Anda di halaman 1dari 4

PENGAMBILAN DAN PENGIRIMAN

SPESIMEN COVID-19 OLEH RUMAH SAKIT


: 008/245/SOP-UKP/PKM-
No.Doku
TLK/VII / 2020
No.
:
SOP Revisi
Tanggal
: 30 Juli 2020
Terbit
: 1 /4
Halaman

RS PRATAMA
TUMBANG
TALAKEN

1. Pengertian  Pengambilan dan pengiriman spesimen COVID-19 adalah pengambilan


dan pengiriman spesimen untuk pemeriksaan diagnosisi COVID-19
dengan pemeriksaan PCR
 Pemeriksaan Rapid Test Antibodi SARS-COV-2 (COVID-19) adalah
pemeriksaan antibodi Ig M & Ig G terhadap SARS-COV-2
 Kasus Suspek adalah :
a. Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan pada
14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan
atau tinggal dinegara/wilayah Indonesia yang melaporkan tranmisi
lokal
b. Orang dengan salah satu gejala?tanda ISPA dan pada 14 hari
terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan
kasus konfirmasi/probable COVID-19
c. Orang dengan ISPA berat/pneuomnia berat yang membutuhkan
perawatan di rumah sakit dan tidak ada penyebab lain berdasarkan
gambaran klinis yang meyakinkan.
 Kasus Probable adalah:
Kasus suspek dengan ISPA berat/ARDS/meninggal dengan gambaran
klinis yang meyakinkan COVID-19 dan belum ada hasil pemeriksaan
laboratorium RT-PCR
 Kasus Konfirmasi adalah:
Seseorang yang dinyatakan positif terinfeksi virus COVID-19 yang
dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium RT-PCR.
Kasus konfirmasi dibagi menjadi 2:
a. Kasus konfirmasi dengan gejala (simptomatik)
b. Kasus konfirmasi tanpa gejala (asimptomatik)
 Kontak Erat adalah:
Orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau
konfirmasi COVID-19. Riwayat kontak yang dimaksud antara lain:
a. Kontak tatap muka/berdekatan dengan kasus probab atau kasus
konfirmasi dalam radius 1 meter dan dalam jangka waktu 15 menit atau
lebih.
b. Sentuhan fisik langsung dengan kasus probable atau konfirmasi
(seperti bersalaman, berpegangan tangan, dan lain-lain).
c. Orang yang memberikan perawatan langsung terhadap kasus probable
atau konfirmasi tanpa menggunakan APD yang sesuai standar.
d. Situasi lainnya yang mengindikasikan adanya kontak berdasarkan
penilaian risiko lokal yang ditetapkan oleh tim penyelidikan epidemiologi
setempat (penjelasan sebagaimana terlampir).
 Pelaku Perjalanan adalah :
Seseorang yang melakukan perjalanan dari dalam negeri (domestik)
maupun luar negeri pada 14 hari terakhir.
 Discarded adalah :
a. Seseorang dengan status suspek dengan hasil pemeriksaan RT-PCR 2
kali negatif selama 2 hari berturut-turut dengan selang waktu >24 jam
b. Seseorang dengan status kontak erat yang telah menyeleisaikan masa
karantina selama 14 hari
 Selesai Isolasi adalah :
a. Kasus Konfirmasi tanpa gejala (asimtomatik) yang tidak dilakukan
pemeriksaan follow up RT-PCR dengan ditambah 10 hari isolasi
mandiri sejak pengambilan spesimen diagnosa konfirmasi.
b. Kasus Probable/kasus konfirmasi dengan gejala (simtomatik) yang
tidak dilakukan pemeriksaan follow up RT-PCR dihitung 10 hari sejak
tanggal onset dengan ditambah minimal 3 hari setelah tidak lagi
menunjukkan gejala demam dan gangguan pernapasan.
c. Kasus Probable/kasus konfirmasi dengan gejala (simtomatik) yang
mendapatkan hasil pemeriksaan follow up RT-PCR 1 kali negatif,
dengan ditambah minimal 3 hari setelah tidak lagi menunjukkan gejala
demam dan gangguan pernapasan.
 Kematian adalah :
Kematian COVID-19 untuk kepentingan surveilans adalah kasus
konfirmasi/probable COVID-19 yang meninggal.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan pengambilan
2. Tujuan dan pengiraman spesimen COVID-19 oleh Puskesmas

Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Tumbang Talaken


3. Kebijakan No.800/502/TU/PKM-TLK/VII/2020 tentang penetapan tenaga kesehatan
yang memberi pelayanan Covid-19 di UPT puskesmas Tumbang Talaken.

4. Referensi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2020. Standar Operasional
Prosedur Penanganan Coronavirus Disease 2019 COVID-19.
Kementrian Kesehatan RI Juli 2020. PEDOMAN PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN CORONA VIRUs DISEASE (COVID-19)
5. Prosedur 1. Puskemas menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk melakukan
pengambilan spesimen.
2. Puskesmas melakukan persiapan logistic sesuai kebutuhan dan
berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan sesuai wilayah kerjanya.
3. Puskesmas membuat jadwal pengambilan spesimen sesuai dengan
kriteria data kasus.
4. Melakuka pengambilan spesimen sesuai dengan prosedur
5. Tata cara pengambilan spesimen Nasofarin dan Orofaring
a. Persiapkan cryotube yang berisi 1,5 ml media transport virus (Hanks
BSS + Antibiotika), dapat juga digunakan VTM komersil yang siap
pakai (pabrikan)
b. Berikan label yang berisi nama pasien dank ode nomor spesimen jika
label bernomor tidak tersedia maka penamaan menggunakan
marker/pulpen pada bagian berwarna putih di dinding cryotube.
(jangan gunakan medium hanks bila telah berubah warna menjadi
kuning).
c. Gunakan swab yang terbuat dari dacron/rayon steril dengan tangkai
plastic atau jenis flocked swab (tangkai lebih lentur). Jangan
menggunakan swab kapas atau swab yang mengandung Calcium
Alginat atau swab kapas dengan tangkai kayu, karena munkin
mengandug substansi yang dapat menghambat menginaktifasi virus
dan dapat menghambat proses pemeriksaan secara molekuler.
d. Pastikan tidak ada obstruksi (hambatan pada lubang hidung).
e. Masukkan secara perlahan swab ke dalam hidung, pastikan posisi
swab pada septum bawah hidung
f. Masukkan swab secara perlahan-lahan ke bagian nasofaring
g. Swab kemudian dilakukan gerak memutar secara perlahan
h. Kemudian masukkan sesegera mungkin ke dalam cryotube yang berisi
VTM
i. Putuskan tangkai plastic di daerah mulut cryotube agar cryotube dapat
ditutup dengan rapat
j. Pastikan label kode spesimen sesuai dengan kode yan ada di
formulir/kuesioner
k. Cryotube kemudian dililit parafilm dan masukkan ke dalam plastic klip.
Jika ada lebih dari 1 pasien , maka plastic klip dibedakan/terpisah
untuk menghindari kontaminasi silang.
l. Simpan dalam suhu 4-8°C sebelum dikirim. Jangan dibekukan dalam
freezer.
6. Spesimen dikirim dan ditujukan ke laboratorium pemeriksa COVID-19
sesuai wilayah kerja.
7. Spesimen harus diterima laboratorium pemeriksa maksimal 24 jam
setelah pengambilan specimen.
8. Pasien melakukan isolasi mandiri selama menunggu hasil laboratorium.
9. Jika terjadi perburrukan saat isolasi mandiri, pasien dirujuk ke Rumah
Sakit.

Persiapan
Menyiapkan SDM dan Logistik

Membuat jadwal dan


pembagian tugas
Menyiapkan SDM dan Logistik

Pengambilan specimen sesuai


prosedur

6. Bagan Alur
Pengiriman specimen ke Pasien menunggu hasil
laboratorium laboratorium dan melakukan
pemeriksaan COVID-19 isolasi mandiri
Jika terjadi
perburukan
Jika tidak ada
Rujuk pasien perburukan
ke Rumah
Sakit
Lanjutkan isolasi mandiri
sampai mendapatkan hasil

7. Unit
Tim tanggap cepat penanganan Covid-19 RS PRATAMA Tumbang Talaken
Terkait

8. Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan
1.
2.
3.
4.
5.

Anda mungkin juga menyukai