Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MANDIRI

AKUNTABILITAS PNS

DISUSUN OLEH :
DIAS PRADIKA

PELATIHAN DASAR CPNS KEJAKSAAN RI 2021


GOLONGAN II GELOMBANG I KELAS I
SWAB ANTIGEN PESERTA PELATIHAN DASAR
LATSAR CPNS KEJAKSAAN 2021
Seluruh peserta pelatihan Dasar Latsar CPNS di wilayah Badiklat Kejaksaan RI telah
melakukan swab iantigen. Kegiatan ini di lakukan karena semakin meningkatnya kasus baru
di sejumlah wilayah dalam beberapa waktu terakhir ini sehingga kepala Badan Diklat
mengimbau untuk di lakukan swab untuk seluruh pegawai Badiklat Kejaksaan RI. Kegiatan
berlangsung dengan menetapkan protokol kesehatan.
Surveilans dan respon untuk pasien yang akan di swab di kategorikan ke dalam 3 bagian;
1. Pasien Dalam Pengawasan (PDP), Orang dengan demam (≥38°C) atau riwayat
demam atau ISPA DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat
kontak dengan kasus konfirmasi COVID-19. disertai salah satu gejala/tanda penyakit
pernapasan seperti: batuk/sesak nafas/sakit tenggorokan/pilek/pneumonia ringan
hingga berat
2. Orang Dalam Pemantauan (ODP), Orang yang mengalami demam (≥38°C) atau
riwayat demam; atau gejala gangguan sistem pernapasan seperti pilek/sakit
tenggorokan/batuk DAN tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang
meyakinkan DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat
perjalanan atau tinggal di negara/wilayah.
3. Orang Tanpa Gejala (OTG) Seseorang yang tidak bergejala dan memiliki risiko
tertular dari orang konfirmasi COVID-19. Orang tanpa gejala (OTG) merupakan
kontak erat dengan kasus konfirmasi COVID-19.

Tes antigen adalah tes imun yang berfungsi untuk mendeteksi keberadaan antigen
virus tertentu yang menunjukkan adanya infeksi virus saat ini. Di masa pandemi seperti
sekarang ini tes rapid antigen digunakan untuk screening awal untuk mendeteksi apakah
pasien tersebut terinfeksi virus covid 19 atau tidak.
Poliklinik Badan Diklat Kejaksaan RI Melayani pemeriksaan swab antigen sebagai
screening awal pasien yang mana merupakan pegawai badan diklat untuk mencegah
penularan virus Covid-19 yang saat ini sedang terjadi peningkatan jumlah kasus orang yang
terinfeksi. Pemeriksaan Rapid antigen di Poliklinik Badan Diklat juga dilakukan kepada
peserta diklat TAK maupun Latsar. Setelah melakukan pendaftaran awal dengan
menyerahkan kartu identitas kepada petugas, kemudian pasien melakukan pengisian skrining
covid melalui google form yang meliputi gejala-gejala yang biasa terjadi pada pasien covid.
Selanjutnya, pasien yang akan menjalani tes langsung menuju ruangan untuk dilakukan rapid
antigen menggunakan metode swab nasofaring. Pemeriksaan ini berlangsung sekitar 15-20
menit.
Sebelum kegiatan pengambilan spesimen dilaksanakan, harus memperhatikan
kewaspadaan universal (universal precaution) untuk mencegah terjadinya penularan penyakit,
meliputi:
a) Selalu mencuci tangan dengan menggunakan sabun sebelum dan sesudah tindakan.
b) Pemasangan APD level 3 sesuai Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus
Disease (COVID-19) , sebagai berikut:
i) Mengganti baju dengan baju kerja
ii) Menggunakan pelindung sepatu (shoe cover)
iii) Memakai sarung tangan dalam
iv) Mengenakan jubah (gown) lengan panjang dan sekali pakai yang terbuat dari kain
yang telah teruji ketahanannya.
v) Memakai respirator partikulat seperti N95 sertifikasi NIOSH, EU FFP2 atau setara.
Ketika mengenakan respirator partikulat disposable, periksa selalu kerapatannya (fit
test)
vi) Memakai pelindung mata (yaitu kacamata google)
vii) Menggunakan headcap (pelindung kepala), dan face shield
viii)Memakai sarung tangan luar, diusahakan menutupi lengan gaun
c) Diwajibkan menyediakan tempat sampah infeksius.

Cara pengambilan spesimen swab nasofaring


a) Gunakan APD sesuai standar
b) Gunakan swab yang terbuat dari dakron/rayon steril dengan tangkai
plastik atau jenis flocked swab (tangkai lebih lentur).
c) Pastikan tidak ada obstruksi (hambatan pada lubang hidung)
d) Masukan secara perlahan swab ke dalam hidung , pastikan posisi swab pada septum
bawah hidung secara perlahan-lahan pada bagian nasofaring
e) Swab Kemudian dilakukan gerak memutar secara perlahan

Prosedur pemeriksaan
Menyesuaikan dengan insert kit yang digunakan
Contoh prosedur:
a)
b)

c)

Interpretasi
Negatif
Bila didapatkan satu garis merah pada garis kontrol.
Positif
Didapatkan satu garis hitam pada garis tes (T) dan satu garis merah pada garis.
Invalid
Tidak ada garis pada garis kontrol. Direkomendasikan untuk pemeriksaan ulang

Dokumentasi Kegiatan :

Anda mungkin juga menyukai