01.07/MENKES/413/2020

PENGERTIAN

TUJUAN 1. Memantau tren penularan COVID -19


2. Melakukan deteksi cepat dan monitoring kasus
3. Memberikan informasi epidemiologi untuk melakukan penilaian resiko
4. Memberikan informasi epidemiologi sebagai acuan kesiapsiagaan dan
respon penanggulangan
5. Melakukan evaluasi terhadap dampak pandemic pada system pelayanan
kesehatan dan social

SASARAN Tim Penyelidikan Epidemiologi Dinas Kesehatan Kabupaten dan Tim


Penyelidikan Epidemiologi Puskesmas

KEBIJAKAN Semua kasus Kasus Suspek, Kasus probable, Kasus konfirmasi, Kontak erat
Pelaku perjalanan, Discarded, Selesai isolasi dan kematian yang dilakukan
Pelacakan Epidemiologi dapat diidentifikasi, dilaporkan dan dianalisi
kurang dari 24 jam

PROSEDUR 1. TAHAPAN PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI


a. Konfirmasi awal KLB
Wawancara awal memastikana adanya kasus (dokter yang
menangani kasus).
b. Pelaporan segera dalam waktu kurang dari 24 jam secara berjenjang
c. Persiapan penyelidikan
- Persiapan formulir penyelidikan
- Persiapan Tim penyelidikan
- Persiapan logistik (termasuk APD) dan obat-obatan jika
diperlukan
d. Penyelidikan Epidemiologi
- Indentifikasi kasus
- Indentifikasi faktor resiko
- Indentifikasi kontak erat
- Pengambilan specimen dirumah sakit rujukan
- Penanggulanggan awal
- Pengolahan dan analisis data
- Penyusunan laporan penyelidikan epidemiologi
- Kesimpulan dan rekomendasi

UNIT 1. Rumah sakit


TERKAIT 2. Puskesmas Se Kabupaten Bengkulu Utara
3. Seksi Surveilans dan Imunisasi
REFERENSI 2. KMK Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/413/2020

Anda mungkin juga menyukai