PENANGANAN SYOK

ANAKFILAKTIK
No. : 003/SOP/I/2021
Dokumen
No. Revisi :
SOP TanggalTer : 11 Januari 2021
bit
Halaman :
TTd Ka. Puskesmas Kepala
UPTD PuskesmasKawal
UPTD
PuskesmasKawal
dr. FEBY WARDHANI UTAMI
NIP. 19820209 200904 2 006
1. Pengertian Reaksi anafilaktik adalah rekasi hipersensifitas generalisata atau sistemik
yang terjadi dengan cepat (umumnya 5-15 menit sesudah suntikan) serius
dan mengancam jiwa. Jika reaksi tersebut cukup hebat dan menimbulkan
syok yang disebut sebagai syok anakfilaktik.
2. Tujuan Memberikan penanganan dan merujuk segera pada orang dewasa yang
mengalami syok anafilaktik
3. Kebijakan Kementerian Keesehatan Republik Indonesia
4. Referensi Petunjuka Teknis Vaksinasi Covid 19 Tahun 2021
5. Prosedur/ 1. Nilai sirkulasi pasien, jalan nafas, pernafasan, status mental, kulit dan
Langkah-
berat badan.
Langkah
2. Panggil bantuan Tim resusitasi atau tim Petugas Gawat Darurat
3. Berikan Epinefrin secara intra muscular pada mediolateral paha 0,01
mg/kg larutan 1 :1000 (1 mg/ml), maximum 0,5 mg orang dewasa. Catat
waktu pemberian dosis dan ulangi 5 – 15 menit jika diperlukan.
4. letakkan pasien telentang atau posisi paling nyaman jika terdapat distres
pernafasan atau muntah, elevasi extremitas bawah
5. jika diperlukan Oksigenasi aliran tinggi 6-8 l/menit dengan masker atau
oropharingeal airway
6. Pasang IVFD NaCl 0,9 %menggunakan kanula diameter besar 14-16 G,
jika diperlukan berikan 1-2 liter cairan Nacl 0,9% salin dengan cepat
(mis: 5-10 ml/kg pada 5-10 menit awal pada orang dewasa)
7. Jika diperlukan lakukan resusitasi kardiopulmoner dengan kompresi
dada secara kontinyu dan amankan pernafasan.
8. Monitor tekanan darah, denyut dan fungsi jantung, status pernafasan
dan oksigensasi pasien sesering mungkin dalam interval reguler.
9. Catat tanda-tanda vital ( kesadaran, frekuensi denyut jantung, frekuensi
 pernafasan, denyut nadi) setiap waktu dan catat dosis setiap pengobatan
yang diberikan. Yakinkan detail catatan tersebut juga dibawa bersama
pasien ketika dirujuk.
10. Tandai catatan/kartu vaksinasi dengan jelas, sehingga pasien
tersebut tidak boleh lagi mendapatkan jenis vaksin tersebut.
6. Diagram Alir
7. Hal-hal yang 1. Petugas terlatih dalam penanganan anafilaktik
perlu di
2. Tersedia Kit Anafilaktik
perhatikan
3. Ambulance untuk merujuk pasien

8. Unit Terkait
9. DokumenTerka
it
10. RekamanHi
storisPerubaha
n