Anda di halaman 1dari 4

Penatalaksanaan Syok Anafilaktik

No. Dokumen : SOP-KLS/ III / 041 / 2023


No. Revisi :1
Tanggal Terbit : 09 Februari 2023
SOP
Halaman : 1/3

UOBF Kepala UOBF


PUSKESMAS Puskesmas Wonorejo

WONOREJO
dr. Annis Ulana
NIP. 197603242006041010
1. Pengertian Penatalaksanaan syok anafilaktik adalah penatalaksanaan yang diberikan
apabila terjadi syok anafilaktik dengan gejala-gejala antara lain hipotensi,
takikardi, kulit dingin, pucat dan basah, hiperventilasi, penurunan produksi
urine, dan perubahan status mental.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan syok anafilaktik.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Wonorejo Nomor 440/044/424.072.12/2023 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis.
4. Referensi 1. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.01.07/MENKES/1936/2022
tentang Panduan Praktis Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama.
2. Kementrian Kesehatan RI, Tahun 2021, Petunjuk teknis Pelayanan
Puskesmas Pada Masa Pandemi Covid-19, Direktorat Jenderal Pelayanan
Kesehatan
3. Pedoman Paket Dasar Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskemas
Kemeterian Kesehatan RI Tahun 2012.
5. Alat dan 1. Alat:
Bahan a. Oksigen set
b. Tensimeter
c. Ambulance (jika dirujuk)
2. Bahan:
a. Adrenalin ampul
b. Kortikosteroid
c. Cairan infus
d. Infus set
e. Jarum suntik disposibel spuit
f. i.v Kateter
6. Prosedur/ 1. Petugas memakai APD/ alat pelindung diri
Langkah- 2. Memberikan Informed Consent.
langkah 3. Baringkan pasien dengan posisi kaki lebih tinggi.
4. Berikan ADRENALIN inj. 0,3 cc (1:1000) secara intramuscular / subcu tan
1
pada lengan atas.
5. Bila perlu dapat diulang tiap 10 – 15menit, umumnya diperlukan 1–4 kali
pemberian.
6. Pasang tornikuet proksimal dari tempat suntikan (untuk mencegah
penyebaran), tornikuet dikendurkan tiap 10 menit.
7. Jaga system pernapasan dan system kardiovaskuler agar berjalan baik.
8. Pemberian cairan bila diperlukan/pasang infuse bila diperlukan.
9. Bila perlu kortikosteroid dapat diberikan secara intravena.
10. Dosis Corticosteroid 5 mg/kgBB, dapat diulang tiap 4 – 6 jam.
11. Bila keadaan tidak membaik, persiapkan rujukan ke fasilisas kesehatan
yang lebih lengkap.
12. Petugas melepas APD
13. Petugas cuci tangan

2
7. Bagan alir

Memberikan Informed Consent

Baringkan pasien dengan posisi kaki lebih tinggi

Berikan ADRENALIN inj. 0,3 cc (1:1000) secara


intramuscular / subcu tan pada lengan atas

Bila perlu dapat diulang tiap 10 – 15menit, umumnya


diperlukan 1–4 kali pemberian

Pasang tornikuet proksimal dari tempat suntikan

Jaga system pernapasan dan system kardiovaskuler


agar berjalan baik

Pemberian cairan bila diperlukan/pasang infuse

Bila perlu kortikosteroid dapat diberikan secara


intravena

Dosis Corticosteroid 5 mg/kgBB, dapat diulang tiap 4 –


6 jam

3
8. Unit terkait 1. Ruang tindakan
2. Ruang Umum
3. Ruang Gigi
4. Ruang KIA-KB
5. Ruang MTBS
6. Ruang Imunisasi
9. Dokumen
Rekam Medis
terkait
10. Rekaman
historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
perubahan 1. Kop heading UPTD diganti UOBF 9 Februari 2023

2. Kebijakan Sesuai dengan SK 9 Februari 2023


Terbaru
3. Referensi Kementrian
Kesehatan RI Tahun
2021, Petunjuk teknis
Pelayanan
Puskesmas Pada
Masa Pandemi
Covid-19, Direktorat
Jenderal Pelayanan
Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai